Skip to main content

Energi Spiritual Itu Membuat Saya Merasa Ajaib


Melalui hukum kekekalan energi dalam ilmu fisika, energi dari sebuah sistem tertutup itu tidak berubah, akan tetap sama. Energi itu ada, tidak bisa diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, tapi bisa berubah bentuk.

Sebelum lanjut tentang pembahasan energi yang saya percaya saat ini, ada baiknya kamu paham terlebih dahulu konsep energi berdasarkan keilmuan. Saya jelaskan sedikit, energi dalam ilmu fisika adalah kemampuan untuk melakukan usaha. Energi dalam ilmu fisika bisa diukur dan ada satuannya tergantung energi apa yang akan kita hitung. Nah, ada energi lain, yaitu energi spiritual, yang sampai saat ini banyak orang tidak tahu. Saya pun baru tahu akhir-akhir ini istilahnya.


Berawal dari hipnoterapi

Tahu hipnoterapi kan? Awal mula kenal hipnoterapi waktu masih kuliah, sekitar tahun 2010. Kebetulan teman saya sampai rela membeli buku tentang itu, ada mp3 juga yang dia minta untuk saya dengarkan. Dengan mendengarkan mp3 hipnoterapi, saya tertidur seperti terhipnotis. Lucunya, waktu teman saya KKN di daerah terpencil dan mengajar di sebuah SMP, ia praktekkan apa yang sudah dia pelajari. Satu kelas tertidur, setelah itu dia populer dan disebut bisa menghipnotis orang.

Dari yang saya baca-baca ternyata hipnoterapi termasuk memanfaatkan energi magnetis (semoga tidak salah). Himponetapi menggunakan energi magnetis untuk menidurkan orang. Ada beberapa orang yang memanfaatkan energi ini hanya dengan tatapan dan sentuhan. Magnetism memanfaatkan mekanisme sistem saraf untuk memunculkan sensasi dengan mensugesti orang. 


Bertahun-tahun kemudian saya lebih suka mendengarkan mp3 hipnoterapi kalau kesulitan tidur atau sedang kacau. Hipnoterapi membantu saya mengembalikan kepercayaan diri karena menenangkan hati. Kadang bosan, saya putar mp3 murottal. Dengan kedua itu saya lebih tenang dan lebih mudah tidur. Ternyata selama ini saya memanfaatkan energi spiritual untuk menenangkan diri.

Ikut workshop Reiki

Sekitar tiga tahun lalu saya mendaftar acara di kompasiana. Saya tertarik dengan istilah terapi yang dipakai, lalu bingung begitu tiba di lokasi acara. Ini apa ya? Kok sepertinya jauh dari ekspektasi? Ini sihirkah? Ini melenceng dari agama? Setelah mendengar penyampaian tentang reiki, saya pun paham. Tidak ada yang mistis, dan tidak ada yang berbau sihir, tapi ini sudah dianugerahkan kepada setiap makhluk di bumi, baik makhluk hidup mau pun yang tak hidup.

Bingung ya, banyak pengertian reiki kalau googling. Yang paling gampang dipahami, reiki adalah energi dari alam semesta, di mana ajaran ini berasal dari Tibet. Dulu hanya dimiliki oleh kaum kerajaan dan sekarang sudah tersebar luas. Reiki banyak digunakan untuk terapi, penyembuhan, dan pengobatan penyakit medis dan psikis. Nah beruntungnya reiki bisa digunakan untuk mengeluarkan energi negatif bahkan untuk  perlindungan dari energi negatif.

Nah reiki pun termasuk energi spiritual (semoga saya tidak salah). Mengapa disebut energi spiritual? Apakah ada hubungannya dengan agama? Nah, saya bingung mau jawab iya atau tidak. Saya belum bisa menemukan jawaban yang tepat untuk ini. Nanti saya akan bahas sedikit tentang energi spiritual. Sementara itu saya mau bercerita terlebih dahulu.

Setelah teori, semua peserta harus praktek. Saya jadi terapisnya dan teman jadi pasiennya. Pasien posisinya duduk tegak dan rileks, sementara saya berdiri di belakangnya menghadapkan dua telapak tangan di punggungnya. Selama sekitar 5—10 posisi tanan tidak berubah dan saya merasa tidak terjadi apa-apa. Begitu duduk, pasien saya berbisik, “Tadi saya ngerasa punggung hangat begitu diterapi.” Saya jawab, “Oh ya?”.

