Skip to main content

Serba-serbi Dunia Per-Instagraman

Eh, kamu punya Instagram tidak sih? Berapa jumlah followermu? 100? 500? 800? 1k? 5k? 10k? atau 1m? Gila, luar biasa jika kamu mencapai jumlah followers 1m. Artis banget! Saat postingan mulai diketik, akun Instagram @uwanurwan berjumlah 6.676 followers. Buat saya ini sudah di level "okay", tapi untuk tujuan lain, angka 6k masih tergolong cemen. Maaf, bukan bermaksud merendahkan, tapi pada kenyataannya follower dengan jumlah seperti itu, jika saya ingin promosikan jualan, belum terlalu efektif (dalam artian kurang menjangkau lebih banyak orang). Kecuali saya tenar di komunitas tertentu dan mereka butuh barang jualan saya. Saya punya akun media sosial bukan untuk terlihat keren saja, tetapi untuk jualan. Minimal saya mau jual apa yang saya bisa, menulis, menggambar, atau apa gitu


Saya butuh kerja lebih keras lagi untuk mencapai follower minimal 10k. Saya bisa promosikan produk art dan tulisan saya. Kebetulan saya fulltime blogger dan ilustrator, yang menurut anggapan orang masih "pengangguran" karena tidak ada kantor yang bisa didatangi rutin. Iya, saya pun merasa begitu, merasa menjadi pengangguran. Setiap hari bergelut dengan ponsel dan kertas. Ke sana ke mari di dalam rumah atau tiba-tiba berkelana ke luar kota tanpa alasan jelas saat tetangga bertanya. Saya bukan blogger senior atau pun blogger hits yang kemudian diundang ke acara-acara untuk menjadi pemateri. Saya masih dalam membranding diri dan blog ini. Syukur-syukur kalau ada perusahaan yang tertarik dengan tulisan saya dan mau bekerja sama. Loh, itu rezeki. Diterima, kecuali jika ada perusahaan yang kurang masuk akal memberikan feenya, tapi rata-rata perusahaan sudah tahu kok range yang harus diterima blogger

Kembali lagi pada Instagram. Seperti yang pernah saya tulis pada artikel sebelumnya mengenai Beberapa Karakter Pengguna Instagram, tentu bukan sekali dua kali saya menemukan yang seperti itu. Semakin sering bergelut dengan Instagram, saya makin tahu beberapa karakter lain. Mau saya sebut? Okelah sedikit ya.

1. Terlalu asyik dengan diri sendiri


Karakter ini bisa dibilang terlalu hemat. Hemat dalam artian, malas follow orang dan malas follow back. Memang orang sejenis ini tidak punya ambisi apa pun untuk menambah follower. Hanya suka-suka saja punya akun Instagram. Orang ini tidak akan marah jika seseorang tidak lagi follow dia atau dia tidak follow orang, bahkan teman sendiri. 

2. Bimbang


Haha, maaf Kang Imawan nyomot ini. Hm, sebenernya akun ini tidak diprivate (cuma buat contoh)

Saya kadang tidak paham dengan orang yang semacam ini. Dia mem-private akun Instagramnya, tetapi postingannya ikut dishare ke Facebook. Ibarat senjata yang dihunus ke jantung sendiri. Orang sejenis ini kadang tidak sadar apa yang sedang mereka perbuat atau memang sengaja. Alasannya mungkin takut ngehits, takut follower bertambah banyak, atau suka posting belahan, eh. Tapi mau seperti apapun, setiap orang memang punya pilihan hidup sendiri-sendiri. Orang lain hanya bisa berkomentar (seperti saya).

3. Perfeksionis


Saya paling demen kalau ngepoin akun Instagram orang yang seperti ini. Postingan di akunnya rapi sekali. Setiap tiga foto temanya sama atau kadang zigzag, ada foto, lalu quote, lalu foto, postingan selanjutnya pun begitu. Mereka kadang tidak peduli berapa jumlah follower yang mereka miliki atau jumlah like pada setiap postingan. Sekali posting mereka harus menyiapkan tiga foto sesuai tema. Yang penting tampilannya harus bagus, caption pun tak sembarangan.

