Skip to main content

Jempol Buzzer Terbukti Ajaib

Kamu punya Twitter gak? Atau pernah punya Twitter? Kalau jawabannya iya, pasti tidak asing dengan bahasan saya kali ini. Buzzer dan trending topik. Seberapa pentingkah? Apakah perusahaan harus pakai jasa buzzer atau pakai iklan di televisi, internet, koran, atau majalah? Atau kenapa sih itu perusahaan-perusahaan masih kekeuh iklan di televisi? Padahal eranya sekarang sudah berganti. Atau mungkin malah sebaliknya? Kenapa perusahaan itu suka sekali pakai jasa buzzer untuk promosikan kegiatannya? Pentingkah?

Buzzer itu apa?
Sebelum melangkah lebih jauh, ada baiknya kalau kenalan dulu dengan buzzer. Buzzer bisa diibaratkan selebriti di media sosial. Saat ini saya hanya akan bahas di Twitter. Kenapa disebut selebriti? Yes, karena followers mereka banyak. Kita bisa menyandang status sebagai buzzer jika followerss minimal 1.000. Semakin ke sini, standar buzzer makin naik. Ada perusahaan yang mensyaratkan buzzer harus memiliki followerss minimal 1.500 atau 2.000. Tentu jadi beban tersendiri buat kita yang baru punya followerss segelintir. Buzzer itu agen media sosial, menjadi perantara penyedia produk barang/jasa dengan konsumen. Tak hanya itu, buzzer bukan juga mereka yang punya akun media sosial dengan pengikut banyak, tapi impressionnya tinggi.

Sebelum lebih jauh, saya mencoba kelompokkan karena saya lihat buzzer ada banyak jenisnya
  1. Selebtwit. Menurut saya, mereka itu buzzer terselubung. Karena hobinya ngetwit, bahan twitnya pun khas sehingga jumlah followerssnya banyak dan organik. Tak perlu repot bagi selebtwit untuk memengaruhi banyak orang. Saking percayanya followerss pada idolanya, satu twit bisamendapatkan like dan retweet lebih dari 10. Jadi bayarannya pun jelas dong, per twit sekian ratus/juta rupiah.
  2. Buzzer politik. Buat saya sih buzzer politik belakangan ini isinya negatif dan membuat perdebatan tidak sehat bahkan hoax. Saya masih menyanjung mereka yang menyebarkan prestasi jagoannya ketimbang menyerang lawan politik. Tidak apa-apa dibilang pencitraan, toh selama itu hal baik yang disebarkan, kenapa tidak?
  3. Buzzer blogger. Tugas blogger sekarang makin banyak sejak blogger bekerja dengan menggunakan banyak media sosial. Apalagi persyaratan perusahaan untuk pekerjaan tertentu juga berkaitan dengan itu. Buzzer jenis ini adalah tim hore yang bisa dengan cepat berganti pekerjaan lain. Jika saat ini sedang campaign batik Situbondo, beberapa jam kemudian bisaganti campaign antirokok.

Sepertinya untuk ketiga poin di atas bisa dijabarkan kembali. Jika ada waktu luang akan saya bahas di postingan selanjutnya. Masing-masing punya kelebihan dan kekurangan. Tergantung kita mau melihat dari sisi mana.

Pekerja media sosial (medsos) apakah hanya buzzer? Tidak, ada beberapa pengelompokan. Pekerjaannya tidak jauh-jauh juga dari buzzer. Kartina Ika Sari, agensi Mitra Branding (MB) mengelompokkan berdasarkan tugasnya,

Menurut Ika, pemeriah ya tugasnya memeriahkan postingan para buzzer (kredit: Krtina Ika Sari)

