Saya masih ingat saat kereta api bandara di Medan masih beru beroperasi. Begitu inginnya saya berkunjung ke Medan hanya untuk mencoba sensasi masuk ke dalam kereta api eksklusif tersebut. Rasanya menyenangkan apalagi ditambah berlibur ke Medan, mengunjungi tempat wisata yang ada di sana.
Pertanyaan pertama yang masih terngiang-ngiang dulu adalah kenapa harus Medan sebagai pionernya? Mengapa bukan Jakarta? Bertahun-tahun pertanyaan itu terpendam bersama kegiatan sehari-hari. Tiba-tiba awal tahun 2016 tanpa sengaja saya harus terbang ke Medan untuk melakukan perjalanan singkat. Cukup lama rasanya saya menulis keinginan saya mencoba naik ka. Bandara di Medan dan itu terwujud. Saya jadi tahu jika doa baik akan terwujud pada waktu dan kondisi yang tepat.
Kebetulan waktu itu saya hanya tinggal masuk stasiun saja, tanpa perlu repot beli tiket online atau bagaimana. Jadwal paling pagi ternyata penumpangnya jarang. Hanya orang-orang yang punya urusan di tempat lain yang pergi pagi buta. Kembali pada pertanyaan yang belum terjawab, tiba-tiba (lagi) PT Railink, mengundang saya dan teman-teman dari komunitas Tau Dari Blogger (TDB) berdiskusi ringan mengenai ka. Bandara Soekarno Hatta yang akan segera berfungsi. Yes, akhirnya Jakarta akan punya transportasi cepat tanpa macet menuju bandara.
Heru Kuswanto, Direktur Utama PT Railink kemudian menyatakan bahwa ka bandara di Medan lebih dulu dibuat karena hanya di sana yang paling siap, baik dari segi pembebasan lahan maupun hal lain. Di Jakarta sulit dan perlu proses panjang. Mengingat ada banyak lahan yang harus dibebaskan untuk dipakai jadi lintasan kereta dan stasiun. Lagipula Medan merupakan kota terbesar ketiga setelah Jakarta dan Surabaya.
Alternatif Terkini
Jika melihat Jakarta kini, pendatang dari berbagai belahan daerah harusnya cukup sabar jika harus menghadapi macet berjam-jam. Sebab, banyak pendatang dari berbagai wilayah di Indonesia menggantungkan hidup di Jakarta untuk mencari nafkah. Belum lagi ada banyak perusahaan yang masih kekurangan karyawan, sehingga ada banyak kesempatan bagi orang dari luar daerah datang dan menambah kemacetan di Jakarta.
Terlebih jika sudah jam-jam sibuk, pagi dan sore, ada gesekan sosial antara pengguna motor maupun mobil. Keduanya berlomba untuk menghindari macet (yang memang sulit dihindari). Pemerintah kini mencanangkan gerakan menggunakan transportasi umum untuk menanggulangi kemacetan, termasuk dengan dibangunnya ka bandara.
PT Railink sendiri termasuk operator kereta api bandara pertama di Indonesia yang berdiri pada 28 September 2006. Pertama kali beroperasi pada tanggal 25 Juli 2013 di Medan.
Ka bandara Soekarno Hatta kira-kira kapan bisa beroperasi? Sabar. Saat ini sudah 68,1% lahan sudah dibebaskan, artinya sudah dibayar. Jangan salah, area sepanjang itu sudah dibangun track. Bahkan 7,6% lahan yang semula bermasalah, kini sudah diselesaikan. Proses pembangunan stasiun bandara sendiri sudah mencapai 40%. Berarti tidak lama lagi dong? Yes.. Benar.
Yeay, saya tidak perlu lagi ke Medan untuk menikmati ka bandara. Di Jakarta bakalan ada. Tidak lama lagi. Saya sih masih penasaran. Waktu mencoba ka bandara di Medan kemarin belum terasa, hanya sekitar 30 menitlah langsung tiba di stasiun akhir. Sudah seperti jalan tol yang tiada hambatan. Tidak perlu naik taksilah ya. Toh harganya juga tidak akan berbeda jauh. Kamu-kamu yang juga sama tidak sabarnya, doakan semoga proses pembangunan ka bandara Soekarno Hatta ini lancar dan cepat selesai. (Uwan Urwan)
Comments