Lukisan abstrak kerapkali secara
terburu-buru dianggap tak punya hubungan dengan dunia keseharian, karena seolah
tidak menghadirkan rupa atau objek yang kita lihat sehari-hari dalam taraf
apapun. Rupa pada lukisan abstrak non-figuratif, yang total mengutamakan esensi
bentuk, sering dianggap sebagai substansi asing. (Chabib Duta Hapsoro)
Saya adalah salah satu orang yang senang sekali dengan karya seni. Sebab
saya juga seorang pelakunya. Surealisme adalah aliran yang saya anut dalam menggambar.
Saya tidak berani menyebut diri sendiri sebagai pelukis atau ilustrator, meski
dalam kondisi tertentu saya terpaksa menyebut begitu. Karya saya tak banyak,
beberapa karya dengan bangga dipakai sebagai sampul buku kumpulan puisi dan
cerpen.
Diundang dalam pembukaan Art Jakarta 2018, yang menempatkan Jakarta sebagai
salah satu pusat seni terkemuka di Asia, adalah sebuah kehormatan buat saya.
Bertempat di Ballroom The Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place, festival seni
rupa internasional terbesar di Indonesia ini digelar. Festival seni itu
berlangsung dari tanggal 2-5 Agustus 2018, memulai bulan kemerdekaan Indonesia
dengan ciamik.
Pameran internasional ke-10
Pameran karya-karya seni itu menjadi penanda perjalanan Art Jakarta yang
sudah digelar sejak 2009. Selain itu juga, Art Jakarta mempertemukan pecinta
seni, kolektor, art dealer, seniman, penikmat, dan pelaku yang memadukan karya
seni dengan gaya hidup. Melalui perjalanan panjang itu, tentu Art Jakarta sudah
cukup matang dengan konsep-konsepnya.
Kepala Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) Indonesia, Triawan Munaf meresmikan
pameran itu. “BEKRAF Indonesia sepenuhnya mendukung sepenuhnya dan bangga dapat
bekerjasama dengan Art Jakarta yang telah menjadi pameran seni milik bersama.
Tahun ini merayakan 10 tahun keberhasilan dalam mengangkat karya seniman lokal
dan internasional, sekaligus menjadi inspirasi bagi pelaku seni kreatif tanah
air dalam meningkatkan sektor ekonomi kreatif sebagai tulang punggung
perekonomian nasional,: kata Triawan Munaf.
Senada dengan yang disampaikan Triawan Munaf, Paramita Soedarjo, Head of Commitee Art Jakarta 2018 pun
mengatakan bahwa Art Jakarta bisa membuktikan bahwa Indonesia dapat menjadi
wadah pertemuan antara pelaku dan pecinta seni, yang sudah diakui di tanah air
dan mancanegara sehingga mampu menginspirasi kolektor-kolektor baru dan membawa
senirupa ini menjadi pusat seni terkemuka di Asia.
Memang benar, karya-karya yang dipamerkan bukan hanya dari pelaku seni
lokal, tapi juga mancanegara. Saya terkesima melihat banyak karya seni yang
bisa dibilang punya konsep baru dengan banyak inovasi. Seni memang sangat cepat
perkembangannya. Jika ada banyak pelaku seni lama masih berkecimpung dengan
alat-alat lukis standar, di Art Jakarta 2018 ada banyak perubahan drastis.
Apalagi Art Jakarta 2018 tidak hanya memamerkan karya dua dimensi, tapi juga
tiga dimensi, berupa seni instalasi. Rata-rata karya yang dipamerkan adalah
karya abstrak. Ternyata peminat seni rupa cukup banya. Sederet artis dan
influencer keren pun datang untuk meramaikan.
