Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Situbondo

Imron, Penggerak Literasi dari Desa Trebungan, Situbondo

Moh. Imron adalah bukti nyata bahwa semangat, kerja keras, dan cinta pada ilmu bisa membawa perubahan nyata bagi komunitas. (Kredit foto: Moh. Imron) Di sebuah sudut kecil Situbondo, ada seorang pria yang menjalani hidupnya dengan kesederhanaan, namun penuh mimpi besar. Namanya Moh. Imron, sosok yang kini dikenal sebagai direktur takanta, sebuah komunitas literasi yang menjadi rumah bagi banyak penulis terutama di Situbondo. Meski begitu, Imron bukanlah seseorang yang langsung dilahirkan sebagai penggerak. Masa kecil hingga remajanya lebih sering diwarnai rasa minder daripada percaya diri. Dari Anak Pemalu Menjadi Sosok Berani Ilustrasi dibuat menggunakan Canva Dulu, Imron adalah remaja yang merasa tertinggal. Saat teman-temannya sibuk dengan ponsel dan berbagai aktivitas, ia bahkan tidak memiliki telepon genggam. Pelajaran TIK di sekolah menjadi momok karena ia tak pernah menyentuh komputer sebelumnya. Tapi rasa minder itu justru menjadi titik awal perjalanan perubahan. Imron memutusk...

Terungkap Rahasia Dibalik Keindahan Alun-alun Situbondo: 41 Pohon Penyelamat Bumi!

Aku beberapa waktu lalu mengunjungi Alun-alun Situbondo di suatu sore yang cerah. Kejutan menyambutku begitu tiba di sana; bagian pendoponya telah mengalami perubahan yang memukau, lebih bagus dan lebih ramah bagi mereka yang berkebutuhan khusus. Namun, perhatianku lebih tercurahkan pada pohon Angsana yang tersebar di sekitar alun-alun itu. Apa yang membuatku tertarik pada pohon Angsana? Simak kisah selengkapnya! Pesona Bunga Angsana dan Aroma yang Memikat Ketika pohon Angsana mulai berbunga, suasana di sekitarnya menjadi luar biasa. Daunnya yang berpadu dengan bunga kuning menciptakan pemandangan yang memesona. Tidak hanya itu, aroma wangi dari bunga-bunga Angsana membuat alun-alun tercium harum sepanjang hari. Sensasi itu begitu memikat hatiku sehingga aku sering menghabiskan waktu di bawah pohon-pohon Angsana yang berbunga, menikmati keindahan alam yang disuguhkan. Ketika aku berada di bawah pohon-pohon Angsana yang sedang berbunga, aku merasa seperti terhubung dengan kehidupan alam...

Rahasia Kelam Sampah di Pesisir Panarukan, Situbondo

Sampah di pesisir Panarukan, Situbondo: Bukti kelalaian manusia dan pemerintah yang tak kunjung usai. Mengintip Realita Mencekam di Pesisir Panarukan: Sampah Tak Terbendung Bersatu dengan Pasir Pantai Aku masih tergugu dalam angin sepoi-sepoi di dermaga pesisir Panarukan di dekat Tempat Pelelangan Ikan. Namun, tak diduga, mataku tersentak oleh aksi seorang anak yang nekat membuang sampah ke laut. Anak itu, seorang remaja SMP dengan tenangnya mengambil karung kecil dari motornya dan dengan sembrono melemparkannya ke laut. Dalam aksinya, ada popok bekas bayi yang terjatuh di jalan. Ia mengambilnya dengan tangan kosong lalu melemparkannya kembali ke laut. Wajahnya tampak lega karena dalam pikiranku, ia telah menyingkirkan satu karung kecil kotoran dari rumahnya. Beberapa detik kemudian, tatapan kami bertemu, namun ia tak tergoyahkan. Mungkin memang sudah terlalu lekat budaya buang sampah sembarangan di sini. Yang kulihat itu baru satu orang penyumbang sampah plastik di laut. Belum puluhan...

