Melalui hukum kekekalan energi
dalam ilmu fisika, energi dari sebuah sistem tertutup itu tidak berubah, akan
tetap sama. Energi itu ada, tidak bisa diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan,
tapi bisa berubah bentuk.
Sebelum lanjut tentang pembahasan
energi yang saya percaya saat ini, ada baiknya kamu paham terlebih dahulu
konsep energi berdasarkan keilmuan. Saya jelaskan sedikit, energi dalam ilmu
fisika adalah kemampuan untuk melakukan usaha. Energi dalam ilmu fisika bisa
diukur dan ada satuannya tergantung energi apa yang akan kita hitung. Nah, ada
energi lain, yaitu energi spiritual,
yang sampai saat ini banyak orang tidak tahu. Saya pun baru tahu akhir-akhir
ini istilahnya.
Berawal dari hipnoterapi
Tahu hipnoterapi kan? Awal mula
kenal hipnoterapi waktu masih kuliah, sekitar tahun 2010. Kebetulan teman saya
sampai rela membeli buku tentang itu, ada mp3 juga yang dia minta untuk saya
dengarkan. Dengan mendengarkan mp3 hipnoterapi, saya tertidur seperti
terhipnotis. Lucunya, waktu teman saya KKN di daerah terpencil dan mengajar di
sebuah SMP, ia praktekkan apa yang sudah dia pelajari. Satu kelas tertidur,
setelah itu dia populer dan disebut bisa menghipnotis orang.
Dari yang saya baca-baca ternyata
hipnoterapi termasuk memanfaatkan energi magnetis (semoga tidak salah).
Himponetapi menggunakan energi magnetis untuk menidurkan orang. Ada beberapa
orang yang memanfaatkan energi ini hanya dengan tatapan dan sentuhan. Magnetism
memanfaatkan mekanisme sistem saraf untuk memunculkan sensasi dengan mensugesti
orang.
Bertahun-tahun kemudian saya
lebih suka mendengarkan mp3 hipnoterapi kalau kesulitan tidur atau sedang
kacau. Hipnoterapi membantu saya mengembalikan kepercayaan diri karena
menenangkan hati. Kadang bosan, saya putar mp3 murottal. Dengan kedua itu saya
lebih tenang dan lebih mudah tidur. Ternyata
selama ini saya memanfaatkan energi spiritual untuk menenangkan diri.
Ikut workshop Reiki
Sekitar tiga tahun lalu saya
mendaftar acara di kompasiana. Saya tertarik dengan istilah terapi yang
dipakai, lalu bingung begitu tiba di lokasi acara. Ini apa ya? Kok sepertinya
jauh dari ekspektasi? Ini sihirkah? Ini melenceng dari agama? Setelah mendengar
penyampaian tentang reiki, saya pun paham. Tidak ada yang mistis, dan tidak ada
yang berbau sihir, tapi ini sudah dianugerahkan kepada setiap makhluk di bumi,
baik makhluk hidup mau pun yang tak hidup.
Bingung ya, banyak pengertian
reiki kalau googling. Yang paling
gampang dipahami, reiki adalah energi dari alam semesta, di mana ajaran ini berasal
dari Tibet. Dulu hanya dimiliki oleh kaum kerajaan dan sekarang sudah tersebar
luas. Reiki banyak digunakan untuk terapi, penyembuhan, dan pengobatan penyakit
medis dan psikis. Nah beruntungnya reiki bisa digunakan untuk mengeluarkan
energi negatif bahkan untuk perlindungan
dari energi negatif.
Nah reiki pun termasuk energi
spiritual (semoga saya tidak salah). Mengapa disebut energi spiritual? Apakah
ada hubungannya dengan agama? Nah, saya bingung mau jawab iya atau tidak. Saya
belum bisa menemukan jawaban yang tepat untuk ini. Nanti saya akan bahas
sedikit tentang energi spiritual. Sementara itu saya mau bercerita terlebih
dahulu.
Setelah teori, semua peserta
harus praktek. Saya jadi terapisnya dan teman jadi pasiennya. Pasien posisinya
duduk tegak dan rileks, sementara saya berdiri di belakangnya menghadapkan dua
telapak tangan di punggungnya. Selama sekitar 5—10 posisi tanan tidak berubah
dan saya merasa tidak terjadi apa-apa. Begitu duduk, pasien saya berbisik,
“Tadi saya ngerasa punggung hangat begitu diterapi.” Saya jawab, “Oh ya?”.
