Fotografi malam hari menggunakan
smartphone seringkali membuat saya memutuskan untuk “lebih baik tidak
mengeluarkan hape” saja. Namun, sejak ada teknologi Ultra night mode, foto
malam hari bukanlah kendala.
Beberapa
kali saya harus menyerh memang kalau sudah menjelang matahari terbenam kalau
disuruh memotret, apalagi di dalam ruangan. Kesal karena smartphone saya belum
canggih. Apalagi kalau ada lomba fotografi malam hari, saya menyerah. Tidak
punya kamera DSLR atau mirrorless juga kendala lainnya. Hahaha
Meski
begitu, teman saya suka memotret menggunakan ponsel, ternyata
mendapatkan hasil maksimal. Ternyata dia mengenali karakter kameranya, mulai
dari mengatur ISO dan lain-lain. Saya sih kebetulan paling malas belajar tentan
itu bisanya hanya mengeluh tiada tara.
Pakai mode profesional untuk fotografi malam hari
Foto malam
hari tidak semudah memotret saat cahaya matahari masih ada. Ada tekniknya.
Sensor kamera handphone ukurannya lebih kecil dibandingkan DSLR. Karena
ukurannya kecil, otomatis kemampuan menangkap cahaya juga lebih sedikit. Kudu
benar-benar mengenal spesifikasi kamera di handphone
masing-masing.
Baca juga : Teknik
memotret kopi di kafe pakai smartphone
Kalau kata
teman, memotret saat malam harus menggunakan tripod. Sebab keberadaan cahaya
sangat minim, jadi kondisi handphone harus stabil untuk menangkap cahaya. Kalau
tidak ada tripod, stabilkan device dengan menempelkan ke kayu, motor, atau ke
benda-benda diam. Kalau bergerak kemungkinan besar hasilnya akan blur. Kalau
di ponselmu ada pengaturan foto untuk profesional, biasanya ada pengaturan ISO,
shutter speed, dan lain-lain. Fitur ini biasanya dipakai untuk mereka yang
tidak puas dengan mode otomatis.
Pertama
sih, atur ISOnya. ISO adalah tingkat sensitivitas kamera terhadap cahaya yang
ada, biasanya diukur dengan angka. Angka rendah menunjukkan sensitivitas rendah
terhadap cahaya, begitu pun sebaliknya. Kalau kamu pakai ISO dengan angka
tinggi, hasil gambar bisa cukup, terang atau terang sekali. Perlu diingat,
semakin tinggi ISOnya, tingkat noisenya akan tinggi juga.
Kedua atur
shutter speednya. Kalau kamu masih bingung shutter speed (akan saya singkat SS)
itu apa, saya beri gambaran sedikit. SS adalah lamanya waktu rana kamera
terbuka buat ekspos cahaya ke sensor kamera. Kecepatan rana diukur dakam
sepersekian detik. Jadi makin lama, kemungkinan besar akan lebih banyak cahaya masuk sehingga gambar akan terang. Kamu dapat naikkan SS kalau kondisi
saat memotret saat malam.
Ketiga
adalah mengatur eksposure. Ekposure biasanya ditulis dengan EV. Agak bingung
menjelaskannya tapi sebenernya eksposure adalah cahaya yang dihasilkan dari
kombinasi SS, aperture, dan ISO. Kalau mau ubah nilai eksposure kamu dapat ubah nilai dari ketiga hal di atas. Saya harap kamu mengerti dengan
penjelasan ini. Hahaha. Rumusnya begini, SS + aperture + ISO = EV.
Selanjutnya
atur white balancenya. Memotret
biasanya disesuaikan dengan waktu. Meski siang hari tapi saat mendung, hasilnya
agak kekuningan atau kebiruan. Kalau
kamu bisa atur white balancenya,
dapatkan foto sesuai dengan keadaan aslinya, daun hijau di hasilnya akan
terlihat hijau, buah merah terlihat merah, kulit cokelat pun terlihat cokelat,
jadi akurat.
Terakhir
sih kalau kamu mau memotret agar ada bagian blur, dapat atur fokusnya.
Bagian mana yang mau difokuskan tinggal digeser-geser sesuai kebutuhan.
Biasanya sih pengaturan fokus digunakan untuk fotografi makro, juga untuk
foto malam hari.
Kamu
ingat-ingat penjelasan ini dan belajarlah berulang kali. Juga langsung praktek,
karena kalau hanya belajar tanpa praktek, kamu tidak akan paham karakter
kamera ponselmu. Fotografer profesional pun tidak asal jepret, tapi mereka
belajar mengatur pencahayaan. Oh ya, tentukan juga objek apa, itu juga menentukan pengaturannya.
