Skip to main content

Film Indonesia Terbaru, Film Koki-koki Cilik 2 Cocok Temani Liburanmu

Saya ingin bertepuk tangan atas keberhasilan film Koki-koki Cilik menghiasi film Indonesia sebagai salah satu film anak terbaik yang pernah saya tonton. Berangkat dari situ, lahirlah kemudian film Koki-koki Cilik 2.

Saya masih ingat cerita Koki-koki Cilik pertama, Bima sebagai aktor utama ingin sekali ikut kompetisi Cooking Camp yang memang diadakan setiap tahun, tapi ia berasal dari keluarga kurang mampu. Melihat itu sang ibu menabung untuknya. Begitu uang pendaftaran sebesar 10juta terkumpul, ibunya mendaftarkannya tapi sayangnya biaya pendaftarannya naik. Melalui sebuah keajaiban (saya lupa detailnya), akhirnya Bima pun bisa ikut Cooking Camp. 


Peserta lain ternyata termasuk anak kota yang tergolong cukup secara ekonomi. Di situlah ia bertemu dengan Chef Grant (Ringgo Agus Rahman), Audrey (Chloe X), Oliver (Patrick Miligan), Ben (Cole Gribble), Jody (Clay Gribble), Niki (Clarice Cutie), Melly (Alifa Lubis), Key (Romaria Simbolon), Kevin (Marcello), dan Alva (Ali Fikry). Selama Cooking Camp, mereka mendapat tantangan memasak dari Chef Grant yang kemudian dikompetisikan. Pemenangnya Audrey Cooking Campnya adalah si Audey. Itu pun karena Bima sengaja melakukan sedikit kesalahan agar Audrey juara dan bisa bertemu sang ayah, seperti yang dijanjikan ibunya.

Pemain baru di Film Koki-koki Cilik 2

Salah satu rekomendasi film anak terbaik ini benar-benar berbeda. Wajar sih karena sutradaranya pun berbeda. Di film kedua ini MNC Pictures menggunakan Viva Westi sebagai sutradaranya. Sementara untuk sutradara film pertamanya adalah Ifa Ifansyah. Ada pemain baru dan beberapa pemain lama tidak ada di film anak-anak ini. Ya, Chloe X dan beberapa artis cilik tidak ada. Kehadiran Morgan Oey pun tidak ada. Wajah baru justru membuat film anak-anak ini jadi berbeda, yaitu Muhammad Ahdiyat sebagai Adit (pemain film horor Indonesia, Pengabdi Setan), Kimberly Rider sebagai Adel (tante Adit), dan Christian Sugiono sebagai Chef Evan di mana ia dikisahkan menjadi celebrity chef





Karekter paling top di film Koki-koki Cilik 2 buat saya adalah Adel (Kimberly Rider) dan Melly (Alifah Lubis). Adel (Kimberly Rider) yang keibuan, penyabar, kalem, dan lembut membuat perannya cukup kuat. Awalnya saya bingung, Adel (Kimberly Rider) perannya sebagai siapa sebab tidak dijelaskan. Kemudian dia dijelaskan sebagai tantenya Adit yang menggantikan peran ibunnya. Ibu Adit ke mana? Ah, ke mana ya?

Mulanya saya berpikir Adel (Kimberly Rider) adalah pacar Chef Evan (Christian Sugiono), tapi ternyata adiknya. Haha... Chef Evan (Christian Sugiono) diperankan sebagai orang sibuk dan ia paling banyak muncul di bagian akhir. Awal-awal cerita justru ceritanya lebih banyak fokus ke Cooking Camp dan anak-anak lulusan Cooking Camp yang mau reuni bertemu Chef Grant.


Adit (Muhammad Ahdiyat) berperan sebagai anak yang suka memasak berkat ibunya. Masakan Adit (Muhammad Ahdiyat) dinilai enak dan ia juga ingin ikut Cooking Camp. Karena alasan tertentu, Adit (Muhammad Ahdiyat) dilarang memasak oleh sang ayah, Chef Evan (Christian Sugiono) sehingga ia harus memasak sembunyi-sembunyi. Lagi-lagi saya ingin membahas Adel (Kimberly Rider) yang senantiasa membuat film anak Indonesia ini jadi manis.