Dari situlah saya makin tertarik
tentang bagaimana cara kerja energi spiritual itu. Kemudian saya mulai terapi
orang-orang terdekat termasuk diri sendiri. Bu dan kakak perempuan saya yang
beberapa kali minta reiki. Ada rasa senang, apa yang saya dapat berguna, tapi
ada masalah lain. Saya pegal-pegal kalau terapi orang. Mangkanya malas kadang,
biasanya saya suka terapi sendiri sambil tidur. Bangun tidur biasanya saya
merasa lebih baik.
Kemudian Dikenalkan dengan Access Bars
Butuh waktu lebih dari 10 tahun
sejak saya mengenal hipnoterapi sampai ke Access
Bars. Teman saya, Imawan Ansari, bloger juga, bercerita tentang kelas bars,
semacam terapi begitu. Dari gambaran kecil itu, saya langsung tertarik.
Saya bersama teman-teman dan dr david, guru kami di kelas Access Bars |
Mengapa? Pertama saya masih merasa
ajaib mengapa tangan saya bisa merasakan hangat saat melakukan reiki? Mengapa
keluarga saya bilang merasa lebih baik setelah direiki? Bahkan saya sendiri
merasakan itu ketika mereiki diri sendiri. Begitu saya cari tahu apa itu access
bars yang saya temukan selalu begini, access bars adalah metode yang dilakukan
untuk melepaskan emosi, perasaan, pandangan, dan pikiran yang selama ini
menghalangi kita untuk berkembang, mengambil kebahagiaan dan kesuksesan.
Caranya dengan melepaskan energi yang tersimpan di tubuh dengan menyentuh 32
titik di tubuh. Access bars mampu membebaskan diri kita dari belenggu-belenggu
yang menjerat kita.
Semua yang saya dapat adalah
teori. Apa sih? Adakah penjelasan yang lebih sederhana yang bisa saya terima?
Jawabannya hanya, ikut kelas. Keinginan saya hanya satu, saya ingin menjadi
penyembuh bagi orang-orang, apapun penyakitnya.
Oh ya, kalau mau cari tahu tentang access bars, silakan browsing karena
teman-teman saya banyak yang sudah mengulasnya. Kali ini saya tidak akan bercerita
tentang teorinya.
Apa belajar reiki tidak cukup?
Tidak!
Ketika saya dihadapkan di kelas,
saya diminta untuk meletakkan semua harapan termasuk “menjadi penyembuh” selama
di dalam kelas, selama melakukan terapi, dan selama diterapi. Syaratnya hanya
menerima, ikhlas, fokus, dan rileks.
Ada peristiwa unik begitu saya
dibars oleh teman yang sama-sama belajar. Posisi saya dalam keadaan berbaring
di kasur lipat dan pejamkan mata. Begitu diterapi, rasa kantuk menguat dan saya
tidak sadarkan diri. Dalam keadaan itu, saya melihat spektrum warna biru
kemudian berganti ungu, lalu berganti lagi menjadi putih. Begitu seterusnya
sampai saya benar-benar tidak merasakan apa-apa. Kamu tahu, saya seperti tidak
ada, kosong, tidak merasakan apapun, sama seperti saat tidur. Yang saya tahu
begitu saya bangun, saya merasa lebih segar meskipun ada rasa yang aneh di
kepala. Saya tidak bisa menjelaskan itu bagaimana rasanya.
Begitu saya konfirmasi dengan dr
David, fasilitator bars, beliau hanya menjawab, “Tidak apa-apa, itu warna baru,
bagian dari enlightmet journey.” Lalu
beliau mengirimkan gambar cakra dan warna-warnanya. Enlightment journey menurut Islam adalah ma’rifat.
Bingung? Haha.. Saya yakin kamu
sama bingungnya dengan saya, tapi lupakan sejenak tentang enlightmet journey dan makrifat terlebih dahulu. Nanti saya akan
membuat tulisan khusus seputar itu.
Melakukan terapi pada teman
Saya merasa agak sedikit gila
setelah ikut kelas bars. Hahaha... Bayangkan, saat saya fokus pada telapak
tangan, selalu bisa merasakan ada energi panas yang saya rasakan. Misalnya nih
saya sedang di jalan dan saya memainkan tangan, saya bisa merasa ada energi
hangat yang dialirkan dari dalam tubuh. Hem, pernah lihat film-film laga atau
superhero? Beberapa dari mereka punya kekuatan lalu bisa membunuh musuh dengan
mengeluarkan sinar ke arah musuh. Nah, seperti itu tapi tidak sekuat itu juga.
