Beberapa
kali saya mengunjungi rumah sakit. Entah sakit sendiri atau mengunjungi orang
yang dirawat inap. Rumah sakit selalu ramai pengunjung bahkan kadang harus
antri berjam-jam. Bisa kebayang kalau ada yang sakitnya tak bisa ditahan, tapi
harus menunggu antrian usai. Saya pernah ke rumah sakit dan antri di rumah
sakit besar untuk bertemu dokter spesialis penyakit dalam. Sudah antri hingga
tiga jam, begitu bertemu dokternya, saya dialihkan ke dokter spesialis lain
dengan catatan saya harus membayar biaya konsultasi sekian ratus ribu. Padahal
hanya 5-10 menit saya berbincang-bincang dengan dokternya sambil menahan sakit..
Karena sudah terlalu
larut dan kalau saya harus antri untuk bertemu dokter spesialis yang sebenarnya
ruangannya berdekatan, sangat tidak memungkinkan. Dokter juga manusia, mereka
harus pulang. Akhirnya saya diminta menebus obat sementara yang harganya juga
ratusan ribu rupiah. Besoknya saya bertemu dokter spesialis lain. Pun saya
harus membayar biaya konsultasi sekaligus obat yang jumlahnya lebih banyak dan
jelas lebih mahal. Sebelum ke rumah sakit itu, saya berobat ke rumah sakit
biasa. Hasilnya nihil. Penyakit tidak sembuh malah tambah parah.
Bisa dibayangkan, berapa banyak uang yang saya keluarkan. Salahnya lagi waktu itu saya tidak mendaftar BPJS. Beberapa saudara yang menginap di rumah sakit pun tidak semua biayanya ditanggung BPJS. Masih harus membayar juga sekian juta. Ngomong-ngomong tentang asuransi, saya jadi ingat tentang iklan asuransi Pudential deh. Saya coba cari-cari eh nemu di youtube.
Perlukah asuransi?
Biaya perawatan rumah
sakit sangat mahal. Untuk itu banyak orang mendaftarkan diri baik di BPJS milik
pemerintah atau pun asuransi. Sayangnya tak semua orang masih bersedia
bergabung. Karena ya itu, sama seperti bank. Masih ada beberapa orang yang
tidak mau punya rekening di bank. Sejak ada bank berbasis syariah, mulai ramai
orang-orang mendaftarkan diri karena dianggap sesuai dengan masyarakat yang
notabene di Indonesia mayoritas muslim.
Asuransi dan BPJS pun
begitu. Banyak sekali orang yang enggan mendaftarkan diri di asuransi terdekat
karena masih ragu. Orang masih berpikir, belum tentu suatu saat akan sakit. Dan
kalau mendaftar berarti seolah mendoakan dirinya sakit parah suatu saat. Padahal
sebenarnya tidak. Kira-kira kenapa ya orang-orang tidak mau bergabung di
asuransi ya?
1. Tidak
butuh diasuransikan
Orang yang patut
diasuransikan adalah orang yang sakit-sakitan, cacat karena suatu hal, atau hal
lain. Orang-orang yang sehat merasa tidak membutuhkan asuransi. Sebab mereka
sehat dan mereka percaya akan selalu sehat.
2. Tidak
punya uang buat bayar premi
Hal ini biasanya
terjadi untuk masyarakat golongan menengah ke bawah. Setiap orang memiliki
kebutuhan yang setiap bulannya selalu kurang. Biasanya gaji selalu habis untuk
kebutuhan selama sebulan, belum lagi jika tagihan listrik membludak atau
mendapatkan musibah tak terduga.
3. Ada
klaim yang tidak bisa dibayar
Jika seseorang sakit
dan terpaksa rawat inap, biasanya ada klaim-klaim yang tidak bisa dibayarkan
oleh pihak asuransi. Akibatnya beberapa orang tetap membayar sejumlah uang
kepada rumah sakit. Sebelumnya mengenai klaim, memang setiap perusahaan
asuransi punya ketentuan mana yang bisa diklaim dan mana yang tidak. Peserta
sebaiknya membaca baik-baik ketentuan yang sudah ditetapkan oleh pihak
asuransi, jika tidak setuju, bisa beralih ke asuransi lain yang lebih sesuai.