Tips mengambil foto malam hari
Saya punya
tips kecil-kecilan sih buat kamu yang mau memotret menggunakan smartphone. Saya mau kasih tips secara
detail takut salah, soalnya ada teman saya yang lebih paham dan belum sempat
wawancara beliau. Mungkin di lain waktu akan saya tambahkan dalam tulisan ini.
Tentukan objek foto malam
Berbeda
objek, pengaturannya pun berbeda. Untuk objek diam, lebih mudah mengaturnya.
Kalau bisa jangan pakai mode otomatis karena tentu saja kamu tidak akan pernah
mengenali kameramu. Kalau objek bergerak, misalnya ingin membuat lampu di jalan
terlihat panjang seperti neon, berbeda lagi pengaturannya.
Disarankan pakai tripod
Memotret
saat cahaya matahari ada saja kita suka tremor, tidak stabil. Bagaimana mau
memotret malam? Yang jelas harus bawa tripod agar posisi kamera stabil dan
penerimaan cahaya lebih maksimal. Kalau tidak membawa, ya usahakan stabil.
Pernah mengobrol dengan teman, sebelum memotret diusahakan makan terlebih
dahulu untuk mengindari gemetar saat memotret karena lapar. Haha....
Pilih lokasi dengan pencahayaan bagus
Pilihlah lokasi yang pemandangannya bertabur lampu |
Nah, kalau mau memotret lampu-lampu gemerlap di jalan atau lampu-lampu di danau, laut, dan tempat dengan banyak cahaya lain. Jangan pilih lokasi dengan sedikit lampu. Hahah.. akan aneh rasanya kalau ahnya ada satu titik cahaya di hasilnya. Misalnya nih lagi pengen bikin foto light trails, bereksperimenlah dengan shutter speed. Jangan puas dengan satu jepretan, jepretlah berulang kali dan pindah titik. Biasanya begitu sampai di rumah, ada saja yang kurang. Kalau kamu mengambil banyak angle, bisa jadi beberapa foto memuaskanmu.
Jangan cepat puas
Memotret saja terus sambil belajar. |
Kalau mau hasil maksimal, teruslah bereksperimen. Kalau malam ini sudah belajar maksimal menghasilkan foto light trails, besok-besok coba pakai objek lain. Kalau sudah terlatih, besok-besok kamu akan tanggap begitu melihat objeknya. Langsung mengatur tanpa harus mengecek terlebih dahulu.
Foto langit malam, jernih dengan fitur di kamera OPPO F11 Pro
Kecanggihan
kamera smartphone saat ini kian meningkat. Kalau dulu baru hanya sebatar
menambah fitur agar foto makro hasilnya maksimal, saat ini udah makin meluas.
Penggunaan kamera DSLR akan kian ditinggalkan. Nah, saat ini kamera pun punya
teknologi untuk fotografi malam hari. Jadi, foto malam hari akan kian mudah
tanpa harus membawa mirrorless atau DSLR.
Kebetulan
menjelang akhir Maret 2019 kemarin mencoba kecanggihan kamera OPPO F11 Pro.
Saya penasaran tuh, katanya dapat memotret malam dengan baik. Sebelumnya saya
mencoba kecanggihan kamera OPPO R17 Pro soalnya. Demi mencoba kamera OPPO R17,
saya memotret malam di Lapangan Banteng juga Gereja Katedral. Kebetulan
lokasinya berdekatan, hasilnya memang benar-benar maksimal. Tidak berbeda
jauh dengan menggunakan mirrorless.
Foto pakai fitur ultra night mode (16 x 9) |
Foto biasa pakai fitur HDR (16 x 9) |
Foto biasa tanpa efek apapun (4 x 3) |
Kan saya
penasaran, masak sih kamera OPPO F11 Pro harganya jauh lebih murah
dibandingkan OPPO R17 ini juga dapat untuk fotografi malam hari? Saya juga teman-teman akan membuktikan bagusnya kamera itu dimulai dengan memotret dari FX
Senayan sampai Grand Indonesia. Hitung-hitung sekalian walking tour kecil
sambil menikmati pemandangan lampu-lampu di ibukota.
Baca juga : Cerita saya walking
tour ditemani OPPO R17 Pro
Saya mau
kasih gambaran sedikit, kalau di awal-awal tulisan ini adalah tips-tips buat
kamu yang ingin foto malam hari, menggunakan kamera OPPO F11 Pro ini tanpa
menggunakan mode profesional. Kamera untuk smartphone canggih ini ganda dengan
besaran 48 MP + 5 MP, dilengkapi dengan lensa 6P dan diafragma sebesar F/1,79.
Yang jelas kameranya ultra-clear 48 MP dan sempurna untuk foto potrait minim
cahaya. Syaratnya sih kudu digunakan dengan fitur Ultra night mode plus fitur koreksi warna. Bahagianya lagi,
kameranya dilengkapi dengan peningkatan fitur Al dapat mengenali 23 skema
pemotretan.
