Masih hangat dalam perbincangan gempa yang terjadi di Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh tanggal 7 Desember 2012 kemarin. Gempa berkekuatan 6,5 SR yang terjadi menyebabkan kerusakan pada bangunan-bangunan sekitar. Secara geografis, Aceh memang termasuk kawasan seismik aktif yang rawan gempa bumi. Tentu kita masih ingat bencana tsunami yang terjadi beberapa tahun silam. Itu juga karena aktivitas bumi.
Gabungan dari berbagai komunitas bersatu dalam aksi ini (kredit: Sfc Situbondo) |
Tak ingin ketinggalan mengurangi duka saudara-saudara di Aceh, Slank Fans Club (SFC) Situbondo, AREMA Situbondo, Komunitas Penulis Muda Situbondo, Backpacker Situbondo, Seni Berjalan, Si Ponsel, Aremania Situbondo, dan Outsider Situbondo melakukan penggalangan dana turun ke jalan tanggal 11-12 Desember 2016.
Saya cuma nampang kok. Hehe... |
Pemuda-pemuda yang tergabung dalam komunitas itu mengumpulkan dana di perempatan lampu merah alun-alun Situbondo. Dengan begitu, warga Situbondo pun turut andil memberikan sumbangan materi sebagai wujud solidaritas terhadap sesama.
Kegiatan berlangsung cukup seru meskipun melibatkan banyak komunitas. Sebelumnya komunitas-komunitas tersebut memang sering bekerja sama, saling mengundang, dan saling sokong, apalagi kegiatan itu berbau sosial.
Perwakilan komunitas usai transfer hasil penggalangan dana (kredit: SFC Situbondo) |
Usai kegiatan, dana yang terkumpul dihitung bersama dengan melibatkan masing-masing komunitas. Total dana terkumpul Rp4.233.000 dan ditransfer ke rekening atas nama Muhammad Fazil sebagai perwakilan Atjeh Slankers Club pada 14 Desember 2016. Kegiatan itu tentu saja punya pesan moral tinggi. Saya saja terkejut melihat pemuda-pemuda yang mungkin orang lain hanya melihat sebelah mata, tetapi ada aksi-aksi kecil yang dijalankan dan pasti bermanfaat. (Uwan Urwan)
Comments