4. Lebih
nyaman menabung
Saya sih kalau untuk
urusan ini setuju. Saya lebih suka menabung ketimbang harus membayar setiap
bulan kepada asuransi. Belum jelas apakah saya akan sakit atau tidak pada masa
mendatang. Jika tidak pernah klaim, saya rugi. Lebih baik menabung di bank
bukan? Jelas jumlah uang bertambah setiap bulannya. Jika terjadi apa-apa,
tinggal menggunakan kartu ATM untuk pembayaran.
5. Bertentangan
dengan keyakinan
Hm, memang tidak semua
orang akan sepaham dengan asuransi. Ada beberapa orang yang teguh pendirian
terhadap keyakinannya. Asuransi dinilai tidak sesuai. Tidak ada yang melarang sih.
6. Pelit
tapi suka berfoya-foya
Biasanya ini terjadi
untuk orang-orang yang punya kelebihan dana. Punya banyak uang tapi tak mau
mengeluarkan uang untuk proteksi diri. Mereka berpikir bahwa jika suatu saat
sakit masih sanggup membayar dengan kekayaan yang dimiliki. Di sisi lain,
mereka suka sekali berbelanja, jalan-jalan ke luar negeri, atau ke diskotik.
Mungkin gambaran
kasarnya begitu, tapi sebenarnya asuransi membantu banyak orang untuk
jaga-jaga. Masa depan memang tidak ada yang tahu, tapi bayangkan jika kita
tidak punya jas hujan atau payung. Lalu datang musim hujan dan kita harus pergi
ke kantor segera. Sayangnya kita suka mengabaikan bahwa pasti tidak akan hujan.
Begitu hujan deras, kita tidak bisa pergi ke mana pun. Bahkan untuk sekadar
membeli teh celup di warung yang jaraknya 10 m. Kalau mau, ya terpaksa
basah-basahan. Seperti itulah asuransi. Kita harus menyiapkan banyak hal untuk
masa depan.
Asuransi memberikan
jaminan perlindungan guys. Kalau kita kecelakaan atau sakit parah suatu saat,
ada asuransi yang akan membantu membayar tagihan rumah sakit. Atau kalau memang
tidak semua bisa diklaim, ada keringanan pembayaran. Kalau biaya rawat inap di
rumah sakit sebesar Rp5.000.000 sementara yang bisa diklaim sebesar
Rp3.000.000, itu artinya ada keringanan biaya yang harus kita tanggung.
Sama seperti menabung
di bank. Melalui asuransi kita juga berinvestasi agar hari tua kita aman.
Investasi memberikan ketenangan batin. Jika suatu saat terjadi sesuatu,
misalnya pemilik asuransi meninggal, maka yang akan menerima manfaatnya adalah
ahli warisnya. Jadi saya akan bilang bahwa asuransi itu sangat perlu,
sebagai jaminan masa depan.
Nah, kamu pernah dengar
Prudential? PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) didirikan sejak tahun 1995, yang sebelumnya sudah
berpengalaman lebih dari 168 tahun di industri asuransi jiwa. Sementara itu,
prudential sudah memasuki tahun ke-10. Prudential dipercaya dan sudah menjadi
market leader selama 10 tahun di asuransi syariah Indonesia. Prudential
terus mengajak para peserta asuransi untuk saling tolong menolong dan berbagi
risiko dengan berasuransi syariah
Memperingati tahun
ke-10 dalam bidang syariah, Prudential terus mendengarkan dan memahami
kebutuhan dari masyarakat Indonesia akan perlindungan termasuk melalui PRUprimeHealthcare Syariah, sebuah produk pelayanan kebutuhan rumah sakit yang
komplit berbasis syariah dengan cakupan global dan benefits yang
terus berkembang. Prudential memegang prinsip universal dari Syariah yaitu
saling tolong menolong, berbagi risiko, dan keuntungan untuk semua yang
diaplikasikan ke semua orang dan dapat memenuhi kebutuhan dari keluarga
Indonesia.
Indonesia adalah negara
dengan penduduk yang cukup besar. Data terbaru tahun 2016 adalah 257,9 juta
jiwa dengan Indonesia menduduki peringkat ke-4 jumlah penduduk
terbanyak setelah Cina, India, dan Amerika Serikat. Jumlah ini dapat
menjadi tolak ukur bahwa Indonesia menjadi pangsa pasar terbaik, terutama
mayoritas penduduknya beragama Islam dan termasuk memiliki jumlah penduduk
muslim terbesar di dunia. Untuk itu Prudential menawarkan PRUprime
Healthcare Syariah.
