Skip to main content

10 Hal Yang Bikin Malas Jadi blogger

Sebenarnya fenomena blogger sudah ada sejak zaman website pertama kali diciptakan. Mungkin kalau dulu lebih ke perusahaan ya. Perusahaan harus punya website. Belakangan, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang juga ingin punya website, mulai banyak yang berlomba-lomba punya juga. Apalagi akhir-akhir ini yang punya website pribadi adalah keharusan. Tidak harus sih, cuma kalau punya website itu akan ada lebih banyak orang yang bisa tahu tentang kita dan apa yang sedang dipikirkan. 

Apa bedanya website dan blog? Menurut saya sih sama saja. Gak ada bedanya. Mungkin bedanya dalam penggunaannya ya. Itu website digunakan untuk pribadi atau kelompok/instansi. Saya mulai sotoy

Okeh, saya akan sebut website itu blog saja ya daripada salah ngomong. Blog sekarang sudah mulai banyak yang berbayar, misalnya www.uwanurwan.com (halah narsis). Yang gratisan bagaimana? Loh tetap lanjutkan perjuangannya. Menulis itu bukan perkara pakai rumah mahal atau rumah bambu. Sebelumnya saya juga pakai blog gratisan kok, bahkan blog saya yang wordpress terbengkalai. Nah, kali ini saya akan bahas kenapa banyak orang nyerah jadi blogger. Kebanyakan kan emang pengen bikin blog, tapi tidak tahu mau menulis apa akhirnya terbengkalai dan nyerah. Nah ini kira-kira ada beberapa hal yang bikin kamu nyerah jadi blogger,.



1. Ditolak adsense

Tujuan punya blog tidak bisa dipungkiri ya ingin berpenghasilan. Tidak hanya sekadar menulis, tapi yang menghasilkan. Apalagi buat kamu yang tidak punya pekerjaan lain. 


Tenang, masalah ditolak adsense bukan hal baru. Sampai sekarang saya juga masih ditolak kok. Hal itu tidak membuat saya berhenti ngeblog. Saya menulis, apa saya yang ingin ditulis. Anyway, rezeki ngeblog bukan cuma di adsense loh. Serius. Cuma, pelan-pelan saya belajar dari teman-teman yang sudah ada adsensenya. Sering-sering konsultasi dan insyaallah ada jalan. Doain ya diterima. Hiks.



2. Gak dapat job

Santai. Santai dong. Pada poin pertama saya akan ulangi, rezeki ngeblog bukan cuma dari job blog placement, review product, atau yang lain. Fenomena ini juga diungkapkan Riyardi Arisman juga, pemilik blog www.riyardiarisman.com, bahwa banyak blogger yang suka nunggu job, iri job, dan saling sindir kalau ada teman yang dapat job.


Saling iri masalah job ternyata sudah merambah ke dunia blogger (kredit: Riyardi Arisman)
Job di dunia perbloggeran ada banyak. Kebetulan kalau kamu sudah punya blog, jangan hanya berhenti nulis di blog saja. Share postinganmu ke teman-teman, grup WhatsApp, grup BBM, grup Line, grup di facebook, termasuk di media sosial kita sendiri. Raih kesempatan sebanyak-banyaknya agar orang mau membaca tulisan kita. Eits, kalau bisa share yang bermanfaat. Berilah banyak manfaat untuk pembaca kita. Jangan keasyikan sendiri. Nanti pembaca malas untuk berkunjung lagi.

Semakin banyak faedahnya tulisan kita, akan semakin banyak orang melirik. Apalagi jika menjadi populer. Bisa jadi perusahaan-perusahaan tiba-tiba menghubungi kita. Nah, mangkanya jangan lupa sertakan kontak di blog. Entah itu email atau kontak apa saja yang bisa mempermudah hubungan kita dengan calon klien



3. Gak diajakin ke acara keren

Jangan baperlah. Ngeblog itu tidak harus menghadiri event ini itu. Di kota besar memang blogger sangat dipuja banyak perusahaan untuk promosikan produk atau event mereka. 

