Skip to main content

Jangan Menabung Kalau Ingin Hidup Melarat

"Mangkanya kalau punya uang ditabung," kata temanku dulu.

Waktu itu saya masih duduk di bangku SMA kelas XI. Saya masih ingat betul pesannya sampai sekarang. Dia bisa beli handphone. Waktu itu masih zamannya alat komunikasi poliponik. Saya belum punya. Seringkali merepotkan teman hanya untuk sms ke saudara untuk hal-hal penting. Tak jarang juga diabaikan karena tidak diizinkan meminjam atau meminta satu sms saja meski niat hati ingin membayar biaya sms. Waktu itu satu sms masih seharga Rp350 dan itu tergolong mahal. Jika setiap hari menggunakan Rp3.500 untuk 10 sms, satu minggu menghabiskan Rp24.500. Belum lagi jika harus telepon. Biaya sms Rp350 sudah yang paling murah. Belum banyak bermunculan operator seluler pada zaman itu. Tapi poin dari tulisan ini bukan masalah harga telepon dan sms.


Tak sengaja saya bongkar-bongkar lemari dan menemukan secarik kertas. Isinya percakapan saya dengannya. Begini kira-kira

Eh kamu kalo tiap hari dikasih sangu berapa sih?


Berapa ya. Gak sebanyak kamu. Tapi saya jarang jajan di sekolah. Sering puasa. Uangny saya tabung.



Kamu kok bisa nabung sih? Aku kok enggak?



Mangkanya jangan jajan terus. Sering-sering puasa. Aku dua hari kemaren gak dikasih sangu. Gak enak mau minta. Kasian juga sama bapak ibu. Kamu juga gitu. Punya uang ditabung biar kalo mau beli apa yang dipengenin gak bingung. Aku aja beli hape pake uang tabunganku.


Setelah itu tak ada percakapan lanjutan. Nampaknya saya merenung setelah dikasih wejangan, tapi hanya merenung. Sistem regulasi keuangan pribadi layaknya lalu lintas yang ke sana ke mari dengan cepat. Jika mendapat gaji, tiga hari kemudian langsung berada pada kondisi keuangan pas-pasan dan pada pertengahan bulan sudah krisis. Kenapa bisa begitu? Ya, saya kurang bisa mengatur keuangan. Tidak bisa sedikit melihat apa yang diinginkan, langsung dibeli tanpa pikir panjang.

Tenang, tenang. Saya akhir-akhir ini sudah siapkan kotak khusus untuk menyimpan uang receh. Memulai dari yang kecil boleh kan? Sudah terkumpul beberapa receh dari koin Rp100 sampai yang Rp1.000. Jadi, setiap receh yang saya terima, baik dari hasil kembalian atau punya ibu dan bapak di rumah, saya ambil dan masukkan ke dalam kotak itu. Hihi. Dan syaratnya tidak boleh diambil. Sengaja. Soalna tahun lalu saya melakukan hal yang sama, tapi gagal karena kondisi keuangan benar-benar sulit. Sementara itu tidak memungkinkan untuk meminta uang pada bapak dan ibu.

Tabungan receh saya

Kenapa saya harus menabung dengan benar dan punya komitmen kuat untuk itu? Menabung banyak manfaatnya loh. Jika saya kembali lagi pada secarik kertas perbincangan dengan teman saya, harusnya saya sudah bisa beli laptop lagi jika sejak setahun terakhir menabung. Iya kan? Tapi nyatanya saya belum mampu membelinya dengan uang hasil kerja selama ini. Apalagi beberapa kali saya mendengar cerita bahwa dengan menabung, seseorang bisa beli motor, mencicil rumah, menyekolahkan anak, travelling ke luar negeri, sampai berhaji. Itu berkat menabung. Nih ya saya kasih bocoran faedah yang bisa kita ambil kalau menabung, yaitu

Belajar sabar
Buat kita yang boros atau tidak tahan godaan. Jika melihat barang yang lucu atau unik, ingin membeli rasanya, ingin dibawa pulang. Tidak peduli berapa besar uang yang dikeluarkan, kalau sudah ingin benda/jasa yang itu, harus segera dikabulkan. Jika tidak akan terus menjadi beban pikiran bahkan tidak bisa tidur.

