Skip to main content

Hobi pun Perlu Teknologi Terkini


Jika ada kesempatan, saya tidak akan sia-siakan waktu untuk membaca puisi

Bicara tentang hobi, saya termasuk orang yang susah untuk konsisten. Hobi saya ada banyak, foto, menggambar, bikin puisi, ngeblog, apalagi? Masih ada lagi, main dengan kucing, medsosan, dan bermalas-malasan, nah iya satu lagi, karaokean. Oh, astaga hobi saya beragam (ada lagi yang belum disebutkan) dan tidak bisa fokus pada satu bagian. Kadang ingin membelah diri jadi beberapa bagian, sehingga bisa menyelesaikan banyak pekerjaan dalam satu waktu. Lama-lama saya sadar bahwa manusia punya keterbatasan. Manusia yang Tuhan bilang makhluk sempurna saja masih punya banyak keterbatasan, bagaimana dengan makhluk hidup lain? Apalagi jika harus dihadapkan dengan pekerjaan kantor menumpuk dan harus selesai dalam jangka waktu singkat. Hobi minggir dulu sejenak. 

Salah satu hobi saya yang sudah terbit di toko buku
Kamu pernah menemukan bapak-bapak berumur saat weekend justru menyibukkan diri dengan bersepeda ke puncak, berkumpul bersama teman-teman komunitasnya, hunting foto, ikut lomba burung berkicau di luar kota, atau pula sengaja travelling selama seminggu dengan mengambil cuti panjang? Lalu orang-orang normal yang hobinya hanya nongkrong di rumah akan berkomentar, "Orang itu tidak waras." Memang benar mereka tidak waras, menghabiskan banyak uang hanya sekedar membeli replika mobil mini, membeli perlengkapan memancing, alat lukis, dan lain-lain yang tak murah. Lalu komentar selanjutnya adalah "Kenapa uangnya tidak untuk beli susu anaknya saja?" Lalu menurutmu bagaimana tuan dan nona yang hobinya menyeruput kopi panas pagi hari sambik membaca koran? Ada benarnya juga sih komentar orang-orang itu, tapi bagi orang yang rela menghabiskan gaji untuk memuaskan hobi juga tak salah. Ada kebahagiaan tersendiri yang didapat saat travelling ke tempat baru atau punya peralatan baru dan itu tidak bisa digantikan apapun.

Ada batas yang jelas buat orang-orang tertentu antara hobi dan pekerjaan. Secara umum yang saya tahu, beberapa orang bekerja tidak sesuai dengan passion. Saya dan orang-orang itu bekerja dengan baik, tapi pekerjaan itu tak terlalu membuat bahagia, karena ada bagian lain yang menjadi jiwa dan perlu disalurkan. Tahu kan seberapa tertekannya bekerja di bawah perintah atasan? Kecuali jika kamu punya perusahaan sendiri yang sesuai dengan passionmu. Itu jelas beda cerita.
Tidak semua orang bekerja di kantor sesuai passion (kredit: tribunsolo.com)
Tahun 2013 lalu saya bekerja di sebuah perusahaan majalah pertanian hits di Indonesia. Sebenarnya menyenangkan bisa bertemu banyak orang, terinspirasi dari petani-petani sukses, dan belajar banyak hal dari teman-teman di kantor. Bekerja di media membiat saya tidak punya waktu mengurus hobi. Bahkan saat weekend saya berada di kantor untuk menyelesaikan deadline. Setahun kemudian saya pindah bekerja jadi editor buku. Meski punya banyak waktu saat weekend bergelut dengan hobi, itu belum membuat saya puas. Berkutat di depan komputer setiap hari membuat saya akhirnya memilih untuk fokus pada hobi. Bagi sebagian orang, bekerja di kantor adalah passion sih. Kebetulan saya dibentuk oleh alam untuk jadi manusia liar. Tapi bukan berarti lepas bekerja saya bisa bebas dari kebutuhan terhadap komputer dan internet. 

