Sebenarnya fenomena blogger sudah ada sejak zaman website pertama kali diciptakan. Mungkin kalau dulu lebih ke perusahaan ya. Perusahaan harus punya website. Belakangan, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang juga ingin punya website, mulai banyak yang berlomba-lomba punya juga. Apalagi akhir-akhir ini yang punya website pribadi adalah keharusan. Tidak harus sih, cuma kalau punya website itu akan ada lebih banyak orang yang bisa tahu tentang kita dan apa yang sedang dipikirkan.
Apa bedanya website dan blog? Menurut saya sih sama saja. Gak ada bedanya. Mungkin bedanya dalam penggunaannya ya. Itu website digunakan untuk pribadi atau kelompok/instansi. Saya mulai sotoy.
Okeh, saya akan sebut website itu blog saja ya daripada salah ngomong. Blog sekarang sudah mulai banyak yang berbayar, misalnya www.uwanurwan.com (halah narsis). Yang gratisan bagaimana? Loh tetap lanjutkan perjuangannya. Menulis itu bukan perkara pakai rumah mahal atau rumah bambu. Sebelumnya saya juga pakai blog gratisan kok, bahkan blog saya yang wordpress terbengkalai. Nah, kali ini saya akan bahas kenapa banyak orang nyerah jadi blogger. Kebanyakan kan emang pengen bikin blog, tapi tidak tahu mau menulis apa akhirnya terbengkalai dan nyerah. Nah ini kira-kira ada beberapa hal yang bikin kamu nyerah jadi blogger,.
1. Ditolak adsense
Tujuan punya blog tidak bisa dipungkiri ya ingin berpenghasilan. Tidak hanya sekadar menulis, tapi yang menghasilkan. Apalagi buat kamu yang tidak punya pekerjaan lain.
Tenang, masalah ditolak adsense bukan hal baru. Sampai sekarang saya juga masih ditolak kok. Hal itu tidak membuat saya berhenti ngeblog. Saya menulis, apa saya yang ingin ditulis. Anyway, rezeki ngeblog bukan cuma di adsense loh. Serius. Cuma, pelan-pelan saya belajar dari teman-teman yang sudah ada adsensenya. Sering-sering konsultasi dan insyaallah ada jalan. Doain ya diterima. Hiks.
2. Gak dapat job
Santai. Santai dong. Pada poin pertama saya akan ulangi, rezeki ngeblog bukan cuma dari job blog placement, review product, atau yang lain. Fenomena ini juga diungkapkan Riyardi Arisman juga, pemilik blog www.riyardiarisman.com, bahwa banyak blogger yang suka nunggu job, iri job, dan saling sindir kalau ada teman yang dapat job.
Saling iri masalah job ternyata sudah merambah ke dunia blogger (kredit: Riyardi Arisman) |
Job di dunia perbloggeran ada banyak. Kebetulan kalau kamu sudah punya blog, jangan hanya berhenti nulis di blog saja. Share postinganmu ke teman-teman, grup WhatsApp, grup BBM, grup Line, grup di facebook, termasuk di media sosial kita sendiri. Raih kesempatan sebanyak-banyaknya agar orang mau membaca tulisan kita. Eits, kalau bisa share yang bermanfaat. Berilah banyak manfaat untuk pembaca kita. Jangan keasyikan sendiri. Nanti pembaca malas untuk berkunjung lagi.
Semakin banyak faedahnya tulisan kita, akan semakin banyak orang melirik. Apalagi jika menjadi populer. Bisa jadi perusahaan-perusahaan tiba-tiba menghubungi kita. Nah, mangkanya jangan lupa sertakan kontak di blog. Entah itu email atau kontak apa saja yang bisa mempermudah hubungan kita dengan calon klien.
3. Gak diajakin ke acara keren
Jangan baperlah. Ngeblog itu tidak harus menghadiri event ini itu. Di kota besar memang blogger sangat dipuja banyak perusahaan untuk promosikan produk atau event mereka.