Film anak Indonesia yang menghibur dan kocak

Drama kesedihan dalam film anak terbaik ini hanya sedikit. Kamu tidak perlu bawa tisu atau kain pel untuk mengeringkan pipi. Secara keseluruhan kocak dan ramai. Melly (Alifa Lubis) harus diberi penghargaan pemain tercentil, nyebelin, sekaligus kocak dalam film anak Indonesia ini. Ya, favorit saya berubah ya, padahal film yang pertama saya mengidolakan Bima (Farraz Fatik) dan Niki (Clarice Cutie). Peran Bima (Farraz Fatik) dan Niki (Clarice Cutie) menjadi tidak menonjol di salah satu film Indonesia ini. Kehadiran Melly (Alifa Lubis) menjadi dominan. Niki (Clarice Cutie) yang pada film Koki-koki Cilik cukup kalem dan manis, di putaran kedua jadi lebih periang. Tampaknya pertemanan setahun dengan Melly (Alifa Lubis) mengubahnya karakternya. Haha...


Film anak Indonesia ini juga ringan. Meski kamu tiak menonton yang pertama, kamu masih bisa paham kok dengan jalan ceritanya. Nah, sayangnya saya kurang begitu suka dengan karakter Chef Grant (Ringgo Agus Rahman. Apa ya? Hem, pertama saya cukup sedih dengan kemunculan Chef Grant (Ringgo Agus Rahman) di awal cerita dengan jambang dan kumis palsu. Kedua, kerapuhan yang dia tunjukkan di awal cerita justru tampak aneh, kurang galak dan kurang rapuh. Haha.. Bagaimana ya, kenapa jadi sulit dijelaskan ya? 

Nah, Chef Grant (Ringgo Agus Rahman) tertolong oleh hadirnya anak-anak kecil yang jago masak dan Adel (Kimberly Rider). Justru saya merasa Chef Grant (Ringgo Agus Rahman) menarik perhatian saya saat filmnya sudah mau berakhir. Bagaimana dengan kekurangan lain dalam film ini? Pasti ada ya. Kalau dibandingkan dengan sisi positif dan nilai hiburannya, ya kekurangannya hanya sepersekian persenlah. 





Oh ya, hampir lupa. Buat kamu yang suka cowok ganteng, pada film pertama Morgan Oey memang oksigen sekali, mendamaikan hati, jiwa, dan pikiran yang selama ini buta karena api cemburu. Jangan sedih, Kehadiran Chef Evan (Christian Sugiono) tentu akan membuat kamu sama-sama melelehnya, apalagi dia memang diperankan sebagai selebriti yang punya peran penting di Cooking Camp.


Nah sebagai penutup, film Koki-koki Cilik 2 sebagai film Indonesia, film anak Indonesia, film anak-anak, film anak terbaik, atau apalah namanya, hahaha, wajib kamu tonton. Eh, nonton sekeluarga malah bagus, apalagi kalau mengajak anak-anak di rumah. Film ini juga bisa membuat orangtua sadar bahwa mendengarkan anak dan mewujudkan mimpi anak juga perlu. Selamat Viva Westi, selamat MNC Pictures atas film untuk liburan ini.(Uwan Urwan/kredit foto: Koki-koki Cilik 2)

Comments

Paling banyak dibaca

Jamur blotong Nama Ilmiahnya Ternyata Coprinus sp.

Saya menduga jamur yang selama ini saya beri nama jamur blotong nama ilmiahnya Coprinus sp. Setiap usai musim giling, biasanya musim hujan, saya dan tetangga berburu jamur ini di tumpukan limbah blotong di dekat Pabrik Gula Wringin Anom, Situbondo. Jamur Coprinus sp . tumbuh di blotong Asli, kalau sudah tua, payungnya akan berwarna hitam seperti tinta dan meluruh sedikit demi sedikit Sudah sekian lama mencari tahu, berkat tulisan saya sendiri akhirnya saya tahu namanya, meski belum sampai ke tahap spesies . Jamur yang bisa dimakan ini tergolong dalam ordo dari Agaricales dan masuk dalam keluarga Psathyrellaceae. Selain itu, jamur ini juga suka disebut common ink cap atau inky cap (kalau benar nama ilmiahnya Coprinus atramentarius ) atau Coprinus sterquilinus (midden inkcap ) . Disebut begitu karena payungnya saat tua akan berwarna hitam dan mencair seperti tinta. Nama yang saya kemukakan juga berupa dugaan kuat, bukan berarti benar, tapi saya yakin kalau nama genusnya Copr