Dengan adanya produk
itu, artinya Prudential mencoba memahami apa yang masyarakat Indonesia
butuhkan. Jika konsep asuransi umum tergolong belum mumpuni, tentu saja sistem
syariah menjadi jawaban bagi masyarakat. Lagipula saat ini banyak sekali
digalakkan wisata halal di berbagai belahan dunia, tentu sistem syariah harus
berjalan beriringan dong. Dalam rangka ulang tahun ke-10 itu, Prudential
menyelenggarakan pers conference di beberapa kota besar di
Indonesia, termasuk di Surabaya yang diselenggarakan pada 16 Mei 2017. Hadir
pula narasumber yang mengisi acara tersebut, antara lain
- Rinaldi Mudahar, Country CEO,
Prudential Indonesia
- Ahmad Nuryadi, Sharia Supervisor
Broad Prudential Indonesia.
- Nini Sumohandoyo, Corporate
Marketing & Communications and Sharia Director, Prudential Indonesia.
- Paradikma Subawa – Product Planning
and Development, Prudential Indonesia
Narasumber pers conference PRUprime Healthcare Syariah di Surabaya kemarin (kredit: Budiono) |
PRUprime Healthcare
Syariah punya beda mencolok dengan asuransi lain lo. Tak
hanya berbeda, tapi juga menguntungkan pemegang polis. Sejak memasuki sistem
syariah, Prudential Indonesia punya prestasi yang baik. Bisa dibayangkan
kontribusi bruto dana tabarru' per akhir tahun 2016 sebesar Rp
2,2 triliun. Tak hanya itu data Prudential Indonesia mencatat lebih dari
510.000 polis syariah yang aktif, serta aset sebesar Rp3,4 triliun. Prestasi
lain yang diraih Prudential antara lain, Asuransi Syariah Terbaik 2010,
Peringkat 1 The Best Islamic Life Insurance, Peringkat 1 The
Most Profitable Investment, dan Peringkat 1 The Most Expansive
Insurance. Tak perlu diragukan lagi mengenai prestasi ini, karena
tentu kita, pemegang asuransi akan mendapatkan banyak keuntungan jika
bergabung.
Konsep Dasar Syariah
Alangkah baiknya sedia payung sebelum hujan. Kalau sudah sakit seperti ini tapi tak ada biaya ke ke dokter, sedih guys! |
Konsep dasar asuransi
sesungguhnya sudah ada sejak zaman dulu. Jika kita membuka kitas suci Al Quran,
kita akan menemukan surat Yusuf ayat 43-49. Dalam kisah Nabi Yusuf itu Raja
Fir’aun yang sedang jaya dan berkuasa di Mesir bermimpi punya tujuh ekor sapi
gemuk. Tak tanggung-tanggung, sapi yang gemuk-gemuk itu dimakan oleh tujuh sapi
kurus. Kemudian Nabi Yusuf menafsirkan bahwa selama tujuh tahun Mesir akan
mengalami panen melimpah ruah, tujuh tahun kemudian akan paceklik. Nabi Yusuf
menyarankan kepada raja agar menyisihkan hasil panen yang didapat selama tujuh
tahun agar dapat digunakan saat musim paceklik.
وَقَالَ الْمَلِكُ إِنِّيْ
أَرٰى سَبْعَ بَقَرٰتٍ سِمَانٍ يَّأْكُلُهُنَّ سَبْعٌ عِجَافٌ وَّسَبْعَ سُنْبُلٰتٍ
خُضْرٍ وَّأُخَرَ يٰبِسٰتٍۗ يٰأَيُّهَا الْمَلَأُ أَفْتُوْنِيْ فِيْ رُؤْيَايَ إِنْ
كُنْتُمْ لِلرُّؤْيَا تَعْبُرُوْنَ ٤٣
Dan raja berkata
(kepada para pemuka kaumnya), "Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh
ekor sapi betina yang gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus;
tujuh tangkai (gandum) yang hijau dan (tujuh tangkai) lainnya yang kering.
Wahai orang-orang yang terkemuka! Terangkanlah kepadaku tentang takwil mimpiku
itu jika kamu dapat menakwilkan mimpi."
قَالُوْا أَضْغَاثُ أَحْلَامٍۚ
وَمَا نَحْنُ بِتَأْوِيْلِ الْأَحْلَامِ بِعٰلِمِيْنَ ٤٤
Mereka menjawab,
"(Itu) mimpi-mimpi yang kosong dan kami tidak mampu menakwilkan mimpi
itu."