  1. Influencer atau bisa disebut Key Opinion Leader (KOL). Influencer banyak digunakan perusahaan barang dan jasa untuk promosikan produk mereka. Biasanya influencer harus memosting sesuatu sehalus mungkin, yang membuat orang tidak sadar kalau sedang promosi (soft selling). Influencer terpercaya biasanya artis, tokoh terkemuka, ketua komunitas, atau siapa pun yang punya pengaruh tinggi. Nampaknya influencer juga bisa disebut endorser. Saat ini tokoh berpengaruh memperoleh penghasilan melalui paid promote/endorse melalui media sosial mereka. Tentu saja bayarannya cukup mahal.
  2. Statuser. Statuser adalah orang yang tugasnya bikin status. Hm, kalau status biasanya lebih mengarah ke Facebook ya. Sebenarnya mirip dengan influencer, Cuma medianya saja berbeda.
  3. Buzzer. Ika lebih suka menyebutnya sebagai tim buzzer trending topik. Tujuan Mitra Branding menggunakan jasa buzzer memang untuk membuat trending topik mengenai kasus tertentu. Buzzer itu tukang ramai, meramaikan, tapi belum tentu memberi dampak pada konversi.
  4. Pemeriah. Menurut Ika, pemeriah ya tugasnya memeriahkan postingan para buzzer. Artinya pemeriah ini bukan buzzer. Bisa jadi selama buzzer bekerja, Mitra Branding mengadakan kuis kepada followerssnya untuk meramaikan, retweet, atau juga beropini, sehingga pekerjaan buzzer lebih cepat dan ringan.

Seberapa penting buzzer?    
Penting banget! Kini informasi begitu cepat tersebar melalui media sosial. Tiap orang punya minimal satu smartphone, dalam satu smartphone ada beberapa aplikasi termasuk media sosial, mulai dari Twitter, Instagram, Facebook, Tumblr, Flickr, dan media sosial lain. Tak hanya itu, satu orang bisapunya beberapa akun Twitter, Instagram, dll. Mulai dari akun pribadi, akun bisnis pribadi, akun perusahaan (jika jabatannya berhubungan dengan media sosial), dan akun lain (misalnya akun fake untuk provokasi orang lain, akun curhat yang list pertemanannya bukan orang terdekat, akun cari jodoh, atau akun khusus penipu hati, eaaa). Dari berbagai akun, kita bisa mendapat berbagai macam informasi.

Kamu menemukan status/twit yang sesuai dengan keadaanmu sekarang, pasti tergelitik untuk berkomentar. Entah isinya kesedihan, berita kematian, berita bahagia, dll. Kita mudah sekali tergerak untuk meramaikan suatu postingan. Kadang kita tidak tahu apa postingan teman kita itu sesuai kenyataan, sesuai kenyataan 50% sisanya drama, full drama, bohong, atau hanya imajinasi. Begitu mudah kita tergerak hanya dengan membaca postingan seseorang.

Sering lihat bagaimana orang terkecoh melalui postingan-postingan akun besar, lalu ada komentar negatif, membuli, bahkan ada yang sampai mengeluarkan sumpah serapah? Akibatnya postingan tersebut menjadi viral, jadi bahan pembicaraan orang banyak. See? Itu cara kerja buzzer. Tujuannya memang itu. Mau isinya komentar negatif atau positif, selama targetnya tercapai, artinya campaignnya sukses. Apa kamu tidak berpikir kalau postingan mereka tidak dibayar? Hem hem… (sambil geleng-gelengin kepala dan telunjuk).

Masih berpikir kalau buzzer itu tidak penting? Media massa sekarang pamornya turun, sebab orang sudah jarang baca media cetak, termasuk buku. Hidup orang kekinian itu di gadget. Media online pun harus berjuang keras agar banyak orang melirik medianya. Nah, dari situlah kemudian buzzer banyak dipakai perusahaan untuk promosikan produknya. Melalui kelihaian buzzer, materi kaku dari press release, diolah kembali menjadi seolah-olah buzzer sedang menikmati produk itu. Hm, tapi saya tidak akan berbicara banyak tentang review-review. Yuk fokuskan pada trending topik. Haha.