Dari situlah saya makin tertarik tentang bagaimana cara kerja energi spiritual itu. Kemudian saya mulai terapi orang-orang terdekat termasuk diri sendiri. Bu dan kakak perempuan saya yang beberapa kali minta reiki. Ada rasa senang, apa yang saya dapat berguna, tapi ada masalah lain. Saya pegal-pegal kalau terapi orang. Mangkanya malas kadang, biasanya saya suka terapi sendiri sambil tidur. Bangun tidur biasanya saya merasa lebih baik.

Kemudian Dikenalkan dengan Access Bars

Butuh waktu lebih dari 10 tahun sejak saya mengenal hipnoterapi sampai ke Access Bars. Teman saya, Imawan Ansari, bloger juga, bercerita tentang kelas bars, semacam terapi begitu. Dari gambaran kecil itu, saya langsung tertarik. 

Saya bersama teman-teman dan dr david, guru kami di kelas Access Bars


Mengapa? Pertama saya masih merasa ajaib mengapa tangan saya bisa merasakan hangat saat melakukan reiki? Mengapa keluarga saya bilang merasa lebih baik setelah direiki? Bahkan saya sendiri merasakan itu ketika mereiki diri sendiri. Begitu saya cari tahu apa itu access bars yang saya temukan selalu begini, access bars adalah metode yang dilakukan untuk melepaskan emosi, perasaan, pandangan, dan pikiran yang selama ini menghalangi kita untuk berkembang, mengambil kebahagiaan dan kesuksesan. Caranya dengan melepaskan energi yang tersimpan di tubuh dengan menyentuh 32 titik di tubuh. Access bars mampu membebaskan diri kita dari belenggu-belenggu yang menjerat kita.

Semua yang saya dapat adalah teori. Apa sih? Adakah penjelasan yang lebih sederhana yang bisa saya terima? Jawabannya hanya, ikut kelas. Keinginan saya hanya satu, saya ingin menjadi penyembuh bagi orang-orang, apapun penyakitnya.

Oh ya, kalau mau cari tahu tentang access bars, silakan browsing karena teman-teman saya banyak yang sudah mengulasnya. Kali ini saya tidak akan bercerita tentang teorinya.

Apa belajar reiki tidak cukup? Tidak! 

Ketika saya dihadapkan di kelas, saya diminta untuk meletakkan semua harapan termasuk “menjadi penyembuh” selama di dalam kelas, selama melakukan terapi, dan selama diterapi. Syaratnya hanya menerima, ikhlas, fokus, dan rileks.

Ada peristiwa unik begitu saya dibars oleh teman yang sama-sama belajar. Posisi saya dalam keadaan berbaring di kasur lipat dan pejamkan mata. Begitu diterapi, rasa kantuk menguat dan saya tidak sadarkan diri. Dalam keadaan itu, saya melihat spektrum warna biru kemudian berganti ungu, lalu berganti lagi menjadi putih. Begitu seterusnya sampai saya benar-benar tidak merasakan apa-apa. Kamu tahu, saya seperti tidak ada, kosong, tidak merasakan apapun, sama seperti saat tidur. Yang saya tahu begitu saya bangun, saya merasa lebih segar meskipun ada rasa yang aneh di kepala. Saya tidak bisa menjelaskan itu bagaimana rasanya.


Begitu saya konfirmasi dengan dr David, fasilitator bars, beliau hanya menjawab, “Tidak apa-apa, itu warna baru, bagian dari enlightmet journey.” Lalu beliau mengirimkan gambar cakra dan warna-warnanya. Enlightment journey menurut Islam adalah ma’rifat.

Bingung? Haha.. Saya yakin kamu sama bingungnya dengan saya, tapi lupakan sejenak tentang enlightmet journey dan makrifat terlebih dahulu. Nanti saya akan membuat tulisan khusus seputar itu.

Melakukan terapi pada teman

Saya merasa agak sedikit gila setelah ikut kelas bars. Hahaha... Bayangkan, saat saya fokus pada telapak tangan, selalu bisa merasakan ada energi panas yang saya rasakan. Misalnya nih saya sedang di jalan dan saya memainkan tangan, saya bisa merasa ada energi hangat yang dialirkan dari dalam tubuh. Hem, pernah lihat film-film laga atau superhero? Beberapa dari mereka punya kekuatan lalu bisa membunuh musuh dengan mengeluarkan sinar ke arah musuh. Nah, seperti itu tapi tidak sekuat itu juga.

