Skip to main content

Kendaraan Listrik, Teknologi Masa Depan dan Ramah Lingkungan

Impian masa depan banyak orang-orang pecinta lingkungan adalah menghasilkan kendaraan bermotor bebas emisi. Kendaraan bermotor berbahan bakar minyak (BBM), hasil pembakarannya menjadi salah satu pencemar udara. Pencemaran udara dari kendaraan bermotor yang melebihi ambang batas bisa sebabkan gangguan kesehatan, seperti gangguan saluran pernapasan dan kanker. Zat-zat pencemar udara merupakan radikal bebas yang bisa sebabkan ketidakseimbangan metabolisme tubuh. Jika hal ini terus berlangsung dan tidak diimbangi dengan pola hidup sehat, bisa sangat fatal.


Pernah membayangkan kalau semua kendaraan di Indonesia tidak perlu BBM, tapi menggunakan listrik? Bukan tidak mungkin, sebab saat ini kendaraan listrik sudah mulai diproduksi di luar negeri, termasuk di Indonesia. Perkembangan dunia otomotif di Indonesia makin pesat, apalagi Indonesia termasuk salah satu produsen kendaraan bermotor termasuk mobil. Beberapa perusahaan justru mengekspor produk otomotif itu ke beberapa negara. Berdasarkan data, penjualan mobil di seluruh dunia bisa mencapai 97 juta unit. Sementara itu penjualan mobil listrik tahun 2010-2017 hanya sekitar 3,7 juta unit. Itu artinya, kendaraan listrik sudah punya potensi besar untuk diproduksi lebih banyak karena bisa menekan volume polusi udara yang dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar fosil.

Seperti yang sudah saya paparkan di paragraf kedua bahwa Indonesia sebenarnya sudah produksi kendaraan listrik. Penjualan kendaraan listrik di Indonesia sudah mencapai 460.000 unit. Masih bisa dibilang sangat kecil jika dibandingkan dengan jumlah penjualan kendaraan konvensional.

Penggunaan bbm dari fosil menambah jumlah CO2 di udara. Menurut Sulistyono dalam risetnya yang berjudul “Pemanasan Global (Global Warming) Dan Hubungannya Dengan Penggunaan Bahan Bakar Fosil” menjelaskan bahwa perubahan   iklim   yang   semakin berbahaya ini didorong oleh peningkatan produksi  buangan  gas  rumah  kaca  dihasilkan oleh tindakan-tindakan manusia. Peningkatan  gas  rumah  kaca yang  paling  membahayakan  disebabkan oleh buangan CO2 yang diakibatkan oleh tingginya pembakaran bahan-bakar fosil, operasi-operasi komersial, sarana transportasi dan aktivitas-aktivitas militer. Jelas bahan bakar fosil yang dimaksud adalah bbm.

Menekan emisi
Mengenai pengurangan bahan pencemar di alam, sebenarnya masyarakat yang peduli dan pemerintah sudah melakukan banyak hal secara bertahap. Beberapa hal yang saya ingat misalnya pemberian tabung gas 3 kg gratis ke masyarakat di Indonesia. Perubahan penggunaan minyak tanah untuk bahan bakar untuk memasak kemudian beralih menjadi gas. Artinya, Pemerintah telah mengupayakan pengurangan emisi yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil. Langkah selanjutnya dengan kampanye yang mengajak masyarakat untuk memilih penggunaan kendaraan umum dibandingkan kendaraan pribadi, misalnya TransJakarta, angkot, kereta api, dan lain-lain.

Upaya tersebut baru di bidang transportasi, di bidang lain, pemerintah beserta masyarakat melakukan penghijauan di beberapa lahan tandus atau hutan yang dieksploitasi bahan alamnya oleh masyarakat sekitar. Di masa depan, pemerintah mencanangkan penggunaan kendaraan listrik untuk mengurangi pencemaran udara. Melalui PLN, pemerintah undang media dan bloger untuk paparkan tentang Road Map Pengembangan Kendaraan Listrik di Indonesia. Proses meminimalisir emisi di atmosfer sudah dipikrikan jauh-jauh hari.