Senada dengan apa yang disampaikan Kartina, menurutnya kehadiran buzzer itu perlu banget. Saat ini zaman kekuatan netizen. Sebagai upaya menuju good government, yang mutlak adalah transparansi dan optimalkan sosialisasi dan program-program. Hal ini jika sedang menjadi buzzer untuk badan pemerintah. Minimal masyarakat mendapatkan informasi kegiatan apa saja yang sudah dilakukan pemerintah. Tidak hanya pemerintah, badan usaha swasta pun perlu. Sosialisasi penting sebagai branding. Selain itu juga menciptakan reputasi baik. “Syukur-syukur kalau berpengaruh pada peningkatan penjualan,” lanjutnya.


Kenapa harus trending topik?
Trending topik itu apa? Elisa Koraag, blogger sekaligus buzzer senior, menyatakan bahwa trending topik itu kondisi dengan tema atau hastag tertentu yang menjadi topik tren dalam kurun waktu tertentu. Artinya topik tersebut sedang menjadi bahan pembicaraan se-Indonesia atau seantero jagad. “Gunanya untuk mengabarkan pada dunia, pada saat itu topik tersebut sedang dibicarakan dan menguasai jagad maya,” lanjutnya. Ani Berta, blogger dan buzzer kawakan, pun sepakat dengan itu. Menurutnya, trending topik berfungsi sebagai booster informasi yang mudah ditemukan followerss. Jika sudah trending topik, followerss akan terpancing untuk kepoin infomasi dan aktivitas yang sedang dilakukan.
 
Gunanya untuk mengabarkan pada dunia, pada saat itu topik tersebut sedang dibicarakan dan menguasai jagad maya,” kata Elisa Koraag (kredit: Elisa Koraag)


Sering sih saya cek di Twitter, apa sih yang sedang tren saat ini. Ada beragam topik, tapi yang paling menarik perhatian adalah yang menjadi trending topik pertama. Sering saya kepoin mengenai pembahasan topik tersebut. Kalau menarik, biasanya saya ikut nimbrung. Dalam satu minggu selalu ada hastag yang selalu ada dan stabil menjadi trending topik, di antaranya #jumatberkah, #harisenin, #TGIF, dan lain-lain. Beberapa akun besar justru tak perlu mengeluarkan banyak effort untuk membuat topik yang sedang dibicarakan menjadi tren. Cukup membuat pemberitahuan melalui akunnya, pasti followerssnya dengan setia menyimak topik-topik tersebut, misalnya #puisimalam. Begitu terpercayanya akun tersebut sampai banyak yang berpartisipasi sampai jadi trending topik.

Fungsinya apa sih trending topik itu? Ya selain dibicarakan banyak orang juga sebagai awareness. Kalau sebuah perusahaan mengadakan kegiatan dan menjadi trending topik di Twitter, akan menarik perhatian banyak orang, sehingga penasaran untuk cek apa saja yang sedang dibahas. Minimal orang mendapatkan informasi mengenai kegiatan atau produk yang sedang dibicarakan. “Untuk penjualan belum tentu,” lanjut Elisa. Benar juga sih. Iklan di televisi dan media lain pun sama. Tidak semua iklan berpengaruh pada penjualan, tapi jadi awareness, memberitahu kalau ada produk baru yang bisa dibeli dan dicoba. Untuk selera kembali pada konsumen. Kalau konsumen suka, mereka akan rutin membeli. Menurut Elisa, iklan pemberitahuan mengenai produk baru setara dengan trending topik.

Ada iklan mengingatkan, seperti produk sirup menjelang idul fitri. Tidak harus trending toping pertama, trending topik cukup. Kalau tidak masuk trending topik, berarti citra perusahaan tersebut bermasalah. Masyarakat sudah persepsikan jika ada iklan sirup, artinya idul fitri sudah dekat. Pekerjaan buzzer berbeda dengan iklan di media massa. Biaya untuk iklan sangat tinggi, bisa ratusan juta rupiah untuk durasi iklan beberapa menit. Kalau campaign buzzer berefek pada penjualan, itu bonus.

