Kesehatan begitu mahal. Itu bisa
dirasakan saat sakit apalagi kalau menggunakan biaya pribadi.
Captured by Imawan Anshari |
Saya selalu mengira badan baik-baik saja dan selalu sehat, ternyata tidak.
Setahun terakhir saya merasa ada ada saja yang tidak beres dengan badan. Demam,
flu, gatal-gatal, diare, batuk, pegal-pegal, dan nyeri punggung sekaligus leher
yang berlangsung terus-menerus. Hem, sebenarnya tidak terus-menerus sih, tapi
saling berganti. Kalau tidak flu dan batuk, ya diare, atau malah flu disertai
nyeri leher dan punggung. Gejala-gejala ini tentu tidak boleh dibiarkan begitu
saja karena menjaga kesehatan tubuh tidak semudah makan mi instan.
Saya beberapa kali ikut workshop kesehatan. Tidak lucu dong kalau tiba-tiba
saya sakit sudah stasium parah. Setiap penyakit berat sebenarnya bisa dengan
mudah diobati kalau bisa dideteksi lebih awal. Tahun ini saya membuat beberapa
resolusi untuk menjaga kesehatan saya. Mungkin kamu juga bisa ikuti beberapa
hal yang sudah saya lakukan.
Install aplikasi kesehatan di rumah
Saya malas berolahraga. Memang sadar sih karena sering merasa lelah. Kalau
sudah lelah, tidak bisa bohong, muka saya tidak bisa terlihat ceria kalau
berkumpul bersama teman-teman. Apalagi kalau sakit. Saya sakit diare dua hari
saja, badan sanat lelah dan rasanya tidak ingin mengobrol dengan orang lain.
Untuk itu, langkah bijak saya adalah mendownload aplikasi Home Workout. Ada banyak di Playstore atau Appstore, tinggal pilih
jenis olahraga yang sesuai denganmu.
Dengan aplikasi ini saya bisa berolahraga dengan rutin. Ya bisa dijadwal
melalui aplikasinya dan diingatkan untuk berolahraga. Ya olahraga ringan saja,
yang penting tubuh bergerak. Serius, ini bagus banget loh buat kamu yang tidak
suka berolahraga di luar. Haha...
Jaga makanan
Penyakit sekarang itu benar-benar tidak bisa diprediksi. Banyak penyakit
mematikan tidak menimbulkan gejala. Sebenarnya bergejala sih, hanya saja,
biasanya, gejala itu bisa diabaikan. Mungkin hanya nyeri-nyeri sebentar lalu
sembuh lagi. Apalagi buat kamu yang keluarganya punya riwayat penyakit
tertentu. Harusnya lebih mawas diri. Kalau saya, mulai tidak kalap kalau ada
makanan. Makan lebih banyak sayur dan buah dan tidak berlebihan saat makan.
Sadar kalau tubuh saya juga perlu nutrisi lain, jadi saya min um vitamin atau
herbal.
Segera ke Puskesmas terdekat
kredit: klikdokter.com |
Apakah beberapa hal di atas sudah memastikan tubuh saya bisa sehat? Tidak.
Untuk sehat, harus ada banyak hal yang perlu dilakukan. Rutin berolahraga,
hindari asap rokok, hindari stres, makan-makanan bergizi, dan rutin cek
kesehatan. Banyak faktor yang bisa bikin tubuh sakit, tapi yang jelas kalau
sakit segera ke puskesmas atau rumah sakit terdekat. Bukan berarti saya
menyaranan untuk ke dokter setiap sakit, tapi menurut saya, lebih baik mencari
tahu kira-kira kamu sakit apa? Kalau saya biasanya memberi jeda waktu maksimal
tiga hari. Kalau masih sakit, saya harus ke dokter untuk berobat.