4. Berkarakter
Keren bukan?

Kadang heran dengan akun-akun semacam ini. Postingannya nyaris senada, entah dari segi tone foto, dan jenis postingan. Paling gampang akun online shop sih contohnya. Misalnya online shop kaos distro. Yang dipajang ya hanya kaos dari atas sampai bawah, cuma model dan desain gambarnya yang berbeda. Untuk orang-orang tertentu yang hobinya spesifik, misalnya foto daun. Bisa dipastikan postingannya hanya berupa gambar daun, tidak ada yang lain. Atau juga untuk pehobi makanan, dapat dipastikan postingannya hanya berupa foto makanan. anyway, saya memang suka dengan postingan yang berkarakter semacam ini. Tak heran followernya bisa nambah terus.

5. Random


Berantakan ya. Hahaha

Ah, jangan ditanya. Akun semacam ini ada banyak sekali, termasuk akun @uwanurwan. Hahaha. Bisa dibilang orang semacam ini juga bimbang dan terlalu banyak maunya, sehingga tidak fokus. Atau memang akun Instagramnya ya cuma untuk suka-suka. walaupun saat stalking akunnya, tampilannya kurang menarik.


Segini saja dulu ya. Saya masih ada simpanan beberapa karakter pengguna Instagram lain tapi harap sabar dulu ya. Mengapa? Sebab postingan ini sebenarnya tidak ingin bercerita tentang karakter pengguna Instagram, tapi lebih ke penggunaannya.

Tahu tidak jika aku media sosial termasuk Instagram bisa jadi lahan bisnis? Pasti tahu dong. Cuma bingung memulainya? Tidak apa-apa. Sekadar berbagi tips buat kita-kita yang ingin bekerja di rumah dengan memanfaatkan Instagram, yaitu   

Pastikan kamu selalu posting hal-hal yang bermanfaat. Orang-orang akan sangat sayang untuk unfollow atau tidak follow, sebab setiap postingan memberikan informasi yang dibutuhkan, misalnya tentang kesehatan pria. Jika ingin mengikat orang, berilah rasa nyaman untuk mereka. Kalau diibaratkan kafe, perlu disiapkan pelayanan yang bagus, menu yang sehat, murah, tempat asyik, dan lain-lain. Tanpa itu semua, rasanya orang akan gampang sekali untuk mengabaikan setiap postingan kita di Instagram. Apalagi jika Instagrammu hanya berisi foto selfie dengan berbagai pose dan hasil fotonya tidak maksimal, misalnya blur, miring, terlalu lebay, dan cari sensasi. Mungkin pihak Instagram tidak akan blokir akunmu, tapi orang-orang di sekitarmu akan gampang mengabaikanmu.

Postingan di Instagram berupa foto ala KTP dari atas sampai bawah. Buat saya tidak menarik

Jangan lupa pakai hastag. Tidak masalah berapa banyak hastag yang kamu pakai di postingan. Asal bisa menjangkau lebih banyak orang untuk tahu informasi itu. Pernah mengalami ada orang asing like postingan lama? Nah, biasanya mereka menggunakan hastag untuk mencari hal-hal yang ingin mereka cari. Kalau bisa, pakailah hastag sesuai dengan foto yang diupload. Kecuali untuk lasan tertentu sih.

Sayangnya maksimal hastag cuma 30

Perbanyak followers. Kenyataan pahit yang harus kita terima adalah tidak semua orang selalu akan memantau akun kita, meskipun teman dekat. Tentulah karena kesibukan, buka Instagram mungkin hanya akan memperhatikan akun-akun yang muncul di beranda selama beberapa waktu. Pernah mengalami, follower dengan jumlah 500 dan yang ngelike postingan kita hanya lima atau paling hanya 20 orang? Nah, ada beberapa faktor, yaitu follower hanya melihat tanpa tap dua kali dan postinganmu tidak menarik. Saat follower bertambah jadi 1.000 jumlah like meningkat. Iya gak? Semakin banyak follower jumlah like akan semakin banyak. Meski tidak selalu berkorelasi positif sih. Jangan sedih, perhatikan saja akun artis yang followernya sudah berada pada nilai "m", hitung berapa banyak jumlah likenya? Kalau saya perhatikan untuk beberapa akun artis, yang jumlah followernya sudah "m", mendapat 27ribu like (bisa kurang bisa lebih). Bandingkan saja dengan yang jumlah followernya hanya 500. Tak heran ada banyak sekali online shop yang endorse akun-akun dengan follower lebih dari 10k.