Foto biasa tanpa efek apapun (16 x 9) |
Foto pakai efek ultra night mode (16 x 9) |
Foto pakai efek HDR + Croma (16 x 9) |
Foto pakai efek croma (16 x 9) |
Kamera
depannya sudah 16 MP dengan Al yang bisa ngenalin wajah sekaligus mengaplikasikan
solusi biar wajah makin cantik. Hahaha... Tidak harus pake mode beauty kok.
Sebenarnya tanpa mode beauty pun, hasil foto pakai kamera depan pun akan lebih
jelas. Ada jutaan skema percantik wajah lo.
Pernah
lihat iklan yang kameranya bisa muncul begitu saja dari atas kamera? Nah, ini
dia. Smartphone OPPO F11 Pro punya rising
camera, di mana begitu kita aktifkan mode kamera selfie, kameranya akan
muncul otomatis. Letaknya pas di tengah karena posisi terbaik saat selfie
adalah di tengah. Khawatirnya kalau kamera diletakkan agak ke tepi kiri atau
kanan, begitu selfie, hasilnya tidak akan proporsional. Rising camera ini desainnya
transparan karena terinspirasi dari fosil getah kayu memberikan perpaduan
keunggulan teknologi plus desain. Kameranya punya kurva membulat dengan tampilan
jernih. Kalau mode selfienya diganti, otomatis kamera akan masuk sendiri.
Canggih, bukan?
Ultra night mode memudahkan saya tanpa harus seting manual
Begitu
saya coba kameranya, nah benar. Hasilnya sangat jernih. Memotret saat malam
tidak perlu khawatir lagi hasilnya standar. Biasanya kalau pakai kamera
smartphone biasa, saya harus mengaturnya secara manual. Kini tidak lagi. Memang
sih, kamera OPPO F11 Pro bisa digunakan langsung dengan langsung memilih fitur
mana yang akan dipakai.
Foto pakai fitur 48 Megapiksel (4 x 3) |
Hasil pemotongan foto di atas |
Foto menggunakan efek ultra night mode + 48 Megapiksel (4 x 3) |
Foto menggunakan efek HDR + croma (4 x 3) |
Foto tanpa efek apapun (4 x 3) |
Foto biasa tanpa efek |
Kamera
utama ganda 48 MP + 5 MP sangat menguntungkan saya. Kamera utamanya mengadopsi
sensor 48 megapixel dengan bukaan diafragma F/1.79 langsung loh. Kepekaan
kamera terhadap cahaya cukup tinggi sehingga cahaya yang masuk ke lensa lebih
banyak. Lenda 6P bikin sensor bisa menghasilkan gambar lebih cerah meski
kondidinya gelap.
Foto menggunakan fitur potrait |
Kamera itu
sudah pakai teknologi Tetracell F11 Pro di mana akan menganalisa dan
menghasilkan gambar lebih cerah sekaligus detail lebih baik dibandingkan kamera
smartphone biasa. Itu diperoleh dari empat piksel yang berdekatan, membuat
setara dengan ukuran piksel 1,6 µm. Kemudian ukuran piksel foto sensitif akan berlipat ganda sehingga foto
yang lebih terang itu minim noise saat memotret gelap atau foto langit malam.
Resolusinya pun bisa sampai 48 MP. Jika dicrop, bagian paling tajam akan tetap
tajam.
Untuk
fitur ultra night mode, smartphone
canggih ini tergolong cerdas mengurangi noise sehingga hasilnya optimal.
Stabilisasi pada genggaman dan peningkatan dynamic range memungkinkan beri
kecerahan juga detail lebih dari batas penglihatan manusia. Bisa dibilang ini
kameranya bukan kamera manusia kali ya. Hahaha. Fotur utama dari fitur ultra night mode ini yaitu perlindungan
detail wajah, di mana bila ambil foto bisa membedakan wajah manusia plus latar
belakang sehingga latar belakang bisa blur. Apalagi jika mengambil foto langit
malam lalu ada objek manusianya, tentu fokus pada objek manusianya lebih
detail.
Bila kamu
pakai fitur briliant potrait, otomatis nanti akan fokus pada objek manusia.
Warna pada setiap foto yang diambil akan dipetakan buat dapat hasil memukau
pandangan kita. Color mapping bisa merekonstruksi warna secara akurat
berdasarkan skema foto tertentu. Juga bisa meningkatkan warna agar terlihat
lebih hidup. Yang jelas color mappingnya sudah terintegrasi dengan dengan modul
warna kulit dan dapat melakukan perlindungan warna pada bagian wajah. Hasilnya
tentu akan memukau. Wajah jelek akan jadi cantik. Ah, gak gitu konsepnya.