Menggali Rasa dan Inovasi Kopi Lokal di Setiap Seruput

Dibuat menggunakan Canva Setiap seruput kopi menyimpan cerita yang tak terduga, mulai dari ladang petani hingga ke cangkir kita. Apa jadinya jika kita bisa merasakan perjalanan rasa itu dengan lebih mendalam, dari setiap proses pengolahan biji hingga teknik penyeduhan yang memikat? Sebuah Warisan yang Harus Dilestarikan Gambar pribadi (@uwansart) Indonesia memang istimewa, terutama dalam hal kopi. Di sini, dari Sabang sampai Merauke, kita punya beragam jenis kopi dengan cita rasa yang kaya dan unik. Setiap daerah, dari Aceh sampai Papua, menawarkan sensasi kopi yang berbeda-beda, masing-masing menyimpan cerita dan karakteristik yang khas. Keberagaman inilah yang membuat kopi Indonesia begitu istimewa dan kian diakui dunia internasional. Saat ini, Indonesia bahkan tercatat sebagai penghasil kopi terbesar ke-4 di dunia—sebuah pencapaian yang tentunya patut dibanggakan. Dalam acara Eco Blogger Squad yang berlangsung dengan penuh semangat, meskipun aku hanya menyaksikan secara online melal

Golda Coffee dan Kopi ABC Botol, Kopi Kekinian, Kopi Murah Cuma 3000an

Kamu suka kopi hitam pekat, kopi susu, kopi kekinian, atau yang penting kopi enak di kedai kopi? Mungkin kita sering sekali nongkrong bersama teman di kedai kopi mencoba berbagai aneka ragam kopi, mahal pun tak masalah, tapi yang jadi persoalan jika sedang miskin, apakah akan tetap nongkrong? Pilihannya ya minuman murah, misalnya kopi murah dan kopi enak yang cuma 3000an ini.   Aku, Uwan Urwan, memang bukan penikmat kopi banget, tapi suka minum kopi, kadang sengaja mampir ke kedai kopi punya teman, paling sering membeli kopi Golda Coffee dan/atau Kopi ABC Botol, yang harganya hanya 3000an. Aku akan mencoba mereview empat rasa dari dua merek yang kusebut sebelumnya. Golda Coffee kutemukan di minimarket punya dua rasa, yaitu Golda Coffee Dolce Latte dan Golda Coffee Cappucino. Sementara Kopi ABC botol juga kutemukan dua rasa, chocho malt coffee dan kopi susu.   Keempat rasa kopi kekinian kemasan itu aku pikir sama karena biasanya hanya membeli, disimpan di kulkas, dan langsung ku

Bunga Telang Ungu (Clitoria ternatea) Jadi Alternatif Pengganti Indikator PP Sintetis

Makin ke sini, ketenaran bunga telang (Clitoria ternatea L.) kian meluas. Banyak riset terbit di internet, juga tak ketinggalan pecinta herbal dan tanaman obat ikut berkontribusi memperluas infromasi itu.  Bunga telang ungu, tanaman yang juga dikenal dengan nama butterfly pea itu termasuk endemik karena berasal dari Ternate, Maluku, Indonesia. Meski begitu, banyak sumber juga mengatakan bahwa bunga telang berasal dari Afrika, India, Amerika Selatan, dan Asia tropis. Banyak info simpang siur karena sumber-sumber yang aku baca pun berasal dari riset-riset orang. Nanti jika ada waktu lebih aku akan melakukan riset lebih dalam mengenai asal usulnya. Antosianin bunga telang merupakan penangkal radikal bebas Kredit : researchgate.net Bunga telang kaya akan antosianin. Antosianin adalah golongan senyawa kimia organik berupa pigmen yang larut dalam air, menghasilkan warna oranye, merah, ungu, biru, sampai hitam. Tak hanya pada bunga Clitoria ternatea, antosianin juga ada di banyak buah dan say