Salah satu artis yang followernya sudah m

Bersikap baiklah dengan akun-akun lain. Berilah like atau komentar jika waktumu luang. Toh, tidak ada salahnya kan? Bisa nambah teman. Realitanya media sosial sudah menjadi dunia kedua setelah dunia nyata. Kita harus menghadapi kenyataan bahwa dunia itu sama seperti dunia nyata, pun ada norma tidak tertulisnya. Menambah teman menambah rezeki. Siapa tahu dengan seringnya berkomunikasi di dunia maya, dagangan kita akan laris manis atau bahkan ada perusahaan yang mau bermitra dengan kita. Who knows? Kita hanya perlu berusaha kan?


Nah sekarang bingung kan bagaimana cara menambah follower? Followermu hanya segitu-gitu aja? Bahkan berkurang terus. Bertambah satu follower besok berkurang tiga. Ah, itu sudah biasa. Saya malah pernah kehilangan lebih dari 100 followers. Saya kasih sedikit tipsnya ya

1. Follow akun orang terdekat
Orang-orang terdekat kita adalah target paling baik untuk menambah follower. Kalau kita agak geragas, paksa teman-teman untuk follow dan promote akun kalian. Ya, bolehlah ganti dengan traktir pisang goreng hangat. Tidak mungkin dari 1.000 teman, tidak ada yang follow back. Mustahil. Ya beberapa orang bisa jadi tidak akan follow back. Pilihannya hanya dua, minta follow atau unfollow, kecuali kamu sayang kalau melewatkan postingan-postingannya.

Nah, hal yang sama juga akan terjadi pada teman-teman satu komunitas. Secara tidak langsung akan follow. Jika mereka follow terlebih dahulu jangan lupa difollow back. Jangan sombong deh. Kecuali memang kamu tidak kenal dia. Urusan selesai. Secara tidak langsung, teman adalah follower setia, meski kadang kebanyakan akan apatis. Jangan khawatir kehilangan mereka ya, asal tidak berantem saja.

2. Follow akun-akun baru. Akun baru? Hm, iya akun-akun baru. Setiap hari ada banyak ribuan (mungkin bahkan jutaan) akun baru. Jangan khawatir, manusia selalu tumbuh dan bertambah. Paling efektif adalah dengan melihat akun artis dengan follower di atas ratusan ribu. Setiap hari dan setiap detik ada banyak akun baru follow artis. Untuk akun-akun baru biasanya tidak akan pelit untuk follow back. Apalagi jika postingan di Instagrammu menarik.

Akun-akun potensial untuk difollow

3. Beli follower
Beli follower memang bisa jadi jalan pintas jika tidak sabar. Sebab dua cara di atas tergolong akan selambat siput progressnya. Tentu saja akan lambat jika kita tidak bergerak cepat. Sebentar, saya masih mau membahas dua poin di atas. Mungkin dalam seminggu baru akan bertambah 100 follower jika kamu melakukan langkah di atas hanya sesekali. Percaya tidak, saya bisa menambah 100 lebih follower dalam sehari dengan dua cara di atas. Jangan ditanya gempornya, ujung jempol bentuknya sudah tidak simetris lagi. Memang akan banyak follow orang, tetapi kita dapat feedbacknya, follower aktif dan tentu saja, teman.

Salah satu contohnya

Okeh, beli follower ada dua macam, aktif dan pasif. Kalau sudah kebelet, ya beli follower pasif saja. Tujuannya memang untuk membuat pangkat akun kita naik, meski efeknya nol, sama saja dengan follower 500. Kalau mau beli follower, belilah yang aktif. Ada prosedurnya sih, silakan coba tanyakan pada mereka yang menjual follower aktif. Kalau ditanya efeknya, saya tidak tahu karena belum pernah beli.