Keberadaan transportasi baru di masa depan tentu akan menjadi perekonomian baru, membuka peluang baru bagi pebisnis otomotif dan elektronik. Kendaraan listrik jadi salah satu elemen perekonomian baru yang mengacu pada proses konvergensi antara industri manufaktur, jasa, dan teknologi dengan inovasi berkelanjutan dan ramah lingkungan. Di Norwegia, Perancis, dan Inggris sudah dicanangkan peralihan sepenuhnya kendaraan konvensional ke kendaraan listrik. Sementara itu, di Cina pun begitu bahkan sudah disubsidi Pemerintah.

Perkiraannya, tahun 2040 sekitar 54% penjualan mobil baru adalah mobil listrik, untuk itu diperlukan kebijakan Pemerintah untuk mengatur regulasi tersebut. Road map pengembangan kendaraan listrik pun harus dipimpin Presiden dan diusahakan untuk tidak mendikte perusahaan swasta.

Meski kendaraan listrik menjadi teknologi mutakhir yang bisa menekan zat pencemar hasil dari pembakaran bahan bakar fosil dan murah, ternyata saat ini beberapa hal harus dipecahkan, misalnya ketersediaan charging station masih kurang, harga kendaraan listrik saat ini cukup mahal (paling murah Rp500-600juta), sepertiga harga kendaraannya adalah harga baterai, usia relatif singkat (karena baterai harus diganti setiap 2-3 tahun), bahan baku baterai harus impor karena tidak ada di Indonesia, dan baterai cukup berbahaya bagi lingkungan (untuk itu perlu teknologi daur ulang baterai)

Memang, produk baru dari hasil teknologi memecahkan masalah di satu sisi, tapi perlu diperhatikan efek yang ditimbulkan dengan memakai produk tersebut. Tentu itu jadi tugas penting bagi kita untuk mengatasi masalah tersebut.


Di sisi lain, PLN sudah melakukan riset tentang pengembangan kendaraan listrik sudah sejak 2011. Riset itu pun disertai dengan pembuatan kendaraan listrik dan stasiun pengisian listrik  (SPLU) yang pernah direncanakan untuk Forum APEC tahun 2013 di Bali. Ada beberapa SPLU di beberapa titik termasuk di Jakarta dan PLN punya SPLU untuk mobil listrik yang nantinya akan diproduksi secara massal.

Banyak hal yang disampaikan dalam diskusi terbatas Road Map Pengembangan Listrik di Indonesia di Gedung PLN Kantor Pusat, Kebayoran Baru, Jakarta, tempo hari. Intinya, kendaraan listrik akan menjadi moda transportasi masa depan yang ramah lingkungan, murah, dan selama proses produksi kendala-kendala yang akan dihadapi konsumen akan dicari jalan keluarnya. Tidak sabar menunggu? Berdoa bersama-sama yuk agar program ini berjalan lancar. (Uwan Urwan)

Comments

Paling banyak dibaca

Jamur blotong Nama Ilmiahnya Ternyata Coprinus sp.

Saya menduga jamur yang selama ini saya beri nama jamur blotong nama ilmiahnya Coprinus sp. Setiap usai musim giling, biasanya musim hujan, saya dan tetangga berburu jamur ini di tumpukan limbah blotong di dekat Pabrik Gula Wringin Anom, Situbondo. Jamur Coprinus sp . tumbuh di blotong Asli, kalau sudah tua, payungnya akan berwarna hitam seperti tinta dan meluruh sedikit demi sedikit Sudah sekian lama mencari tahu, berkat tulisan saya sendiri akhirnya saya tahu namanya, meski belum sampai ke tahap spesies . Jamur yang bisa dimakan ini tergolong dalam ordo dari Agaricales dan masuk dalam keluarga Psathyrellaceae. Selain itu, jamur ini juga suka disebut common ink cap atau inky cap (kalau benar nama ilmiahnya Coprinus atramentarius ) atau Coprinus sterquilinus (midden inkcap ) . Disebut begitu karena payungnya saat tua akan berwarna hitam dan mencair seperti tinta. Nama yang saya kemukakan juga berupa dugaan kuat, bukan berarti benar, tapi saya yakin kalau nama genusnya Copr...