Biasanya kasus ini terjadi untuk orang-orang yang punya hobi, hobi yang hanya hobi, tidak untuk dikembangkan dalam bisnis. Jadi buat saya hobi kadang menjerumuskan. Saya pernah kehabisan uang dan akhirnya pinjam uang tetangga karena kalap membeli barang-barang yang memang khusus untuk dikoleksi. Nyatanya barang tersebut tak berfaedah. Hanya membuat senang sesaat saja.

Kalau kamu punya hobi tertentu, cobalah untuk benar-benar bersabar untuk menahan diri tidak membeli barang kalau benar-benar tidak butuh.

Hidup hemat
Dengan meminimalkan pengeluaran untuk ditabung artinya kita lebih hemat. Jadi tahu mana yang harus diprioritaskan dan mana yang tidak. Belum lagi kalau ada pengeluaran mendadak, misalnya uang les tambahan, tetangga meninggal, teman baru melahirkan anak, patungan buat liburan, dan lain-lain. Bayangkan kalau semua uang kita dibelanjakan untuk hal-hal yang tidak berguna? Akan kesulitan untuk ikut liburan dengan teman-teman, pinjam sana-sini untuk beli kado, dan berakhir tidak enak tidur karena terlilit utang.

Punya cadangan uang saat ada kebutuhan mendesak

Senang kalau bisa travelling dari hasil tabungan

Nah poin ini sudah dijelaskan di atas. Pokoknya keuntungan menabung itu ada cadangan uang. Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi pada masa depan. Segalanya harus direncanakan baik-baik meski kadang tidak selalu berhasil. Tiba-tiba kita sakit yang mengakibatkan harus ke dokter. Tahu kan biaya ke berobat ke dokter tidak murah. Belum lagi obatnya. Jika uang di dompet habis, tinggal pakai uang yang ada di tabungan.

Investasi hari tua
Emas bagus untuk investasi jangka panjang

Gila kalau kita boros. Beberapa orang sudah berinvestasi dengan mendaftarkan diri di asuransi. Saat tua dan kita tidak bekerja lagi, tidak perlu pusing-pusing lagi. Atau kalau kita pensiun dari pekerjaan lalu bingung mau bekerja apa lagi, untuk sementara bisa menggunakan uang hasil tabungan kalau tidak punya uang. Investasi bukan hanya dalam bentuk uang lo. Investasi bermacam-macam, bisa emas, barang-barang berharga di rumah, rumah, tanah, dan lain-lain. Nah untuk menabung memang awalnya dalam bentuk uang. Biasanya kalau sudah banyak, uang dibendakan jadi tanah, bangunan, dan lain-lain yang nantinya bisa dimanfaatkan untuk hal lain. Contohnya saja untuk dikontrakkan, dijadikan kebun buah, dan dijadikan toko atau kafe. 

Menghindari utang
Utang memang menyebalkan. Siapa yang tidak pernah pinjam uang tetangga? Kalau kamu jawab "saya", artinya hebat. Hidup tanpa utang itu indah banget. Hidup jadi nyaman, aman, tenteran, dan sentosa. 

Perencanaan keuangan yang baik bisa menghindarkan diri dari terlilitnya hidup kita dari utang. Saya lagi belajar mengatur keuangan. Dengan pemasukan berapa pun, pengeluaran kudu dipikirkan terlebih dahulu. Ya kecuali untuk investasi sih. Saya biasanya berinvestasi cat air, kertas, kanvas, dan barang-barang mentah untuk kerajinan saya. Jangan khawatir barang itu hilang. Suatu saat pasti berguna. Kalau ada teman menikah, melahirkan anak, butuh dekorasi rumah, tinggal keluarkan koleksi produk seni saya. Ya beberapa orang menyukai dan menghargai karya seni, karena karya-karya seperti itu biasanya cuma ada satu di dunia. 

Lebih menghargai nilai uang
Ini nih poin penting buat saya. Sebelum tersadar, biasanya suka belanja hal tidak penting atau jajan di luar. Uang rasanya tidak berharga. Setiap membeli sesuatu tapi keadaan keuangan mepet, dalam hati selalu membenarkan, "Besok-besok pasti ada rezeki lebih." Ya, prinsip seperti itu berlaku untuk orang yang banting tulang kerja setiap hari dengan gaji harian, misalnya pedagang asongan, penjual siomay, dan pengusaha lain. Tapi untuk saya yang dulu kerja di perusahaan dengan gaji bulanan dan selalu bergantung pada itu, harus benar-benar mengatur keuangan dengan baik. Kalau ada pekerjaan sampingan sih boleh.