4. Promosi di akun promosi
Ada banyak akun bisnis yang menawarkan akunnya untuk promosi. Saya pernah menggunakan dua jasa akun UKM. Artinya kita promosi melalui akun mereka, baik promosi produk atau pun yang lainnya. Biasanya ada sejumlah uang yang dikeluarkan untuk promosi satu bulan atau mingguan. Jika kita memakai banya jasa akun-akun sejenis, produk kita akan lebih luas dikenal dan follower akan bertambah sesuai dengan minatnya. Biasanya mereka tidak menjamin bertambahnya follower, hanya saja akun kita lebih banyak dikenal orang. Semakin banyak iklan, semakin bagus.

5. Pakai aplikasi
Beberapa waktu lalu saya sempat mendapat cerita kalau ada aplikasi yang bisa untuk menambah follower. Sayangnya untuk mendapatkan aplikasi tersebut, kita juga harus membayar. Entah bagaimana prosedur spesifik aplikasi tersebut, yang jelas kita juga sama saja sih, memainkan jari. Tergantung kita aktif memanfaatkan aplikasi tersebut atau tidak. Jika tidak ya, kenaikan jumlah follower juga tidak akan signifikan.

Kalau bicara tentang jumlah follower, kita yang bukan public figure atau tokoh terkenal, otomatis tidak akan segampang artis jika membuat akun baru tidak serta merta follower akan bertambah menjadi 10k dengan cepat. Kejar bola, seperti istilah yang sering saya dengar waktu kuliah dengan follow terlebih dahulu dan jangan terlalu pelit untuk follow back jika masih teman satu komunitas, meski tidak pernah mengobrol. Bisa saja terlewat sih karena terlalu banyak notifikasi.

Oh ya, untuk kita yang bukan siapa-siapa, jika follower sudah banyak, jangan terlalu bangga. Sebab kian hari jumlahnya akan berkurang. Untuk akun dengan jumlah follower 500-1.000 yang unfollow bisa jadi hanya satu-dua-tiga. Semakin banyak jumlah follower, semakin banyak berkurangnya. Untuk itu memang perlu dipastikan postingab kita menarik, menghibur, bermanfaat, atau ya sensasional. Lihat saja akun gosip yang setiap hari terus aktif dan komentarnya bejibun. Kita tidak harus membuat akun gosip juga sih, tapi kita perlu mencontoh teknik mereka menggaet dan mengikat konsumen. Siapa follower kita? Kebanyakan pasti orang asing kan? Jika postingan kita biasa-biasa saja dan kurang menarik buat mereka, akan gampang sekali followermu berkurang. Jadi, menurut saya, kalau ingin follower banyak dan stabil, mulai konsep postingan Instagram kita. Jangan sampai kita pajang foto selfie dengan gaya yang sama (ala foto KTP) cuma ekspresi berbeda.

Pesan paling akhir dalam tulisan ini, "Akun kita memang punya pribadi, tapi banyak orang memerhatikan. Jangan terlalu egois apalagi sampai live bunuh diri." (Uwan Urwan)

Comments

Paling banyak dibaca

Jamur blotong Nama Ilmiahnya Ternyata Coprinus sp.

Saya menduga jamur yang selama ini saya beri nama jamur blotong nama ilmiahnya Coprinus sp. Setiap usai musim giling, biasanya musim hujan, saya dan tetangga berburu jamur ini di tumpukan limbah blotong di dekat Pabrik Gula Wringin Anom, Situbondo. Jamur Coprinus sp . tumbuh di blotong Asli, kalau sudah tua, payungnya akan berwarna hitam seperti tinta dan meluruh sedikit demi sedikit Sudah sekian lama mencari tahu, berkat tulisan saya sendiri akhirnya saya tahu namanya, meski belum sampai ke tahap spesies . Jamur yang bisa dimakan ini tergolong dalam ordo dari Agaricales dan masuk dalam keluarga Psathyrellaceae. Selain itu, jamur ini juga suka disebut common ink cap atau inky cap (kalau benar nama ilmiahnya Coprinus atramentarius ) atau Coprinus sterquilinus (midden inkcap ) . Disebut begitu karena payungnya saat tua akan berwarna hitam dan mencair seperti tinta. Nama yang saya kemukakan juga berupa dugaan kuat, bukan berarti benar, tapi saya yakin kalau nama genusnya Copr...

