Mon andhi’ pesseh, kabelli emmas-emmasan
bei!
Begitulah yang sering diucapkan ibu saya saat menyarankan sesuatu kepada
orang lain untuk menabung. Eh, sebentar, kamu mengertikah artinya? Haha...
Kalau diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, “Mending kalau punya uang,
dibelikan emas saja”. Ibu memang suka sekali membeli perhiasan emas jika
tiba-tiba punya uang banyak. Entah itu kalung, cincing, atau pun gelang. Pada
saat-saat tertentu, beliau mengenakan semua perhiasan tersebut, tapi disimpan
kembali saat tidak ada acara.
Saat dibutuhkan, perhiasan-perhiasan itu dijual. Kalau beruntung, harga
jual lebih mahal dibandingkan harga beli. Saya ingat, waktu saya hendak
menempuh pendidikan di universitas, ibu menjual perhiasannya untuk
membiayainya. Emas buat ibu adalah benda berharga, lebih berharga dibandingkan
uang. Kalau uang disimpan bisa habis sewaktu-waktu tapi tidak dengan emas. Ibu
bisa tahan untuk tidak menjualnya, sebab prosesnya lebih rumit. Kalau punya
uang, bisa saja diambil dari kantong kemudian dibelanjakan kemudian habis ak
bersisa. Jika emas, ibu harus menempuh perjalanan sekitar 10-15 km untuk
menjualnya dan harus diantar. Artinya, punya perhiasan emas adalah investasi
jangka panjang yang hanya akan dijual saat terdesak.
Kalau berbicara perhiasan emas, mungkin subjek yang akan menjadi bahan
obrolan adalah perempuan, tapi berbeda jika saya bilang, emas batangan. Emas
batangan juga digemari perempuan, tapi kaum pria pun gemar. Tujuannya sama,
investasi jangka panjang. Buat orang-orang yang sadar akan pentingnya
investasi, mereka akan melakukan itu, membeli emas lalu menyimpannya.
Emas kan mahal?
Tenang, tenang saudara-saudara. Memang emas tidak ada yang murah, tapi
kalau kamu mau investasi emas, itu pilihan yang tepat. Saya sangat senang
sekali, kemarin (30/07/2018) diundang PT Antam untuk peluncuran desain dan
kemasan emas ANTAM-LM terbaru. Hadir juga Arie Prabowo Ariotedjo, Direktur
Utama PT Antam yang kemudian menjelaskan bahwa desain dan kemasan emas ANTAM Logam
Mulia (LM) terbaru ini merupakan sebuah refleksi dan inovasi Antam di sektor
hilir komoditas emas yang dikelola perusahaan.
Inovasi itu bukan hanya soal bentuk saja, tapi juga lebih ke arah
perlindungan buat kamu yang gemar berinvestasi emas dengan menjamin keaslian
produknya. Jangan heran jika pengolahan dan pemurnian Antam bersertifikasi
responsible gold dari London Bullion Market Association (LBMA). Itu untuk
memastikan pasokan emas perusahaan bebas dari pencucian uang, pelanggaran hak
asasi manusia, dan tidak terlibat konflik.
Harga emas per per gramnya berapa sih? Saat ini harga segram emas adalah Rp645.000
(harga bisa berubah-ubah sewaktu-waktu). Bisa tidak beli setengah gram saja?
Bisa. PT Antam sudah membuat pecahan baru, yaitu 0,5 gram; segram, dua gram,
tiga gram, 10 gram, 25 gram, 50 gram, dan 100 gram. Kamu tinggal pilih berapa
gram yang sesuai dengan kantongmu. Tidak apa-apa perlahan-lahan beli setengah
gram, bulan depan setengah gram, bulan depan lagi setengah gram, tanpa terasa
akan sebanyak 100 gram juga. Kalau sedang ada rezeki lebih banyak, bisa beli
pecahan yang lebih besar, seperti 50 gram.
Sedang bahagia di peluncuran emas ANTAM baru (Captured by Timo WP) |
Yang unik lagi, untuk setiap emas
kepingan yang kamu beli, ada teknologi certicard, di mana certicard beri
kamu perlindungan certicode yang bisa diakses melalui certieye. Emas kepingan
itu juga punya nomor seri yang berbeda-beda. Eh sebentar, yang paling kelihatan
sih desain emasnya berbentuk batik yang elegan dan kekinian. Jadi kamu tidak
hanya memiliki sekeping atau sebatang emas saja, tapi sebuah perhiasan unik
yang Indonesia banget.
Dengan pecahan paling kecil, 0,5 gram, tentu harganya lebih terjangkau lagi
dibandingkan yang pecahan besar. Memiliki emas bukan impian semata saat ini,
karena setumpuk emas akan didapatkan jika kita rajin membeli satu per satu yang
harganya paling murah. Akan lebih terasa ringan bukan ketimbang beli emas
batangan yang 100 gram sekaligus. Yuk investasi emas!
Comments