Pencahayaan di
dalam ruangan selalu jadi perdebatan sengit antara mereka yang suka terang dan
yang ingin ruangan terlihat berbeda. Beberapa orang rela membeli lampu kelap
kelip yang kecil-kecil itu hanya agar di ruangan punya daya tarik. Jadi kalau
sedang tidak ada tamu, lampu utama sengaja dimatikan. Tinggallah di ruangan
lampu hias kamar itu.
Memilih lampu kamar tidur
Paling signifikan memang lampu di kamar. Selain paling sering dikunjungi,
juga paling riskan bosan dengan warna lampunya. Beberapa orang sengaja membeli
lampu untuk ruang tidur aneka macam untuk menggantinya kalau bosan. Ada juga yang
memasang lampu hias di bagian belakang tempat tidur. Orang kreatif membuat
lampu kamar tidur dari barang-barang bekas, misalnya kaleng yang dibolongi
kecil-kecil. Di dalamnya ditempatkan lampu. Orang yang punya uang pasti membeli
lampu hias yang sesuai dengan tema ruangan.
Pilihan seperti apapun, bebas. Penting untuk kamu tahu bahwa pemilihan
lampu kamar tidur itu tidak boleh asal. Sesuaikan dengan kebutuhan,
berkonsultasilah dengan pakarnya agar tidak salah pakai. Jangan sampai juga
terlalu terang atau terlalu redup. Lampu yang redup menurunkan kesehatan mata,
begitu pun lampu yang terlalu terang. Hindari pencahayaan yang langsung
mengarah ke mata. Lampu kamar tidur biasanya diletakkan di atas kepala dan di
atas meja di sebelah kasur, sejajar dengan posisi kepala agar tidurnya nyenyak.
Oh iya pemilihan jenis lampu pun juga harus disesuaikan. Kamar tidur tidak
selalu buat tidur, tapi juga merebahkan diri, menonton TV, atau membaca buku.
Yang jelas kamar tidur perlu pecahayaan baik agar nyaman. Ada beberapa pilihan
lampu yang bisa dipakai di kamar, yaitu lampu dinding, lampu nakas, dan lampu
utama. Akan dibahas kemudian di subbab berikutnya.
Ide lampu tidur ala lampu kamar hotel
Konsep dasar pemilihan lampu kamar tidur adalah yang pencahayaannya lembut
dan hangat. Pemilihan warna yang menyilaukan membuat mata tidak nyaman.
Biasanya aktivitas di kamar cukup banyak ya, membaca, bermain handphone,
menulis, bermain laptop, tidur, terbangun untuk buang air kecil, dan lain-lain.
Saya sih rekomendasikan lampu plafon dan lampu dinding. Lampu hias kamar juga
bolh tuh. Ada beberapa lampu yang bisa diatur tingkat cahanyanya sehingga bia
diatur sesuai kebutuhan.
Nah, pilihannya juga tergantung kamu sih. Mau pilih lampu dinding atau
lampu plafon atau malah pilih keduanya. Kalau pilih keduanya (biasanya digunakan untuk lampu kamar hotel), lampu plafon atau
lampu dinding bisa dinyalakan salah satu kalau dirasa saat keduanya dinyalakan
terlalu silau. Atau kamu ingin memakai lampu nakas saja di sisi tempat tidur?
Boleh. Hahaha. Kok saya tidak konsisten ya. Ada banyak pilihan sih. Soalnya
kalau saya menginap di hotel, semua jenis lampu itu ada di kamar, mulai dari
lampu dinding lampu nakas, dan lampu plafon. Belum lagi beberapa lampu utama
yang diletakkan d beberapa titik. Saat butuh pencahayaan cukup banyak, lampu
utama saja yang dinyalakan sudah cukup.
Kalau mau bekerja semetara partner sedang pulas, saya nyalakan lampu sorot
yang hanya menerangi satu area saja. Saya sarankan sih kamu pakai lampu LED
karena biasanya mengeluarkan cahaya putih hangat sekaligus menghemat energi.
Perlu diperhatikan, lampu punya suhu warna berbeda. Biasanya ditunjukkan
dalam satuan Kelvin (K). Lampu dengan nikai Kelvin rendah menghasilkan cahaya
hangat dan lebih menyennagkan. Sementara itu kalau lampu yang nilai Kelvinnya
tinggi menghasilkan cahaya dingin yang lebih bersemangat. Kamu bisa pilih lampu
sesuai yang kamu inginkan atau bisa mengambil insirasi lampu kamar hotel
tertentu.
Ide lampu hias kamar yang bisa berbuah warna
Pemilihan beberapa jenis lampu di atas biasanya statis kan ya. Hanya ada satu warna dan tidak bisa diubah-ubah. Ada lagi nih teknologi yang belum banyak orang tahu, lampu Philips Hue, bisa berubah warnanya sehingga suasana kamar bisa berubah. Kenapa, karena ada lebih dari 16 juta warna yang bisa mengubah penerangan sehari-hari jadi lebih liar biasa.
