Skip to main content

Posts

Anak Muda Situbondo Ini Buktikan Kalau Mimpi Tak Perlu Izin Siapa-Siapa

Kredit: Instagram @annisapch Tak banyak yang tahu bahwa di balik panggung megah Kakang Embhug Situbondo dan Raka Raki Jawa Timur, ada kisah perjuangan yang luar biasa dari seorang pemudi Situbondo bernama Annisa Putri Chesillia Haq. Ia bukan hanya seorang remaja Situbondo yang cerdas dan berbakat, tapi juga sosok inspiratif yang tekun mengejar mimpi—bahkan ketika jalannya dipenuhi tantangan, ia tak mundur. Pertemuan yang Membuka Mata, Sosok Annisa di Balik Panggung Foto bersama  Annisa Putri Chesillia Haq, Gustaf Navi Isbat, dan Dinda Septi W.H. usai premiere film pendek Lastarè (fotografer: Syah Arif Fammada) Aku pertama kali bertemu Annisa saat dia menjadi pembawa acara di malam premiere film pendek Lastarè bersama Pintu Project. Saat itu, Annisa tampil elegan berdampingan dengan Gustav Nafi Isbat, yang juga menjadi pemenang Kakang Embhug Situbondo dan yang menjadi pasangannya dalam Raka Raki Jawa Timur 2024. Sikapnya tenang, pembawaannya santun, dan setiap kata yang ia ucapkan t...
Recent posts

Aril 'Ayeng', Pemuda Situbondo yang Melukis dengan Hati

Kredit:  Aril "Ayeng" Aku ingat pertama kali melihat karya Aril "Ayeng" pada poster film Lastarè yang ia buat, ada sesuatu yang khas—goresannya terasa hidup, seakan punya cerita sendiri. Poster itu menangkap esensi film dengan begitu kuat: kesedihan, kehilangan, dan perjalanan batin seseorang. Sosok yang berdiri di atas makam dengan kaki telanjang, dikelilingi serpihan kenangan yang berserakan, memberikan nuansa mendalam yang bikin aku langsung jatuh cinta dengan karyanya. Aku dan teman-teman Pintu Project minta tolong dia buat poster ini, dan hasilnya jauh di atas ekspektasi—detailnya, pemilihan warnanya, semuanya terasa pas. Namun yang lebih mengejutkan, ternyata Aril berasal dari Situbondo, sama seperti aku. Aku baru tahu setelah poster ini jadi, dan rasanya seperti menemukan saudara sejiwa dalam seni. Bayangkan, di antara begitu banyak orang, ternyata ada seseorang dari kota kecil yang punya bakat besar dan visi yang sama. Itu membuatku semakin yakin bahwa kreat...

Biar Tidak Pusing, Tata Barang di Rak Gudang Minimalis dari Kitarack

Bukan hanya pabrik dan toko besar, rumahmu juga butuh sistem penyimpanan yang kuat dan terorganisir. Kenapa? Karena rak gudang heavy duty bisa jadi solusi yang kamu cari selama ini. Salah satu hal yang sering luput saat membangun atau merenovasi rumah adalah menyisihkan ruang khusus untuk menyimpan barang. Kita terlalu fokus pada estetika ruang tamu, dapur, atau kamar tidur—tapi lupa bahwa menyimpan barang dengan rapi adalah bagian penting dari rumah yang nyaman. Aku mengalaminya sendiri. Setiap sudut rumah seperti tidak punya fungsi penyimpanan yang jelas. Barang-barang yang jarang dipakai menumpuk di lemari, di sudut-sudut ruangan, bahkan di atas meja. Di dapur, panci dan botol bekas berserakan. Di kamar, peralatan kerja dan hobi bercampur jadi satu. Rasanya sumpek. Padahal solusinya sesederhana, yaitu punya gudang, dan tentu saja, rak gudang heavy duty. Gudang Tanpa Rak Adalah Masalah Baru Aku pernah berpikir punya gudang itu sudah cukup buat nyimpan semua barang di rumah. Tapi keny...

Ramadan Tertib, Belajar Asyik, Ujian Tidak Panik!

