![]() |
Sepanjang jalan PB. Sudirman lengang pukul 12.30 siang itu.
Palang-palang polisi meminta pengendara baik sepeda motor hingga yang berbadan
besar untuk beralih ke jalan lain. Sementara itu di pusat kota, alun-alun
Situbondo telah penuh sesak dengan manusia (pedagang asongan, anak kecil, orang
tua, pagar-pagar, dan aneka busana berkilau. Hari itu, 21 November 2016, memang
menjadi hari paling panas sekaligus ditunggu-tunggu oleh banyak orang.

Jika ditelusuri dari BSC pertama tahun 2014 dan dibandingkan
dengan kini, tentu jauh berbeda. BSC 2015 apalagi tahun 2016 jelas memegang kendali
penuh. Dan sebal jika sudah teroganisir seperti ini. Penonton yang tidak punya
ID Card hanya bisa mengintip dari balik pagar. Apa yang spesial dari BSC 2016?
BSC mengangkat “The Only Islamic Fashion
“ sebagai tema besar dan membaginya menjadi enam, yaitu Ancak Agung, Ketupat,
Wayang Kulit, Istana Kesultanan Sumatra, Istana Kesultanan Aceh, dan Guardian
of Kota Santri.

Eh, kostum-kostum di BSC 2016 tak hanya dipamerkan lo,
tetapi juga dilombakan. Kamu bisa lihat pemenangnya di sini. Jika saya menjadi
juri, pasti sebagain besar saya beri hadiah, mengingat perjuangan membuat
kostum seperti itu tak mudah dan tak murah, apalagi kostum yang mengharuskan
didorong menggunakan kereta. Untung tidak ada yang pakai kuda ya. Hehe… (Uwan
Urwan)
Comments