Bunga Telang Ungu (Clitoria ternatea) Jadi Alternatif Pengganti Indikator PP Sintetis

Makin ke sini, ketenaran bunga telang (Clitoria ternatea L.) kian meluas. Banyak riset terbit di internet, juga tak ketinggalan pecinta herbal dan tanaman obat ikut berkontribusi memperluas infromasi itu.  Bunga telang ungu, tanaman yang juga dikenal dengan nama butterfly pea itu termasuk endemik karena berasal dari Ternate, Maluku, Indonesia. Meski begitu, banyak sumber juga mengatakan bahwa bunga telang berasal dari Afrika, India, Amerika Selatan, dan Asia tropis. Banyak info simpang siur karena sumber-sumber yang aku baca pun berasal dari riset-riset orang. Nanti jika ada waktu lebih aku akan melakukan riset lebih dalam mengenai asal usulnya. Antosianin bunga telang merupakan penangkal radikal bebas Kredit : researchgate.net Bunga telang kaya akan antosianin. Antosianin adalah golongan senyawa kimia organik berupa pigmen yang larut dalam air, menghasilkan warna oranye, merah, ungu, biru, sampai hitam. Tak hanya pada bunga Clitoria ternatea, antosianin juga ada di banyak buah dan...

Blogger Situbondo dan Peranannya dalam Mempromosikan Kota Santri

Situbondo, sebuah kabupaten di pesisir utara Jawa Timur, menyimpan pesona yang belum banyak terungkap. Dibandingkan dengan Banyuwangi yang sibuk dengan wisata kelas dunia dan Jember yang dikenal dengan festival budayanya, Situbondo seolah masih berada dalam bayang-bayang. Padahal, kabupaten ini memiliki daya tarik luar biasa, dari wisata alam, budaya, hingga kuliner khas yang unik. Tantangan utamanya adalah bagaimana cerita tentang Situbondo bisa menjangkau lebih banyak orang. Di sinilah peran blogger menjadi sangat penting—merekalah yang bisa membawa nama Situbondo ke dunia digital, menyebarkan pengalaman, opini, serta keindahan daerah ini dalam bentuk narasi yang menarik dan inspiratif. Blogger Situbondo Menjadi Wajah Baru Jurnalisme Digital Dulu, informasi tentang suatu daerah hanya bisa ditemukan melalui media cetak atau berita resmi. Namun, di era digital seperti sekarang, blog menjadi salah satu sumber informasi yang lebih fleksibel, dekat dengan masyarakat, dan mudah diakses. Bl...

Empat Alasan Tidak Memakai Pasir Pantai untuk Kucing

  Gara-gara pasir kucing habis dan uang pas-pasan, akhirnya aku putar otak, bagaimana cara kucing bisa pup. Ketemu jawabannya, “pasir pantai”. Kebetulan rumahku bisa dibilang tida terlalu jauh dengan pantai, naik motor setengah jam, sampai.   Itu juga karena aku mendapat inspirasi dari video Tiktok yang rutin mengambil pasir pantai sebagai penganti pasir kucing. Dan setelah mencoba pakai selama dua hari, hasilnya, aku atas nama pribadi, Uwan Urwan, TIDAK DIREKOMENDASIKAN . Kenapa? Pasir pantai lebih berat dibandingkan pasir khusus kucing Pasir pantai tidak jauh berbeda dengan pasir yang dipakai untuk bahan bangunan, berat. Warna pasir pantai beragam, mulai dari hitam seperti batu sampai krem. Ukuran pun beragam, mulai dari yang sangat halus sampai ke pasir ukuran normal. Yan paling au soroti adalah warnanya, ternyata setelah diletakkan di dalam bak, jadi tidak bagus. apalagi kalau sudah ada gundukan pup dan kencing yang seperti menyebar. Berbeda dengan pasir khusus ...