Lampu Philips Hue merupakan sistem pencahayaan terkoneksi untuk rumah yang
terkemuka di dunia. Melalui berbagai program pengembang, sekarang Lampu Philips Hue
memiliki lebih dari 450 aplikasi pihak ketiga yang tersedia. Philips Hue mengubah
bagaimana cahaya digunakan di dalam dan di sekitar rumah untuk memperindah
ruangan, meningkatkan suasana hati atau sekadar memudahkan kehidupan
sehari-hari. Kenyataannya, kemungkinan yang ditawarkan tidak terbatas:
menstimulasi indera Anda, menerangi momen Anda, atau bahkan secara otomatis
menenangkan pikiran (memberikan peace of mind).
Philips Hue tidak cuma menerangi tapi juga bisa bikin pengalaman baru juga jadi ide lampu tidur.
Mengubah suasana ruangan bisa pakai smartphone. Ada pilihan nuansa putih apapun dari spektrum 16 juta warna lain
buat menemukan warna yang paling tepat dalam menciptakan suasana tertentu, atau
selaraskan (sync) cahaya dengan lagu, film, permainan (game), atau suasana hati
apa pun yang kamu suka.
Paling seru kalau mau ganti suasana seperti di dalam akuarium. Ide lampu tidur dengan lampu modern ini
bisa ganti warna jadi biru seperti di dalam akuarium besar. Bisa juga ganti
warna hijau atau agak oranye. Pastikan suasana yang ingin kamu bangun sesuai
dengan warna lampunya.
Pakai fitur jadwal untuk mendukung dan menstrukturkan urusan hari ke harimu. Lampu tanpa kabel ini dapat secara otomatis mati ketika kamu pergi dari rumah dan menyala
ketika kamu tiba. Lampu tanpa kabel ini juga dapat berlaku seolah kamu ada di rumah
dengan menyalakan dan mematikan lampu ruangan secara acak sehingga mengesankan
seseorang ada di rumah padahal sesungguhnya kamu jauh dari rumah. Haha. Bagus
buat menipu maling dan rampok, tapi jadi menyusahkan kalau sering didatangi rentenir.
Bisa digedor-gedor.
Kebetulan Signify, pemimpin dunia di bidang pencahayaan, sudah bermitra
dengan distributor nasional gadget berteknologi tinggi dan perangkat IoT
premium, Erajaya, untuk menghadirkan Philips Hue di toko-toko pilihan di
seluruh Indonesia. Berangkat dari kesamaan visi perusahaan untuk membangun
ekosistem digital seputar gaya hidup pintar, beberapa dari gerai ini juga akan
menampilkan Philips Hue Experience Zone yang memberi pelanggan kesempatan untuk
merasakan pengalaman langsung dari sistem pencahayaan terkoneksi ke lampu tanpa kabel itu, seperti di lampu kamar hotel.
Teknologi Philips Hue terhubung ke internet, bisa beriteraksi langsung dengan
cahaya melalui smartphone, bisa juga mengatur pencahayaan jarak jauh.“Saat ini, semakin banyak orang yang menikmati
manfaat dari gaya hidup digital. Di Signify, kami melihat bagaimana smart
living terkoneksi menarik minat masyarakat Indonesia masa kini, dan Erajaya
memiliki pandangan yang sama. Kesepakatan antara Signify dan Erajaya, akan
memperluas saluran distribusi Signify melalui mitra yang kuat dan berharga.
Kemitraan ini juga dimaksudkan untuk menginspirasi konsumen Indonesia untuk
mencoba dan menikmati lampu tanpa kabel, pencahayaan pintar terkemuka dunia, di rumah
mereka,” jelas Rami Hajjar, Country Leader Signify Indonesia.
Hingga akhir tahun ini, Erajaya akan menampilkan lampu Philips Hue, sistem
pencahayaan pintar untuk rumah yang populer, di kalangan pemilik rumah yang
paham teknologi (tech-savvy), di lebih dari 80 gerainya di seluruh Indonesia
termasuk gerai Erafone dan Urban Republic tertentu. Signify dan Erajaya
bermaksud untuk menambah Philips Hue Experience Zone di lebih dari 25 gerai di
kota-kota besar dalam 12 bulan ke depan.
Kebetulan penandatanganan kerjasama dilaksanakan di Thamrin Nine Balroom, 5
April 2019. Dicontohkan juga bagaimana kecanggihan teknologi tersebut bisa
dinyalakan hanya dengan suara. Jelasnya lampu Philips Hue itu lampu nirkabel. Ada
beberapa pilihan, ada yang bentuk lampu dan ada yang bentuk strip. Yang
berbentuk strip bisa diaplikasikan sebagai lampu plafon, lampu dinding, yang
jelas lampu hias kamar. Tuh kan, dapat ide lampu tidur yang ciamik akhirnya.
Tinggal ditempel dan warna cahayanya diatur menggunakan ponsel pintar.
Comments
Saya pernah berada dalam ruangan yang lampunya redup ala ala. Mata jadi ngantuk karenanya. Inilah yang saya maksud dengan berpengaruh dengan jiwa di atas.
Entah, bagaimana menurut kalian ..
Bener gak sii ??