Karena keberhasilan bermula dari
keberanian.
Seringkali orang enggan membuka usaha tersebab banyak ketakutan yang muncul dalam benaknya, seperti tidak ada modal, tidak tahu cara mendistribusikan produk, tidak ada keahlian, tidak punya toko, takut rugi, dan lain-lain. Tetapi, mau tidak mau masyarakat Indonesia harus mengatasi ketakutan itu. Terlebih menghadapi pasar bebas Asean (MEA). Sebab Indonesia merupakan 40% dari pasar Asia Tenggara. Budaya masyarakat yang konsumtif dan jumlah penduduknya yang tentu saja lebih banyak dibandingkan negara sebelah.
Teknologi pun kini telah berkembang cukup pesat. Terbukti dengan maraknya situs jual beli online besar termasuk UMKM yang hanya menggunakan media sosial untuk berjualan produk mereka. Bukan hanya jual beli produk, bahkan jasa-jasa antar jemput pun kini menggunakan aplikasi pada gejet. Semakin mudah dan canggihnya sistem jual beli di dunia termasuk di indonesia tentu juga mempermudah penjual produk membuka lapak. Muhamad Fajrin Rasyid, co-founder dan CFO bukalapak.com, menyatakan bahwa jumlah pengguna bukalapak.com tiap tahun meninggat pesat, termasuk jumlah pedagangnya." Itu membuktikan bahwa penjual tak perlu risau lagi untuk membuka toko offline yang membutuhkan biaya besar pada awalnya.
Semakin banyak orang menggunakan aplikasijual beli online tertentu, akan semakin banyak orang yang berjualan, dan harga kian rendah. Persaingan yang menyebabkan harga jual seperti itu. Fajrin pun memulai bisnis bukalapak sejak tahun 2010 dengan modal terbatas, tetapi ia tekuni, hingga akhirnya menjadi sebesar sekarang. Kuncinya sih berani, sebab perjuangan akan selesai jika orang tersebut pasrah pada keadaan. Jadi tidak boleh takut, yuk mulai bisnis tanpa membuka toko, cobalah dengan online. (Uwan Urwan)
Comments