Kenali tubuh
Sebagai yang punya tubuh, saya sudah tahu bagian mana yang mengalami
masalah dan mana yang saya anggap cukup oke. Atau, bagian tubuh mana yang
rentan kena gatal-gatal, bagian mana yang selalu lembab dan butuh penanganan
ekstra, bagian mana yang perlu ditutup, dan lain-lain. Tidak hanya bagian luar,
tapi bagian dalam juga. Bagian mana yang suka bermasalah. Seperti saya, yang
akhir-akhir ini memang menghindari pedas, kalau terpaksa makan pedas, saya
harus tahu mengobati jika perut mulas atau tiba-tiba diare.
Daftar asuransi
Ini yang menurut saya penting juga. Mendaftarkan diri di asuransi itu
penting. Tidak ada yang mendoakan seseorang untuk sakit, tapi di masa depan
kita akan selalu berhadapan dengan sakit, entah itu penyakit ringan atau pun
yang berat. Saya sekeluarga sudah daftarkan diri asuransi. Kebetulan ibu saya
beberapa waktu lalu sempat sakit dan merasakan manfaat dari asuransi tersebut.
Biaya pengobatan gratis. Alhamdulillah.
Ngomong-ngomong soal asuransi, sebenarnya ada banyak sekali perusahaan
asuransi di Indonesia dan kamu bisa pilih mana saja yang sesuai kebutuhan. Untuk
asuransi, saya punya saran, salah satunya belilah asuransi di FWD Life.
Beberapa waktu lalu, FWD Life meluncurkan Asuransi Bebas Handal, di mana, saya
(dan kamu) sebagai freelancer bisa ikutan dengan biaya investasi 75ribu rupiah,
minimal, per bulan. Dengan begitu kamu bisa mendapatkan manfaat tahunan 50juta
rupiah atau 100juta rupiah.
Oh ya sekarang untuk berasuransi tidak harus selalu ke kantornya atau
bertemu salah satu agen asuransi, tapi bisa pakai aplikasi. FWD Life memudahkan
kita untuk daftar asuransi secara online melalui aplikasi FWD Max. Kamu download
saja di PlayStore atau AppStore. Segala kemudahan bisa kamu dapatkan hanya
dengan memainkan jari.
Kebetulan 4 September 2018 lalu, FWD Life meluncurkan kartu kesehatan
berbasis digital pertama (eMedical) dan integrasi klaim online (eFriend) ke dalam satu aplikasi kobile FWD Max. Layanan ini tentu
untuk mempermudah nasabah juga, selain karena FWD Life ingin memperkuat
komitmen dan layanannya kepada nasabah korporasi.
eMedical Card bisa dipakai untuk klaim kesehatan secara cashless di rumah sakit yang bermitra
dengan FWD Life. Tidak perlu lagi membawa kartu asuransi fisik untuk
ditunjukkan, cukup tunjukkan saja aplikasinya. Sementara itu fitur eFriend
membantu nasabah untuk mengecek manfaat yang dimiliki, memonitor klaim, dan
melakukan klaim pakai smartphone.
Dengan klaim online ini, kamu yang
ingin mengajukan itu bisa mengupload semua dokumen klaim yang dibutuhkan ke
fitur eFriend di aplikasi. Gampang kan?
Captured by Imawan Anshari |
Sayangnya, aplikasi FWD Max tidak hanya untuk hal-hal di atas saja. FWD Max
menyediakan penawaran-penawaran menarik mulai dari diskon, voucher, dan MAX Points
yang bisa kamu tukar ke 22.000 merchant di Indonesia. Tentunya kamu perlu cek
dulu merchant mana yang bekerjasama dengan FWD Life.
Kesimpulannya, meski sudah berusaha jadi sehat, saya sadar butuh
perlindungan. Ya dengan mejaga pola hidup, menjaga makanan yang dikonsumsi,
menjaga diri, dan tidak lupa yang terakhir asuransikan diri. Pilih mana yang
terbaik buat kamu agar di kemudian hari tidak kesulitan.
Comments