Bekerja fleksibel
Tidak perlu muluk-muluk, saya butuh notebook untuk menulis dan edit hasil foto juga gambar oretan. Agak sedih jika harus ingat banyak file penting juga ikut raib bersama notebooknya beberapa tahun silam. Kebutuhan yang tak bisa dipungkiri buat saya yang juga suka ilustrasi, membuat cover, dan desain buku. Saya coba browsing kira-kira notebook apa yang sekiranya sesuai. Saya coba telusuri informasi notebook di internet dan pilihannya jatuh pada Acer Switch Alpha 12. Kenapa? Gila saja, body-nya tipis dan ringan. Pas buat saya yang tidak suka berdiam diri di satu titik. Saya bisa bekerja ke mana pun tanpa harus mengeluh, "Malas membawa laptop."
bodi notebook tipis dan ringan tentu jadi idaman (kredit: acerid.com)

Pernah saya bekerja di sebuah perusahaan smartphone di Jakarta beberapa bulan lalu. Memang disediakan laptop untuk bekerja, tetapi cukup berat. Karena butuh, akhirnya saya bawa juga ke mana-mana. Pulang pergi dari kos ke kantor dan kantor ke kos cukup menghawatirkan. Dengan ukuran besar yang cukup menyita banyak ruang dalam ditambah botol minuman yang selalu saya bawa ke mana-mana kian membuat bahu pegal-pegal. Tak heran jika waktu itu, saya harus siapkan herbal atau pergi ke tukang jamu dekat kos untuk mengatasi pegal-pegal di punggung. Tapi tetap saja karena setiap hari saya membawanya ke mana-mana, bahu saya pun tetap meminta untuk dikasihani.

Yang unik lagi, Acer Switch Alpha 12, dapat diubah dari mode notebook ke tablet atau dari tablet ke notebook. Bingung? Ah, jangan bingung. Caranya hanya dengan melepas atau memasang kembali keyboard docking yang dilengkapi engsel magnet. Gampangnya sih tinggal lihat pintu kamar, ada engsel yang bisa dibongkar pasang. Sayangnya engselnya magnet, jadi bisa lebih cepat lagi. Tak perlu pakai obeng. Seru kan? Saya rasa teknologi ini sangat pas buat saya. Kalau travelling tak perlu membawa keyboard ke mana-mana. Selain efisien, juga akan jauh lebih ringah tanpa harus kehilangan fungsi keyboardnya.
Acer Switch Alpha 12 sangat fleksibel, bisa ubah mode sesuai kebutuhan (kredit: acerid.com)

Keyboard docking tak hanya jadi aksesoris, ternyata juga sebagai proteksi layar. Dengan desain super tipis dan berbekal lampu backlit, saya masih bisa mengetik tanpa harus kesulitas saat cahaya ruangan sangat minim. Ada juga kickstand yang bisa diatur sudutnya hingga 165 derajat untuk memberi sudut pandang sesuai keinginkan. Jadi bisa sesuai kebutuhan dan saya bisa bekerja dengan nyaman.

Tanpa kipas
Serius tanpa kipas? Eh, saya saja terkejut dengan tagline "Switch Alpha 12, Notebook dengan Performa Tinggi Tanpa Kipas." Jadi Acer Switch Alpha 12, Notebook Hybrid Intel Core Pertama Tanpa Kipas. Inovasi hebat sih buat saya. Saya kira keunggulannya hanya ada pada desain dan bobotnya. Ternyata, sampai performa pun diperhatikan. Kalau tanpa kipas bagaimana cara mendinginkan hati, eh, mesin di dalam notebook?

Tenang sih, Switch Alpha 12 termasuk notebook hybrid dilengkapi sistem pendinginan bernama Acer LiquidLoop™. Hebat! Overheating memang selalu menjadi masalah setiap alat elektronik di mana pun. Untuk itu biasamya di setiap produk elektronik selalu menggunakan kipas, ya kipas konvensional. Suaranya juga cukup mengganggu ya. Apalagi kalau notebooknya sudah butut.
Dengan Switch Alpha 12 Tak perlu lagi pakai kipas tambahan (kredit: e-murahmeriah.blogspot.com)

Teknologi Acer LiquidLoop™ mengandalkan pipa berisi cairan  pendingin untuk stabilkan suhu prosesor Intel Core i Series di dalamnya secara optimal. Biasanya sih sistem pendingin tanpa kipas hanya digunakan untuk perangkat dengan prosesor Intel Core M. Karena tanpa kipas, bisa dibayangkan saat notebook dinyalakan? Suara-suara kipas pun hilang. Punya kipas angin di rumah? Jika iya, biasanya pada bagian dalam kipas selalu ada debu menempel. Sebenarnya kipas justru memiliki potensi untuk menarik debu. Jika tanpa kipas, insyaallah notebook akan bebas debu. Debu yang menempel pada kipas berpotensi membuat suhu jadi tinggi dan merusak motherboard

Efeknya apa sih? Notebook akan lebih panjang umur. Selain itu hemat daya. Bisa kebayang kan, berapa daya yang dibutuhkan untuk membuat kipas berjam-berjam berputar? Dan keuntungan lainnya, notebook bisa diletakkan di mana pun, dipangku atau di atas kasur akan amat tanpa harus menutupi ventilasi udara.

