Saya
kadang suka tidak habis pikir dengan teman-teman yang getol bermain game di
komputer berjam-jam bahkan sampai tidak tidur semalaman.
Ah, saya pun begitu dulu. Hahahaha. Waktu kuliah
saya punya sahabat yang suka duka bersama, mengerjakan tugas, hangout bareng,
dan lain-lain. Sampai pada suatu hari dia membawa komputer dari rumahnya.
Sungguh menyenangkan kalau ada tugas saya tinggal menginap di kosannya
menumpang komputer. Tapi sayangnya, komputer itu kadang kami pakai untuk
bermain games sampai harus begadang sampai pagi.
Kata dosen saya, games adalah racun. Ya memang,
dan racun itu menyenangkan. Haha... saya bisa betah bermain games sampai pagi.
Kadang komputer teman saya sampai hank karena saya bermain nonstop atau mata
saya kelelahan karena itu, Namun lagi-lagi saya tidak kapok bermain game.
Lebih enak mana?
Wah, ini termasuk pilihan sulit kalau saya disuruh
menjawab. Keduanya punya kelebihan dan kekurangan. Akhir-akhir ini memang sih
saya lebih banyak menghabiskan waktu untuk bermain games via smartphone. Mobile
legend? Tidak, saya tidak main games itu. Bukan tidak mau, tapi saya sadar
kalau bermain game online akan membuat saya ketagihan dan lebih banyak lupa
waktu. Berbeda dengan game offline yang bisa dilanjutkan lagi kalau senggang.
Pernah ingat games Class of Clans (COC), nah, saya
getol banget main games ini. Townhall saya sampai level 10 loh (sombong), tapi
sayangnya saya berhenti di situ sejak mulai sibuk berurusan dengan kegalauan
hati dan perasaan yang menggelora. Tsaah. Itu sudah lama sih, kira-kira tahun
2015 saya menutuskan untuk uninstall permainan itu. Sayang sebenarnya, tapi
saya harus memilih untuk mengerjakan hal lain di dunia nyata. Untuk itu saya
beralih install games offline. Game
offline tidak semuanya bagus, beberapa permainan offline tampilannya kurang
menarik dan misinya terlalu sederhana atau bisa jadi sulit sekali. Haha...
Beberapa teman justru masih getol main game online
saat ini, baik melalui PC ataupun smartphone. Masing-masing alat punya
penggemarnya masing-masing, jadi saya pikir tidak bisa dispesialkan juga apakah
smartphone lebih baik atau PC lebih baik. Tetap berbeda kenikmatannya. Mau
sebesar apapun RAM smartphone, menggunakan PC bisa jauh lebih baik untuk
game-game tertentu. Kamu pernah tahu kan ada rental game online yang tidak
pernah sepi? Ya karena memang kenikmatannya berbeda jika dibandingkan dengan
menggunakan smartphone.
Jadi menurut saya pertanyaan lebih enak main pakai
smartphone atau PC, jawabannya bisa keduanya, bisa salah satu. Dan jangan sapai
berantem ya, kalau misalnya kamu ada di tip smartphone atau PC. Dan yang
menarik, saya akan bahas setelah ini.
PC games terbaik abad ini
Nah, buat kamu yang suka bermain pakai PC atau
laptop, ada kabar bagus. Kebetulan beberapa waktu lalu saya diundang untuk
peluncuran laptop Predator. Nama panjangnya adalah Predator Helios 300
(PH315-51) Special Edition yang termasuk dalam keluarga Predator Helios series.
Yang perlu kamu catat adalah, laptop ini diluncurkan dalam jumlah terbatas
untuk pasar Indonesia, menyasar gamers dan pekerja kreatif yang membutuhkan
laptop dengan performa tinggi berbalutkan desain elegan dan modern nan gaya.
Mengangkat keindahan desain dan kekuatan laptop gaming yang powerful, Predator
Helios 300 Special Edition ditenagai oleh prosesor Intel® Core™ i7+ Generasi
ke-8, grafis NVIDIA GTX 1060 yang dapat di-overclock, AeroBlade 3D Fan™ untuk
kenyamanan bermain game, serta backdoor compartment untuk kemudahan upgrade.
kredit: jagatreview.com |
Kehadiran Predator Helios 300 Special Edition ini
merupakan salah satu terobosan yang fresh dari Acer untuk menghadirkan pilihan
laptop gaming yang lebih beragam bagi setiap pelanggan setia kami. Peluncuran
hari ini menekankan kembali kepemimpinan Predator di industri PC gaming di
Asia,” ujar Herbet Ang, Presiden Direktur Acer Indonesia. Tidak hanya menyasar
gamer, perangkat ini juga cocok bagi para pekerja kreatif (content creator)
yang mencari perangkat dengan performa optimal dengan tampilan yang istimewa
untuk memenuhi kebutuhan multimedia tinggi.
