Menyimpan uang bagi sebagian besar orang, termasuk saya adalah hal paling berat dalam hidup. Bayangkan, pada saat awal bulan menerima gaji, beberapa hari kemudian, gaji sudah nyaris 50% dikeluarkan untuk kebutuhan hidup selama satu bulan. Artinya, untuk satu bulan penuh bertahan hidup hanya mengandalkan gaji yang tersisa. Beberapa orang cukup kreatif, sehingga mulai membuka usaha kecil, misalnya dengan berjualan cemilan di kantor, jual pulsa, jual kain batik, atau jadi reseller produk-produk makanan atau pakaian. Sebenarnya memang bagus sih, soalnya kita jadi kreatif memanfaatkan momen, sekaligus untuk bertahan hidup. Uang sejumlah Rp5.000 akan menjadi sangat berharga saat memasuki pertengahan hingga akhir bulan. Sementara pada awal bulan, kita sibuk berbelanja, membeli hal yang kadang tidak dibutuhkan di rumah atau terlalu banyak kegiatan dengan teman-teman sekantor, misalnya nongkrong di kafe, karaoke, nonton film, atau travelling.
Uang selalu datang dan pergi sudah seperti kekasih yang selalu berkhianat tapi dicintai |
Ada yang salah dengan uraian di atas? Tidak sih. Tidak ada yang salah. Hanya saja untuk urusan keuangan itu memang sangat sensitif. Apalagi kalau sudah memasuki masa-masa menipisnya jumlah uang di ATM. Solusinya apa? Hanya perencanaan yang matang. Kita harus merencanakan baik-baik jumlah pengeluaran dan pemasukan. Perlu juga kontrol diri saat ingin berbelanja atau sekadar nongkrong bersama teman-teman. Pikirkan faedahnya. Jika hanya sekadar bersenang-senang lalu setelah itu pulang larut malam, keesokan paginya bangun kesiangan atau sakit, atau tiba-tiba esok paginya teringat berapa jumlah uang yang sudah dikeluarkan. Kemudian muncul rasa sesal. Hm.. terlambat, Sis, Bro.
Mulailah perencanaan keuangan kita dengan baik. Saya ulangi lagi tuh, juga postingan ini akan jadi nasehat untuk saya sendiri. Secara, saya juga tergolong orang yang boros. Jangan lupa menabung. Dalam sebulan, usahakan sisihkan beberapa persen hasil gaji kita untuk ditabung. Nah, ditabungnya pun jangan asal diletakkan di lemari, bambu, bawah bantal, di balik papan tulis, atau di tempat tersembunyi lain. Kalau punya uang receh, baik jika ditabung dalam celengan. Siapkan celengan dan harus konsisten. Celengan tak boleh dipecahkan sampai sebelum penuh atau sampai ada beberapa celengan lain yang penuh. Bisa juga direncakan dengan tenggat waktu. Nah, untuk nominal uang yang cukup besar, di atas Rp50.000 sebaiknya ditabung di bank. Kenapa harus di bank? Tentu saja menabung di bank sangat aman. Tak perlu khawatir kemalingan atau tiba-tiba diambil karena ada hal mendadak atau malas mengambil uang di mesin ATM. Nah, usahakan rekening untuk tabungan dipisahkan dengan rekening yang menerima gaji.
Nah, menyimpan di bank risikonya lebih kecil dibandingkan di rumah memang. Tidak rentan kejahatan, bencana alam, atau pun uang rusak karena terkena cairan atau dimakan rayap. Saya mau bisikin sesuatu yang lebih asyik. Nah, setiap bank yang ada di Indonesia itu diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Tak hanya itu, setiap bank yang ada di Indonesia juga sudah otomatis menjadi anggota penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).Jadi LPS itu menjamin uang kita yang ada di bank. Kalau ada apa-apa pada kemudian hari, misalnya krisis moneter, bank bangkrut, atau terkena bencana alam, meskipun bank yang beroperasi bermasalah, uang kita tetap aman. Ada LPS yang menjamin uang kita.Nah, serunya lagi LPS menjamin nasabah denganjuml;ah nominal hingga Rp2 miliar.
Masih takut karena menabung di bank itu riba? Ya ampun, ke mana saja sih. Bukannya sejak beberapa tahun lalu sudah ada bank syariah ya. Semua sistem sudah disesuaikan dengan hukum Islam. Jadi tidak perlu khawatir. Kalau masih ragu, sebaiknya kamu konsultasi terlebih dahulu di bank-bank terdekat. Tidak sulit kok. Karyawan di sana akan sangat membantu kita kalau sedang galau.
Sebelum memilh mau menabung di mana, ada baiknya riset terlebih dahulu. Biasanya saya juga tanya-tanya terlebih ke teman buat membulatkan tekat memilih menabung yang apa dan di mana. Yang jelas, tabungan kudu ngasih kenyamanan dan bikin mudah transaksinya, memberi suku bunga lumayan, bisa diakses juga di kantor cabang, ada kartu ATM-nya (yakali ya zaman sekarang tidak ada kartu ATMnya), setoran awal tidak besar, dan lain-lain.
Bulatkan tekad saja sih. Saya ada rekomendasi miliki rekening tabungan dan kemudahan transaksi dengan memilih Tabungan Pasti. Klik link di kalimat yang saya pertebal dan miringkan. Syaratnya sih mudah ya. cuma butuh kartu identitas dan NPWP. Kalau kamu warga negara asing harus ada Warga Negara Asing Paspor KIMS/KITAS/Surat Referensi. Tinggal isi form saja kalau mau mengajukan Tabungan Pasti. Sisanya nanti akan dihubungi tim marketing untuk proses selanjutnya. Lumayan kan punya rekening khusus tabungan buat masa depan.
Ingat, pastikan kamu sudah riset terlebih dahulu atau begitu dihubungi oleh tim marketing bank, tanyakan info sedetail mungkin. Biasanya karyawan bank akan dengan senang hati menjelaskan. Namun saya pastikan Tabungan Pasti cukup bagus karena memang ada di bawah naungan Bank BPTN yang memperluas produk-produknya lewat daya.id.
Saya? Hm, saya punya rekening di bank kok. Jadi sudah pasti menabung di sana. Lagipula punya rekening bank banyak manfaatnya lo. Saya tidak perlu repot-repot lagi kalau berbelanja online atau ada pesanan gambar. Cukup transfer via mobile banking atau ATM terdekat. Nah lo, yuk nabung di bank. Dijamin lebih aman dan jadi gampang transaksi apa saja. (Uwan Urwan)
Comments