Skip to main content

Teras Sawah Tegalalang, Wisata Alam di Sawah


Indonesia dikenal sebagai negara agraris sejak dulu karena sebagian besar masyarakatnya bekerja sebagai petani. Meski begitu, lahan pertaian terus menurun. Badan Pusat Statistik mencatata, tahun 2018 luas lahan sawah menjadi 7,1 hektar. Padahal tahun 2017 masih 7,75 hektar.

Di sawah biasanya ada parit yang airnya bersih

Ngomong-ngomong soal sawah, saya jadi ingat kampung halaman, Situbondo. Di sebelah utara rumah berbatasan dengan sawah. Kalau musim menanam padi, suara katak saling sahut, belum lagi kalau kunang-kunang mulai bermain-main di halaman rumah. Rasanya menyenangkan. Situbondo wilayah timur ada lahan padi luas sekali, orang-orang sempat menyebutnya sawah panjang (kalau tidak salah). Jadi kalau saya sedang ke Asembagus, pasti melewati area tersebut. Sepanjang mata memandang yang terlihat hanyalah tanaman padi.

Sayangnya, Situbondo bukanlah daerah pegunungan. Kalau pun ada, tidak semua lereng ditanami padi. Ada yang dibiarkan gersang karena memang lahannya tandus. Begitu saya bermain-main ke Jember, saya menemukan lahan padi berundak-undak. Berbeda pemandangan dengan di Situbondo, terasering memang punya nilai estetis lebih tinggi.

Saat pagi biasanya banyak embun

Tak hanya di Jember, di Madiun area sekitar hutan, sawahnya pun berundak-undak. Saya sempat Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Oro-oro Waru selama satu bulan dan terjun langsung bersama masyarakat sekitar. Kadang, usai melakukan penelitian di hutan, kami sengaja berlama-lama di pondok tengah sawah untuk menikmati pemandangan sawah, birunya langit sambil bercanda gurau.

Wisata di sawah

Meski di Indonesia masih banyak sawah, tapi tidak semua sawah dijadikan tempat wisata. Orang kota belum tentu mau datang ke Situbondo, Jember, Madiun, atau tempat-tempat lain yang pemandangan alam sawahnya menarik. Bisa jadi karena sulitnya akses untuk menuju ke lokasi tersebut, tidak ada kerabat yang mau mengantar ke lokasi itu, atau tidak tahu informasi bahwa sawah-sawah di desa-desa ada dan bagus.

Lagipula sawah-sawah di desa-desa belum punya banyak fasilitas jika wisatawan berkunjung. Maksimal mereka hanya bisa melihat-lihat, berfoto-foto, dan mengobrol dengan petaninya. Bagus lagi kalau bisa ikut makan bersama dengan mereka. Bapak dan ibu dulu sempat sewa sawah, tiap panen atau membabat habis gulma, kami biasanya makan bersama dengan buruh tani. Makan terasa nikmat karena bisa makan bersama orang-orang dan di pinggir sawah. Udaranya segar, seperti senyum kamu. Ehe...

Masih mau berwisata di sawah tapi di kota yang isinya tidak hanya sawah? Baiklah, saya kasih saran, datanglah ke Bali. Bali menyimpan banyak potensi alam dan wisata yang sudah diakui secara internasional. Bali memang disukai bule-bule, terutama turis asing dari negara tetangga, Australia. Ya, karena jaraknya dekat ya.

Kredit : raftingbali.net

Bali tidak hanya menyediakan wisata pantai dan atraksi loh. Ada juga perbukitan dengan pemandangan mengagumkan. Kalu kamu mau, datanglah ke Teras Sawah Tegalalang, biasa dikenal juga dengan nama Tegalalang Rice Terrace. Tempat wisata ini tawarkan pemandangan area persawahan yang asri dan menenangkan. Sawah-sawahnya sengaja dibuat secara berundak karena lokasinya memang di perbukitan.

Seperti sawah-sawah pada umumnya, akan ada pohon kelapa menghiasi. Di Teras Sawah Tegalalang kamu bisa eksplorasi area sawah. Bisa sekaligus berolahraga karena kamu akan naik turun area sawah, menikmati hangatnya sinar matahari, melihat para petani beraktivitas (menanam padi, menyiangi gulma, sampai membajak sawah). Oh ya, saya perlu beritahu, kalau sawah sedang dibajak, biasanya ada banyak burung bangau yang menghiasi sekitar. Mereka bahagia sekali kalau sawah dibajak karena akan gampang sekali mendapatkan makanan, misalnya cacing-cacing yan terangkat dari dalam tanah.