Prinsipnya sudah benar sih, cuma harus disesuaikan dengan realita. Mungkin gaji tidak bertambah, tapi insyaallah rezeki lain ada, misalnya ditraktir teman atau tiba-tiba bertemu teman di jalan akhirnya bisa nebeng. Hemat ongkos angkot Rp7ribu. Pasti bisa makan sampai akhir bulan, hanya saja ya begitu, agak terlilit. Ya, akibat kurangnya manajemen keuangan.

Dengan menabung kita bisa menghargai uang sekecil apapun. Kita tidak akan menyepelekan koin Rp100. Tanpa koin Rp100 uang Rp900 tak ada artinya. Seringkali saya temukan uang receh Rp100 dan Rp200 tergeletak di jalan dan tak ada yang mengambilnya. Kalau saya, sudah pasti diambil. Biasanya saya kumpulkan. Entah itu untuk koleksi atau untuk jaga-jaga pada tanggal tua saat receh menjadi sangat berharga.

Bisa disiplin
Nabung bikin hidup jadi disiplin dan tegas, juga berkomitmen. Cuma memang harus dijaga agar stabil. Untuk bulan-bulan awal mungkin kesulitan. Namun jika dijalani dengan baik pasti lancar. Anggap saja setiap hari kita menabung Rp1.000. Pokoknya tidak boleh diambil sampai satu tahun, misalnya. Rp1.000 x 365 hari = Rp365.000. Bisa dibilang ini jumlah yang kecil untuk ukuran masyarakat perkotaan. Tapi jangan dilihat nilainya, perjuangan untuk menghasilkan itu membutuhkan effort tinggi lo. Untuk orang-orang tertentu yang memilih menabung dengan jumlah lebih besar pasti akan terasa sekali. Secara tidak langsung kalau konsisten, kita akan jadi pribadi yang disiplin dan tegas tidak hanya dalam masalah keuangan, tapi hal-hal lain juga.

Mengurangi stres
Saya tidak melakukan survey sih. Hehe. Cuma yang saya rasakan, stres yang dialami orang-orang kebanyakan pasti bersumber dari uang. Manajemen keuangan yang buruk meningkatkan stres. Coba lihat berapa banyak pungli dan koruptor di sekitar kita? Hal-hal seperti ini memang sudah menjadi budaya, cuma harus ditangani secepat mungkin. Mulai dari diri sendiri. Banyak orang menghalalkan segala cara untuk mendapatlan keuntungan lebih buat pribadi. Karena apa? Uang. 

Uang dapat membuat stres lo. Tidak bisa belanja, tidak bisa berobat, tidak bisa membeli barang yang disukai, kadang juga menyebabkan antisosial akibat tidak enak kalau harus ditraktir makan, dan lain-lain. Menambah penyakit iya kan? 

Bisa membeli barang yang diinginkan
Nah ini dia juga yang paling seru. Saya beberapa kali bertemu orang yang bisa membeli rumah dengan hemat dan menabung. Bukan berarti pelit ya. Oh ya jangan lupakan zakat. Insyaallah saya selalu menunaikan zakat setiap mendapat rezeki. Aamiin semoga selalu begitu.  Tak jarang juga saya temui teman yang alhamdulillah bisa mencicil kredit sepeda motor sampai lunas. Mereka juga bisa beli perlengkapan untuk bayi, dekorasi rumah, sampai membiayai anaknya sampai lulus kuliah. Saya adalah contohnya. Saya sekolah sampai perguruan tinggi akibat orangtua yang disiplin dalam menghemat pengeluaran tidak penting. Atau bisa travelling ke luar pulau bersama teman-teman berkat menabung. Seru lagi apalagi bawa oleh-oleh yang dibagi-bagikan kepada saudara. Ada perasaan bangga.

Hai, saya sudah sarjana lo

Nah, bagaimana? Masih ingin boros? Tidak takut stres berkepanjangan akibat tidak punya uang atau dikejar-kejar rentenir? By the way, tulisan ini juga buat saya loh. Setiap menulis, selalu jadi bahan introspeksi buat saya ke depannya. Dan kalau kamu punya uang yang lebih besar, alangkah baiknya kalau ditabung di bank sih. Nabung di bank aman apalagi sudah dijamin Lembaga Penjamin Simpanan Republik Indonesia. Dijaminnya sampai Rp2juta pula.

