Manusia ingin bebas dari masalah? Lalu tanpa sadar kamu mengeluh di media sosial, mengeluh kepada kawan, atau lebih parah langsung melakukan hal-hal tidak terpuji. Hmmm.. selama keluhannya masih bisa diterima, menurut saya masih wajar. Tapi kalau sudah berlebihan sampai mengganggu ketenangan hidup orang lain, mungkin ada yang salah dalam hidup kamu. Mungkin ini sebabnya
1. Egois
Ini poin utama dari sekian banyak keluhan yang kamu sampaikan ke orang lain. Mengeluh artinya menyebarkan energi negatif. Seperti yang sering saya lakukan. Eh. Secara tidak langsung memengaruhi hubungan pertemanan. Mengeluh sih boleh, tetapi selalu ada batasnya. Perhatikan orang lain juga, mereka juga punya masalah yang bisa jadi lebih sulit dibandingkan kamu. Sebelum mengeluh ada baiknya juga peduli dengan teman sekitar. Minimal menanyakan bagaimana kabar, apakah sedang dalam mood bagus atau tidak. Baik jika temanmu juga butuh teman curhat. Interaksi dua orang, sharing, dan memberi solusi jelas memberikan pengaruh berbeda ketimbang jika hanya kamu yang mengeluh sepanjang waktu. Menyampaikan itu perlu, tapi mendengarkan juga penting.
2. Kurang bersyukur
Bersyukur membuat manusia sadar bahwa masalah yang diberikan sangat ringan timbangannya ketimbang jumlah rahmat dan kebahagiaan yang manusia dapat. Jika kamu masih bisa makan nasi, lauk tempe, sayur bening, ditambah buah dan susu, bersyukurlah. Di luar sana masih banyak yang terpaksa berpuasa untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Jika hari ini kamu ditekan atasan atau mendapatkan perlakuan buruk dari orang lain, ingat kembali bahwa masalah itu datang untuk meneguhkan manusia.
3. Tidak ikhlas
Ikhlas menghadapi hidup. Jalani saja. Apapun yang terjadi dalam hidup itu sudah diperhitungkan Tuhan. Tujuannya banyak, agar manusia bisa lebih kuat menghadapi dan menguatkan manusia lain. Sama seperti saat benda paling berharga, seperti ponsel hilang atau patah hati. Ikhlas bukan berarti menyerah, tetapi berjuang tanpa harus memaksakan kehendak. Jika proyek yang direncanakan bekerja sama dengan orang lain gagal, bisa jadi itu adalah jalan terbaik untuk mendamaikan hati. Berdamailah.
4. Negatif thingking
Negatif thingking memang jadi salah satu sebab mengapa manusia tidak bahagia. Menaruh curiga pada setiap orang pun sama. Hal baik yang keluar dari pikiran manusia justru mendamaikan meski dalam kenyataan hidup tidak semulus keinginan. Bahagia artinya berdamai dengan diri sendiri.
5. Bosan hidup
Hal terakhir bisa jadi kamu memang sedang bosan menjalani hidup. Merasa segalanya sia-sia belaka dan kamu tidak berguna. Kamu sudah putus asa menjalani hidup sampai ingin mengakhiri hidup. Perlu kamu ingat bagaimana orang-orang sekitar yang benar-benar peduli dengan dirimu. Kamu jelas kurang bersyukur, egois, tidak ikhlas, dan negatif thingking. Tumpukan pikiran-pikiran buruk dalam hidupmu pasti membuatmu frustasi sampai rasanya tidak ingin hidup lagi.
baca juga Mengilhami Dinding Sel Supermini
Jadi menurut saya, jika kamu merasa lima poin di atas itu "kamu banget" mulailah kembalikan ke fungsi awal. Mulailah untuk tidak egois, lebih banyak bersyukur (dengan bilang alhamdulillah, beribadah, berbagi, dll), positif thingking, dan memberi harapan-harapan baik untuk hidup. Yakin bahwa masa depan itu sangat cerah dan baik untuk dijalani. Saya percaya kamu akan melewatinya. (Uwan Urwan)
Comments