Bunga Telang Ungu (Clitoria ternatea) Jadi Alternatif Pengganti Indikator PP Sintetis

Makin ke sini, ketenaran bunga telang (Clitoria ternatea L.) kian meluas. Banyak riset terbit di internet, juga tak ketinggalan pecinta herbal dan tanaman obat ikut berkontribusi memperluas infromasi itu.  Bunga telang ungu, tanaman yang juga dikenal dengan nama butterfly pea itu termasuk endemik karena berasal dari Ternate, Maluku, Indonesia. Meski begitu, banyak sumber juga mengatakan bahwa bunga telang berasal dari Afrika, India, Amerika Selatan, dan Asia tropis. Banyak info simpang siur karena sumber-sumber yang aku baca pun berasal dari riset-riset orang. Nanti jika ada waktu lebih aku akan melakukan riset lebih dalam mengenai asal usulnya. Antosianin bunga telang merupakan penangkal radikal bebas Kredit : researchgate.net Bunga telang kaya akan antosianin. Antosianin adalah golongan senyawa kimia organik berupa pigmen yang larut dalam air, menghasilkan warna oranye, merah, ungu, biru, sampai hitam. Tak hanya pada bunga Clitoria ternatea, antosianin juga ada di banyak buah dan...

Blogger Situbondo dan Peranannya dalam Mempromosikan Kota Santri

Situbondo, sebuah kabupaten di pesisir utara Jawa Timur, menyimpan pesona yang belum banyak terungkap. Dibandingkan dengan Banyuwangi yang sibuk dengan wisata kelas dunia dan Jember yang dikenal dengan festival budayanya, Situbondo seolah masih berada dalam bayang-bayang. Padahal, kabupaten ini memiliki daya tarik luar biasa, dari wisata alam, budaya, hingga kuliner khas yang unik. Tantangan utamanya adalah bagaimana cerita tentang Situbondo bisa menjangkau lebih banyak orang. Di sinilah peran blogger menjadi sangat penting—merekalah yang bisa membawa nama Situbondo ke dunia digital, menyebarkan pengalaman, opini, serta keindahan daerah ini dalam bentuk narasi yang menarik dan inspiratif. Blogger Situbondo Menjadi Wajah Baru Jurnalisme Digital Dulu, informasi tentang suatu daerah hanya bisa ditemukan melalui media cetak atau berita resmi. Namun, di era digital seperti sekarang, blog menjadi salah satu sumber informasi yang lebih fleksibel, dekat dengan masyarakat, dan mudah diakses. Bl...

Empat Alasan Tidak Memakai Pasir Pantai untuk Kucing

  Gara-gara pasir kucing habis dan uang pas-pasan, akhirnya aku putar otak, bagaimana cara kucing bisa pup. Ketemu jawabannya, “pasir pantai”. Kebetulan rumahku bisa dibilang tida terlalu jauh dengan pantai, naik motor setengah jam, sampai.   Itu juga karena aku mendapat inspirasi dari video Tiktok yang rutin mengambil pasir pantai sebagai penganti pasir kucing. Dan setelah mencoba pakai selama dua hari, hasilnya, aku atas nama pribadi, Uwan Urwan, TIDAK DIREKOMENDASIKAN . Kenapa? Pasir pantai lebih berat dibandingkan pasir khusus kucing Pasir pantai tidak jauh berbeda dengan pasir yang dipakai untuk bahan bangunan, berat. Warna pasir pantai beragam, mulai dari hitam seperti batu sampai krem. Ukuran pun beragam, mulai dari yang sangat halus sampai ke pasir ukuran normal. Yan paling au soroti adalah warnanya, ternyata setelah diletakkan di dalam bak, jadi tidak bagus. apalagi kalau sudah ada gundukan pup dan kencing yang seperti menyebar. Berbeda dengan pasir khusus ...