وَقَالَ الَّذِيْ نَجَا مِنْهُمَا
وَادَّكَرَ بَعْدَ أُمَّةٍ أَنَا أُنَبِّئُكُمْ بِتَأْوِيْلِهٖ
فَأَرْسِلُوْنِ ٤٥
Dan berkatalah orang
yang selamat di antara mereka berdua dab teringat (kepada Yusuf) setelah
beberapa waktu lamanya, "Aku akan memberitahukan kepadamu tentang (orang
yang pandai) menakwilkan mimpi itu, maka utuslah aku (kepadanya),"
يُوْسُفُ أَيُّهَا الصِّدِّيْقُ
أَفْتِنَا فِيْ سَبْعِ بَقَرٰتٍ سِمَانٍ يَّأْكُلُهُنَّ سَبْعٌ عِجَافٌ وَّسَبْعِ سُنْبُلٰتٍ
خُضْرٍ وَّأُخَرَ يٰبِسٰتٍۙ لَّعَلِّيْ أَرْجِعُ إِلَى النَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَعْلَمُوْنَ
٤٦
"Yusuf, wahai
orang yang sangat dipercaya! Terangkanlah kepada kami (takwil mimpi) tentang
tujuh ekor sapi betina yang gemuk yang dimakan oleh tujuh (ekor sapi betina)
yang kurus, tujuh tangkai (gandum) yang hijau dan (tujuh tangkai) lainnya yang
kering agar aku kembali kepada orang-orang itu, agar mereka mengetahui."
قَالَ تَزْرَعُوْنَ سَبْعَ
سِنِيْنَ دَأَبًاۚ فَمَا حَصَدْتُّمْ فَذَرُوْهُ فِيْ سُنْبُلِهٖ
إِلَّا قَلِيْلًا مِّمَّا تَأْكُلُوْنَ ٤٧
Dia (Yusuf) berkata,
"Agar kamu bercocok tanam tujuh tahun (berturut-turut) sebagaimana biasa;
kemudian apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan di tangkainya kecuali
sedikit untuk kamu makan.
ثُمَّ يَأْتِيْ مِنْ بَعْدِ
ذٰلِكَ سَبْعٌ شِدَادٌ يَّأْكُلْنَ مَا قَدَّمْتُمْ لَهُنَّ إِلَّا قَلِيْلًا مِّمَّا
تُحْصِنُوْنَ ٤٨
Kemudian setelah itu
akan datang tujuh (tahun) yang sangat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu
simpan untuk menghadapinya (tahun-tahun sulit), kecuali sedikit apa (bibit
gandum) yang kamu simpan.
ثُمَّ يَأْتِيْ مِنْ بَعْدِ
ذٰلِكَ عَامٌ فِيْهِ يُغَاثُ النَّاسُ وَفِيْهِ يَعْصِرُوْنَ ؑ٤٩
Setelah itu akan datang
tahun, dimana manusia diberi hujan (dengan cukup) dan pada masa itu mereka
memeras (anggur)."
Dari cerita di atas
menjelaskan bahwa Nabi Yusuf mengajarkan sistem asuransi dengan berinvestasi
terlebih dahulu sebelum masa sulit datang. Kapan berinvestasi? Ya saat sedang
sehat dan memiliki kekayaan berlimpah. Nah, praktek asuransi syariah berasal
dari budaya Arab yang disebut aqilah. Dalam pengertiannya, asuransi
syariah merupakan usaha melindungi dan tolong menolong antara sejumlah orang
melalui investasi dalam bentuk aset. Akad Tabarru’ sendiri
adalah dana tolong-menolong. Dana tolong-menolong itu berasal dari orang-orang
yang sedang sehat. Jadi sebenarnya asuransi itu mewadahi orang-orang untuk
saling menolong.
Ada lagi akad wakalah
bil ujrah, di mana kita menunjuk perusahaan asuransi sebagai pengelola dari
dana tabarru’ atau dana kebajikan. Perusahaan
tidak punya hak untuk menggunakan dana tersebut selain untuk dikelola dengan
baik dan hanya digunakan untuk membayar klaim dari peserta asuransi jiwa
syariah.
Untuk surplus
sharing maksudnya jika kita polisnya masih aktif tapi tidak melakukan
klain, kita berhak mendapatkan imbalan hasil keuntungan setiap periode. Nah 30% surplus
sharing akan ditahan jadi dana tabarru’ sementara
sisanya akan dibagikan kepada kita juga perusahaan dengan perbandingan 80% :
20%. Perusahaan akan mendapatkan 20% dari dana 70% yang kita terima sebagai
imbalannya.
