Indonesia bukan pertama kali ini menjadi tuan rumah Asian Games. Tahun 1962
Indonesia pernah juga ditunjuk menjadi tuan rumah yang langsung dibuka oleh
Presiden Soekarno di Stadion Gelora Bung Karno. Tahun 1962 ada yang sudah
lahirkah? Ah pasti kamu belum lahir. Hahaha. Tahun itu ada 1.460 atlet yang
berpartisipasi, mewakili 17 NOC Asia. Asian Games terkenal sebagai multievent
sebab memang berlangsung banyak event olahraga dalam kurun waktu tertentu.
Tahun 1962 tentu menjadi pengalaman emas buat Indonesia, apalagi
putra-putra bangsa selalu berpartisipasi mengharumkan nama bangsa untuk setiap
event Asian Games. Kira-kira kamu tahu, tahun 2014 tuan rumah Asian Games di
mana? Benar sekali (padahal tidak ada yang menjawab), Korea Selatan. Sebuah
kehormatan memang menjadi tuan rumah, menyambut atlet-atlet terbaik dari banyak
negara di Asia.
Kemegahan panggung pembukaan Asian Games 2018 (Kredit: asiangames2018.id) |
Asian Games 2018 sudah dibuka tanggal 18 Agustus 2018 dan
upacara pembukaannya sangat meriah. Malam pembukaan itu seolah membuat Indonesia
jadi pusat perhatian dunia. Ragam kebudayaan dipamerkan dengan eloknya. Kini
Indonesia sudah memperoleh beberapa medali emas. Beruntunglah kita.
Timekeeper Asian Games 2018
Beruntungnya lagi, jadwal Asian Games 2018 cukup padat dan Tissot menjadi
pencatat waktu resmi event terbesar di Asia itu. Tissot adalah merek jam tangan
tradisional dari Swiss nomor satu. Sebagai sahabat baik yang digandeng oleh
Asian Games, untuk perayaan kali ini Tissot sudah 20 tahun bersama. Tissot
pertama kali menjadi timekeeper di Asian Games di Bangkok, tahun 1998.
Mengapa Tissot bertahan selama itu bersahabat dengan Asian Games? Keduanya
ternyata punya visi misi yang tidak jauh berbeda, ada nilai-nilai yang
diunggulkan, yaitu tradisi, presisi, dan passion. Asian Games diadakan setiap
empat tahun dan berganti-ganti negara yang menjadi tuan rumahnya. Tiap perayaan
pasti punya kekayaan sejarah dan budaya yang diangkat. Begitulah Indonesia saat
ini. Lagipula Asian Games termasuk acara tertua dan paling bergengsi dalam
kalender Dewan Olimpiade Asia. Pesertanya pun diikuti oleh banyak peserta dari
berbagai negara di Asia. Dan, cara ini termasuk ajang kompetisi berbagai cabang
olahraga terbesar di dunia.
Berfoto bersama François Thiébaud, Tissot Predisent (captured by Imawan Anshari) |
Atletnya juga pakai Tissot loh |
“Semangat Tissot tercermin dalam Asian Games yang terlihat dari keberagaman
dan dinamisme. Ajang sekelas Asian Games pun memungkinkan Tissot menunjukkan
kualitas pencatatan waktu yang sempurna dan akurat untuk membuktikan kualitas
produk kami,” kata François
Thiébaud,
Tissot Predisent. Pasti kamu penasaran, mengapa Asian Games harus menggandeng
Tissot, perusahaan jam tangan. Bukannya yang lain? Yang lain sudah sih, tapi
jam tangan kan berbeda. Mungkin beberapa hal yang saya temukan akan membuat
uneg-unegmu terjawab
- Jadwal pertandingan cukup padat
Jadwal pertandingan demi pertandingan sudah dicatat dan harus dijalankan
sesuai waktu yang disepakati. Kadang atlet tidak selalu pakai smartphone atau
tidak diperbolehkan menggunakan smartphone. Ya kali, laihan olahraga sambil
pegang hape. Simpelnya memang pakai
jam tangan. Untuk atlet renang, jam tangan adalah asesoris wajib. Dengan pakai
jam tangan, kamu bisa tahu waktu saat ini, jadwal selanjutnya, atau bahkan bisa
menghitung kecepatan berlari atau berenang.
- Harus ontime
Rasa-rasanya akan ribet sekali kalau ke mana-mana membawa smartphone. Ketepatan
waktu saat bertanding, beristirahat, dan beraktivitas lain di luar pertandingan
tentu akan jadi nilai tersendiri. Cukup pakai jam tangan, penampilan jadi lebih
elegan tapi masih bisa memperhatikan waktu saat melakukan aktivitas apapun.