Datang ke acara keren memang menyenangkan, tapi gak selalu kok

Kenapa kita gak diajak ke acara-acara keren di hotel, restoran, atau di gedung-gedung elit? Mungkin kita kasat mata atau kita kurang bergaul dengan blogger lain. Hm, atau juga kita malas sekali say hi, komen, retweet, dan ngelove baik di dunia nyata atau dunia maya. Jangan sombonglah. Mentang-mentang kita sudah punya banyak viewer di blog akhirnya malas komen balik di postingan orang. Semakin sering kita berbincang-bincang, kesempatan untuk diingat dan diprioritaskan untuk diajak ke event keren semakin tinggi. Eh, tapi jangan menjilat ya. Tidak usah terlalu banyak memuji jika memang hal-hal yang mereka posting atau mereka pakai itu tidak sesuai dengan pujian kita. Biasa saja. J a n g a n  l e b a y !

Kalau kamu belum pernah ikut event blogger, biasanya ada koordinator khusus untuk blogger. Entah itu blogger senior atau blogger lain (bisa jadi teman kita sendiri). Tidak semua event berjalan dengan baik. Ada yang juga masih acak adul atau blogger kurang dianggap oleh panitia. Selalu ada celah yang membuat event-event blogger  jadi bikin malas, seperti kata Widya Candra Dewi," Ngeselin kalau acara dan koordinatornya gak profesional."

Widya sering kesal kalau koordinator event kurang profesional (kredit: Widya Candra Dewi)


 
4. Malas dan bosan
Ini memang racun. Well, saya juga pemalas. Okeh, karena saya menulis ini, setidaknya saya harus bertangungjawab agar tidak malas lagi. Bismillah. Bosan ini temannya malas. Ya malas ya bosan, biasanya disebabkan karena target kita tidak tercapai. Yang jelas, jika kamu ingin jadi blogger, jangan asal posting tulisan. Intinya, kian hari kita kudu tingkatkan kualitas diri. Ternyata yang malas bukan cuma saya, tapi Riyardi Arisman. Wkwkw. "Banyak yang mau ditulis, tapi kadang malas," Arisman menambahkan



5. Punya banyak musuh

O ow. Cari teman itu susah, jangan cari musuh. Sudahilah pertengkaran kita dengan teman-teman seprofesi. Karena blogger mainnya di media sosial, biasanya status-status kita jadi nyindir-nyindir yang entah. Tidak ada gunanya. Padahal nyindir tak ada gunanya lo. Tidak menambah tebal dompet. Hihi. Kata Kurnia Amelia Subarkah, pemilik blog www.ameliasubarkah.net, "Entah kenapa dunia blogger jadi suka banget orang-orang nyinyir (nyindir, red) dibandingkan dunia kuter (kuis hunter). Dunia kuter aman dan damai." Kurnia Amelia sebelumnya memang blogger yang merangkap kuter. Sayangnya ia sudah berhenti jadi kuter karena brand kurang suka dengan akun kuter.

Dunia kuter lebih damai kata Kurnia Amelia (kredit: Kurnia Amelia Subarkah)


6. Cuma jadi followers


Ini nih. Jangan terlalu sering jadi followers. Kalau kita sudah punya blog, apalagi yang berbayar, sudah saatnya kita branding diri. Bangun relasi, bukan bangun relasi untuk saling bergosip yah. Tidak baik. Masing-masing dari kita pasti punya kenalan yang bekerja di perusahaan. Cobalah untuk promosikan diri. Perbanyak followers media sosial kita. Mulai beri banyak manfaat untuk followers juga. Jangan cuma asal posting foto selfie di Instagram. Tidak apa-apa kita sok ngartis di media sosial, asal fotonya dipilih yang terbaik. Jangan nyepam postingan. Dalam sehari diatur berapa kali postingan. Tolak tawaran yang tidak sesuai standar kita. Kadang kita asal terima job dengan harga murah dengan banyak syarat. Lalu kita ngomel ke sana ke mari tapi job masih dikerjakan. Gak berkah lo. Inget, jangan turunkan standar, tapi kualitas kita juga kudu ditingkatkan!



7. Gak pernah menang lomba blog
Nah kalau targetmu menang lomba blog, belajarlah dari mereka yang sering menang lomba blog. Jangan karena tidak pernah menang, kita berhenti ngeblog. Balik lagi ke tujuan awal, kamu ngeblog buat apa. Kalau hanya untuk itu, bai bai saja. Kamu tidak cocok jadi blogger.