Kalau trending topik, followerss akan terpancing untuk kepoin infomasi dan aktivitas yang sedang dilakukan. (kredit: Ani Berta)
Lalu kalau sudah trending topik itu bagaimana? Hm, pertanyaan ini maksudnya bagaimana ya? Hahaha. Begini, keberhasilan suatu campaign itu ditentukan oleh apakah campaign tersebut trending topik atau tidak? Jika trending topik, artinya berhasil. Menurut Widya Candra Dewi, blogger dan mahasiswa yang sedang penelitian tentang pemasaran, menyatakan bahwa klien akan puas dengan hasil kerja buzzer. Kemungkinan besar, klien atau agensi akan menggunakan jasa buzzer tersebut. Pengaruhnya juga ke engagement twit buzzer. Kalau tidak trending topik, engagementnya sangat kecil. “Ya gak banget sih, cuma jauh berkali lipat dari twit biasa. Ini kalau kita belum akun seleb ya,” ungkap Widya.

Syarat buzzer
Banyak yang bertanya, bagaimana sih cara menjadi buzzer? Menjadi buzzer artinya bisa menghasilkan uang dari media sosial (Twitter). Orang-orang ingin menghasilkan uang dari media sosial, tinggal duduk manis dan bermain telepon pintar. Kemudian uang dating dengan sendirinya. Well, saya akan bilang, “Gak gampang jadi buzzer.” Kalau kamu perhatikan awal-awal paragraf yang saya tulis dalam postingan ini, buzzer itu diibaratkan selebriti. Selebriti itu punya pengaruh. Saya tidak bilang semua buzzer itu artis yang selalu tampil di layar kaca dengan baju mahal dan bedak tebal. Tidak. Buzzer bisa jadi manusia biasa dengan pakaian sederhana. Wong kerjanya online kok. Beberapa agensi punya standar sendiri dalam memilih buzzer. Mengingat banyak blogger yang merangkap jadi buzzer dan followerssnya cukup banyak.
 
Jika trending topik, artinya berhasil dan klien akan puas dengan hasil kerja buzzer. (Kredit: Widya Candra Dewi)

Kartina Ika Sari, bisa dibilang cukup selektif dalam memilih calon buzzer/statuser/influencer. Ia berharap buzzer bukan hanya orang yang mampu promosikan dan membuat trending topik saja, tapi ada hal lain, antara lain
  1. Berakhlak baik, tidak suka nyinyir (nyindir, red), menebar kebencian, dan berkomentar negatif. Poin ini berhubungan dengan keberkahan bisnis brandnya karena Mitra Branding ingin maju dan menyejahterakan.
  2. Minimal punya 1.000 followerss. Syarat ini juga banyak dipakai agensi, termasuk Ani Berta dan Elisa Koraag.
  3. Usahakan punya pengaruh yang baik di komunitas dan lingkungannya.
  4. Buzzer itu tidak selalu blogger, tapi pilih yang aktif di media sosial. Misalya brand oli, lebih baik pilih yang aktif di komunitas otomotif.
  5. Optimis. Buzzer harus optimis dan lebih banyak punya pemikiran positif.
  6. Tidak punya reputasi buruk dan bukan public enemy. Hal ini menyangkut energi baik yang akan disampaikan saat bekerja.
  7. Kalau bisa memotret malah lebih bagus

Bagaimana? Masuk kriteria? Apa? Tidak? Tenang. Setiap agensi punya standar berbeda. Jangan pernah patah semangat. Yang saya tahu, untuk jadi buzzer yang terpenting itu poin nomor dua dan saya cukup setuju dengan poin lain sih. Wkwk.. Yang tak kalah penting nomor empat. Buzzer harus aktif menurut saya. Jadi Twitter tidak hanya dipakai pada saat ada job saja, tapi pada hari-hari biasanya. Itu menyangkut kepercayaan followerss kita. Jika kita hanya muncul pada saat ada job, bisa dipastikan postingan kita lebih mudah diabaikan. Interaksi itu penting. Orang yang sering berinteraksi dengan teman-teman dunia maya, pada saat sedang ngebuzzer, mereka juga kemungkinan besar akan berkontribusi. Minimal beri love atau retweet. Sesederhana itu? Tidak juga sih.