Ramadan itu bulan penuh berkah, tapi bagi anak sekolah, tantangannya juga tidak main-main. Bayangkan harus bangun sahur, ibadah tarawih, menahan lapar seharian, tapi tetap harus belajar karena ujian sudah menunggu setelah Lebaran. Aku beruntung bisa ikut webinar bareng Sinotif dan Kak Erfano, dan ternyata banyak sekali insight menarik yang bisa membantu anak-anak (dan orang tua) supaya belajar tetap efektif selama Ramadan. Aku tuangkan di sini biar ilmunya tidak hilang dan bisa bermanfaat buat banyak orang. Jadi, bagaimana caranya biar anak tetap bisa belajar dengan baik tanpa mengorbankan ibadah dan kesehatan? Yuk, kita bahas! Atur Waktu Belajar, Kunci Sukses di Bulan Ramadan Materi yang disampaikan Kak Erfano sangat berguna bagi orang tua yang anaknya menghadapi ujian pasca lebaran (kredit : Instagram Sinotif) Kata Kak Erfano, disiplin waktu itu kunci utama supaya Ramadan tetap produktif. Ini penting karena kalau jadwalnya berantakan, bisa-bisa waktu belajar keteteran, ibadah tidak m...

Cowok Skincare-an Agar Tidak Seperti Wajan Gosong!

Rutin pakai skincare bikin mukaku tidak kusam, jadi lebih percaya diri saat harus bertemu orang banyak (difoto oleh Syah Arif Fammada) Jujur saja, dulu aku termasuk tim "cuci muka pakai sabun mandi". Efektif? Ya tidak begitu. Malah bikin kulit makin kering. Sampai akhirnya sadar, kalau muka ini modal utama buat tampil pede. Tidak muluk-muluk pengen glowing seperti idol Korea, tapi setidaknya waktu ngaca tidak bikin sedih sendiri. Kadang cowok tuh gengsi buat skincare-an, takut dibilang "kemayu" atau "sok perawatan". Padahal, skincare itu bukan soal ingin terlihat cantik, tapi biar kulit tetap sehat dan bersih. Dan enaknya jadi cowok, kita tidak terlalu butuh banyak produk. Basic saja cukup: facial wash, serum kalau perlu, dan jangan lupa deodoran biar badan nggak bau asem. Dan sebenarnya ada yang menambahkan bahwa sunscreen itu penting, tapi bagiku tidak juga. Kecuali kita bekerja di tempat yang banyak terpapar cahaya matahari. Nah, kebetulan aku sedang me...

Menolong Ikhlas vs. Menolong Modal Pinjaman

Pernahkah kamu merasa kecewa setelah menolong seseorang? Atau mungkin kamu pernah ditolong, lalu tiba-tiba orang yang menolongmu meminta bantuan balik dengan cara yang membuatmu merasa ‘ditodong’? Fenomena ini tidak asing lagi. Banyak orang menganggap bahwa mereka yang pernah ditolong sering kali tidak bisa membalas budi, bahkan ada yang justru berbalik menyakiti. Banyaaak sekali bahkan mungkinkah kita sendiri yang seperti itu. Tapi mari kita renungkan sejenak: apakah konsep menolong memang harus selalu dibalas oleh orang yang kita tolong? Jika kita menolong seseorang dan kemudian suatu hari meminta pertolongan balik, bukankah itu artinya kita tidak sepenuhnya ikhlas? Karena jika kita benar-benar ikhlas, kita bahkan tidak akan mengingat bahwa kita pernah menolongnya. Mengapa Kita Kecewa? Rasa kecewa sering muncul karena ekspektasi. Kita merasa telah berbuat baik, dan dalam hati kecil kita berharap suatu saat kebaikan itu akan kembali, terutama dari orang yang pernah kita bantu. Namun,...

Film Pendek Lastarè: Perundungan, Trauma, dan Identitas Budaya Situbondo

Sebagian kru, pemain, dan sponsor Film Pendek Lastarè berfoto bersama saat premiere di Hotel Rosali (fotografer: Syah Arif Fammada) Aku masih ingat bagaimana semuanya dimulai. Awalnya, kami adalah orang-orang asing satu sama lain. Sebelum Ramadan 2024, aku bertemu dengan Dinda, Akbar, Thufeil, dan Afrizal—bukan karena kebetulan, tetapi melalui teman yang mempertemukan kami dengan satu tujuan: membuat sebuah film pendek Situbondo.  Ide awal memang datang dariku, sebuah kisah tentang perundungan, sesuatu yang begitu dekat denganku, bukan hanya sebagai isu sosial tetapi sebagai pengalaman pribadi. Aku menyerahkan skenario awal kepada Dinda untuk diperbaiki, dan sejak saat itu, dia menjadi sutradara Lastarè dan cerita mengalami banyak perubahan untuk disesuaikan dengan kondisi. Membiarkan Luka & Trauma Bullying Bicara dalam Film Film pendek Lastarè ini mengangkat pesan anti-bullying di mana perundungan biasa terjadi di sekolah dari tahun ke tahun Perundungan bukan sekadar cerita d...