Transfer kilat
USB 3.1 Type-C. USB lebih cepat 10x untuk transfer data (kredit: acerid.com)
Sinyal lemot? Ah itu kalau sedang pakai data internet dari provider yang sinyalnya sedikit cukup membuat kesal. Sama seperti jika transfer data dari flashdisk ke notebook atau dari notebook ke flashdisk membutuhkan waktu lama. Cukup greget. Sementara deadline kian sempit waktunya. Untunglah ada Switch Alpha 12. Dengan notebook tersebut, transfer data lebih cepat karena dilengkapi standar USB terbaru, USB 3.1 Type-C. USB ini memiliki port bolak-balik yang praktis dan tidak ribet. Selain itu, kamu bisa menikmati transfer data yang lebih cepat, yaitu mencapai 5 Gbps, alias 10 kali lipat lebih kencang dibanding USB 2.0. Menariknya, port USB Type-C juga bisa difungsikan sebagai output video dan sumber daya yang dapat mengalirkan hingga 4.5W untuk gadget.

Switch Alpha 12 memiliki display 12” dengan resolusi tinggi, yaitu QHD (2160 x 1440) dilengkapi dengan teknologi IPS, sehingga memiliki area pandang lebih luas, tentu cocok dipakai bekerja dengan spreadsheet. Karena teknologi transfer data kilat, saya tak perlu lagi harus menunggu berlama-lama hanya untuk copy paste file, apalagi file yang ukurannya besar. Deadline pun tak masalah asalkan bisa mengatur waktu dengan baik.

Aman untuk mata
Radiasi layar notebook yang terlalu lama membuat mata lelah (kredit: kesekolah.com)

Kalau sudah di depan notebook atau komputer biasanya saya harus berjam-jam menatap layarnya. Selain karena pekerjaan biasanya menumpuk dan tidak bisa cepat selesai. Saya harus browsing data-data, membacanya, lalu merangkai data-data tersebut dengan bahasa sendiri. Tentu waktu satu jam tidak cukup.  Seperti yang diketahui, mata lelah adalah di mana kondisi penggunaan fungsi mata yang cukup intens, misalnya membaca buku, bekerja di depan komputer, atau bekerja yang membutuhkan fokus cukup tinggi (mengemudi).

Mata lelah biasanya gejalanya antara lain, mata terasa kering, perih, dan gatal; mata terasa berat, kadang berair; penglihatan sulit fokus; penglihatan kabur atau ganda; sensitif terhadap cahaya; serta sakit pada kepala, leher, punggung, dan bahu. Tentu saja jika sudah mengalami gejala tersebut, harus mengistirahatkan mata dan sering berkedip.

Akibat pancaran radiasi dari nootebook, mata saya sering lelah. Solusinya, saya harus melihat ruangan sekitar setiap beberapa menit sekali atau mengobrol dengan orang yang duduknya berdekatan. Kadang pemandangan sekitar membuat saya lupa bekerja, apalagi jika mengobrol. Tahu sendiri bukan, pekerjaan bukannya selesai lebih cepat, malah semakin lama karena terlalu astik dan tidak konsentrasi dengan pekerjaan. Switch Alpha 12 memiliki display 12” hebatnya sudah memikirkan kesehatan mata dengan fitur Acer BlueLight Shield, sebuah teknologi yang mampu melindungi mata dari emisi cahaya biru dari layar notebook. Tentu saja itu yang membuat mata lelah. Dengan teknologi ini saya bisa lebih berkonsetrasi di depan komputer.