Keunggulan PRUprime Healthcare Syariah
Saya mencoba merangkum
poin-poin penting kenapa sih PRUprime Healthcare Syariah unggul,
antara lain
No claim bonus
Ada penambahan sebesar
10% dari batas manfaat tahunan awal jika tidak ada klaim yang dilakukan selama
satu tahun polis berjalan. Penambahan bisa diberikan hingga maksimal 50% dari
batas manfaat awal. Ini yang pertama lo di Indonesia
Berlaku global
PRUprime Healthcare
Syariah berlaku global, membayar biaya rumah sakit sesuai tagihan
tanpa terbatas pada rumah sakit domisili kita. Bahkan kita bisa
melakukan rawat inap dalam kondisi darurat di luar negeri. Maklum, Prudential
sudah ada di seluruh dunia. Kita hanya cukup menunjukkan kartu PRUprime
Healthcare Syariah.
Limit Booster
Kalau kamu pernah ikut
asuransi terus sering masuk rumah sakit lalu takut kalau limit sudah diambang
batas, tidak akan pernah terjadi pada PRUprime Healthcare Syariah. Akan
ada dana tambahan bahkan hingga 35 miliar lo. Jangan khawatir jika sering sakit
dan harus rawat inap. Insyaallah dengan asuransi ini kita hanya perlu
memikirkan pemulihan kita.
Ada Dana Marhamah
Apabila kita meninggal,
Prudential Indonesia akan memberikan dana santunan kasih sayang.
Keuntungan di atas
terangkum di sini, yaitu
- Pembayaran Biaya Kamar Rumah Sakit
dan Akomodasi hingga maksimum Rp 8 juta/hari (sesuai plan yang
dipilih).
- Manfaat pembayaran biaya kunjungan
dokter spesialis dihitung berdasarkan per tipe spesialis
- Pembayaran Manfaat Asuransi
Kesehatan sesuai tagihan rumah sakit untuk beberapa manfaat pada Tabel
Manfaat PRUprime Healthcare Syariah sesuai dengan plan
yang dipilih.
- Perlindungan kesehatan dengan biaya
asuransi lebih murah dengan memilih fasilitas PRUprime saver
- Terdapat manfaat PRUprime
limit booster yang dapat menambah Batas Manfaat Tahunan sesuai
plan yang dipilih
- Tambahan untuk PRUprime
limit booster sebesar selisih biaya kamar rawat inap apabila
Peserta menjalani rawat inap di kamar yang lebih rendah dari pilihan plan.
- Fasilitas Manfaat Berkembang yakni
10% peningkatan Batas Manfaat Tahunan awal Asuransi Tambahan setiap tahun
apabila tidak ada klaim, maksimal 50% dari Batas Manfaat Tahunan awal
- Perlindungan yang lebih luas sampai
ke seluruh dunia (sesuai plan yang dipilih; kecuali
Amerika Serikat). Informasi terkait santunan dana marhamah.
Nah bagaimana
penjelasannya? Seru kan? Mending kamu yang belum gabung asuransi, segera
bergabung, tapi bergabungnya ke PRUprime Healthcare Syariah agar
manfaatnya terasa dan keluarga bahagia. Tak perlu repot lagi kalau sakit harus
takut ke rumah sakit karena keterbatasan biaya. Eh, jangan salah, asuransi
PRUprime Healthcare
Syariah ini terbuka buat siapa saja, baik muslim atau nonmuslim. Semua
berhak mendapatkan perlindungan agar kehidupan lebih bahagia. (Uwan Urwan)
Referensi:
http://prodentialagent.blogspot.co.id/2015/02/7-alasan-orang-menolak-asuransi.html
http://pakarasuransi.id/5-alasan-mengapa-tidak-mau-beli-asuransi/
http://www.tribunnews.com/bisnis/2016/06/02/ini-lima-alasan-kenapa-kamu-harus-punya-asuransi?page=3
https://www.cermati.com/artikel/4-alasan-kenapa-asuransi-jiwa-penting-untuk-anda
https://ngapakers.com/jumlah-penduduk-terbanyak-di-dunia/
http://bisnis.liputan6.com/read/2654654/8-kota-dengan-penduduk-terpadat-di-dunia
https://sulvisuardi.com/tag/konsep-asuransi-syariah/
https://www.prudential.co.id/corp/prudential_in_id/solutions/riders/PRUprime_healthcare_syariah.html
http://www.sakaran.com/2016/11/bacaan-terjemah-surat-yusuf-ayat-43-49.html
Comments