Salah satu hiburan di ibukota selain nongkrong itu apa ya? Nonton. Yes, saya akhir-akhir ini suka menonton film di bioskop. Saat hati sedang gundah gulana, saya biasanya selalu memilih untuk menyendiri. Lari dari hiruk pikuk selama beberapa waktu, tapi pekerjaan saya akhir-akhir ini tidak memungkinkan untuk melakukan itu. Saya tidak bisa terus-menerus lari dari masalah atau menghilang dari peradaban. “Jangan lari! Hadapi dan ikhlas!” kata teman. Memang berat sih. Kadang saya harus berusaha terlihat baik-baik saja meski di dalam hati terasa rapuh. Halah, kok jadi curhat? Hahaha... Saya sudah tidak galau kok, serius! (Diam-diam lari ke pojokan lalu menangis). Saya sedang menghabiskan sisa-sisa kegalauan akibat patah hati beberapa waktu lalu dan harus menghadapi kesedihan dengan bertemu banyak orang, lama-lama terasa menyenangkan saja. Kegalauan saya perlahan hilang, sebenarnya tidak hilang sih. Lebih ke ikhlas, tidak membiarkannya hilang, tapi membiasakan masalah itu datang ...