Stylus ini pas buat saya yang doyan menggambar

Nah, Acer juga melengkapi Switch Alpha 12 dengan pena digital Active Pen. Ini bukan sekedar stylus biasa untuk mencoret-coret layar, tetapi bisa membantu saya berkreasi tanpa batas. Stylus dengan sensitivitas hingga 256 tingkat tekanan mampu memberikan pengalaman menulis digital yang rapi dan mudah di layar Switch Alpha 12. Pena ini juga sangat membantu saat menggunakan fitur Windows Inks, seperti mengatur ketipisan dan ketebalan garis atau membuat sketsa digital lebih presisi saat layar menjadi kanvasnya.Wah, dari rincian di atas saya harus menabung untuk memiliki kecanggikan teknologi notebook Acer Switch Alpha 12. Harganya tejangkau sih, hanya Rp13.799.000 untuk Switch Alpha 12 Core i5 dan Rp19.999.000 untuk Switch Alpha 12 Core i7. (Uwan Urwan)



Artikel ini diikutsertakan dalam Acer Story Competition dengan tema “Switchable Me: Profesi dan Hobi yang Didukung oleh Acer Switch Alpha 12, Notebook 2-in1- yang Powerful dan Fanless”

Comments

Paling banyak dibaca

10 Hal Yang Bikin Malas Jadi blogger

Sebenarnya fenomena blogger sudah ada sejak zaman website pertama kali diciptakan. Mungkin kalau dulu lebih ke perusahaan ya. Perusahaan harus punya website. Belakangan, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang juga ingin punya website, mulai banyak yang berlomba-lomba punya juga. Apalagi akhir-akhir ini yang punya website pribadi adalah keharusan. Tidak harus sih, cuma kalau punya website itu akan ada lebih banyak orang yang bisa tahu tentang kita dan apa yang sedang dipikirkan.  Apa bedanya website dan blog? Menurut saya sih sama saja. Gak ada bedanya. Mungkin bedanya dalam penggunaannya ya. Itu website digunakan untuk pribadi atau kelompok/instansi. Saya mulai sotoy .  Okeh, saya akan sebut website itu blog saja ya daripada salah ngomong . Blog sekarang sudah mulai banyak yang berbayar, misalnya www.uwanurwan.com ( halah narsis ). Yang gratisan bagaimana? Loh tetap lanjutkan perjuangannya. Menulis itu bukan perkara pakai rumah mahal atau rumah bambu. Sebelumnya...

Jamur blotong Nama Ilmiahnya Ternyata Coprinus sp.

Saya menduga jamur yang selama ini saya beri nama jamur blotong nama ilmiahnya Coprinus sp. Setiap usai musim giling, biasanya musim hujan, saya dan tetangga berburu jamur ini di tumpukan limbah blotong di dekat Pabrik Gula Wringin Anom, Situbondo. Jamur Coprinus sp . tumbuh di blotong Asli, kalau sudah tua, payungnya akan berwarna hitam seperti tinta dan meluruh sedikit demi sedikit Sudah sekian lama mencari tahu, berkat tulisan saya sendiri akhirnya saya tahu namanya, meski belum sampai ke tahap spesies . Jamur yang bisa dimakan ini tergolong dalam ordo dari Agaricales dan masuk dalam keluarga Psathyrellaceae. Selain itu, jamur ini juga suka disebut common ink cap atau inky cap (kalau benar nama ilmiahnya Coprinus atramentarius ) atau Coprinus sterquilinus (midden inkcap ) . Disebut begitu karena payungnya saat tua akan berwarna hitam dan mencair seperti tinta. Nama yang saya kemukakan juga berupa dugaan kuat, bukan berarti benar, tapi saya yakin kalau nama genusnya Copr...

Kenapa Punya Skin Hero Bisa Bikin Main Lebih Seru?

Siapa sih yang tidak kenal Mobile Legends? Game MOBA ini sudah menjadi favorit banyak orang, termasuk aku. Tapi tahukah kamu, ada cara mudah untuk mempercantik tampilan hero favoritmu tanpa ribet? Yuk, simak pengalaman saya bermain Mobile Legends sekaligus tips mendapatkan skin hero dengan harga terjangkau. Awal Perjalanan di Dunia Mobile Legends Main bareng robot udah kayak robot mainan wk Dulu, aku adalah pemain game MOBA lokal. Temanku sering mempromosikan game itu, mengatakan bahwa ini adalah game buatan Indonesia yang layak dicoba. Awalnya aku tertarik, tapi karena masih baru, jumlah pemainnya sedikit. Akibatnya, aku lebih sering bermain melawan robot. Memang sih, rasanya puas selalu menang, tapi di sisi lain, tidak ada tantangan sama sekali. Setiap match terasa seperti mengulang pola yang sama: pilih hero, hancurkan turret, dan menang dengan mudah. Lama-lama, kebosanan mulai menghantui. Sampai akhirnya, aku iseng mendownload Mobile Legends. Temanku bilang, "Cobain aja, lebih...