8. Viewer dan komentator di blog sedikit

Ini juga penyakit. Sudah saya jelaskan pada poin di atas. Hal yang terjadi di dunia nyata juga terjadi di dunia maya. Ada timbal balik. Kalau kita sering share postingan, sering baca dan komentari postingan teman-teman, bukan tidak mungkin mereka akan menengok postinganmu dan berkomentar. Tentu kamu tahu istilah follow for follow, like for like, bomlike for bomlike. Kadang hal-hal sepele ini tidak perlu diberitahu. Mereka akan dengan sendirinya sadar untuk memberikan timbal balik untuk kamu.

Pasti punya banyak teman, sharelah postinganmu ke mereka. Mintalah masukan.

Paragraf di atas bisa jadi kamu tidak setuju, sebab sudah melakukan metode tersebut. Sayangnya tidak ada timbal balik dari yang bersangkutan. Istilah kerennya sih blogwalking (bw). "Malas kalau gak di-bw balik gara-gara enggak se-hits yang di-bw," ungkap Widya Candra Dewi, pemilik blog www.memahataksara.com. Ya ini juga jadi masalah pelik. Beberapa orang senang jika yang berkunjung ke blognya, tapi enggan berkunjung kembali ke blog lain. Ya bisa jadi karena malas, sibuk, tidak sempat, atau alasan lain.Yang jelas, jadi blogger itu tidak semenyenangkan seperti yang dibayangkan, tapi menyenangkan kalau dijalani dengan baik.



9. Keterbatasan teknologi

Bawa laptop ke mana-mana ribet. Sekarang sudah mulai tinggalkan laptop kalau bekerja.
Zaman sudah canggih begini masih mikir ngeblog harus punya laptop? Saya selalu bekerja dengan smartphone lo. Memang berbeda jika dibandingkan menggunakan PC. Layar akan lebih lebar dan proses pengetikan akan berjalan lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan smartphone. Saya sering dihadapkan pada situasi, hari ini meliput sebuah acara lalu keesokan harinya tulisan harus sudah terbit di blog. Meski masih berkelana di event-event lain, dengan deadline seperti itu terbukti saya bisa bekerja dengan apa yang ada. Smartphone sudah bisa digunakan untuk apa saja, tergantung kita mau memanfaatkannya atau tidak.
Pakai smartphone, saya bisa share apapun yang saya suka.

Ada lagi masalah. Sinyal. Hm, pakai operator apa sih? Aku pakai XL, sinyal lancar di mana pun. Tak hanya itu, XL sudah terbukti menjadi operator paling diminati di Indonesia. Itu bisa dibuktikan dengan inovasi-inovasi yang selalu dikeluarkan. Sinyal kuat, bonus berlimpah, juga bisa youtube-an dan telpon gratis. Saya memanfaatkan apa yang terbaik yang sudah diberikan orang-orang untuk memperlancar pekerjaan saya. So, tak ada kuota dan masalah sinyal bukan masalah utama lagi. Jangan kebanyakan alasan gak bisa ngeblog deh. Kalau mau jadi blogger, lakukan tanpa banyak mengeluh.



10. Saling sikut
Saya setuju sih. Saya bisa dibilang blogger baru. Blog www.uwanurwan.com sudah berusia tiga tahun lebih. Baru sekitar dua tahun benar-benar diprioritaskan dan ikut kegiatan bersama blogger lain. Banyak berteman dan bertemu blogger senior jadi tahu kehidupan para blogger itu seperti apa. Ada yang begini, ada yang begitu, saling sikut. "Saya sih jadi blogger karena hobi ya. Akhir-akhir ini, sejak blogger berorientasi ke materi mulai kurang asyik. Saling sikut satu sama lain. Jadi hawanya kurang enak," ujar Dewi Sulistiawaty, blogger senior, pemilik www.tamankata.web.id
Ngeblog buat Dewi Sulistiawaty itu hobi kok (kredit: Dewi Sulistiawaty)

Jangan khawatir untuk poin ini. Memang ada banyak kejadian saling sindir atau saling blok dan stop beri job untuk orang-orang tertentu. Tidak masalah. Yang penting tetap berhubungan baik dengan siapa saja dan abaikan konflik-konflik yang tidak ada hubungannya dengan kita. Lagipula, rezeki datangnya bisa dari banyak pintu. Kalau tidak dari teman-teman ya dari website yang memberi pekerjaan untuk influencer, grup Facebook, atau dari banyak lagi. Tetap berusaha dan berdoa. (Uwan Urwan)

Comments

Paling banyak dibaca

Jamur blotong Nama Ilmiahnya Ternyata Coprinus sp.