Rasa hangatnya ada di permukaan telapak tangan saja dan itu terjadi kalau saya mau saja. Kalau tidak sedang memikirkan apapun, rasa hangat itu tidak akan muncul. Kalau dengan reiki saya harus membuat simbol terlebih dahulu, tapi dengan bars saya hanya berkomunikasi lewat isi kepala saja.


Tes pertama saya lakukan pada teman. Saya dekatkan telapak tangan hampir menyentuh kulitnya kemudian saya tanya, “Kamu merasa apa?” Awalnya dia menggeleng. Saya tanya lagi, “Tidak merasa hangat begitu?” Ia langsung bilang, “Iya karena tanganmu panas.” Saya tertawa. Terus di kemudian hari saya ceritakan kalau saya bisa reiki dan bars. Saya ceritakan pada teman-teman juga kalau saya bisa reiki dan bars. Beberapa orang tertarik, saya membuat janji.

Sebenarnya kalau untuk melakukan terapi, di kelas saya sudah melakukan dua kali ke dua orang berbeda. Saya rasakan panas begitu saya sentuhkan ujung jari di titik-titik kepalanya. Usai ikut kelas, saya terapi teman. Hal pertama yang cukup mengagetkan adalah rasa panas untuk banyak titik yang saya sentuh. Pernah membuka magic com yang berisi nasi panas lalu wajahmu ada tepat di atasnya? Nah begitu rasanya. Setiap berpindah titik, kepalanya seperti beruap dan panasnya terasa di ujung jari.

Pasien kedua, kebetulan teman saya indigo, bisa melihat makhluk selain yang terlihat. Dia bilang, ketika dibars, dia melihat ada pola-pola energi dalam keadaan mata tertutup. Setiap titik yang saya sentuh, polanya berbeda. Dia pun melihat pola seperti sarang laba-laba dengan cukup jelas dan indah sekali. Kemudian dia juga melihat ada siluet sosok manusia perlahan jalan mendekat. Sayangnya ada saat di mana saya lepas salah satu tangan untuk melakukan hal lain dan pola energinya seperti terpecah dan dia menjadi tidak konsentrasi. Akibatnya proses bars terhenti. Saya belum konfirmasi ke dr David untuk masalah ini sih, tapi saya akan memberi tahumu nanti kalau sudah tahu jawabannya.


Pasien ketiga tak banyak memberi ulasan. Dia hanya memberi tahu bahwa setelah dibars, tidurnya menjadi lebih nyenyak. Jujur pengalaman saya dengan energi spiritual semacam ini terasa aneh dan luar biasa. Saya merasa seperti orang zaman dulu yang mengeluarkan kesaktian. Hahah.  

Oh ya ngomong-ngomong, setelah dibars, saya tidak serta merta jadi manusia berhati malaikat atau semua penyakit fisik, hati, dan jiwa lantas hilang. Tidak. Namun, saya merasakan ada yang berbeda setelah diterapi dan melakukan terapi kepada orang lain. Saya merasa lebih baik dalam menjaga emosi. Agak sulit dijelaskan sih memang, tapi penjelasan ini sepertinya akan membantu meski tidak begitu tepat. 

Jika sebelumnya saat saya murka atau merah terhadap sesuatu, kepala saya jadi panas dan berat kemudian tanpa sadar (beberapa kali juga dalam keadaan sadar) dalam hati berdoa hal-hal buruk untuk orang lain. Ada lagi, amarah-amarah yang saya simpan di masa lalu makin terkontrol dan disadarkan dengan narasi seperti ini di kepala, “Hal buruk apapun yang terjadi di masa lalu adalah jalanku untuk jadi saat ini.”

Energi spiritual sudah diberikan Tuhan dan melalui hipnoterapi, reiki, dan yang terakhir (yang paling berpengaruh) access bars saya akhirnya tahu tentang itu. Buat kamu yang belum sampai ke tahap percaya, tidak apa-apa. Eh tunggu, tulisan ini belum selesai. Bahasan tentang energi, energi spiritual, dan enlightment journey belum selesai. Saya akan lanjutkan di tulisan selanjutnya. Tunggu ya.