Kenapa kita gak diajak ke acara-acara keren di hotel, restoran, atau di gedung-gedung elit? Mungkin kita kasat mata atau kita kurang bergaul dengan blogger lain. Hm, atau juga kita malas sekali say hi, komen, retweet, dan ngelove baik di dunia nyata atau dunia maya. Jangan sombonglah. Mentang-mentang kita sudah punya banyak viewer di blog akhirnya malas komen balik di postingan orang. Semakin sering kita berbincang-bincang, kesempatan untuk diingat dan diprioritaskan untuk diajak ke event keren semakin tinggi. Eh, tapi jangan menjilat ya. Tidak usah terlalu banyak memuji jika memang hal-hal yang mereka posting atau mereka pakai itu tidak sesuai dengan pujian kita. Biasa saja. J a n g a n l e b a y !
Kalau kamu belum pernah ikut event blogger, biasanya ada koordinator khusus untuk blogger. Entah itu blogger senior atau blogger lain (bisa jadi teman kita sendiri). Tidak semua event berjalan dengan baik. Ada yang juga masih acak adul atau blogger kurang dianggap oleh panitia. Selalu ada celah yang membuat event-event blogger jadi bikin malas, seperti kata Widya Candra Dewi," Ngeselin kalau acara dan koordinatornya gak profesional."
Kalau kamu belum pernah ikut event blogger, biasanya ada koordinator khusus untuk blogger. Entah itu blogger senior atau blogger lain (bisa jadi teman kita sendiri). Tidak semua event berjalan dengan baik. Ada yang juga masih acak adul atau blogger kurang dianggap oleh panitia. Selalu ada celah yang membuat event-event blogger jadi bikin malas, seperti kata Widya Candra Dewi," Ngeselin kalau acara dan koordinatornya gak profesional."
Widya sering kesal kalau koordinator event kurang profesional (kredit: Widya Candra Dewi) |
4. Malas dan bosan
Ini memang racun. Well, saya juga pemalas. Okeh, karena saya menulis ini, setidaknya saya harus bertangungjawab agar tidak malas lagi. Bismillah. Bosan ini temannya malas. Ya malas ya bosan, biasanya disebabkan karena
target kita tidak tercapai. Yang jelas, jika kamu ingin jadi blogger,
jangan asal posting tulisan. Intinya, kian hari kita kudu tingkatkan
kualitas diri. Ternyata yang malas bukan cuma saya, tapi Riyardi Arisman. Wkwkw. "Banyak yang mau ditulis, tapi kadang malas," Arisman menambahkan
5. Punya banyak musuh
O ow. Cari teman itu susah, jangan cari musuh. Sudahilah pertengkaran kita dengan teman-teman seprofesi. Karena blogger mainnya di media sosial, biasanya status-status kita jadi nyindir-nyindir yang entah. Tidak ada gunanya. Padahal nyindir tak ada gunanya lo. Tidak menambah tebal dompet. Hihi. Kata Kurnia Amelia Subarkah, pemilik blog www.ameliasubarkah.net, "Entah kenapa dunia blogger jadi suka banget orang-orang nyinyir (nyindir, red) dibandingkan dunia kuter (kuis hunter). Dunia kuter aman dan damai." Kurnia Amelia sebelumnya memang blogger yang merangkap kuter. Sayangnya ia sudah berhenti jadi kuter karena brand kurang suka dengan akun kuter.
Dunia kuter lebih damai kata Kurnia Amelia (kredit: Kurnia Amelia Subarkah) |
6. Cuma jadi followers
Ini nih. Jangan terlalu sering jadi followers. Kalau kita sudah punya blog, apalagi yang berbayar, sudah saatnya kita branding diri. Bangun relasi, bukan bangun relasi untuk saling bergosip yah. Tidak baik. Masing-masing dari kita pasti punya kenalan yang bekerja di perusahaan. Cobalah untuk promosikan diri. Perbanyak followers media sosial kita. Mulai beri banyak manfaat untuk followers juga. Jangan cuma asal posting foto selfie di Instagram. Tidak apa-apa kita sok ngartis di media sosial, asal fotonya dipilih yang terbaik. Jangan nyepam postingan. Dalam sehari diatur berapa kali postingan. Tolak tawaran yang tidak sesuai standar kita. Kadang kita asal terima job dengan harga murah dengan banyak syarat. Lalu kita ngomel ke sana ke mari tapi job masih dikerjakan. Gak berkah lo. Inget, jangan turunkan standar, tapi kualitas kita juga kudu ditingkatkan!