Predator Helios 300 Special Edition (PH315-51) mampu menampilkan ultra-smooth gameplay melalui layar IPS
FHD 15,6 inci dengan refresh rate
144Hz. Refresh rate yang cepat
mempersingkat waktu rendering dan
mengurangi input lag untuk memberikan
pengalaman game dan multimedia
yang mengagumkan. Hal ini didukung oleh prosesor
Intel Core i7+ 8th Gen, grafis GeForce GTX 1060 6GB GDDR5 yang dapat
di-overclock, SSD Pcle Gen 3 NVME hingga 512GB, HDD hingga 2TB dan RAM DDR4 hingga 32GB.
Ternyata memang benar, main games pakai Predator Helios 300 sungguh nikmat (captured by: Imawan) |
Predator Helios 300 Special Edition juga dilengkapi dengan 8 GB dual-channel DDR4 2133 MHz memory yang
dapat di-upgrade hingga 32GB. Intel
Optane Memory mempercepat waktu loading pada
games dan aplikasi, akses menuju informasi dan meningkatkan respons sistem
secara keseluruhan. Sebagai tambahan, Gigabit Ethernet menyediakan koneksi
kabel yang cepat, dan Gigabit Wi-Fi dengan Intel Wireless-AC 9560 terbaru mampu
mengirimkan hingga 1.73Gbps ketingga menggunakan saluran 160 MHz (2x2
802.11ac, dual-band 2.4GHz
and 5GHz).
kredit: jagatreview.com |
Predator Helios 300 Special Edition juga
memiliki ultra-thin AeroBlade™ 3D fan
khas Acer dengan ketipisan 0.1 mm yang didesain dengan teknologi aerodinamis
yang terdepan dan aliran udara yang superior untuk menjaga perangkat agar tetap
sejuk. Sistem pada AeroBlade™ 3D fan
dapat mengoptimalkan aliran udara pada perangkat
yang memberikan performa pendinginan hingga 35% lebih baik dibanding kipas
konvensional. Pengguna dapat mengatur mode pada kipas melalui software
PredatorSense.
Pengguna dapat mengaturnya melalui aplikasi
PredatorSense, yang memiliki tiga mode penggunaan:
1. Coolboost
mode:
Untuk permainan game yang berat, rendering,
streaming, dan konsumsi video yang panjang.
2. Normal
mode:
Untuk kebutuhan produktivitas seperti
Microsoft Office.
3. Silent
mode:
Untuk web browsing and chatting online.
Tidak hanya itu, Acer juga melengkapi
Predator Helios 300 Special Edition dengan backdoor compartment, yang
menawarkan kemudahan upgrade untuk pengguna. Melakukan upgrade hardware
(seperti memori, SSD, dan HDD) kini bisa dilakukan sendiri berkat adanya pintu
kompartemen khusus, hanya dengan membuka satu mur tanpa harus membongkar
seluruh casing. Kompartemen ini terletak di bagian belakang untuk memberikan
keleluasaan melakukan upgrade komponen hardware.
Pada peluncuran ini, Acer Indonesia juga
memperkenalkan Jeanice Ang, Franzeska Edelyn dan Melon Doto sebagai “Predator
Warriors”. Ketiganya merupakan figure ternama di dunia gaming Indonesia yang
dengan bangga bergabung bersama Predator Gaming Indonesia dalam mempopulerkan
tren gaming dan mendukung perkembangan esports di Indonesia.
Predator Helios 300 Special Edition sudah
tersedia di pasar Indonesia dan dapat dibeli melalui Predator Store, Acer
Store, ecommerce dan jaringan penjualan resmi produk Acer Indonesia lainnya
dengan harga Rp 28.499.000. Setiap pembelian Predator Helios 300 Special
Edition sudah termasuk earphone, mouse, mouse pad, dan rolltop backpack
(special edition). Bagaimana? Bagus kan? Beli gih
sana!
Comments