Comments

Tanti Amelia said…
Saya nungguin .. penasaran access bars itu makhluk apa
Nchie Hanie said…
Huahahaha perjalanan energi spiritualnya kereen. Nah, spektrum2 cahaya itu jadi inget pelajaran sekolah ya
Semoga Access Bars ini bermanfaat terutama buat diri sendiri, setelah itu baru ke orang lain. Happy NgeBars Uwan.
Unknown said…
Sy juga bisa merasakan klo ada bagian tubuh pasien yg sakit itu terasa panas di tangan saya, dan pasien jg merasa tangan sy panas/hangat,tp sy tdk tahu apa", ini terjadi begitu saja, tdk tahu apa yg harus sy lakukan,tp sy senang bila dpt membantu untuk kebaikan.
Tania said…
Akhirnya terjawab sudah. Thank You so much!🥺

Paling banyak dibaca

Jamur blotong Nama Ilmiahnya Ternyata Coprinus sp.

Saya menduga jamur yang selama ini saya beri nama jamur blotong nama ilmiahnya Coprinus sp. Setiap usai musim giling, biasanya musim hujan, saya dan tetangga berburu jamur ini di tumpukan limbah blotong di dekat Pabrik Gula Wringin Anom, Situbondo. Jamur Coprinus sp . tumbuh di blotong Asli, kalau sudah tua, payungnya akan berwarna hitam seperti tinta dan meluruh sedikit demi sedikit Sudah sekian lama mencari tahu, berkat tulisan saya sendiri akhirnya saya tahu namanya, meski belum sampai ke tahap spesies . Jamur yang bisa dimakan ini tergolong dalam ordo dari Agaricales dan masuk dalam keluarga Psathyrellaceae. Selain itu, jamur ini juga suka disebut common ink cap atau inky cap (kalau benar nama ilmiahnya Coprinus atramentarius ) atau Coprinus sterquilinus (midden inkcap ) . Disebut begitu karena payungnya saat tua akan berwarna hitam dan mencair seperti tinta. Nama yang saya kemukakan juga berupa dugaan kuat, bukan berarti benar, tapi saya yakin kalau nama genusnya Copr

Menggali Rasa dan Inovasi Kopi Lokal di Setiap Seruput

Dibuat menggunakan Canva Setiap seruput kopi menyimpan cerita yang tak terduga, mulai dari ladang petani hingga ke cangkir kita. Apa jadinya jika kita bisa merasakan perjalanan rasa itu dengan lebih mendalam, dari setiap proses pengolahan biji hingga teknik penyeduhan yang memikat? Sebuah Warisan yang Harus Dilestarikan Gambar pribadi (@uwansart) Indonesia memang istimewa, terutama dalam hal kopi. Di sini, dari Sabang sampai Merauke, kita punya beragam jenis kopi dengan cita rasa yang kaya dan unik. Setiap daerah, dari Aceh sampai Papua, menawarkan sensasi kopi yang berbeda-beda, masing-masing menyimpan cerita dan karakteristik yang khas. Keberagaman inilah yang membuat kopi Indonesia begitu istimewa dan kian diakui dunia internasional. Saat ini, Indonesia bahkan tercatat sebagai penghasil kopi terbesar ke-4 di dunia—sebuah pencapaian yang tentunya patut dibanggakan. Dalam acara Eco Blogger Squad yang berlangsung dengan penuh semangat, meskipun aku hanya menyaksikan secara online melal

Golda Coffee dan Kopi ABC Botol, Kopi Kekinian, Kopi Murah Cuma 3000an

Kamu suka kopi hitam pekat, kopi susu, kopi kekinian, atau yang penting kopi enak di kedai kopi? Mungkin kita sering sekali nongkrong bersama teman di kedai kopi mencoba berbagai aneka ragam kopi, mahal pun tak masalah, tapi yang jadi persoalan jika sedang miskin, apakah akan tetap nongkrong? Pilihannya ya minuman murah, misalnya kopi murah dan kopi enak yang cuma 3000an ini.   Aku, Uwan Urwan, memang bukan penikmat kopi banget, tapi suka minum kopi, kadang sengaja mampir ke kedai kopi punya teman, paling sering membeli kopi Golda Coffee dan/atau Kopi ABC Botol, yang harganya hanya 3000an. Aku akan mencoba mereview empat rasa dari dua merek yang kusebut sebelumnya. Golda Coffee kutemukan di minimarket punya dua rasa, yaitu Golda Coffee Dolce Latte dan Golda Coffee Cappucino. Sementara Kopi ABC botol juga kutemukan dua rasa, chocho malt coffee dan kopi susu.   Keempat rasa kopi kekinian kemasan itu aku pikir sama karena biasanya hanya membeli, disimpan di kulkas, dan langsung ku