Beragam program ditawarkan
Di sana kamu bisa menemukan karya-karya terbaik dengan program-program
khusus, antara lain Mall Art oleh Faisal Habibi, pameran senirupa publik
bekerjasama dengan Mall Pacific Place; Creative Art Class oleh Ganara Art Space;
Workshop untuk memberikan wawasan terhadap dunia senirupa untuk semua umur,;
Creative Art Talk dengan topik pilihan Korean Art Now, How to collect art
photography, Art in music composition, Art in music video, dan How to become
collector (oleh BEKRAF); 10 for 10, yaitu 10 instalasi dengan konsep museum
show untuk 10 tahun Art Jakarta dari seniman terkemuka; Art Unlimited yang
diprakarsai oleh BEKRAF dengan presentasi khusus bagi para seniman muda;
penampilan khusus dari Flying Ballon Puppet Show dan Pasar Purnama oleh
Sasikirana; Gold/Glory dari Thingking Room; Find Your Light, instalasi khusus
dari Meliantha Muliawan untuk Lancome Genifique; dan Japan Art Now yang
menampilkan 10 seniman Jepang terkini yang berhubungan dengan Art Jakarta. Kamu
bisa lihat jadwalnya melalui website artjakarta.com.
Berfoto bersama teman-teman di salah satu karya di Art Jakarta |
Tak hanya itu sih, kamu juga bisa menikmati Art Gram. Apasih Art gram itu?
Art gram adalah persona-persona Instagram dengan tampilan pisting bernuansa
seni. Ada juga NAFA, Biennale Yogya, Museum dan educational (MACAN, Ciputra Artpreneur Museum, SCAD, dan
Erudio School of Art), Instalasi galeri termasuk Gajah Gallery, ROH Project ,
Mizuma Gallery, RUCI Gallery, dan galeri anggota AGSI; Metamorphosis oleh Ay
Tjoe Christine, Solo Show Botero oleh El Museo/Fernanda Pradilla dari
Spanyol/Colombia; Lelang amal Art Carpet untuk Yayasan Mitra Museum Jakarta,
dan program kampanye dari Yayasan Jantung Indonesia, serta lelang lemari es
dari Modena untuk DoctorSHARE.
Ah, apa sih itu semua? Saya yakin kamu akan betah berlama-lama di Art
Jakarta. Apalagi koleksinya ada banyak sekali. Saya punya beberapa tips sebelum
masuk ke Art Jakarta 2018
- Makanlah terlebih dahulu. Kamu akan
terkagum-kagum dengan karya seni yang dipamerkan di dalam. Tak cukup satu
atau dua jam karena di satu stand bisa saja menghabiskan beberapa puluh
menit.
- Siapkan uang Rp50.000 untuk tiket masuk.
Percayalah, kalau kamu penyuka seni, harga itu bisa dibilang murah, tidak
sebanding dengan karya-karya keren yang dipamerkan.
- Siapkan baterai cadangan untuk kamu yang
membawa kamera atau powerbank dengan daya penuh. Foto sekali pasti tidak
cukup. Siapa tahu kamu bertemu beberapa influencer, artis, atau pembuat
keryanya. Pasti mau dong foto-foto dengan mereka.
- Jangan bersandar pada karya seni yang
dipamerkan. Jangan pula menyentuh. Kalau memang ada petugas, silakan
meminta izin terleih dahulu. Kalau tidak diperbolehkan jangan memaksa
karena jika rusak, kamu belum tentu bisa memperbaikinya.
- Jangan sendirian. Ajaklah teman karena kamu
nanti akan kesulitan jika ingin berfoto bersama karya yang ada di sana.
- Sebisa mungkin berilah apresiasi jika kamu
suka dengan karya-karya yang ada di sana. Walaupun tidak bertemu langsung
dengan pembuatnya, minimal petugas yang menjaga akan menyampaikan
apresiasimu kepada sang pembuat.
Pameran itu dibuka dari pukul 10.00 WIB sampai pukul 21.00 WIB. Kecuali
hari Jumat kemarin, Art Jakarta buka pukul 12.00 WIB sampai pukul 22.00 WIB.
Jadi jangan sampai kelewatan melihat lebih dari 1.000 karya dari 300 seniman lokal dan mancanegara. (Uwan Urwan)
Comments