Apapun yang terjadi hari ini, itu adalah akibat dari perbuatan kita pada masa lalu.
Masih ingat artikel saya yang berjudul Deteksi Dini Kadar Kolesterolmu SebelumTerlambat? Masih berkaitan dengan risiko penyakit tidak menular, pemerintah tak tinggal diam. Gerakan dari berbagai instansi didukung sampai Kementerian Kesehatan RI (kemenkes) pun ikut andil melalui kegiatannya dengan nama Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).
Jika pemerintah sampai ikut andil, artinya pola hidup masyarakat Indonesia cukup memprihatinkan. Benar saja, penderita kolesterol dan jantung koroner yang biasa diderita oleh orang berusia 40 tahun, kini bergeser pada usia 30-an. Bahkan pada acara Gerakan Jantung Sehat: Indonesia Tangkal Kolesterol di Surabaya (6 Agustus 2017), yang kadar kolesterolnya di atas 200 mg/dl masih berusia 23-30 tahun. Belum data masyarakat Indonesia secara menyeluruh sih, tapi berdasarkan hal tersebut, ancaman penyakit tanpa gejala cukup tinggi.
Germas mendorong masyarakat untuk berperilaku hidup sehat. Perilaku hidup sehat tentu akan berpengaruh pada aktivitas sehari-hari. Jika tubuh sehat, tentu dapat melakukan banyak hal tanpa khawatir menderita penyakit berat, seperti hipertensi, kolesterol, jantung koroner, dan lain-lain. Manfaat lain saat tubuh sehat adalah kita dapat lebih produktif bekerja atau menghasilkan karya. Selain itu juga bisa menekan biaya berobat. Tubuh yang sehat tentu hanya akan mengalami sakit-sakit umum yang biasa diderita, seperti flu dan demam. Tidak mungkin seseorang tidak sakit selama hidupnya. Pasti ada waktu di mana tubuh perlu istirahatkan diri. Biaya berobatnya tentu berbeda dengan yang punya penyakit berat.
Pembunuh nomor satu paling berbahaya saat ini adalah memang penyakit jantung koroner. Menurut DR. Dr. Ari Fahrial Syam, Sp. PD, KGEH, salah satu narasumber Kunlaptik 2017 (28 Agustus 2017), jika penyakit jantung sudah menunjukkan gejala artinya sudah terlambat. Benar saja, penyakit jantung koroner bukan tiba-tiba datang. Sudah bertahun-tahun pola hidup kita tidak sehat, tidak pernah berolahraga, sering makan makanan yang tidak sehat, tidak diimbangi dengan konsumsi buah dan sayur. Bahkan Dr. Ari menyatakan bahwa mereka yang tidak suka makan sayur dan buah cenderung berisiko tinggi menderita penyakit yang cukup berat saat dewasa—tua.
(kredit: ruangperiksadokter.blogspot.co.id) |
Jika pembuluh darah diibaratkan selang, dalam waktu cukup lama, saat rongga selang tidak dibersihkan akan tumbuh lumut. Semakin lama, lumut yang tumbuh semakin banyak, tapi kita abai membersihkannya. Hal ini berlangsung selama bertahun-tahun hingga puluhan tahun, lumut kian menyumbat rongga selang. Suatu waktu, rongga selang macet karena lumut yang tumbuh sudah mengeras dan sulit dibersihkan, sehingga selang tidak bisa berfungsi kembali. Begitulah pembuluh darah kita. Konsumsi makanan yang digoreng dan yang bersantan dibolehkan dalam jumlah wajar, kalau pun tidak, harus diimbangi dengan olahraga dan makanan sehat. Jika tidak, kolesterol jahat akan tertimbun dan membentuk plak. Saat sudah terasa nyeri di dada, artinya plak di pembuluh darah arteri sudah sedemikian banyaknya hingga darah tidak bisa lagi dengan bebas melewati pembuluh darah.
Lalu kolesterol itu sebenarnya jahat? Tidak. Kolesterol sebenarnya adalah jenis lemak dalam tubuh manusia. Kolesterol ada untuk menghasilkan hormon dan vitamin D pada membran sel. Secara alami sih kolesterol diproduksi di dalam tubuh, tetapi bahan makanan di sekitar kita banyak yang mengandung kolesterol, misalnya telur, minyak, daging, dan makanan lain.
Apakah kolesterol itu tidak baik? Tidak juga. Ada yang namanya kolesterol HDL, di mana tergolong baik dan aman untuk tubuh karena mengandung banyak protein, bukan lemak kolesterol HDL merupakan pembersih kolesterol jahat (LDL) dalam pembuluh darah arteri untuk dibawa ke hati dan dibuang. Kolesterol jahat, dalam kadar normal dalam tubuh yaitu sekitar 60-70%.
Apabila sudah terlambat, tentu dokter ahli yang sudah mendalami dunia kedokteran berpuluh-puluh tahun pun tidak bisa menolong. Lalu harus bagaimana? Salah satu caranya yaitu dengan menjaga pola hidup sehat sejak dini. Sejak dini artinya ya mulai dari sekarang. Seharusnya sejak kecil kita ditanamkan untuk itu sih, cuma kalau itu sudah terlambat tidak apa-apa. Mulailah dari hari ini. Ikuti program CERDIK dari kemenkes ini. Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin beraktivitas fisik, Istirahat cukup, dan Kendalikan stres. Yuk hidup sehat dengan melakukan langkah-langkah tersebut. (Uwan Urwan)
Comments