Saya menduga jamur yang selama ini saya beri nama jamur blotong nama ilmiahnya Coprinus sp. Setiap usai musim giling, biasanya musim hujan, saya dan tetangga berburu jamur ini di tumpukan limbah blotong di dekat Pabrik Gula Wringin Anom, Situbondo. Jamur Coprinus sp . tumbuh di blotong Asli, kalau sudah tua, payungnya akan berwarna hitam seperti tinta dan meluruh sedikit demi sedikit Sudah sekian lama mencari tahu, berkat tulisan saya sendiri akhirnya saya tahu namanya, meski belum sampai ke tahap spesies . Jamur yang bisa dimakan ini tergolong dalam ordo dari Agaricales dan masuk dalam keluarga Psathyrellaceae. Selain itu, jamur ini juga suka disebut common ink cap atau inky cap (kalau benar nama ilmiahnya Coprinus atramentarius ) atau Coprinus sterquilinus (midden inkcap ) . Disebut begitu karena payungnya saat tua akan berwarna hitam dan mencair seperti tinta. Nama yang saya kemukakan juga berupa dugaan kuat, bukan berarti benar, tapi saya yakin kalau nama genusnya Copr

Menggali Rasa dan Inovasi Kopi Lokal di Setiap Seruput

Dibuat menggunakan Canva Setiap seruput kopi menyimpan cerita yang tak terduga, mulai dari ladang petani hingga ke cangkir kita. Apa jadinya jika kita bisa merasakan perjalanan rasa itu dengan lebih mendalam, dari setiap proses pengolahan biji hingga teknik penyeduhan yang memikat? Sebuah Warisan yang Harus Dilestarikan Gambar pribadi (@uwansart) Indonesia memang istimewa, terutama dalam hal kopi. Di sini, dari Sabang sampai Merauke, kita punya beragam jenis kopi dengan cita rasa yang kaya dan unik. Setiap daerah, dari Aceh sampai Papua, menawarkan sensasi kopi yang berbeda-beda, masing-masing menyimpan cerita dan karakteristik yang khas. Keberagaman inilah yang membuat kopi Indonesia begitu istimewa dan kian diakui dunia internasional. Saat ini, Indonesia bahkan tercatat sebagai penghasil kopi terbesar ke-4 di dunia—sebuah pencapaian yang tentunya patut dibanggakan. Dalam acara Eco Blogger Squad yang berlangsung dengan penuh semangat, meskipun aku hanya menyaksikan secara online melal

Golda Coffee dan Kopi ABC Botol, Kopi Kekinian, Kopi Murah Cuma 3000an

Kamu suka kopi hitam pekat, kopi susu, kopi kekinian, atau yang penting kopi enak di kedai kopi? Mungkin kita sering sekali nongkrong bersama teman di kedai kopi mencoba berbagai aneka ragam kopi, mahal pun tak masalah, tapi yang jadi persoalan jika sedang miskin, apakah akan tetap nongkrong? Pilihannya ya minuman murah, misalnya kopi murah dan kopi enak yang cuma 3000an ini.   Aku, Uwan Urwan, memang bukan penikmat kopi banget, tapi suka minum kopi, kadang sengaja mampir ke kedai kopi punya teman, paling sering membeli kopi Golda Coffee dan/atau Kopi ABC Botol, yang harganya hanya 3000an. Aku akan mencoba mereview empat rasa dari dua merek yang kusebut sebelumnya. Golda Coffee kutemukan di minimarket punya dua rasa, yaitu Golda Coffee Dolce Latte dan Golda Coffee Cappucino. Sementara Kopi ABC botol juga kutemukan dua rasa, chocho malt coffee dan kopi susu.   Keempat rasa kopi kekinian kemasan itu aku pikir sama karena biasanya hanya membeli, disimpan di kulkas, dan langsung ku