Bagaimana menu isi piringku yang benar?

Sering mendengar frase Isi Piringku? Hem, sebagian orang pasti tahu karena kampanye yang dimulai dari Kementerian Kesehatan ini sudah digaungkan di mana-mana, mulai dari media sosial, workshop-workshop kesehatan di daerah-daerah, dan sosialisasi ke ibu-ibu begitu ke Posyandu.  Slogan Isi Piringku menggantikan 4 Sehat 5 Sempurna Isi Piringku adalah acuan sajian sekali makan. Kampanye ini sudah diramaikan sejak tahun 2019 menggantikan kampanye 4 sehat 5 sempurna. Empat sehat lima sempurna terngiang-ngiang sekali sejak kecil. Terdiri dari nasi, lauk-pauk, sayur-mayur, buah-buahan, dan susu adalah kombinasi sehat yang gizinya dibutuhkan tubuh, sebab mengandung karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral, susu adalah penyempurnanya. Kenapa harus berganti slogan?  Slogan 4 Sehat 5 Sempurna yang aku tangkap maknanya, dalam setiap makan harus ada empat komposisi dan susu. Mengenai jumlahnya, aku bisa ambil nasi lebih banyak dengan sedikit sayur atau sebaliknya, atau sebebas-bebasnya ki...

Golda Coffee dan Kopi ABC Botol, Kopi Kekinian, Kopi Murah Cuma 3000an

Kamu suka kopi hitam pekat, kopi susu, kopi kekinian, atau yang penting kopi enak di kedai kopi? Mungkin kita sering sekali nongkrong bersama teman di kedai kopi mencoba berbagai aneka ragam kopi, mahal pun tak masalah, tapi yang jadi persoalan jika sedang miskin, apakah akan tetap nongkrong? Pilihannya ya minuman murah, misalnya kopi murah dan kopi enak yang cuma 3000an ini.   Aku, Uwan Urwan, memang bukan penikmat kopi banget, tapi suka minum kopi, kadang sengaja mampir ke kedai kopi punya teman, paling sering membeli kopi Golda Coffee dan/atau Kopi ABC Botol, yang harganya hanya 3000an. Aku akan mencoba mereview empat rasa dari dua merek yang kusebut sebelumnya. Golda Coffee kutemukan di minimarket punya dua rasa, yaitu Golda Coffee Dolce Latte dan Golda Coffee Cappucino. Sementara Kopi ABC botol juga kutemukan dua rasa, chocho malt coffee dan kopi susu.   Keempat rasa kopi kekinian kemasan itu aku pikir sama karena biasanya hanya membeli, disimpan di kulkas, dan la...

Fauzi, Sosok di Balik Gerakan Pemuda dan Musik Situbondo

Ahmad Fauzi berdiri di tengah kebunnya Aku tak menyangka akan menemukan sesuatu yang begitu luar biasa di sudut kecil Situbondo ini. Sebuah lahan hijau yang tertata rapi, penuh dengan kehidupan dan harapan. Greenhouse sederhana berdiri kokoh, dikelilingi jaring halus sebagai tempat pembibitan. Di sekitarnya, deretan tanaman sayur tumbuh subur—terong, cabai, kacang panjang, kelor, sawi, serai, pepaya, hingga okra.  Tak jauh dari situ, ada kolam ikan yang airnya berkilauan di bawah sinar matahari. Area lain dipenuhi tanaman obat, masing-masing telah diberi papan nama, seolah memberi isyarat bahwa tempat ini bukan sekadar kebun, melainkan sumber ilmu dan kehidupan. Di tengah lahan, toren biru mencolok berdiri tinggi, menjadi sumber pengairan utama. Pemandangan ini semakin kontras karena lahan ini dihimpit oleh sawah dan rumah penduduk.  Toren biru ini bukan sekadar tempat penyimpanan air, tapi sumber kehidupan bagi tanaman sayur yang tumbuh hijau di sekitarnya. Ketika aku sibuk m...