Berinteraksi dengan orang tidak dikenal itu lebih banyak serunya. Kadang tanpa memandang status, kita belajar banyak hal. Saat dibutuhkan, orang tersebut bisa datang meminta tolong atau memberi bantuan. Bersyukurlah jika diberi pekerjaan. Aamiin. Ya, tidak harus menjilat, Cuma perlakukan orang lain sebagaimana mestinya. Mengenai rezeki sudah ada yang atur, tinggal bagaimana kita memanfaatkan momen.

Ada banyak cara untuk mendapatkan job untuk jadi buzzer berdasarkan pengalaman saya
  1. Sering berinteraksi dengan orang-orang, entah itu yang followerssnya banyak atau tidak. Ingat, rezeki bukan kita yang beri dan tidak ditentukan oleh jumlah followerss.
  2. Bergabunglah dengan komunitas baik online maupun offline. Rezeki juga bisa datang dari komunitas. Sering-sering pantengin grup jika grup itu tingkat berbagi kemanfaatannya tinggi.
  3. Perbanyak jumlah followerss. Buzzer harus menyampaikan informasi kepada sebanyak-banyaknya orang. Semakin banyak semakin baik. Meski jumlah followerss sudah 2.000, bukan berarti kita stop dan bangga atas pencapaian itu. Ya meski followerss kadang bisa jadi sangat fana.
  4. Usahakan tidak beli followerss. Saya paling anti beli followerss. Ada seninya sih berjuang menambah followerss. Kita harus follow teman seprofesi. Oh ya, kalau kamu blogger dan followerss kurang dari 1.000, follow semua akun dengan bio “blogger”. Kemungkinan besar difollow back. Jika tidak, mention saja minta difollow back. Tidak sehari dua hari followerss langsung jadi 1.000, tapi pelan-pelan. Ya, harus sabar, tetap berinteraksi, tidak baper, dan semangat.
  5. Saling berbagi informasi. Percayalah, semakin banyak berbagi, rezeki kita akan datang dengan sendirinya. Kadang tiba-tiba kita ditawari pekerjaan, entah ngebuzzing atau yang lain.
  6. Tidak usah iri dengan orang lain yang sering mendapatkan job online. Kita tidak tahu bukan pengorbanan mereka seperti apa? Tetap tingkatkan kualitas dan selalu perbaiki diri. Hayyaaah, saya yang tidak suci ini mencoba berceramah.

Bagaimana? Masih banyak yang ingin saya share tentang buzzer, ngebuzz, dan kawan-kawan. Salah satunya sih bagaimana cara agar postingan kita bisa trending topik? Sengaja saya pisah karena postingan ini sudah cukup panjang dan kamu tampaknya mulai pusing membaca artikel sepanjang ini. Akan ada teknik khusus dari Ani Berta lo. Pasti kamu tak akan sabar menanti tulisan berikutnya. Untuk sementara saya sudahi sampai di sini ya. Wassalam. (Uwan Urwan)


Referensi
https://www.labana.id/view/apa-sih-yang-dimaksud-buzzer-di-media-sosial/2016/09/19/?fullview

Comments

Paling banyak dibaca

Jamur blotong Nama Ilmiahnya Ternyata Coprinus sp.