Bunga Telang Ungu (Clitoria ternatea) Jadi Alternatif Pengganti Indikator PP Sintetis

Makin ke sini, ketenaran bunga telang (Clitoria ternatea L.) kian meluas. Banyak riset terbit di internet, juga tak ketinggalan pecinta herbal dan tanaman obat ikut berkontribusi memperluas infromasi itu.  Bunga telang ungu, tanaman yang juga dikenal dengan nama butterfly pea itu termasuk endemik karena berasal dari Ternate, Maluku, Indonesia. Meski begitu, banyak sumber juga mengatakan bahwa bunga telang berasal dari Afrika, India, Amerika Selatan, dan Asia tropis. Banyak info simpang siur karena sumber-sumber yang aku baca pun berasal dari riset-riset orang. Nanti jika ada waktu lebih aku akan melakukan riset lebih dalam mengenai asal usulnya. Antosianin bunga telang merupakan penangkal radikal bebas Kredit : researchgate.net Bunga telang kaya akan antosianin. Antosianin adalah golongan senyawa kimia organik berupa pigmen yang larut dalam air, menghasilkan warna oranye, merah, ungu, biru, sampai hitam. Tak hanya pada bunga Clitoria ternatea, antosianin juga ada di banyak buah dan say

Bagaimana menu isi piringku yang benar?

Sering mendengar frase Isi Piringku? Hem, sebagian orang pasti tahu karena kampanye yang dimulai dari Kementerian Kesehatan ini sudah digaungkan di mana-mana, mulai dari media sosial, workshop-workshop kesehatan di daerah-daerah, dan sosialisasi ke ibu-ibu begitu ke Posyandu.  Slogan Isi Piringku menggantikan 4 Sehat 5 Sempurna Isi Piringku adalah acuan sajian sekali makan. Kampanye ini sudah diramaikan sejak tahun 2019 menggantikan kampanye 4 sehat 5 sempurna. Empat sehat lima sempurna terngiang-ngiang sekali sejak kecil. Terdiri dari nasi, lauk-pauk, sayur-mayur, buah-buahan, dan susu adalah kombinasi sehat yang gizinya dibutuhkan tubuh, sebab mengandung karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral, susu adalah penyempurnanya. Kenapa harus berganti slogan?  Slogan 4 Sehat 5 Sempurna yang aku tangkap maknanya, dalam setiap makan harus ada empat komposisi dan susu. Mengenai jumlahnya, aku bisa ambil nasi lebih banyak dengan sedikit sayur atau sebaliknya, atau sebebas-bebasnya kita saja.

Energi Alternatif: Antara Ketergantungan Listrik dan Kerusakan Lingkungan

Dalam dunia yang semakin modern ini, melalui sorotan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, aku mengembara melihat perubahan perilaku rumah tangga secara menyeluruh di Indonesia. Televisi menjadi kawan setia dengan kehadiran mencapai 97,36%, diikuti oleh kulkas, mesin cuci, dan kipas angin yang melibas sekitar 96,72%, 86,62%, dan 96,13% dari rumah tangga. Di sisi lain, perabotan modern seperti kompor listrik dan setrika listrik menyentuh kehidupan 82,11% dan 93,22% rumah tangga. Ketergantungan Indonesia pada Listrik dan Dampak Negatif Lingkungan pada Perubahan Iklim Tak hanya itu, alat elektronik memainkan peran sentral dalam kehidupan sehari-hari. Laptop menjadi penguasa dengan persentase 67,45%, sementara handphone mendominasi dengan keterpaparan mencapai 99,13%. Meski komputer, tablet, kamera digital, dan perangkat lain memiliki penetrasi yang beragam, kesimpulannya tetap jelas: masyarakat Indonesia telah menggenggam era listrik dengan tangan terbuka. Persentase tinggi ini men

