Mass Rapid Transport (MRT)
Fase 1 sebentar lagi beroperasi. Tak lama lagi di Jakarta PT MRT Jakarta akan
lanjutkan pembangunan MRT Fase 2.
Pernah melintasi sepanjang Jalan Jenderal Sudirman sampai Jalan MH Thamrin
terlihat kurang lega, macet, dan bagian tengah jalan dibatasi seng-seng? Pasti
pernah. Saya pun merasa cukup sesak saat melintasinya. Namun, beberapa waktu
lalu penutup seng itu terbuka termasuk di bagian tepinya. Jalan tampak lega.
Tandanya MRT akan segera beroperasi dan kita semua bisa menggunakan fasilitas
itu.
Memang, pembangunan infrastruktur di Indonesia sedang dalam masa
aktif-aktifnya. Kehadiran gedung-gedung baru, fasilitas baru, dan perbaikan
gedung lama membuat saya terkejut saat tiba kembali ke Jakarta beberapa waktu
lalu. Tak hanya di Jakarta sih. Di beberapa daerah pun juga sudah ada beberapa
fasilitas, termasuk di Madura. Saya kaget begitu tahu di Madura ada bandara dan
sudah beroperasi dari tahun 2017. Saya terlambat tahu, tapi itu lebih baik
daripada tidak tahu sama sekali.
Jalur MRT Fase 1 dari Lebak Bulus menuju Bundaran HI 97% sudah rampung.
Saya sudah tidak sabar lagi, pasalnya saya tahu istilah MRT Pertama kali berkat
teman Facebook yang tinggal di Singapura. Kebetulan lagi yang beliau ceritakan
bukan tentang MRT-nya tapi tentang orang-orang yang melakukan beberapa hal
jorok, misalnya pup sembarangan, tapi poin utama cerita dalam tulisan ini bukan
itu. Haha. MRT jalur Lebak Bulus sampai Bundaran HI akan beroperasi tahun 2019.
Rencananya Bulan Maret 2019 jalur MRT Tahap 1 akan beroperasi.
Nanti pembangunan MRT Fase 2 bekerjasama dengan Japan International
Cooperation Agency (JICA). Panjang lintasan yang akan dibangun yaitu 7,8 km
sebagai lanjutan dari Bundaran HI sampai Kampung Bandan, Jakarta Utara. Total
panjang MRT jika sudah rampung semua adalah 15,6 km.
Rencana ke depan pun, rute MRT akan dilanjutkan sampai Stadion BMW atau
Ancol. Tidak hanya itu, kemungkinan juga akan dibangun MRT Koridor Barat yang
membentang dari Balaraja sampai Ujung Menteng. Koridor Lebak Bulus—Bundaran HI
punya 13 stasiun, koridor Bundaran HI—Kampung Bandan akan punya delapan
stasiun, koridor Cikarang—Balaraja akan punya 41 stasiun, dan terakhir koridor
Ujung Menteng—Kembangan akan punya 22 stasiun.
Pembangunan MRT Fase 2 lebih sulit karena kondisi di Jalan Gajah Mada lebih
sempit dibandingkan di Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan MH Thamrin. Untuk itu
jalur tersebut akan dibuat di bawah tanah, tidak seperti jalur di Fase 1 yang
sebagian dibuat melayang. Kesulitan lainnya adalah jalur tersebut akan menembus
Sungai Ciliwung, di mana jalurnya akan berada di bawah sungai. Keberadaan
Sungai Ciliwung membuat pembangunan di area tersebut harus lebih kokoh.
Apakah hanya itu? Tentu tidak. Jalur MRT Fase 2 cukup padat, juga melewati
bangunan bersejarah dan penting. Salah pengerjaan akan merusak tatanan bangunan
tersebut, seperti Istana Negara, Gedung Bank Indonesia, dan lain-lain. Desain
konstruksi di antara jalur Harmoni sampai Kota harus memperhatikan bangunan di
atasnya. Dana yang dibutuhkan untuk membangun jalur MRT Fase 2 jauh lebih besar
ketimbang jalur MRT Fase 1, meski jalurnya lebih pendek.
Nanti akan ada delapan stasiun yang akan dilewati, yang terdiri dari tujuh
stasiun bawah tanah dan satu stasiun di atas tanah. Jadi kemungkinan pengerjaan
konstruksi akan dimulai akhir tahun 2018 sampai akhir 2024, Tahun 2015 baru
bisa beroperasi. Proyek panjang memang, tapi jika tidak dimulai sama sekali,
Indonesia tidak akan pernah punya MRT. Iya kan?
Comments