Bagaimana menu isi piringku yang benar?

Sering mendengar frase Isi Piringku? Hem, sebagian orang pasti tahu karena kampanye yang dimulai dari Kementerian Kesehatan ini sudah digaungkan di mana-mana, mulai dari media sosial, workshop-workshop kesehatan di daerah-daerah, dan sosialisasi ke ibu-ibu begitu ke Posyandu.  Slogan Isi Piringku menggantikan 4 Sehat 5 Sempurna Isi Piringku adalah acuan sajian sekali makan. Kampanye ini sudah diramaikan sejak tahun 2019 menggantikan kampanye 4 sehat 5 sempurna. Empat sehat lima sempurna terngiang-ngiang sekali sejak kecil. Terdiri dari nasi, lauk-pauk, sayur-mayur, buah-buahan, dan susu adalah kombinasi sehat yang gizinya dibutuhkan tubuh, sebab mengandung karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral, susu adalah penyempurnanya. Kenapa harus berganti slogan?  Slogan 4 Sehat 5 Sempurna yang aku tangkap maknanya, dalam setiap makan harus ada empat komposisi dan susu. Mengenai jumlahnya, aku bisa ambil nasi lebih banyak dengan sedikit sayur atau sebaliknya, atau sebebas-bebasnya ki...

Golda Coffee dan Kopi ABC Botol, Kopi Kekinian, Kopi Murah Cuma 3000an

Kamu suka kopi hitam pekat, kopi susu, kopi kekinian, atau yang penting kopi enak di kedai kopi? Mungkin kita sering sekali nongkrong bersama teman di kedai kopi mencoba berbagai aneka ragam kopi, mahal pun tak masalah, tapi yang jadi persoalan jika sedang miskin, apakah akan tetap nongkrong? Pilihannya ya minuman murah, misalnya kopi murah dan kopi enak yang cuma 3000an ini.   Aku, Uwan Urwan, memang bukan penikmat kopi banget, tapi suka minum kopi, kadang sengaja mampir ke kedai kopi punya teman, paling sering membeli kopi Golda Coffee dan/atau Kopi ABC Botol, yang harganya hanya 3000an. Aku akan mencoba mereview empat rasa dari dua merek yang kusebut sebelumnya. Golda Coffee kutemukan di minimarket punya dua rasa, yaitu Golda Coffee Dolce Latte dan Golda Coffee Cappucino. Sementara Kopi ABC botol juga kutemukan dua rasa, chocho malt coffee dan kopi susu.   Keempat rasa kopi kekinian kemasan itu aku pikir sama karena biasanya hanya membeli, disimpan di kulkas, dan la...

Fauzi, Sosok di Balik Gerakan Pemuda dan Musik Situbondo

Ahmad Fauzi berdiri di tengah kebunnya Aku tak menyangka akan menemukan sesuatu yang begitu luar biasa di sudut kecil Situbondo ini. Sebuah lahan hijau yang tertata rapi, penuh dengan kehidupan dan harapan. Greenhouse sederhana berdiri kokoh, dikelilingi jaring halus sebagai tempat pembibitan. Di sekitarnya, deretan tanaman sayur tumbuh subur—terong, cabai, kacang panjang, kelor, sawi, serai, pepaya, hingga okra.  Tak jauh dari situ, ada kolam ikan yang airnya berkilauan di bawah sinar matahari. Area lain dipenuhi tanaman obat, masing-masing telah diberi papan nama, seolah memberi isyarat bahwa tempat ini bukan sekadar kebun, melainkan sumber ilmu dan kehidupan. Di tengah lahan, toren biru mencolok berdiri tinggi, menjadi sumber pengairan utama. Pemandangan ini semakin kontras karena lahan ini dihimpit oleh sawah dan rumah penduduk.  Toren biru ini bukan sekadar tempat penyimpanan air, tapi sumber kehidupan bagi tanaman sayur yang tumbuh hijau di sekitarnya. Ketika aku sibuk m...