Saya menduga jamur yang selama ini saya beri nama jamur blotong nama ilmiahnya Coprinus sp. Setiap usai musim giling, biasanya musim hujan, saya dan tetangga berburu jamur ini di tumpukan limbah blotong di dekat Pabrik Gula Wringin Anom, Situbondo. Jamur Coprinus sp . tumbuh di blotong Asli, kalau sudah tua, payungnya akan berwarna hitam seperti tinta dan meluruh sedikit demi sedikit Sudah sekian lama mencari tahu, berkat tulisan saya sendiri akhirnya saya tahu namanya, meski belum sampai ke tahap spesies . Jamur yang bisa dimakan ini tergolong dalam ordo dari Agaricales dan masuk dalam keluarga Psathyrellaceae. Selain itu, jamur ini juga suka disebut common ink cap atau inky cap (kalau benar nama ilmiahnya Coprinus atramentarius ) atau Coprinus sterquilinus (midden inkcap ) . Disebut begitu karena payungnya saat tua akan berwarna hitam dan mencair seperti tinta. Nama yang saya kemukakan juga berupa dugaan kuat, bukan berarti benar, tapi saya yakin kalau nama genusnya Copr

Menggali Rasa dan Inovasi Kopi Lokal di Setiap Seruput

Dibuat menggunakan Canva Setiap seruput kopi menyimpan cerita yang tak terduga, mulai dari ladang petani hingga ke cangkir kita. Apa jadinya jika kita bisa merasakan perjalanan rasa itu dengan lebih mendalam, dari setiap proses pengolahan biji hingga teknik penyeduhan yang memikat? Sebuah Warisan yang Harus Dilestarikan Gambar pribadi (@uwansart) Indonesia memang istimewa, terutama dalam hal kopi. Di sini, dari Sabang sampai Merauke, kita punya beragam jenis kopi dengan cita rasa yang kaya dan unik. Setiap daerah, dari Aceh sampai Papua, menawarkan sensasi kopi yang berbeda-beda, masing-masing menyimpan cerita dan karakteristik yang khas. Keberagaman inilah yang membuat kopi Indonesia begitu istimewa dan kian diakui dunia internasional. Saat ini, Indonesia bahkan tercatat sebagai penghasil kopi terbesar ke-4 di dunia—sebuah pencapaian yang tentunya patut dibanggakan. Dalam acara Eco Blogger Squad yang berlangsung dengan penuh semangat, meskipun aku hanya menyaksikan secara online melal

Golda Coffee dan Kopi ABC Botol, Kopi Kekinian, Kopi Murah Cuma 3000an

Kamu suka kopi hitam pekat, kopi susu, kopi kekinian, atau yang penting kopi enak di kedai kopi? Mungkin kita sering sekali nongkrong bersama teman di kedai kopi mencoba berbagai aneka ragam kopi, mahal pun tak masalah, tapi yang jadi persoalan jika sedang miskin, apakah akan tetap nongkrong? Pilihannya ya minuman murah, misalnya kopi murah dan kopi enak yang cuma 3000an ini.   Aku, Uwan Urwan, memang bukan penikmat kopi banget, tapi suka minum kopi, kadang sengaja mampir ke kedai kopi punya teman, paling sering membeli kopi Golda Coffee dan/atau Kopi ABC Botol, yang harganya hanya 3000an. Aku akan mencoba mereview empat rasa dari dua merek yang kusebut sebelumnya. Golda Coffee kutemukan di minimarket punya dua rasa, yaitu Golda Coffee Dolce Latte dan Golda Coffee Cappucino. Sementara Kopi ABC botol juga kutemukan dua rasa, chocho malt coffee dan kopi susu.   Keempat rasa kopi kekinian kemasan itu aku pikir sama karena biasanya hanya membeli, disimpan di kulkas, dan langsung ku

Bunga Telang Ungu (Clitoria ternatea) Jadi Alternatif Pengganti Indikator PP Sintetis