7. Gak pernah menang
lomba blog
Nah kalau targetmu menang lomba blog, belajarlah dari mereka yang sering menang lomba blog. Jangan karena tidak pernah menang, kita berhenti ngeblog. Balik lagi ke tujuan awal, kamu ngeblog buat apa. Kalau hanya untuk itu, bai bai saja. Kamu tidak cocok jadi blogger.
8. Viewer dan
komentator di blog sedikit
Ini juga penyakit. Sudah saya jelaskan pada poin di atas. Hal yang terjadi di dunia nyata juga terjadi di dunia maya. Ada timbal balik. Kalau kita sering share postingan, sering baca dan komentari postingan teman-teman, bukan tidak mungkin mereka akan menengok postinganmu dan berkomentar. Tentu kamu tahu istilah follow for follow, like for like, bomlike for bomlike. Kadang hal-hal sepele ini tidak perlu diberitahu. Mereka akan dengan sendirinya sadar untuk memberikan timbal balik untuk kamu.
Pasti punya banyak teman, sharelah postinganmu ke mereka. Mintalah masukan. |
Paragraf di atas bisa jadi kamu tidak setuju, sebab sudah melakukan metode tersebut. Sayangnya tidak ada timbal balik dari yang bersangkutan. Istilah kerennya sih blogwalking (bw). "Malas kalau gak di-bw balik gara-gara enggak se-hits yang di-bw," ungkap Widya Candra Dewi, pemilik blog www.memahataksara.com. Ya ini juga jadi masalah pelik. Beberapa orang senang jika yang berkunjung ke blognya, tapi enggan berkunjung kembali ke blog lain. Ya bisa jadi karena malas, sibuk, tidak sempat, atau alasan lain.Yang jelas, jadi blogger itu tidak semenyenangkan seperti yang dibayangkan, tapi menyenangkan kalau dijalani dengan baik.
9. Keterbatasan
teknologi
Bawa laptop ke mana-mana ribet. Sekarang sudah mulai tinggalkan laptop kalau bekerja. |
Ada lagi masalah. Sinyal. Hm, pakai operator apa sih? Aku pakai XL,
sinyal lancar di mana pun. Tak hanya itu, XL sudah terbukti menjadi
operator paling diminati di Indonesia. Itu bisa dibuktikan dengan
inovasi-inovasi yang selalu dikeluarkan. Sinyal kuat, bonus berlimpah,
juga bisa youtube-an dan telpon gratis. Saya memanfaatkan apa yang
terbaik yang sudah diberikan orang-orang untuk memperlancar pekerjaan
saya. So, tak ada kuota dan masalah sinyal bukan masalah utama lagi. Jangan kebanyakan alasan gak bisa ngeblog deh. Kalau mau jadi blogger, lakukan tanpa banyak mengeluh.
10. Saling sikut
Saya setuju sih. Saya bisa dibilang blogger baru. Blog www.uwanurwan.com sudah berusia tiga tahun lebih. Baru sekitar dua tahun benar-benar diprioritaskan dan ikut kegiatan bersama blogger lain. Banyak berteman dan bertemu blogger senior jadi tahu kehidupan para blogger itu seperti apa. Ada yang begini, ada yang begitu, saling sikut. "Saya sih jadi blogger karena hobi ya. Akhir-akhir ini, sejak blogger berorientasi ke materi mulai kurang asyik. Saling sikut satu sama lain. Jadi hawanya kurang enak," ujar Dewi Sulistiawaty, blogger senior, pemilik www.tamankata.web.id
Jangan khawatir untuk poin ini. Memang ada banyak kejadian saling sindir atau saling blok dan stop beri job untuk orang-orang tertentu. Tidak masalah. Yang penting tetap berhubungan baik dengan siapa saja dan abaikan konflik-konflik yang tidak ada hubungannya dengan kita. Lagipula, rezeki datangnya bisa dari banyak pintu. Kalau tidak dari teman-teman ya dari website yang memberi pekerjaan untuk influencer, grup Facebook, atau dari banyak lagi. Tetap berusaha dan berdoa. (Uwan Urwan)
Comments