Kamu juga bisa berfoto ala-ala petani dengan menggunakan caping dan keranjang anyaman. Karena di sana sudah diseting sedemikian rupa menjadi seuah tempat wisata, petani yang bekerja akan sangat ramah menyambut. Jangan lupa berbaur dengan mereka dan nikmati semua fasilitas yang disediakan.

Untuk menuju ke lokasi, cukup sekitar 1,5 jam dari Bandara Ngurah Rai. Kalau kamu dari Denpasar, waktu tempuhnya sekitar satu jam. Belum ada transportasi umum menuju lokasi. Ada baiknya kamu sudah persiapkan segala hal yang dibutuhkan. Bisa sewa mobil, sewa bus pariwisata jika jumlahnya banyak, naik sepeda motor, dan naik kendaraan online.

Bermain di sawah tentu akan sangat menyenangkan

Saya yakin pasti liburan di sana akan menyenangkan apalagi beramai-ramai bersama teman-teman. Untuk penginapan dan tiket pesawat, biasanya saya mengandalkan Traveloka sih. Banyak pilihan tiket dan akomodasi dengan harga yang lumayan mencengangkan, terjangkau euy.

Comments

Paling banyak dibaca

Bunga Telang Ungu (Clitoria ternatea) Jadi Alternatif Pengganti Indikator PP Sintetis

Makin ke sini, ketenaran bunga telang (Clitoria ternatea L.) kian meluas. Banyak riset terbit di internet, juga tak ketinggalan pecinta herbal dan tanaman obat ikut berkontribusi memperluas infromasi itu.  Bunga telang ungu, tanaman yang juga dikenal dengan nama butterfly pea itu termasuk endemik karena berasal dari Ternate, Maluku, Indonesia. Meski begitu, banyak sumber juga mengatakan bahwa bunga telang berasal dari Afrika, India, Amerika Selatan, dan Asia tropis. Banyak info simpang siur karena sumber-sumber yang aku baca pun berasal dari riset-riset orang. Nanti jika ada waktu lebih aku akan melakukan riset lebih dalam mengenai asal usulnya. Antosianin bunga telang merupakan penangkal radikal bebas Kredit : researchgate.net Bunga telang kaya akan antosianin. Antosianin adalah golongan senyawa kimia organik berupa pigmen yang larut dalam air, menghasilkan warna oranye, merah, ungu, biru, sampai hitam. Tak hanya pada bunga Clitoria ternatea, antosianin juga ada di banyak buah dan...

Jamur blotong Nama Ilmiahnya Ternyata Coprinus sp.

Saya menduga jamur yang selama ini saya beri nama jamur blotong nama ilmiahnya Coprinus sp. Setiap usai musim giling, biasanya musim hujan, saya dan tetangga berburu jamur ini di tumpukan limbah blotong di dekat Pabrik Gula Wringin Anom, Situbondo. Jamur Coprinus sp . tumbuh di blotong Asli, kalau sudah tua, payungnya akan berwarna hitam seperti tinta dan meluruh sedikit demi sedikit Sudah sekian lama mencari tahu, berkat tulisan saya sendiri akhirnya saya tahu namanya, meski belum sampai ke tahap spesies . Jamur yang bisa dimakan ini tergolong dalam ordo dari Agaricales dan masuk dalam keluarga Psathyrellaceae. Selain itu, jamur ini juga suka disebut common ink cap atau inky cap (kalau benar nama ilmiahnya Coprinus atramentarius ) atau Coprinus sterquilinus (midden inkcap ) . Disebut begitu karena payungnya saat tua akan berwarna hitam dan mencair seperti tinta. Nama yang saya kemukakan juga berupa dugaan kuat, bukan berarti benar, tapi saya yakin kalau nama genusnya Copr...

Blogger Situbondo dan Peranannya dalam Mempromosikan Kota Santri

Situbondo, sebuah kabupaten di pesisir utara Jawa Timur, menyimpan pesona yang belum banyak terungkap. Dibandingkan dengan Banyuwangi yang sibuk dengan wisata kelas dunia dan Jember yang dikenal dengan festival budayanya, Situbondo seolah masih berada dalam bayang-bayang. Padahal, kabupaten ini memiliki daya tarik luar biasa, dari wisata alam, budaya, hingga kuliner khas yang unik. Tantangan utamanya adalah bagaimana cerita tentang Situbondo bisa menjangkau lebih banyak orang. Di sinilah peran blogger menjadi sangat penting—merekalah yang bisa membawa nama Situbondo ke dunia digital, menyebarkan pengalaman, opini, serta keindahan daerah ini dalam bentuk narasi yang menarik dan inspiratif. Blogger Situbondo Menjadi Wajah Baru Jurnalisme Digital Dulu, informasi tentang suatu daerah hanya bisa ditemukan melalui media cetak atau berita resmi. Namun, di era digital seperti sekarang, blog menjadi salah satu sumber informasi yang lebih fleksibel, dekat dengan masyarakat, dan mudah diakses. Bl...