Makin ke sini, ketenaran bunga telang (Clitoria ternatea L.) kian meluas. Banyak riset terbit di internet, juga tak ketinggalan pecinta herbal dan tanaman obat ikut berkontribusi memperluas infromasi itu.  Bunga telang ungu, tanaman yang juga dikenal dengan nama butterfly pea itu termasuk endemik karena berasal dari Ternate, Maluku, Indonesia. Meski begitu, banyak sumber juga mengatakan bahwa bunga telang berasal dari Afrika, India, Amerika Selatan, dan Asia tropis. Banyak info simpang siur karena sumber-sumber yang aku baca pun berasal dari riset-riset orang. Nanti jika ada waktu lebih aku akan melakukan riset lebih dalam mengenai asal usulnya. Antosianin bunga telang merupakan penangkal radikal bebas Kredit : researchgate.net Bunga telang kaya akan antosianin. Antosianin adalah golongan senyawa kimia organik berupa pigmen yang larut dalam air, menghasilkan warna oranye, merah, ungu, biru, sampai hitam. Tak hanya pada bunga Clitoria ternatea, antosianin juga ada di banyak buah dan say

Bagaimana menu isi piringku yang benar?

Sering mendengar frase Isi Piringku? Hem, sebagian orang pasti tahu karena kampanye yang dimulai dari Kementerian Kesehatan ini sudah digaungkan di mana-mana, mulai dari media sosial, workshop-workshop kesehatan di daerah-daerah, dan sosialisasi ke ibu-ibu begitu ke Posyandu.  Slogan Isi Piringku menggantikan 4 Sehat 5 Sempurna Isi Piringku adalah acuan sajian sekali makan. Kampanye ini sudah diramaikan sejak tahun 2019 menggantikan kampanye 4 sehat 5 sempurna. Empat sehat lima sempurna terngiang-ngiang sekali sejak kecil. Terdiri dari nasi, lauk-pauk, sayur-mayur, buah-buahan, dan susu adalah kombinasi sehat yang gizinya dibutuhkan tubuh, sebab mengandung karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral, susu adalah penyempurnanya. Kenapa harus berganti slogan?  Slogan 4 Sehat 5 Sempurna yang aku tangkap maknanya, dalam setiap makan harus ada empat komposisi dan susu. Mengenai jumlahnya, aku bisa ambil nasi lebih banyak dengan sedikit sayur atau sebaliknya, atau sebebas-bebasnya kita saja.

Energi Alternatif: Antara Ketergantungan Listrik dan Kerusakan Lingkungan

Dalam dunia yang semakin modern ini, melalui sorotan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, aku mengembara melihat perubahan perilaku rumah tangga secara menyeluruh di Indonesia. Televisi menjadi kawan setia dengan kehadiran mencapai 97,36%, diikuti oleh kulkas, mesin cuci, dan kipas angin yang melibas sekitar 96,72%, 86,62%, dan 96,13% dari rumah tangga. Di sisi lain, perabotan modern seperti kompor listrik dan setrika listrik menyentuh kehidupan 82,11% dan 93,22% rumah tangga. Ketergantungan Indonesia pada Listrik dan Dampak Negatif Lingkungan pada Perubahan Iklim Tak hanya itu, alat elektronik memainkan peran sentral dalam kehidupan sehari-hari. Laptop menjadi penguasa dengan persentase 67,45%, sementara handphone mendominasi dengan keterpaparan mencapai 99,13%. Meski komputer, tablet, kamera digital, dan perangkat lain memiliki penetrasi yang beragam, kesimpulannya tetap jelas: masyarakat Indonesia telah menggenggam era listrik dengan tangan terbuka. Persentase tinggi ini men

Alun-alun Situbondo Dulu dan Sekarang

Alun-alun ibarat pusat sebuah kota, semua orang bisa berkumpul di tempat itu untuk berbagai kegiatan, sebagai ruang publik, ruang sosial, dan ruang budaya. Alun-alun sudah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit. Umumnya alun-alun dikelilingi oleh masjid, pendopo, penjara, dan area perkantoran dan dibatasi oleh jalan. Dulunya area ini dipagari Begitu pun Alun-alun Situbondo, batas selatan adalah pendopo, batas barat adalah Masjid Agung Al-Abror, batas timur adalah penjara, dan area perkantoran ada di bagian utara. Dulu, ada pohon beringin besar di tengah-tengah alun-alun Situbondo. Aku tidak ingat betul seberapa besar tapi yang aku tahu dulu ada di tengah-tengah. Masjid Al-Abror juga sudah jauh lebih bagus sekarang Alun-alun Situbondo pernah punya pohon beringin besar Gerakan protes pada akhir masa kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid, tahun 2001, memicu gerakan besar yang menumbangkan sekitar seratus pohon, termasuk pohon beringin di alun-alun karena dianggap sebagai simbol partai Golka

Styrofoam Aman Digunakan Kok. Siapa Bilang berbahaya?

