Pernahkah kamu merasakan matamu berkunang-kunang dan migrain setelah seharian menatap layar hape? Aku mengalaminya. Aku, Uwan Urwan, seorang pengembara kata, pemburu cerita, dan pencipta puisi, nyaris terjebak dalam jerat kecanduan layar. Mata yang lelah dan kering menjadi teman setia. Pengalaman Mata Kering karena Terlalu Lama Menatap Layar Hape Keseharianku sebagai seorang blogger, kreator konten, dan penulis puisi membawaku dalam aliran teknologi, menyulut pancaran cahaya layar sepanjang hari. Awalnya hanya urusan pekerjaan, namun perlahan, kebiasaan membuka hape dan laptop terus menggelayuti, meski cahaya pekerjaan telah surut. Mataku pun menjadi korban kelelahan yang terabaikan. Dalam dunia maya, aku menemukan kebahagiaan berinteraksi, meresapi riset para peneliti, dan terbius oleh pancaran cahaya teknologi. Sulit untuk melepaskan diri dari belenggu kecanduan layar hape, bahkan dalam momen-momen sederhana sehari-hari. Namun, kebahagiaan hakiki ditemukan ketika berada di tengah-ten
Aku yakin kamu juga merasakan bagaimana teknologi telah mengubah cara kita belajar. Khususnya, saat ini kita dapat merasakan betapa pentingnya peran teknologi dalam mendukung pendidikan anak-anak. Mari kita lihat bagaimana perjalanan ini telah membentuk dan mengubah berbagai aspek dalam kehidupan kita. Aku pernah punya pengalaman mengajar di sebuah bimbingan belajar dan ikut Kelas Inspirasi di Situbondo Kisahku di Balik Tantangan Belajar Tatap Muka ( Offline ) Pada tahun 2013, aku terlibat dalam dunia bimbingan belajar di Situbondo sebagai seorang Manager Marketing . Tugas utamaku adalah mempromosikan program pembelajaran kepada calon siswa, namun seringkali aku diminta untuk menggantikan guru yang tidak bisa hadir. Bersama teman-teman pengajar Kelas Inspirasi di Situbondo kala itu meski menyenangkan, tapi cukup merepotkan juga karena persiapannya cukup banyak Berada di dalam kelas memberikan sensasi tersendiri karena bisa bertatapan langsung dengan siswa. Namun, tak jarang aku bertem