Jangan Ikut List Blogwalking Kalau Sekadar Tugas

Fenomena blogwalking sudah terjadi sejak dahulu kala, mulanya menyenangkan. Tidak ada kewajiban untuk mengunjungi balik, berkomentar pun sekehendak hati, juga menambah wawasan karena ada ada tambahan sudut pandang orang lain. Antarbloger sudah sewajarnya saling dukung. Bahagia ngeliat temen bahagia. Fenomena blogwalking masa kini Aku gak mau bilang blogwalking tidak bermanfaat ya. Manfaatnya besar sekali dan aku sendiri bisa tahu apa saja hanya dengan mengetikkan kata kunci yang diinginkan. Masih banyak kok yang benar-benar saling baca tulisan teman-teman blogger. Memang gak semuanya membaca tuntas dan berkomentar. Paling bahagia kalau ada yang komentarnya mengoreksi dan mengapresiasi. Dua-duanya penting, pujian sebagai bentuk apresiasi dan kritik sebagai bahan refleksi.  Nah, dari kesekian kebahagiaan saling menjelajahi tulisan teman-teman bloger, gak sedikit juga sekarang yang cuma blogwalking agar diblogwalking balik oleh sesamanya. Pada akhirnya oknu...

Pengalaman Pakai Pasir Pantai sebagai Pengganti Pasir Kucing

Sudah punya kucing sejak kecil. Biasa atas keberadaan kucing membuatku tak pernah berhenti untuk punya kucing. Kucing liar yang sering mampir ke rumah biasanya aku juga beri makan dan yang mau mendekat aku pelihara. Punya kucing sebelumnya dibiarkan pup di luar. Repot kalau anak-anak kucing sudah mulai makan selain air susu induknya, pasti akan kencing dan pup di kasur karena induknya pasti lebih nyaman meletakkan anak-anaknya di kasurku. Dulu harus melatih mereka terlebih dahulu selama beberapa waktu sebelum bisa pup di luar   Setiap hari harus mencuci sprei dan menjemur kasur. Begitu tahu bahwa kasur bukanlah tempat pup dan pipis, mereka akan buang hajat di luar. Tentu saja akan mencari pasir atau tanah yang cukup gembur sebagai tempat merahasiakan hasil buangan. Kadang tanah tetangga jadi sasaran dan harus menerima omelan mereka.   Sejak awal tahun 2022, kembali dari ibukota, kucing melahirkan, dan sudah mulai makan selain air susu induknya, aku siapkan pasir buat mer...

Fried Chicken Enak di Situbondo, Kamu Wajib Tahu!

Tidak ada KFC atau pun McD di Situbondo, ya setidaknya hingga kini dan beberapa waktu ke depan. Dulu sempat ada CFC, belum sempat berkunjung, eh sudah tutup. Jika aku ingin makan ayam goreng krispi di Situbondo beli di mana? Beberapa warung makan di Situbondo juga menjual ayam goreng tepung. Memang tak khusus ayam goreng. Berbeda dengan di kota besar, di mana gerai olahan ayam tepung bisa ditemui di mana pun. Hisana Fried Chicken Situbondo punya rasa khas, jadi salah satu favoritku Bila kamu sedang travelling ke Situbondo dan sangat ingin menikmati ayam goreng krispi, aku cukup merekomendasikan makan di Hisana Fried Chicken. Sesuai namanya, Hisana adalah gerai ayam goreng tepung yang cukup terkenal dan banyak digemari. Hisana Fried Chicken tidak hanya ada di Situbondo, tapi juga di Jakarta, Bandung, dan kota-kota lain. Sudah ada ratusan outlet yang tersebar di banyak titik di Indonesia. Hanya saja aku baru tahu ada brand ayam goreng krispi lokal ini begitu pulang ke Situbondo. Meski ad...

Pilih mana, Elu-gue atau Aku-kamu ?