Hasil pengujian Badan POM RI terhadap 17 jenis kemasan makanan styrofoam menunjukkan bahwa semua kemasan tersebut memenuhi syarat, artinya styrofoam aman digunakan. Sampai detik ini tidak ada satu negara pun melarang penggunaan styrofoam atas dasar pertimbangan kesehatan. Pelarangan penggunaan styrofoam, nantinya akan jadi sampah non organik, di beberapa negara biasanya berhubungan dengan pencemaran lingkungan. Padahal daur ulang styrofoam sangat mudah. Menurut JECFA-FAO/WHO monomer stiren pada wadah gabus tidak mengakibatkan gangguan kesehatan jika residunya berada di ambang batas 40-500 ppm. Kalau mencapai 5000 ppm bisa menyebabkan kanker. Bungkus makanan hangat pakai styrofoam aman kok Kemasan makanan styrofoam ternyata sebagian besar adalah udara Badan POM RI menguji 17 jenis kemasan, antara lain berupa gelas POP MIE rasa baso, gelas POP Mie Mini rasa ayam bawang, mangkuk NISSIN Newdles Mie Goreng Pedas Kriuk Bawang, mangkuk Bowl Noodle Soup Kimchi flavour Vegetal, kot

Batik Mangrove, Qorry’s Journey in Conservation & Heritage

I feel like when I wear batik, I look more elegant and even more handsome. Haha! I have to admit, there was a time when I considered batik to be old-fashioned. The designs didn't appeal to me, and I saw it as something my parents or grandparents would wear on formal occasions. But everything changed for me on October 2, 2009, when UNESCO officially recognized batik as an Intangible Cultural Heritage. Suddenly, batik wasn’t just a piece of cloth anymore; it was a symbol of identity, culture, and pride for the Indonesian people. Designers started experimenting with patterns, and batik garments became more fashionable. I found myself buying batik shirts to support our cultural heritage, and my love for batik grew deeper as I discovered the beautiful artistry behind it. Batik, with its intricate techniques, symbols, and cultural significance, has been a part of Indonesia's identity for centuries. It wasn’t long before batik from various regions, including my hometown of Situbondo,

Bukit Pecaron, Wisata Religi yang Wajib Dikunjungi

Situbondo memiliki banyak pesantren yang tersebar dari ujung barat sampai ujung timur. Pernah mengunjungi pesantren atau melihat segerombolan anak pondok (biasanya anak pondok pesantren disebut anak pondok)? Eniwei , anak pondok sangat khas cara berpakaian dan bertuturnya. Saya adalah orang yang senang berteman dengan anak pondok. Selain karena ramah dan hangat, mereka biasanya tak bermewah-mewah dalam berpakaian. Saya pun jadi nyaman karena tak harus bergaya berlebihan. Biasanya ada banyak orang datang ke pondok pesantren, bertemu kyai, melakukan doa bersama. Bukit syariah Bicara soal pesantren yang tak jauh dari keagamaan, ada salah satu dari beberapa destinasi wisata religi di Situbondo yang biasa didatangi orang dari luar kota, yaitu Bukit Pecaron. Apasih itu Bukit Pecaron? Saya sebut bukit syariah boleh ya. Bukit Pecaron adalah nama bukit kecil yang terletak di tepian pantai di Desa Pasir Putih, Kecamatan Bungatan, Kabupaten Situbondo. Sejak kecil saya cuma bisa mel