Empat Alasan Tidak Memakai Pasir Pantai untuk Kucing

  Gara-gara pasir kucing habis dan uang pas-pasan, akhirnya aku putar otak, bagaimana cara kucing bisa pup. Ketemu jawabannya, “pasir pantai”. Kebetulan rumahku bisa dibilang tida terlalu jauh dengan pantai, naik motor setengah jam, sampai.   Itu juga karena aku mendapat inspirasi dari video Tiktok yang rutin mengambil pasir pantai sebagai penganti pasir kucing. Dan setelah mencoba pakai selama dua hari, hasilnya, aku atas nama pribadi, Uwan Urwan, TIDAK DIREKOMENDASIKAN . Kenapa? Pasir pantai lebih berat dibandingkan pasir khusus kucing Pasir pantai tidak jauh berbeda dengan pasir yang dipakai untuk bahan bangunan, berat. Warna pasir pantai beragam, mulai dari hitam seperti batu sampai krem. Ukuran pun beragam, mulai dari yang sangat halus sampai ke pasir ukuran normal. Yan paling au soroti adalah warnanya, ternyata setelah diletakkan di dalam bak, jadi tidak bagus. apalagi kalau sudah ada gundukan pup dan kencing yang seperti menyebar. Berbeda dengan pasir khusus ...

Bagaimana menu isi piringku yang benar?

Sering mendengar frase Isi Piringku? Hem, sebagian orang pasti tahu karena kampanye yang dimulai dari Kementerian Kesehatan ini sudah digaungkan di mana-mana, mulai dari media sosial, workshop-workshop kesehatan di daerah-daerah, dan sosialisasi ke ibu-ibu begitu ke Posyandu.  Slogan Isi Piringku menggantikan 4 Sehat 5 Sempurna Isi Piringku adalah acuan sajian sekali makan. Kampanye ini sudah diramaikan sejak tahun 2019 menggantikan kampanye 4 sehat 5 sempurna. Empat sehat lima sempurna terngiang-ngiang sekali sejak kecil. Terdiri dari nasi, lauk-pauk, sayur-mayur, buah-buahan, dan susu adalah kombinasi sehat yang gizinya dibutuhkan tubuh, sebab mengandung karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral, susu adalah penyempurnanya. Kenapa harus berganti slogan?  Slogan 4 Sehat 5 Sempurna yang aku tangkap maknanya, dalam setiap makan harus ada empat komposisi dan susu. Mengenai jumlahnya, aku bisa ambil nasi lebih banyak dengan sedikit sayur atau sebaliknya, atau sebebas-bebasnya ki...

Perjalanan Lukisan Uwan’s Art, Dari Kanvas ke Tiga Komunitas

Di sudut meja yang mulai berdebu, aku menarik laci yang hampir terlupakan. Tube-tube kecil cat akrilik berbaris di dalamnya, beberapa masih tertutup rapat, sementara yang lain sudah mulai mengering di tepinya. Ada rasa rindu yang tiba-tiba menyeruak. Sudah lama aku tidak menyentuh kuas dan kanvas. Kesempatan itu datang dari sebuah ajakan—kolaborasi dengan tiga komunitas besar di Jakarta untuk sebuah acara seni dan edukasi di bawah naungan Kompasiana, yaitu Ketapels, KOMiK, dan Ladiesiana.  Kredit: KOMiK Aku, seorang pelukis amatir dari Situbondo, ditawarkan untuk menjadi sponsor sebagai bentuk dukungan untuk acara "Tur Museum sambil Belajar Nulis Naskah Film". Tentu saja, aku tidak bisa menolak. Setelah berpikir, aku memutuskan untuk mendukung dalam bentuk lukisan kanvas. Bagiku, seni bukan hanya tentang menciptakan sesuatu yang indah, tapi juga tentang berbagi makna dan emosi dengan orang lain. Menyentuh Kembali Kanvas yang Terlupakan Aku menuangkan sedikit demi sedikit cat ...