Siapa yang tidak bahagia jika tabungannya banyak?

Buat kamu yang khawatir uangnya dirampok, dimaling, dimakan rayap, atau pelan-pelan diambil untuk kebutuhan tak terduga, saya sarankan simpan di bank. Kalau tidak di bank umum, masih ada bank syariah kan. Yuk menabung! (Uwan Urwan)

Comments

Paling banyak dibaca

Jamur blotong Nama Ilmiahnya Ternyata Coprinus sp.

Saya menduga jamur yang selama ini saya beri nama jamur blotong nama ilmiahnya Coprinus sp. Setiap usai musim giling, biasanya musim hujan, saya dan tetangga berburu jamur ini di tumpukan limbah blotong di dekat Pabrik Gula Wringin Anom, Situbondo. Jamur Coprinus sp . tumbuh di blotong Asli, kalau sudah tua, payungnya akan berwarna hitam seperti tinta dan meluruh sedikit demi sedikit Sudah sekian lama mencari tahu, berkat tulisan saya sendiri akhirnya saya tahu namanya, meski belum sampai ke tahap spesies . Jamur yang bisa dimakan ini tergolong dalam ordo dari Agaricales dan masuk dalam keluarga Psathyrellaceae. Selain itu, jamur ini juga suka disebut common ink cap atau inky cap (kalau benar nama ilmiahnya Coprinus atramentarius ) atau Coprinus sterquilinus (midden inkcap ) . Disebut begitu karena payungnya saat tua akan berwarna hitam dan mencair seperti tinta. Nama yang saya kemukakan juga berupa dugaan kuat, bukan berarti benar, tapi saya yakin kalau nama genusnya Copr

Menggali Rasa dan Inovasi Kopi Lokal di Setiap Seruput

Dibuat menggunakan Canva Setiap seruput kopi menyimpan cerita yang tak terduga, mulai dari ladang petani hingga ke cangkir kita. Apa jadinya jika kita bisa merasakan perjalanan rasa itu dengan lebih mendalam, dari setiap proses pengolahan biji hingga teknik penyeduhan yang memikat? Sebuah Warisan yang Harus Dilestarikan Gambar pribadi (@uwansart) Indonesia memang istimewa, terutama dalam hal kopi. Di sini, dari Sabang sampai Merauke, kita punya beragam jenis kopi dengan cita rasa yang kaya dan unik. Setiap daerah, dari Aceh sampai Papua, menawarkan sensasi kopi yang berbeda-beda, masing-masing menyimpan cerita dan karakteristik yang khas. Keberagaman inilah yang membuat kopi Indonesia begitu istimewa dan kian diakui dunia internasional. Saat ini, Indonesia bahkan tercatat sebagai penghasil kopi terbesar ke-4 di dunia—sebuah pencapaian yang tentunya patut dibanggakan. Dalam acara Eco Blogger Squad yang berlangsung dengan penuh semangat, meskipun aku hanya menyaksikan secara online melal

Golda Coffee dan Kopi ABC Botol, Kopi Kekinian, Kopi Murah Cuma 3000an

Kamu suka kopi hitam pekat, kopi susu, kopi kekinian, atau yang penting kopi enak di kedai kopi? Mungkin kita sering sekali nongkrong bersama teman di kedai kopi mencoba berbagai aneka ragam kopi, mahal pun tak masalah, tapi yang jadi persoalan jika sedang miskin, apakah akan tetap nongkrong? Pilihannya ya minuman murah, misalnya kopi murah dan kopi enak yang cuma 3000an ini.   Aku, Uwan Urwan, memang bukan penikmat kopi banget, tapi suka minum kopi, kadang sengaja mampir ke kedai kopi punya teman, paling sering membeli kopi Golda Coffee dan/atau Kopi ABC Botol, yang harganya hanya 3000an. Aku akan mencoba mereview empat rasa dari dua merek yang kusebut sebelumnya. Golda Coffee kutemukan di minimarket punya dua rasa, yaitu Golda Coffee Dolce Latte dan Golda Coffee Cappucino. Sementara Kopi ABC botol juga kutemukan dua rasa, chocho malt coffee dan kopi susu.   Keempat rasa kopi kekinian kemasan itu aku pikir sama karena biasanya hanya membeli, disimpan di kulkas, dan langsung ku