Hahahaha..
Jadi
begini nih, begitu saya memotret tinggal pilih mode apa saja yan akan dipakai.
Ada beberapa mode yang bisa dipakai. Tingga geser, tingga pencet, tinggal atur.
Eh tapi kamu juga bisa mengatur manual jika tidak puas dengan hasil yang
otomatis. Saya sih tinggal pilih mau pakai fitur ultra night mode, 48 megapixel, dizoom dua kali, potrait, selfie,
HDR, dan lain-lain. Mudah sekali dipakainya.
Pada
subbab pertama dan kedua saya membahas bagaimana mengoptimalkan fungsi kamera smartphone
bila memotret gelap atau foto langit malam, pada subbab setelahnya saya coba
bercerita kemudahan memakai OPPO seri F yang baru saja launching dan hasilnya
mengagumkan. Perjalanan dari FX Sudirman menuju Grand Indonesia jadi
menyenangkan. Kamu bisa lihat perbandingan hasilnya dengan menggunakan
fitur-fitur yang ada.
Foto langit malam lebih puas dan ramah lingkungan
Keluhan
lain bila memotret menggunakan smartphone adalah daya tahan baterai yang tidak
lama dan kapasitas penyimpanan yang kecil. Masalah ini membuat saya dan kamu
sering kelabakan begitu asyik memotret, eh, baterai mau habis atau memori
penyimpanan penuh. Ah pasti kesal. Saat baterai mau habis tinggal colokin power bank, tapi power bank seringkali mengganggu karena harus membawa dua device sekaligus (tentunya ribet Ya
Allah).
Membawa handphone canggih ini jadi menyenangkan.
Power bank bisa disimpan baik-baik dan saya bisa memotret sepuasnya. Yang jelas
baterainya sudah 4000 mAh, 41% lebih besar dibandingkan seri F sebelumnya. Pastinya
lebih tahan lama. Power bank akan jarang terpakai.
Konsumsi
daya pada layar dan CPU rendah. Layar pada F11 series dilengkapi dengan RAM
tersendiri yang bisa simpan data yang ditransfer ke prosesor buat kurangi
real-time refresh. Juga kurangi daya pada skenario penggunaan statis seperti
waktu melihat-lihat foto. Kadang kan kita suka sekali skrol-skrol foto, kadang Cuma
dilihat-lihat berulang kali. Begitu saja terus sampai negara api menyerang. Nah
untuk CPU bisa mengubah proses single-thread jadi tugas multi-thread, Bisa mengubah
tugas besar kemudian dipecah-pecah yang diproses berbarengan. Jika begitu, kinerjanya lebih optimal dan daya lebih hemat.
Apakah
sampai di situ saja? Tidak Fernando! Smarthphone
kece ini sudah dilengkapi dengan teknologi pengisian daya cepat, VOOC 3.0,
di mana teknologi ini VOOC tergolong teknologi paling aman dan cepat dalam hal
pengisian daya. Ada algoritma FCC baru, VOOC 3.0 bisa mengatur tegangan tinggi
saat terjadi proses tickle charging. Total waktu yang dibutuhkan agar baterai
penuh adalah satu setengah jam (80 menit). Teknologi ini un sudah dapat
sertifikasi TUV SUD. Sertifikasi ini menyatakan bahwa teknologi ini dapat
pengakuan oleh organisasi internasional terkemuka dalam hal keselamatan dan
kecepatan.
Kesimpulannya, smartphone ini canggih di kamera. Saat memotret
siang hari dan cahaya berlebih, kameranya dapat mengatur jumlah cahaya yang
harus masuk sehingga hasilnya cahayanya tidak berlebih. Begitu pun saat malam, memotret bisa lebih mudah karena punya teknologi mode malam yang tingkat
sensitivitas terhadap cahayanya tinggi. Sehingga bisa menghasilkan foto
fenomenal saat minim cahaya tanpa harus menggunakan mirrorless atau kamera DSLR.
Terakhir,
percayalah kalau smartphone canggih ini ramah lingkungan. Rinciannya ada pada,
hemat penggunaan listrik dengan kecepatan pengisian dayanya dan daya tahannya
lebih lama. Berbeda dengan lain yang seringkali harus dicolokin ke
saluran listrik. Belum lagi yang baterainya sudah bocor, power bank tidak boleh
ketinggalan. Sementara pengisian daya power bank membutuhkan waktu berjam-jam
bahkan seharian. Bayangkan saja bila dalam setiap rumah menggunakan smartphone
yang boros listrik. Kebutuhan listrik di Indonesia akan melonjak naik dan
semboyan, back to nature hanyalah
jadi simbol.
Comments