Alun-alun Situbondo Dulu dan Sekarang

Alun-alun ibarat pusat sebuah kota, semua orang bisa berkumpul di tempat itu untuk berbagai kegiatan, sebagai ruang publik, ruang sosial, dan ruang budaya. Alun-alun sudah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit. Umumnya alun-alun dikelilingi oleh masjid, pendopo, penjara, dan area perkantoran dan dibatasi oleh jalan. Dulunya area ini dipagari Begitu pun Alun-alun Situbondo, batas selatan adalah pendopo, batas barat adalah Masjid Agung Al-Abror, batas timur adalah penjara, dan area perkantoran ada di bagian utara. Dulu, ada pohon beringin besar di tengah-tengah alun-alun Situbondo. Aku tidak ingat betul seberapa besar tapi yang aku tahu dulu ada di tengah-tengah. Masjid Al-Abror juga sudah jauh lebih bagus sekarang Alun-alun Situbondo pernah punya pohon beringin besar Gerakan protes pada akhir masa kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid, tahun 2001, memicu gerakan besar yang menumbangkan sekitar seratus pohon, termasuk pohon beringin di alun-alun karena dianggap sebagai simbol partai Golka

Styrofoam Aman Digunakan Kok. Siapa Bilang berbahaya?

Hasil pengujian Badan POM RI terhadap 17 jenis kemasan makanan styrofoam menunjukkan bahwa semua kemasan tersebut memenuhi syarat, artinya styrofoam aman digunakan. Sampai detik ini tidak ada satu negara pun melarang penggunaan styrofoam atas dasar pertimbangan kesehatan. Pelarangan penggunaan styrofoam, nantinya akan jadi sampah non organik, di beberapa negara biasanya berhubungan dengan pencemaran lingkungan. Padahal daur ulang styrofoam sangat mudah. Menurut JECFA-FAO/WHO monomer stiren pada wadah gabus tidak mengakibatkan gangguan kesehatan jika residunya berada di ambang batas 40-500 ppm. Kalau mencapai 5000 ppm bisa menyebabkan kanker. Bungkus makanan hangat pakai styrofoam aman kok Kemasan makanan styrofoam ternyata sebagian besar adalah udara Badan POM RI menguji 17 jenis kemasan, antara lain berupa gelas POP MIE rasa baso, gelas POP Mie Mini rasa ayam bawang, mangkuk NISSIN Newdles Mie Goreng Pedas Kriuk Bawang, mangkuk Bowl Noodle Soup Kimchi flavour Vegetal, kot

Batik Mangrove, Qorry’s Journey in Conservation & Heritage

I feel like when I wear batik, I look more elegant and even more handsome. Haha! I have to admit, there was a time when I considered batik to be old-fashioned. The designs didn't appeal to me, and I saw it as something my parents or grandparents would wear on formal occasions. But everything changed for me on October 2, 2009, when UNESCO officially recognized batik as an Intangible Cultural Heritage. Suddenly, batik wasn’t just a piece of cloth anymore; it was a symbol of identity, culture, and pride for the Indonesian people. Designers started experimenting with patterns, and batik garments became more fashionable. I found myself buying batik shirts to support our cultural heritage, and my love for batik grew deeper as I discovered the beautiful artistry behind it. Batik, with its intricate techniques, symbols, and cultural significance, has been a part of Indonesia's identity for centuries. It wasn’t long before batik from various regions, including my hometown of Situbondo,

Bukit Pecaron, Wisata Religi yang Wajib Dikunjungi

Situbondo memiliki banyak pesantren yang tersebar dari ujung barat sampai ujung timur. Pernah mengunjungi pesantren atau melihat segerombolan anak pondok (biasanya anak pondok pesantren disebut anak pondok)? Eniwei , anak pondok sangat khas cara berpakaian dan bertuturnya. Saya adalah orang yang senang berteman dengan anak pondok. Selain karena ramah dan hangat, mereka biasanya tak bermewah-mewah dalam berpakaian. Saya pun jadi nyaman karena tak harus bergaya berlebihan. Biasanya ada banyak orang datang ke pondok pesantren, bertemu kyai, melakukan doa bersama. Bukit syariah Bicara soal pesantren yang tak jauh dari keagamaan, ada salah satu dari beberapa destinasi wisata religi di Situbondo yang biasa didatangi orang dari luar kota, yaitu Bukit Pecaron. Apasih itu Bukit Pecaron? Saya sebut bukit syariah boleh ya. Bukit Pecaron adalah nama bukit kecil yang terletak di tepian pantai di Desa Pasir Putih, Kecamatan Bungatan, Kabupaten Situbondo. Sejak kecil saya cuma bisa mel