Bunga Telang Ungu (Clitoria ternatea) Jadi Alternatif Pengganti Indikator PP Sintetis

Makin ke sini, ketenaran bunga telang (Clitoria ternatea L.) kian meluas. Banyak riset terbit di internet, juga tak ketinggalan pecinta herbal dan tanaman obat ikut berkontribusi memperluas infromasi itu.  Bunga telang ungu, tanaman yang juga dikenal dengan nama butterfly pea itu termasuk endemik karena berasal dari Ternate, Maluku, Indonesia. Meski begitu, banyak sumber juga mengatakan bahwa bunga telang berasal dari Afrika, India, Amerika Selatan, dan Asia tropis. Banyak info simpang siur karena sumber-sumber yang aku baca pun berasal dari riset-riset orang. Nanti jika ada waktu lebih aku akan melakukan riset lebih dalam mengenai asal usulnya. Antosianin bunga telang merupakan penangkal radikal bebas Kredit : researchgate.net Bunga telang kaya akan antosianin. Antosianin adalah golongan senyawa kimia organik berupa pigmen yang larut dalam air, menghasilkan warna oranye, merah, ungu, biru, sampai hitam. Tak hanya pada bunga Clitoria ternatea, antosianin juga ada di banyak buah dan say

Bagaimana menu isi piringku yang benar?

Sering mendengar frase Isi Piringku? Hem, sebagian orang pasti tahu karena kampanye yang dimulai dari Kementerian Kesehatan ini sudah digaungkan di mana-mana, mulai dari media sosial, workshop-workshop kesehatan di daerah-daerah, dan sosialisasi ke ibu-ibu begitu ke Posyandu.  Slogan Isi Piringku menggantikan 4 Sehat 5 Sempurna Isi Piringku adalah acuan sajian sekali makan. Kampanye ini sudah diramaikan sejak tahun 2019 menggantikan kampanye 4 sehat 5 sempurna. Empat sehat lima sempurna terngiang-ngiang sekali sejak kecil. Terdiri dari nasi, lauk-pauk, sayur-mayur, buah-buahan, dan susu adalah kombinasi sehat yang gizinya dibutuhkan tubuh, sebab mengandung karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral, susu adalah penyempurnanya. Kenapa harus berganti slogan?  Slogan 4 Sehat 5 Sempurna yang aku tangkap maknanya, dalam setiap makan harus ada empat komposisi dan susu. Mengenai jumlahnya, aku bisa ambil nasi lebih banyak dengan sedikit sayur atau sebaliknya, atau sebebas-bebasnya kita saja.

Energi Alternatif: Antara Ketergantungan Listrik dan Kerusakan Lingkungan

Dalam dunia yang semakin modern ini, melalui sorotan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, aku mengembara melihat perubahan perilaku rumah tangga secara menyeluruh di Indonesia. Televisi menjadi kawan setia dengan kehadiran mencapai 97,36%, diikuti oleh kulkas, mesin cuci, dan kipas angin yang melibas sekitar 96,72%, 86,62%, dan 96,13% dari rumah tangga. Di sisi lain, perabotan modern seperti kompor listrik dan setrika listrik menyentuh kehidupan 82,11% dan 93,22% rumah tangga. Ketergantungan Indonesia pada Listrik dan Dampak Negatif Lingkungan pada Perubahan Iklim Tak hanya itu, alat elektronik memainkan peran sentral dalam kehidupan sehari-hari. Laptop menjadi penguasa dengan persentase 67,45%, sementara handphone mendominasi dengan keterpaparan mencapai 99,13%. Meski komputer, tablet, kamera digital, dan perangkat lain memiliki penetrasi yang beragam, kesimpulannya tetap jelas: masyarakat Indonesia telah menggenggam era listrik dengan tangan terbuka. Persentase tinggi ini men