Bunga Telang Ungu (Clitoria ternatea) Jadi Alternatif Pengganti Indikator PP Sintetis

Makin ke sini, ketenaran bunga telang (Clitoria ternatea L.) kian meluas. Banyak riset terbit di internet, juga tak ketinggalan pecinta herbal dan tanaman obat ikut berkontribusi memperluas infromasi itu.  Bunga telang ungu, tanaman yang juga dikenal dengan nama butterfly pea itu termasuk endemik karena berasal dari Ternate, Maluku, Indonesia. Meski begitu, banyak sumber juga mengatakan bahwa bunga telang berasal dari Afrika, India, Amerika Selatan, dan Asia tropis. Banyak info simpang siur karena sumber-sumber yang aku baca pun berasal dari riset-riset orang. Nanti jika ada waktu lebih aku akan melakukan riset lebih dalam mengenai asal usulnya. Antosianin bunga telang merupakan penangkal radikal bebas Kredit : researchgate.net Bunga telang kaya akan antosianin. Antosianin adalah golongan senyawa kimia organik berupa pigmen yang larut dalam air, menghasilkan warna oranye, merah, ungu, biru, sampai hitam. Tak hanya pada bunga Clitoria ternatea, antosianin juga ada di banyak buah dan say

Bagaimana menu isi piringku yang benar?

Sering mendengar frase Isi Piringku? Hem, sebagian orang pasti tahu karena kampanye yang dimulai dari Kementerian Kesehatan ini sudah digaungkan di mana-mana, mulai dari media sosial, workshop-workshop kesehatan di daerah-daerah, dan sosialisasi ke ibu-ibu begitu ke Posyandu.  Slogan Isi Piringku menggantikan 4 Sehat 5 Sempurna Isi Piringku adalah acuan sajian sekali makan. Kampanye ini sudah diramaikan sejak tahun 2019 menggantikan kampanye 4 sehat 5 sempurna. Empat sehat lima sempurna terngiang-ngiang sekali sejak kecil. Terdiri dari nasi, lauk-pauk, sayur-mayur, buah-buahan, dan susu adalah kombinasi sehat yang gizinya dibutuhkan tubuh, sebab mengandung karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral, susu adalah penyempurnanya. Kenapa harus berganti slogan?  Slogan 4 Sehat 5 Sempurna yang aku tangkap maknanya, dalam setiap makan harus ada empat komposisi dan susu. Mengenai jumlahnya, aku bisa ambil nasi lebih banyak dengan sedikit sayur atau sebaliknya, atau sebebas-bebasnya kita saja.

Energi Alternatif: Antara Ketergantungan Listrik dan Kerusakan Lingkungan

Dalam dunia yang semakin modern ini, melalui sorotan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, aku mengembara melihat perubahan perilaku rumah tangga secara menyeluruh di Indonesia. Televisi menjadi kawan setia dengan kehadiran mencapai 97,36%, diikuti oleh kulkas, mesin cuci, dan kipas angin yang melibas sekitar 96,72%, 86,62%, dan 96,13% dari rumah tangga. Di sisi lain, perabotan modern seperti kompor listrik dan setrika listrik menyentuh kehidupan 82,11% dan 93,22% rumah tangga. Ketergantungan Indonesia pada Listrik dan Dampak Negatif Lingkungan pada Perubahan Iklim Tak hanya itu, alat elektronik memainkan peran sentral dalam kehidupan sehari-hari. Laptop menjadi penguasa dengan persentase 67,45%, sementara handphone mendominasi dengan keterpaparan mencapai 99,13%. Meski komputer, tablet, kamera digital, dan perangkat lain memiliki penetrasi yang beragam, kesimpulannya tetap jelas: masyarakat Indonesia telah menggenggam era listrik dengan tangan terbuka. Persentase tinggi ini men