Perjalanan Lukisan Uwan’s Art, Dari Kanvas ke Tiga Komunitas

Di sudut meja yang mulai berdebu, aku menarik laci yang hampir terlupakan. Tube-tube kecil cat akrilik berbaris di dalamnya, beberapa masih tertutup rapat, sementara yang lain sudah mulai mengering di tepinya. Ada rasa rindu yang tiba-tiba menyeruak. Sudah lama aku tidak menyentuh kuas dan kanvas. Kesempatan itu datang dari sebuah ajakan—kolaborasi dengan tiga komunitas besar di Jakarta untuk sebuah acara seni dan edukasi di bawah naungan Kompasiana, yaitu Ketapels, KOMiK, dan Ladiesiana.  Kredit: KOMiK Aku, seorang pelukis amatir dari Situbondo, ditawarkan untuk menjadi sponsor sebagai bentuk dukungan untuk acara "Tur Museum sambil Belajar Nulis Naskah Film". Tentu saja, aku tidak bisa menolak. Setelah berpikir, aku memutuskan untuk mendukung dalam bentuk lukisan kanvas. Bagiku, seni bukan hanya tentang menciptakan sesuatu yang indah, tapi juga tentang berbagi makna dan emosi dengan orang lain. Menyentuh Kembali Kanvas yang Terlupakan Aku menuangkan sedikit demi sedikit cat ...

Imron, Penggerak Literasi dari Desa Trebungan, Situbondo

Moh. Imron adalah bukti nyata bahwa semangat, kerja keras, dan cinta pada ilmu bisa membawa perubahan nyata bagi komunitas. (Kredit foto: Moh. Imron) Di sebuah sudut kecil Situbondo, ada seorang pria yang menjalani hidupnya dengan kesederhanaan, namun penuh mimpi besar. Namanya Moh. Imron, sosok yang kini dikenal sebagai direktur takanta, sebuah komunitas literasi yang menjadi rumah bagi banyak penulis terutama di Situbondo. Meski begitu, Imron bukanlah seseorang yang langsung dilahirkan sebagai penggerak. Masa kecil hingga remajanya lebih sering diwarnai rasa minder daripada percaya diri. Dari Anak Pemalu Menjadi Sosok Berani Ilustrasi dibuat menggunakan Canva Dulu, Imron adalah remaja yang merasa tertinggal. Saat teman-temannya sibuk dengan ponsel dan berbagai aktivitas, ia bahkan tidak memiliki telepon genggam. Pelajaran TIK di sekolah menjadi momok karena ia tak pernah menyentuh komputer sebelumnya. Tapi rasa minder itu justru menjadi titik awal perjalanan perubahan. Imron memutusk...

Pengalaman Pakai Pasir Pantai sebagai Pengganti Pasir Kucing

Sudah punya kucing sejak kecil. Biasa atas keberadaan kucing membuatku tak pernah berhenti untuk punya kucing. Kucing liar yang sering mampir ke rumah biasanya aku juga beri makan dan yang mau mendekat aku pelihara. Punya kucing sebelumnya dibiarkan pup di luar. Repot kalau anak-anak kucing sudah mulai makan selain air susu induknya, pasti akan kencing dan pup di kasur karena induknya pasti lebih nyaman meletakkan anak-anaknya di kasurku. Dulu harus melatih mereka terlebih dahulu selama beberapa waktu sebelum bisa pup di luar   Setiap hari harus mencuci sprei dan menjemur kasur. Begitu tahu bahwa kasur bukanlah tempat pup dan pipis, mereka akan buang hajat di luar. Tentu saja akan mencari pasir atau tanah yang cukup gembur sebagai tempat merahasiakan hasil buangan. Kadang tanah tetangga jadi sasaran dan harus menerima omelan mereka.   Sejak awal tahun 2022, kembali dari ibukota, kucing melahirkan, dan sudah mulai makan selain air susu induknya, aku siapkan pasir buat mer...