Setiap orang menjalani kehidupan berbeda.
Ada yang sukses lebih dahulu, ada yang tertunda karena harus banyak belajar
dari pendahulu. Paling sederhana adalah Bob Sadino yang meraih kesuksesan tanpa
mengenyam pendidikan tinggi.
Bob Sadino merupakan tokoh inspiratif bagi
sebagian orang, tapi tidak untuk sebagian yang lain. Beberapa lebih
mengidolakan Syahrini atau Agnez Mo sebagai tokoh inspiratif menurut mereka.
Ada juga yang mengidolakan Afandi dengan lukisan-lukisannya sebagai panutan.
Beberapa orang yang cukup fanatik akan agama kemungkinan akan menyebut Nabi
Muhammad SAW sebagai tokoh panutannya. Setiap orang bebas menentukan tokoh
inspiratif agar mendapatkan semangat yang sama menuju kesuksesan.
Saya rasa tidak ada seorang pun dari kamu
yang tidak punya tokoh panutan. Minimal mengagumi diri sendirilah. Tidak
apa-apa dong egois sedikit. Haha... Namun, benar loh, punya tokoh panutan itu
memberi semangat. Kita akan berjuang dengan cara yang minimal sama dengan tokoh
yang kita kagumi, selebihnya merupakan hasil dari modifikasi.
Ada banyak sekali tokoh-tokoh yang bisa
menjadi panutan bagi kita. Tidak selalu selebriti atau orang yang sudah
berkali-kali masuk pemberitaan di media. Orang-orang di sekitar kita juga bisa
jadi panutan. Boleh jadi gurumu di sekolah, dosenmu di kampus, teman sekelasmu,
teman sepermainanmu, guru ngajimu, dan lain-lain.
Sekumpulan
tokoh inspiratif
Kebetulan saya diundang dalam peluncuran
website www.tokohinspiratif.id (9/9/2018) di Ocha & Bella Resto, Jakarta. Website ini muncul
sebagai bentuk kepedulian terhadap masa depan bangsa. Tujuannya ingin
individu-individu di dalam tatanan masyarakat saling terhubung dengan
orang-orang yang memberi inspirasi dan semangat. Tidak hanya itu, harapannya
agar makin banyak orang yang jadi panutan bagi lingkungannya, banyak berbuat
baik dan menyebarkan virus kebaikan, sekaligus memberi inspirasi bagi
masyarakat dan terutama untuk generasi muda.
Tokoh inspiratif yang diundang dalam launching website tokohinspiratif.id (kredit: Shinta) |
Banyak tokoh inspirasi yang hadir dan siap
menyalurkan energi positif. Tokoh-tokoh tersebut berasal dari berbagai
kalangan, tanpa pandang usia, etnis, latar belakang, dan minat. Yang paling
utama adalah mereka adalah orang yang menyala-nyala semangatnya. Tentu mengajak
kamu dalam berbuat baik.
Tentu saja jika kamu mau membuka website
tersebut, kamu akan menemukan banyak orang yang mungkin tidak kamu kenal.
Mereka sudah melakukan kontribusi nyata dengan efek luar biasa kepada
lingkungan dan masyarakat. Ada sebelas kategori tokoh inspiratif dalam website
tersebut, yaitu komunitas, akademisi, organisasi non pemerintah/non politik,
masyarakat adat, penyelenggara/aparatur negara, guru, kesehatan, difabel,
demokrasi, seniman dan nelayan. Jadi benar kan, siapapun bisa menjadi tokoh
inspiratif buat kamu.
Kebetulan saat launching website, hadir
beberapa tokoh yang memberikan testimoni tentang website tersebut juga tentang
bagaimana memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat sebagai bagian dari
bangsa yang ingin memajukan negaranya. Tokoh-tokoh itu antara lain, Nur Hidayati,
aktivis organisasi nonpolitik yang menjabat sebagai Direktur Eksekutif Nasional
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) dan dikenal sebagai pejuang
lingkungan; Dr. Ratna Dewi Petalolo, SH, MH sebagai aparatur pemerintah yang
merupakan anggota Bawaslu RI Divisi Penindakan; Titi Anggraini, Direktur
Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) juga menyuarakan
pendapatnya mengenai demokrasi; Prof. Dr. Sulistyowati Irianto, Guru Besar
Antropologi Universitas Indonesia yang tak gentar melawan korupsi; dan
Johansyah Ismail, Koordinator Nasional Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) yang
kerap disapa Bung Merah.
Johansyah Ismail (kredit: tokohinspiratif.id) |
Tokoh-tokoh yang hadir menceritakan
bagaimana perjuangan mereka masing-masing sesuai bidang yang digeluti, seperti
Johansyah Ismail yang memperjuangkan agar pertambangan dihentikan. Di tempat
kelahirannya pertambangan penuh dengan politik yang merugikan lingkungan dan
masyarakat sekitar.
Kamu
bisa jadi tokoh inspiratif
Tak hanya alharhum Bob Sadino saja yang
gila, J.K. Rowling pun termasuk salah satu orang gila yang sukses. Coba
sekarang siapa yang tidak gemar menonton Harry Potter? Pasti ada ya, tapi kebanyakan
pasti suka, termasuk saya. Harry Potter adalah karakter yang dibentuk oleh J.K.
Rowling. Karakter di dalam film diangkat dari novel laris yang ditulis J.K.
Rowling. Seluruh dunia ikut punya imajinasi seperti dunia sihir yang dibangun
Rowling. Rowling bercerai kemudian menghidupi anaknya sendirian. Ia menulis dan
harus ditolak oleh 12 penerbit sampai akhirnya Bloomsburry menerbitkan karyanya
di tengah kekalutan hidupnya. Rowling saat ini menjadi tokoh inspiratif yang
banyak dikagumi.
Intinya, Rowling dan Bob Sadino mulanya
bukanlah siapa-siapa, mereka manusia yang menjalani kehidupan penuh drama.
Dengan tekat dan keuletan, mereka mampu berjuang dan sukses secara ekonomi.
Menjadi inspirasi banyak orang. Nah, kamu juga bisa menjadi seperti mereka.
Kalau kamu membuka website tokoh
inspirasi, kamu akan menemukan tokoh-tokoh inspiratif. Suatu hari namamu bisa
ada di dalamnya. Bukan hanya itu, kalau kamu punya kenalan yang menginspirasi,
bisa diajukan. Setelah diajukan nanti akan dinilai oleh tim editor. Kalau
lolos, temanmu akan berjuang bersama-sama dengan yang lain mengangkat nama
Indonesia melalui perjuangannya.
Ada kriterianya loh kalau kamu ingin
mengajukan diri sendiri atau rang lain. Silakan dicatat
- Punya integritas. Integritas itu semacam keadaan utuh di mana punya potensi dan kemampuan
- Punya passion, semangat.
- Punya kapasitas baik ilmu, akses, ataupun kemampuan
- Suka berinovasi yang berbeda dari yang lain
- Punya semangat memberi dan berbagi. Harus punya semangat agar bisa menularkan energi positif agar orang lain bangkit.
Bagaimana? Kalau belum siap tidak apa-apa,
siapkan diri dari sekarang. Tidak harus menjadi tokoh inspiratif yang muncul di
banyak media sih, tapi lebih kepada keinginan berbuat baik lebih giat dan lebih
ulet dibandingkan orang kebanyakan, menurut saya sudah cukup. Kalau pun
terkenal karena kontribusi-kontribusi itu, saya rasa itu bonus dan rayakanlah.
(Uwan Urwan)
Comments