Alun-alun Situbondo Dulu dan Sekarang

Alun-alun ibarat pusat sebuah kota, semua orang bisa berkumpul di tempat itu untuk berbagai kegiatan, sebagai ruang publik, ruang sosial, dan ruang budaya. Alun-alun sudah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit. Umumnya alun-alun dikelilingi oleh masjid, pendopo, penjara, dan area perkantoran dan dibatasi oleh jalan. Dulunya area ini dipagari Begitu pun Alun-alun Situbondo, batas selatan adalah pendopo, batas barat adalah Masjid Agung Al-Abror, batas timur adalah penjara, dan area perkantoran ada di bagian utara. Dulu, ada pohon beringin besar di tengah-tengah alun-alun Situbondo. Aku tidak ingat betul seberapa besar tapi yang aku tahu dulu ada di tengah-tengah. Masjid Al-Abror juga sudah jauh lebih bagus sekarang Alun-alun Situbondo pernah punya pohon beringin besar Gerakan protes pada akhir masa kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid, tahun 2001, memicu gerakan besar yang menumbangkan sekitar seratus pohon, termasuk pohon beringin di alun-alun karena dianggap sebagai simbol partai Golka

Styrofoam Aman Digunakan Kok. Siapa Bilang berbahaya?

Hasil pengujian Badan POM RI terhadap 17 jenis kemasan makanan styrofoam menunjukkan bahwa semua kemasan tersebut memenuhi syarat, artinya styrofoam aman digunakan. Sampai detik ini tidak ada satu negara pun melarang penggunaan styrofoam atas dasar pertimbangan kesehatan. Pelarangan penggunaan styrofoam, nantinya akan jadi sampah non organik, di beberapa negara biasanya berhubungan dengan pencemaran lingkungan. Padahal daur ulang styrofoam sangat mudah. Menurut JECFA-FAO/WHO monomer stiren pada wadah gabus tidak mengakibatkan gangguan kesehatan jika residunya berada di ambang batas 40-500 ppm. Kalau mencapai 5000 ppm bisa menyebabkan kanker. Bungkus makanan hangat pakai styrofoam aman kok Kemasan makanan styrofoam ternyata sebagian besar adalah udara Badan POM RI menguji 17 jenis kemasan, antara lain berupa gelas POP MIE rasa baso, gelas POP Mie Mini rasa ayam bawang, mangkuk NISSIN Newdles Mie Goreng Pedas Kriuk Bawang, mangkuk Bowl Noodle Soup Kimchi flavour Vegetal, kot

Batik Mangrove, Qorry’s Journey in Conservation & Heritage

I feel like when I wear batik, I look more elegant and even more handsome. Haha! I have to admit, there was a time when I considered batik to be old-fashioned. The designs didn't appeal to me, and I saw it as something my parents or grandparents would wear on formal occasions. But everything changed for me on October 2, 2009, when UNESCO officially recognized batik as an Intangible Cultural Heritage. Suddenly, batik wasn’t just a piece of cloth anymore; it was a symbol of identity, culture, and pride for the Indonesian people. Designers started experimenting with patterns, and batik garments became more fashionable. I found myself buying batik shirts to support our cultural heritage, and my love for batik grew deeper as I discovered the beautiful artistry behind it. Batik, with its intricate techniques, symbols, and cultural significance, has been a part of Indonesia's identity for centuries. It wasn’t long before batik from various regions, including my hometown of Situbondo,

Bukit Pecaron, Wisata Religi yang Wajib Dikunjungi

Situbondo memiliki banyak pesantren yang tersebar dari ujung barat sampai ujung timur. Pernah mengunjungi pesantren atau melihat segerombolan anak pondok (biasanya anak pondok pesantren disebut anak pondok)? Eniwei , anak pondok sangat khas cara berpakaian dan bertuturnya. Saya adalah orang yang senang berteman dengan anak pondok. Selain karena ramah dan hangat, mereka biasanya tak bermewah-mewah dalam berpakaian. Saya pun jadi nyaman karena tak harus bergaya berlebihan. Biasanya ada banyak orang datang ke pondok pesantren, bertemu kyai, melakukan doa bersama. Bukit syariah Bicara soal pesantren yang tak jauh dari keagamaan, ada salah satu dari beberapa destinasi wisata religi di Situbondo yang biasa didatangi orang dari luar kota, yaitu Bukit Pecaron. Apasih itu Bukit Pecaron? Saya sebut bukit syariah boleh ya. Bukit Pecaron adalah nama bukit kecil yang terletak di tepian pantai di Desa Pasir Putih, Kecamatan Bungatan, Kabupaten Situbondo. Sejak kecil saya cuma bisa mel