Saat musik mengalun, biarkan tangan terbuai, angan melambai, dan dunia khayal melayang. Itu cara menikmati waktu.
Usai menghadiri acara launching produk smartphone terbaru di Grand Indonesia, Jakarta, saya menengok waktu, 16.30 WIB tandanya langit sudah menjingga. Matahari hendak tenggelam. Niat saya berkeliling sebentar di dalam pusat perbelanjaan dan hiburan itu. Tanpa sadar saya ingat janji tahun lalu, "Air Mancur Menari".
Ternyata sudah setahun keinginan untuk melihat langsung air mancur yang hebohnya bisa menari itu belum lulus. Tahun ini menunjukkan angka 2016 nyaris bulan April. Tanpa disadari saya tepat berhenti di satu tingkat di atas lantai 3A, East Mall. Dari situ saya melihat kolam kecil dengan patung pria tepat di tengah.
Tak ada kehebohan di sana. Masih tampak muncratan-muncratan kecil dari beberapa lubang dan suasana masih hening. Cucuran air bagai alunan musik hipnoterapi. Saya cukup terbuai dan sabar, sebab waktu belum menunjukkan pukul 17.00. Berdasarkan informasi yang saya terima, atraksi air mancur menari ada setiap jam. Beberapa menit lagi atraksi mulai dan saya memilih turun untuk melihat lebih dekat.
Tepat pukul 17.00 WIB, tiba-tiba gelap... musik mengalun. Cipratan air mulai menggeliat. Saya tak berhenti menatap saat lampu-lampu aneka warna berganti dan muntahan airnya bergoyang ke sana ke mari. Entah daya magic apa yang menyihir hingga saya bergeming, memerhatikan, menatap, dan menikmati setiap perubahan gerak-gerak air mancur itu. Musik pun berganti berulang kali. Sekonyong-konyong musik berhenti, percikan air kembali seperti semula, lampu-lampu aneka warna berhenti menyorot dan lampu utama kembali hidup. Blar! Seperti tak terjadi apa-apa, tapi apa yang terjadi pada menit-menit sebelumnya. Menakjubkan.
Akhir kata sih, kalau kamu berkunjung ke Grand Indonesia, datang saja untuk menikmati wahana gratis tanpa harus merogoh dompet cukup dalam. (Uwan Urwan)
Comments