Golda Coffee dan Kopi ABC Botol, Kopi Kekinian, Kopi Murah Cuma 3000an

Kamu suka kopi hitam pekat, kopi susu, kopi kekinian, atau yang penting kopi enak di kedai kopi? Mungkin kita sering sekali nongkrong bersama teman di kedai kopi mencoba berbagai aneka ragam kopi, mahal pun tak masalah, tapi yang jadi persoalan jika sedang miskin, apakah akan tetap nongkrong? Pilihannya ya minuman murah, misalnya kopi murah dan kopi enak yang cuma 3000an ini.   Aku, Uwan Urwan, memang bukan penikmat kopi banget, tapi suka minum kopi, kadang sengaja mampir ke kedai kopi punya teman, paling sering membeli kopi Golda Coffee dan/atau Kopi ABC Botol, yang harganya hanya 3000an. Aku akan mencoba mereview empat rasa dari dua merek yang kusebut sebelumnya. Golda Coffee kutemukan di minimarket punya dua rasa, yaitu Golda Coffee Dolce Latte dan Golda Coffee Cappucino. Sementara Kopi ABC botol juga kutemukan dua rasa, chocho malt coffee dan kopi susu.   Keempat rasa kopi kekinian kemasan itu aku pikir sama karena biasanya hanya membeli, disimpan di kulkas, dan la...

Fauzi, Sosok di Balik Gerakan Pemuda dan Musik Situbondo

Ahmad Fauzi berdiri di tengah kebunnya Aku tak menyangka akan menemukan sesuatu yang begitu luar biasa di sudut kecil Situbondo ini. Sebuah lahan hijau yang tertata rapi, penuh dengan kehidupan dan harapan. Greenhouse sederhana berdiri kokoh, dikelilingi jaring halus sebagai tempat pembibitan. Di sekitarnya, deretan tanaman sayur tumbuh subur—terong, cabai, kacang panjang, kelor, sawi, serai, pepaya, hingga okra.  Tak jauh dari situ, ada kolam ikan yang airnya berkilauan di bawah sinar matahari. Area lain dipenuhi tanaman obat, masing-masing telah diberi papan nama, seolah memberi isyarat bahwa tempat ini bukan sekadar kebun, melainkan sumber ilmu dan kehidupan. Di tengah lahan, toren biru mencolok berdiri tinggi, menjadi sumber pengairan utama. Pemandangan ini semakin kontras karena lahan ini dihimpit oleh sawah dan rumah penduduk.  Toren biru ini bukan sekadar tempat penyimpanan air, tapi sumber kehidupan bagi tanaman sayur yang tumbuh hijau di sekitarnya. Ketika aku sibuk m...

Imron, Penggerak Literasi dari Desa Trebungan, Situbondo

Moh. Imron adalah bukti nyata bahwa semangat, kerja keras, dan cinta pada ilmu bisa membawa perubahan nyata bagi komunitas. (Kredit foto: Moh. Imron) Di sebuah sudut kecil Situbondo, ada seorang pria yang menjalani hidupnya dengan kesederhanaan, namun penuh mimpi besar. Namanya Moh. Imron, sosok yang kini dikenal sebagai direktur takanta, sebuah komunitas literasi yang menjadi rumah bagi banyak penulis terutama di Situbondo. Meski begitu, Imron bukanlah seseorang yang langsung dilahirkan sebagai penggerak. Masa kecil hingga remajanya lebih sering diwarnai rasa minder daripada percaya diri. Dari Anak Pemalu Menjadi Sosok Berani Ilustrasi dibuat menggunakan Canva Dulu, Imron adalah remaja yang merasa tertinggal. Saat teman-temannya sibuk dengan ponsel dan berbagai aktivitas, ia bahkan tidak memiliki telepon genggam. Pelajaran TIK di sekolah menjadi momok karena ia tak pernah menyentuh komputer sebelumnya. Tapi rasa minder itu justru menjadi titik awal perjalanan perubahan. Imron memutusk...

Nih 10 Cara Jadi Blogger Keren

Pernah tidak kamu iri melihat blogger-blogger senior hadir di berbagai acara, bertemu artis, menjadi pemateri pada berbagai seminar, bertemu klien di perusahaan ternama, dan punya banyak followers di media sosialnya? Lalu kamu sedih karena tergolong masih baru atau bahkan baru mau jadi blogger? Toss, kita sama. Saya pun sering sedih kalau lihat pribadi saya belum bisa sehebat mereka. "Ya kan kamu tidak tahu apa yang sudah mereka perjuangkan dan korbankan," kata seorang teman saat saya mengutarakan isi hati. Lalu saya mengiyakan. Benar juga. Bisa jadi mereka yang sibuk ke sana ke mari dan mendapatkan banyak job dari hasil pertemuannya dengan orang-orang. Kita tidak tahu kan? Beberapa dari mereka mengabaikan waktu bersantai di rumah, menonton televisi, bermain bersama hewan peliharaan, atau mengajak anak dan keluarga berlibur. "Usaha tidak menghianati hasil kok , cuma memang selalu ada yang dikorbankan," lanjutnya. Buat kamu (dan saya) yang mas...