Perjalanan Lukisan Uwan’s Art, Dari Kanvas ke Tiga Komunitas

Di sudut meja yang mulai berdebu, aku menarik laci yang hampir terlupakan. Tube-tube kecil cat akrilik berbaris di dalamnya, beberapa masih tertutup rapat, sementara yang lain sudah mulai mengering di tepinya. Ada rasa rindu yang tiba-tiba menyeruak. Sudah lama aku tidak menyentuh kuas dan kanvas. Kesempatan itu datang dari sebuah ajakan—kolaborasi dengan tiga komunitas besar di Jakarta untuk sebuah acara seni dan edukasi di bawah naungan Kompasiana, yaitu Ketapels, KOMiK, dan Ladiesiana.  Kredit: KOMiK Aku, seorang pelukis amatir dari Situbondo, ditawarkan untuk menjadi sponsor sebagai bentuk dukungan untuk acara "Tur Museum sambil Belajar Nulis Naskah Film". Tentu saja, aku tidak bisa menolak. Setelah berpikir, aku memutuskan untuk mendukung dalam bentuk lukisan kanvas. Bagiku, seni bukan hanya tentang menciptakan sesuatu yang indah, tapi juga tentang berbagi makna dan emosi dengan orang lain. Menyentuh Kembali Kanvas yang Terlupakan Aku menuangkan sedikit demi sedikit cat ...

Imron, Penggerak Literasi dari Desa Trebungan, Situbondo

Moh. Imron adalah bukti nyata bahwa semangat, kerja keras, dan cinta pada ilmu bisa membawa perubahan nyata bagi komunitas. (Kredit foto: Moh. Imron) Di sebuah sudut kecil Situbondo, ada seorang pria yang menjalani hidupnya dengan kesederhanaan, namun penuh mimpi besar. Namanya Moh. Imron, sosok yang kini dikenal sebagai direktur takanta, sebuah komunitas literasi yang menjadi rumah bagi banyak penulis terutama di Situbondo. Meski begitu, Imron bukanlah seseorang yang langsung dilahirkan sebagai penggerak. Masa kecil hingga remajanya lebih sering diwarnai rasa minder daripada percaya diri. Dari Anak Pemalu Menjadi Sosok Berani Ilustrasi dibuat menggunakan Canva Dulu, Imron adalah remaja yang merasa tertinggal. Saat teman-temannya sibuk dengan ponsel dan berbagai aktivitas, ia bahkan tidak memiliki telepon genggam. Pelajaran TIK di sekolah menjadi momok karena ia tak pernah menyentuh komputer sebelumnya. Tapi rasa minder itu justru menjadi titik awal perjalanan perubahan. Imron memutusk...

Pengalaman Pakai Pasir Pantai sebagai Pengganti Pasir Kucing

Sudah punya kucing sejak kecil. Biasa atas keberadaan kucing membuatku tak pernah berhenti untuk punya kucing. Kucing liar yang sering mampir ke rumah biasanya aku juga beri makan dan yang mau mendekat aku pelihara. Punya kucing sebelumnya dibiarkan pup di luar. Repot kalau anak-anak kucing sudah mulai makan selain air susu induknya, pasti akan kencing dan pup di kasur karena induknya pasti lebih nyaman meletakkan anak-anaknya di kasurku. Dulu harus melatih mereka terlebih dahulu selama beberapa waktu sebelum bisa pup di luar   Setiap hari harus mencuci sprei dan menjemur kasur. Begitu tahu bahwa kasur bukanlah tempat pup dan pipis, mereka akan buang hajat di luar. Tentu saja akan mencari pasir atau tanah yang cukup gembur sebagai tempat merahasiakan hasil buangan. Kadang tanah tetangga jadi sasaran dan harus menerima omelan mereka.   Sejak awal tahun 2022, kembali dari ibukota, kucing melahirkan, dan sudah mulai makan selain air susu induknya, aku siapkan pasir buat mer...