Pohon mangga (Mangifera
indica) setinggi 4 m berdiri kokoh di halaman kantor saya. Daunnya rimbun
membentuk payung hidup. Saat berdiri di bawah naungannya, angin sejuk dapat
saya rasakan. Tentu saja, oksigen sebagai hasil metabolisme tanaman anggota family
Anacardiaceae itu membersihkan karbondioksioda di udara dan digantikan oleh unsur
yang bersifat oksidator. Pantas jika setiap orang yang ternaungi, tak hanya
terlindung dari terik matahari, tetapi juga merasa segar.
Pohon mangga (kredit: irwantoshut.net) |
Tanaman itu sangat kokoh dan konsisten berdiri
bertahun-tahun bahkan kian tinggi. Meski tidak memiliki rangka seperti hewan
dan manusia, tanaman (tak hanya mangga) memiliki rangka-rangka dalam berukuran
mikroskopis. Rangka-rangka itu dapat disebut dinding sel. Sebenarnya tidak
tepat jika saya mengatakan bahwa dinding sel adalah rangka dalam (endoskeleton)
tanaman, tetapi fungsinya mirip dengan sistem rangka pada tubuh hewan. Itu terbukti
pada fungsinya yang memberi bentuk tanaman (lebih khususnya sel), sehingga
pergerakan sel sangat terbatas. Ibarat sebuah kaki yang bersepatu dan tidak. Pergerakan
kaki dan jari akan lebih leluasa jika tidak bersepatu.
Bayangkan jika dinding sel tak ada, bentuk tanaman
akan seperti agar-agar. Tanaman akan kesulitan meninggi. Dinding sel melapisi
dan melindungi sel. Antar sel saling terikat dan membentuk koloni. Koloni sel
disebut jaringan. Kumpulan jaringan dan membentuk fungsi tertentu disebut
organ. Sekumpulan organ pun yang masih memiliki hubungan yang sama membentuk system
organ. Barulah disebut organisme jika sistem-sistem organ tersebut saling
terkait dan menghidupkan.
Dinding sel (kredit: buzzle.com) |
Paparan itu kemudian menyadarkan saya betapa
melimpahnya jumlah sel dalam satu individu. Dinding sel cukup kuat dan
mengandung kombinasi polisakarida dan polimer lain yang disekresikan dalam
jaringan dan membentuk sifat fisik dan kimia tanaman.
Dinding sel berfungsi penting
Dinding sel? Ya, dinding sel. Saya kemudian
tergelitik untuk tahu lebih dalam mengenai komponen sel itu. Kandungan dinding
sel sangat kaya, yaitu polisakarida, protein, aromatik, dan senyawa alipatik. Dinding
sel meregulasi sel dan menentukan bentuk sel. Namun, antar tanaman fungsinya
bisa berbeda. Dinding sel menjadi dasar terjadinya banyak proses dalam tanaman,
misalnya pertumbuhan, perkembangan, pemeliharaan, dan reproduksi. Sungguh luar
biasa, bahkan saya rasa fungsinya sama pentingnya dengan inti sel.
Bagi manusia, ternyata dinding sel menjadi produk
utama baik. Sebagai produk alam, produk- yang manusia pakai dan konsumsi saban
hari berasal dari dinding sel. Dinding sel banyak digunakan sebagai kertas,
tekstil, fiber (katun dan rami),
arang, kayu, dan berbagai produk kayu lain. Bukan berarti semua produk tersebut
berasal dari dinding sel, tetapi kebanyakan memang begitu. Industri biasanya
menggunakan dinding sel tanaman dalam bentuk ekstrak polisakarida. Ekstrak polisakarida
itu dapat diolah menjagi beragam produk, misalnya mantel, lem, gel, dan
pengental berbagai produk.
Tak berhenti di situ, dinding sel secara spesifik
mengambil bagian dalam siklus karbon dalam ekosistem. Substansi organik dalam
tanah yang meningkatkan kesuburan adalah dinding sel. Sumber pangan pun berasal
dari dinding sel.
Betapa besarnya peran unsur sel ini, sehingga tanpa
dinding sel kekuatan mekanik struktur tanaman akan sangat rendah. Dinding sel
saling mengikat antar sel dan mencegah gangguan organisme patogen. Bisa
dibayangkan bila dalam satu rumah terdapat dinding-dinding yang saling menyatu.
Meski gangguan dari luar dapat masuk, tapi intensitasnya sangat kecil dan dapat
diatasi. Morfogenesis pun bergantung besarnya kontrol dinding sel. Tak hanya
itu, dinding sel menghalangi terjadinya difusi makromolekul karena susunannya
sangat rapat.
Dalam hal ini dinding sel memiliki kemampuan yang
mirip dengan inti sel, yaitu mengendalikan sel. Tanpa kemampuan berkembang, sel
tak akan bertambah volumenya. Perlu diingat bahwa setiap sel di dalam tubuh
tanaman memiliki karakter dan fungsi berbeda, sehingga konrol dinding sel pun
beragam. Di sisi lain, kuatnya dinding memengaruhi ketahanan untuk menghadapi
tekanan negatif dari xylem saat membawa air dan unsur hara ke seluruh bagian
tanaman.
Sampai di sini saya sendiri masih tidak percaya jika
dinding sel punya peran begitu besar dalam tubuh tanaman. Pohon mangga yang
saya lihat setiap hari dan kadang saya nikmati buahnya memiliki struktur kandungan
kompleks.
Irisan melintang batang Heliantus sp. menunjukkan beragamnya bentuk sel disesuaikan dengan fungsinya. Dinding sel dapat ditunjukkan dengan batas-batas yang terwarnai (kredit: ucmp.berkeley.edu) |
Saya jadi ingat kutipan ‘yang saya tidak yakin siapa
penciptanya dan kapan mendapatkannya’ tentang, “setiap hal besar berawal dari
yang kecil.” Sama seperti dinding sel yang tergolong bagian sel. Sel memiliki ukurannya
dengan satuan mikron (1 mikron = seperseribu milimeter) dan hanya dapat dilihat
dengan bantuan mikroskop, ukurannya sangat kecil. Dari dinding sel saya belajar
bahwa kokohnya diri bergantung pada kuatnya dasar yang manusia miliki. (Uwan Urwan).
NB:
Mohon koreksinya jika ada informasi yang keliru
Sumber
teks :
- bioenergycenter.org/besc/publications/caffall_structure_function.pdf
- psu.edu/dept/cellwall/cellwall.pdf
- www.plantamor.com
Comments