- Desain elegan
Saya percaya kalau Tisot sudah mempertimbangkan desain jam tangannya sebaik
mungkin. Pun saya percaya, kalau kamu pakai jam tangan itu, ketampanan atau
kecantikanmu akan lebih keluar. Titik fokus orang lain terhadap kamu jadi
bertambah. Kamu akhirnya percaya diri dengan sendirinya.
- Bekualitas
Material yang dipakai Tissot tentunya bukan material biasa. Sebagai
perusahaan jam tangan yan sudah berusia lebih dari 150 tahun, tentu tidak
main-main membuat produk. Apalagi standarnya sudah internasional.
- Banyak fitur dan simpel
Fiturnya ada banyak. Ya memang tidak seperti smartphone sih. Fungsinya kan
berbeda, jam tangan fokusnya untuk waktu, sementara smartphone untuk
berkomunikasi. Tidak mungkin juga kalau mau berolahraga membawa smartphone.
Belum lagi daya smartphone cukup singkat dan harus diisi ulang baterainya.
Kalau jam tangan, tidak perlu lagi mengisi daya setiap hari kan?
Jam tangan edisi khusus
Tissot dilambangkan dengan huruf T dan tanda plus. Tanda plus dalam logo
itu sebagai simbol kualitas buatan Swiss yang bisa kamu andalkan. Tissot sudah
berdiri sejak tahun 1853, dari usianya saja sudah bisa dipastikan kualitasnya.
Kebetulan juga jam tangan Tissot sudah dijual ke lebih dari 160 negara. Tissot
bertahan sampai sekarang karena mempertahankan kualitasnya, material yang
dipakai pun khusus, punya banyak fungsi dan detail. Sudah seringkali dapat
penghargaan sih, seperti saya yang mendapat penghargaan Pria termanis sepanjang
zaman. Wkwkw. Kalau kamu jeli, Tissot tidak hanya menjadi timekeeper Asian Games,
tapi juga berbagai acara olahraga di berbagai negara.
Demi memenuhi kebutuhan atlet, orang-orang yang gemar berolahraga, dan
orang-orang yang senang menggunakan jam tangan sebagai pencatat waktu, Tissot
meluncurkan empat jam tangan terbaru edisi khusus Asian Games 2018. Sayangnya
keempat jam tangan itu terbatas jumlahnya. Saya percaya kalau kamu akan suka.
Apa saja sih?
Tissot T-Touch Expert Solar
Tissot T-Touch Expert Solar
Seperti namanya, untuk jam tangan ini memiliki teknologi layar sentuh.
Tissot sudah jadi pemimpin di dunia perjamtanganan sejak pertama kali
diluncurkan jam tangan dengan layar sentuh, Tissot T-Touch tahun 1999.
Teknologi layar sentuh memudahkan berbagai kegiatan. Lagipula, teknologi ini
punya banyak fungsi, seperti meteo, kompas, altimeter, alarm, kronograf, dan
lain-lain. Keunggulan lainnya, antiair untuk kedalaman sekitar 100 meter,
dimensinya 45 mm, 316L stainless steel case, dan lain-lain. Desainnya menarik
karena talinya berwarna merah. Bagus untuk kamu yan suka olahraga dan dinamis.
Lucu deh.
Ini keempat produkjam tangan edisi khusus Asian Games 2018 (kredit: kumparan) |
Tissot Chrono XL Classic
Kalau jam tangan ini termasuk model terbaru yang dikeluarka Tissot. Jam
chronograph ini punya diameter 45 mm yang tentunya dibuat di Swiss. Desainnya
trendi dan sporti, memang didesain khusus buat kamu yang bergaya seperti itu.
Talinya berbahan stainless steel solid, juga tahan air hingga kedalaman 100 m.
Tissot PR 100 Gent dan Tissot PR 100 Lady
Nah kalau ini jam tangannya couple. Memang didesain khusus untuk kamu,
pasangan suami istri, eh tidak juga sih. Haha.. dua desain itu mirip, hanya
saja untuk perempuan dan pria ada beberapa perbedaan. Dengan kecepatan dan
kekuatannya, seperti sejak pertama kali diluncurkan tahun 1984, PR 100 selalu
jadi best seller yang bisa kamu andalkan. Jam tangan ini juga tahan air hingga
kedalaman 100 meter dengan dimensi 39 mm untuk pria dan 33 mm untuk perempuan.
Kehadiran jam tangan edisi khusus ini tentu akan jadi daya pikat tersendiri
buat kamu, kolektor jam tangan. Mau punya juga? Harus punya dong. Yuk langsung
belanja, tabungan udah cukup kan? (Uwan
Urwan)
Comments