Alun-alun Situbondo Dulu dan Sekarang

Alun-alun ibarat pusat sebuah kota, semua orang bisa berkumpul di tempat itu untuk berbagai kegiatan, sebagai ruang publik, ruang sosial, dan ruang budaya. Alun-alun sudah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit. Umumnya alun-alun dikelilingi oleh masjid, pendopo, penjara, dan area perkantoran dan dibatasi oleh jalan. Dulunya area ini dipagari Begitu pun Alun-alun Situbondo, batas selatan adalah pendopo, batas barat adalah Masjid Agung Al-Abror, batas timur adalah penjara, dan area perkantoran ada di bagian utara. Dulu, ada pohon beringin besar di tengah-tengah alun-alun Situbondo. Aku tidak ingat betul seberapa besar tapi yang aku tahu dulu ada di tengah-tengah. Masjid Al-Abror juga sudah jauh lebih bagus sekarang Alun-alun Situbondo pernah punya pohon beringin besar Gerakan protes pada akhir masa kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid, tahun 2001, memicu gerakan besar yang menumbangkan sekitar seratus pohon, termasuk pohon beringin di alun-alun karena dianggap sebagai simbol partai Golka

Styrofoam Aman Digunakan Kok. Siapa Bilang berbahaya?

Hasil pengujian Badan POM RI terhadap 17 jenis kemasan makanan styrofoam menunjukkan bahwa semua kemasan tersebut memenuhi syarat, artinya styrofoam aman digunakan. Sampai detik ini tidak ada satu negara pun melarang penggunaan styrofoam atas dasar pertimbangan kesehatan. Pelarangan penggunaan styrofoam, nantinya akan jadi sampah non organik, di beberapa negara biasanya berhubungan dengan pencemaran lingkungan. Padahal daur ulang styrofoam sangat mudah. Menurut JECFA-FAO/WHO monomer stiren pada wadah gabus tidak mengakibatkan gangguan kesehatan jika residunya berada di ambang batas 40-500 ppm. Kalau mencapai 5000 ppm bisa menyebabkan kanker. Bungkus makanan hangat pakai styrofoam aman kok Kemasan makanan styrofoam ternyata sebagian besar adalah udara Badan POM RI menguji 17 jenis kemasan, antara lain berupa gelas POP MIE rasa baso, gelas POP Mie Mini rasa ayam bawang, mangkuk NISSIN Newdles Mie Goreng Pedas Kriuk Bawang, mangkuk Bowl Noodle Soup Kimchi flavour Vegetal, kot

Batik Mangrove, Qorry’s Journey in Conservation & Heritage

I feel like when I wear batik, I look more elegant and even more handsome. Haha! I have to admit, there was a time when I considered batik to be old-fashioned. The designs didn't appeal to me, and I saw it as something my parents or grandparents would wear on formal occasions. But everything changed for me on October 2, 2009, when UNESCO officially recognized batik as an Intangible Cultural Heritage. Suddenly, batik wasn’t just a piece of cloth anymore; it was a symbol of identity, culture, and pride for the Indonesian people. Designers started experimenting with patterns, and batik garments became more fashionable. I found myself buying batik shirts to support our cultural heritage, and my love for batik grew deeper as I discovered the beautiful artistry behind it. Batik, with its intricate techniques, symbols, and cultural significance, has been a part of Indonesia's identity for centuries. It wasn’t long before batik from various regions, including my hometown of Situbondo,

Bukit Pecaron, Wisata Religi yang Wajib Dikunjungi

Situbondo memiliki banyak pesantren yang tersebar dari ujung barat sampai ujung timur. Pernah mengunjungi pesantren atau melihat segerombolan anak pondok (biasanya anak pondok pesantren disebut anak pondok)? Eniwei , anak pondok sangat khas cara berpakaian dan bertuturnya. Saya adalah orang yang senang berteman dengan anak pondok. Selain karena ramah dan hangat, mereka biasanya tak bermewah-mewah dalam berpakaian. Saya pun jadi nyaman karena tak harus bergaya berlebihan. Biasanya ada banyak orang datang ke pondok pesantren, bertemu kyai, melakukan doa bersama. Bukit syariah Bicara soal pesantren yang tak jauh dari keagamaan, ada salah satu dari beberapa destinasi wisata religi di Situbondo yang biasa didatangi orang dari luar kota, yaitu Bukit Pecaron. Apasih itu Bukit Pecaron? Saya sebut bukit syariah boleh ya. Bukit Pecaron adalah nama bukit kecil yang terletak di tepian pantai di Desa Pasir Putih, Kecamatan Bungatan, Kabupaten Situbondo. Sejak kecil saya cuma bisa mel