Jakarta itu kota plural. Semua orang dari berbagai suku, daerah, bahkan negara tinggal di sana. Jakarta ya ibukota negara saya, Indonesia. Isi di dalamnya penuh sesak dengan manusia, kendaraan, rumah, gedung perkantoran, pedagang kaki lima, dan macam-macam. Macet selalu menjadi keluhan utama jika tinggal di sana. Waktu pun seolah hanya mainan. Tak ada yang bisa mengendalikan apa yang terjadi di sana. Untunglah pada saat menulis ini, saya tidak sedang di Jakarta dalam jangka waktu cukup lama. Saya sedang menikmati indahnya kampung halaman, menjadi anak hits di kampung (setelah sekian lama berkiprah jadi artis ibukota. Hahaha...) Entah apa magnet utama yang membuat Jakarta selalu dirindukan. Yang jelas siapapun yang pernah ke sana kebanyakan ingin kembali lagi. Tidak peduli Jakarta akan semakin sesak dan macet dengan pertambahan penduduk yang tak terkendali. Segala macam bisnis bersaing, baik sehat atau tidak. Eh, tapi saya tidak akan membahas Jakarta lo ya.  Budaya b...

Tips Liburan Seru Bareng Temen-Temen Tanpa Ribet

Liburan bareng teman-teman selalu punya cerita seru yang nggak terlupakan, kan? Mulai dari momen heboh saat diskusi destinasi, sampai kejadian lucu selama perjalanan. Tapi nggak bisa dipungkiri, ada aja hal-hal yang kadang bikin ribet. Mulai dari beda pendapat soal tempat tujuan, bingung cari tiket yang murah, sampai sibuk ngatur itinerary yang cocok buat semua orang. Kalau nggak diatur dengan baik, keseruan liburan malah bisa berubah jadi drama. Tapi tenang, semua masalah itu bisa diatasi kalau kamu tahu caranya. Kali ini aku mau share beberapa tips praktis yang bakal bikin liburan bareng teman-teman jadi lebih mudah dan asyik. Mulai dari pemilihan destinasi yang tepat, cara pesan tiket yang simpel, sampai trik hemat biaya dengan memanfaatkan promo. Yuk, simak tipsnya biar liburanmu bebas drama dan penuh kebahagiaan! Pilih Destinasi yang Cocok untuk Semua Pertama, tentukan dulu destinasi yang cocok untuk semua. Ajak teman-teman buat diskusi di grup, dan cari tempat yang bisa memenuhi ...

Imawan Anshari : Bloger Evergreen, Tak Pernah Sepi Job

Kegemaran Imawan Anshari membaca di portal berita detik.com di sela-sela jam istirahat kantor membawanya masuk ke dunia bloger yang cukup diperhitungkan kini. Tahun 2009 ia hanyalah seorang karyawan di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang riset dan konsumen di Jakarta Selatan. Ia kerap mencerna artikel bloger karena acap terangkat di headline. Ingin seperti mereka, kemudian bergabung dalam layanan pemberi fasilitas ngeblog gratis yang merupakan sub-usaha portal detik.com, blogdetik. Kredit : Imawan Anshari Sering menang lomba blog Begitu tergabung dalam blogdetik, Pria yang ada kalanya disapa Awan itu pun mengisinya dengan curahan hati. Uji coba keberuntungan, ia juga berpartisipasi dalam lomba blog yang diadakan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN). Tak disangka ia meraih juara tiga tulisan terbaik.  Saking seringnya ikut lomba blog, ia kerap menang dan mendapatkan uang tunai, hadiah jalan-jalan, serta barang-barang yang bila dibeli dengan uang sendiri perlu dipertimbangkan d...

Bunga Telang Ungu (Clitoria ternatea) Jadi Alternatif Pengganti Indikator PP Sintetis

Makin ke sini, ketenaran bunga telang (Clitoria ternatea L.) kian meluas. Banyak riset terbit di internet, juga tak ketinggalan pecinta herbal dan tanaman obat ikut berkontribusi memperluas infromasi itu.  Bunga telang ungu, tanaman yang juga dikenal dengan nama butterfly pea itu termasuk endemik karena berasal dari Ternate, Maluku, Indonesia. Meski begitu, banyak sumber juga mengatakan bahwa bunga telang berasal dari Afrika, India, Amerika Selatan, dan Asia tropis. Banyak info simpang siur karena sumber-sumber yang aku baca pun berasal dari riset-riset orang. Nanti jika ada waktu lebih aku akan melakukan riset lebih dalam mengenai asal usulnya. Antosianin bunga telang merupakan penangkal radikal bebas Kredit : researchgate.net Bunga telang kaya akan antosianin. Antosianin adalah golongan senyawa kimia organik berupa pigmen yang larut dalam air, menghasilkan warna oranye, merah, ungu, biru, sampai hitam. Tak hanya pada bunga Clitoria ternatea, antosianin juga ada di banyak buah dan...