Rasa hangatnya ada di permukaan
telapak tangan saja dan itu terjadi kalau saya mau saja. Kalau tidak sedang
memikirkan apapun, rasa hangat itu tidak akan muncul. Kalau dengan reiki saya
harus membuat simbol terlebih dahulu, tapi dengan bars saya hanya berkomunikasi
lewat isi kepala saja.
Tes pertama saya lakukan pada
teman. Saya dekatkan telapak tangan hampir menyentuh kulitnya kemudian saya
tanya, “Kamu merasa apa?” Awalnya dia menggeleng. Saya tanya lagi, “Tidak
merasa hangat begitu?” Ia langsung bilang, “Iya karena tanganmu panas.” Saya
tertawa. Terus di kemudian hari saya ceritakan kalau saya bisa reiki dan bars.
Saya ceritakan pada teman-teman juga kalau saya bisa reiki dan bars. Beberapa
orang tertarik, saya membuat janji.
Sebenarnya kalau untuk melakukan
terapi, di kelas saya sudah melakukan dua kali ke dua orang berbeda. Saya
rasakan panas begitu saya sentuhkan ujung jari di titik-titik kepalanya. Usai
ikut kelas, saya terapi teman. Hal pertama yang cukup mengagetkan adalah rasa
panas untuk banyak titik yang saya sentuh. Pernah membuka magic com yang berisi nasi panas lalu wajahmu ada tepat di atasnya?
Nah begitu rasanya. Setiap berpindah titik, kepalanya seperti beruap dan
panasnya terasa di ujung jari.
Pasien kedua, kebetulan teman
saya indigo, bisa melihat makhluk selain yang terlihat. Dia bilang, ketika
dibars, dia melihat ada pola-pola energi dalam keadaan mata tertutup. Setiap
titik yang saya sentuh, polanya berbeda. Dia pun melihat pola seperti sarang
laba-laba dengan cukup jelas dan indah sekali. Kemudian dia juga melihat ada
siluet sosok manusia perlahan jalan mendekat. Sayangnya ada saat di mana saya
lepas salah satu tangan untuk melakukan hal lain dan pola energinya seperti
terpecah dan dia menjadi tidak konsentrasi. Akibatnya proses bars terhenti.
Saya belum konfirmasi ke dr David untuk masalah ini sih, tapi saya akan memberi
tahumu nanti kalau sudah tahu jawabannya.
Pasien ketiga tak banyak memberi ulasan.
Dia hanya memberi tahu bahwa setelah dibars, tidurnya menjadi lebih nyenyak. Jujur
pengalaman saya dengan energi spiritual semacam ini terasa aneh dan luar biasa.
Saya merasa seperti orang zaman dulu yang mengeluarkan kesaktian. Hahah.
Oh ya ngomong-ngomong, setelah
dibars, saya tidak serta merta jadi manusia berhati malaikat atau semua
penyakit fisik, hati, dan jiwa lantas hilang. Tidak. Namun, saya merasakan ada
yang berbeda setelah diterapi dan melakukan terapi kepada orang lain. Saya
merasa lebih baik dalam menjaga emosi. Agak sulit dijelaskan sih memang, tapi
penjelasan ini sepertinya akan membantu meski tidak begitu tepat.
Jika sebelumnya saat saya murka
atau merah terhadap sesuatu, kepala saya jadi panas dan berat kemudian tanpa
sadar (beberapa kali juga dalam keadaan sadar) dalam hati berdoa hal-hal buruk
untuk orang lain. Ada lagi, amarah-amarah yang saya simpan di masa lalu makin
terkontrol dan disadarkan dengan narasi seperti ini di kepala, “Hal buruk
apapun yang terjadi di masa lalu adalah jalanku untuk jadi saat ini.”
Energi spiritual sudah diberikan
Tuhan dan melalui hipnoterapi, reiki, dan yang terakhir (yang paling
berpengaruh) access bars saya akhirnya tahu tentang itu. Buat kamu yang belum
sampai ke tahap percaya, tidak apa-apa. Eh tunggu, tulisan ini belum selesai.
Bahasan tentang energi, energi spiritual, dan enlightment journey belum
selesai. Saya akan lanjutkan di tulisan selanjutnya. Tunggu ya.
Comments
Semoga Access Bars ini bermanfaat terutama buat diri sendiri, setelah itu baru ke orang lain. Happy NgeBars Uwan.