Terinspirasi Alam Situbondo: Kisah Jefribagusp dan Soundtrack Epiknya untuk Film Lokal Jagaditta

Menantimu di suatu tempat di Situbondo, terbaringlah keindahan yang tak terucapkan. Itulah yang aku rasakan ketika mencoba meresapi film pendek Jagaditta. Namun, ada satu elemen yang mampu menjadikan pengalaman itu lebih mendalam: Lagu Alam yang membelai jiwa, diciptakan oleh musisi muda Situbondo yang bernama Jefribagusp. Kredit: Jefribagusp Pesona Film Lokal Jagaditta Film pendek Jagaditta adalah film bernuansa alam yang dibumbui puisi yang mendayu-dayu. Meski film itu secara visual tampak amatir, tetapi pesan yang ada di dalamnya sangat dalam dan juga mengajak aku merenung tentang keberadaanku di dalam alam ini. Dan saat melangkah lebih dalam, aku menemukan kekuatan luar biasa dari setiap nada yang dipetik oleh Jefribagusp dalam soundtrack-nya. Film pendek Jagaditta adalah film bertema alam yang disutradarai oleh Uwan Urwan. Film ini berkisah tentang seorang pemuda yang kembali ke kampung halamannya di Situbondo, Jawa Timur. Di sana, ia menyaksikan keindahan alam yang masih alami, ...

Eksplorasi Alam Situbondo Membawa Film Jagaditta Sukses di Debutnya!

Aku, yang selalu terpesona oleh keindahan lewat wisata alam Situbondo, membagikan petualanganku lewat film pendek Jagaditta. Dari hutan yang rimbun, bukit nan megah, hingga pantai yang memukau, aku menjadikan alam sebagai panggung utama. Setelah lama merantau di ibukota, kembali ke tanah kelahiran membuatku semakin terpukau dengan keberagaman makhluk hidup yang perlu kita jaga. Wisata alam Situbondo masih banyak yang belum terjamah turis Film pendek Jagaditta, yang lahir dari postingan-potretku di Instagram @uwanurwan, menggambarkan perjalananku menemukan keindahan alam Situbondo. Namun, tidak semua tempat yang kujelajahi tetap asri; beberapa sudah berubah menjadi perumahan. Poster film pendek Jagaditta  Rilisnya film Jagaditta di Kompasianival 2022 menjadi awal yang mengejutkan. Kemudian, terima apresiasi dan masuk nominasi aktor terbaik di BRIEFF tahun 2022 membuatku merasa takjub. Meski tidak menang, kesuksesan ini di Festival Film Jember (UNEFF) dengan penghargaan kategori Gati...

Film Pendek Jagaditta: Eksplorasi Alam Situbondo, Puisi, dan Seniman Lokal

Kamu yang mungkin belum tahu kabar ini dari pelosok Situbondo, Jawa Timur! Aku di sini, cerita tentang sebuah film pendek Jagaditta, film tentang alam, yang memenangkan Special Mention Jury di Unej Film Festival 2023 dengan kategori Film Gati Jemberan. Siapa sangka, film pendek Jagaditta adalah hasil karya kolaborasi seniman Situbondo dan KOMik (Kompasianer Only Movie entus(i)ast Klub) yang berhasil menembus penghargaan Special Mention Jury. Menggenggam penghargaan Special Mention Jury di Unej Film Festival 2023  Puisiku Ternyata Menemukan Jalannya Siapa sih Uwan Urwan? Aku, iya aku. Aku hanyalah penulis puisi yang selalu menganggap karya-karyanya hebat dan paling bagus di antara yang lain. Parameternya apa? Tidak ada. Hanya diri sendiri. Wkwkw. Tidak, aku, Uwan Urwan hanyalah penulis puisi yang memang menjadikan media sosial sebagai area pameran gratis yang bisa diakses siapa saja dan kapan saja. Instagram @uwanurwan hanyalah bagian dari kegilaanku yang tidak bisa aku tunjukkan di...