Energi Alternatif: Antara Ketergantungan Listrik dan Kerusakan Lingkungan

Dalam dunia yang semakin modern ini, melalui sorotan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, aku mengembara melihat perubahan perilaku rumah tangga secara menyeluruh di Indonesia. Televisi menjadi kawan setia dengan kehadiran mencapai 97,36%, diikuti oleh kulkas, mesin cuci, dan kipas angin yang melibas sekitar 96,72%, 86,62%, dan 96,13% dari rumah tangga. Di sisi lain, perabotan modern seperti kompor listrik dan setrika listrik menyentuh kehidupan 82,11% dan 93,22% rumah tangga. Ketergantungan Indonesia pada Listrik dan Dampak Negatif Lingkungan pada Perubahan Iklim Tak hanya itu, alat elektronik memainkan peran sentral dalam kehidupan sehari-hari. Laptop menjadi penguasa dengan persentase 67,45%, sementara handphone mendominasi dengan keterpaparan mencapai 99,13%. Meski komputer, tablet, kamera digital, dan perangkat lain memiliki penetrasi yang beragam, kesimpulannya tetap jelas: masyarakat Indonesia telah menggenggam era listrik dengan tangan terbuka. Persentase tinggi ini men

Bagaimana menu isi piringku yang benar?

Sering mendengar frase Isi Piringku? Hem, sebagian orang pasti tahu karena kampanye yang dimulai dari Kementerian Kesehatan ini sudah digaungkan di mana-mana, mulai dari media sosial, workshop-workshop kesehatan di daerah-daerah, dan sosialisasi ke ibu-ibu begitu ke Posyandu.  Slogan Isi Piringku menggantikan 4 Sehat 5 Sempurna Isi Piringku adalah acuan sajian sekali makan. Kampanye ini sudah diramaikan sejak tahun 2019 menggantikan kampanye 4 sehat 5 sempurna. Empat sehat lima sempurna terngiang-ngiang sekali sejak kecil. Terdiri dari nasi, lauk-pauk, sayur-mayur, buah-buahan, dan susu adalah kombinasi sehat yang gizinya dibutuhkan tubuh, sebab mengandung karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral, susu adalah penyempurnanya. Kenapa harus berganti slogan?  Slogan 4 Sehat 5 Sempurna yang aku tangkap maknanya, dalam setiap makan harus ada empat komposisi dan susu. Mengenai jumlahnya, aku bisa ambil nasi lebih banyak dengan sedikit sayur atau sebaliknya, atau sebebas-bebasnya kita saja.

Alun-alun Situbondo Dulu dan Sekarang

Alun-alun ibarat pusat sebuah kota, semua orang bisa berkumpul di tempat itu untuk berbagai kegiatan, sebagai ruang publik, ruang sosial, dan ruang budaya. Alun-alun sudah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit. Umumnya alun-alun dikelilingi oleh masjid, pendopo, penjara, dan area perkantoran dan dibatasi oleh jalan. Dulunya area ini dipagari Begitu pun Alun-alun Situbondo, batas selatan adalah pendopo, batas barat adalah Masjid Agung Al-Abror, batas timur adalah penjara, dan area perkantoran ada di bagian utara. Dulu, ada pohon beringin besar di tengah-tengah alun-alun Situbondo. Aku tidak ingat betul seberapa besar tapi yang aku tahu dulu ada di tengah-tengah. Masjid Al-Abror juga sudah jauh lebih bagus sekarang Alun-alun Situbondo pernah punya pohon beringin besar Gerakan protes pada akhir masa kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid, tahun 2001, memicu gerakan besar yang menumbangkan sekitar seratus pohon, termasuk pohon beringin di alun-alun karena dianggap sebagai simbol partai Golka

Batik Mangrove, Qorry’s Journey in Conservation & Heritage

I feel like when I wear batik, I look more elegant and even more handsome. Haha! I have to admit, there was a time when I considered batik to be old-fashioned. The designs didn't appeal to me, and I saw it as something my parents or grandparents would wear on formal occasions. But everything changed for me on October 2, 2009, when UNESCO officially recognized batik as an Intangible Cultural Heritage. Suddenly, batik wasn’t just a piece of cloth anymore; it was a symbol of identity, culture, and pride for the Indonesian people. Designers started experimenting with patterns, and batik garments became more fashionable. I found myself buying batik shirts to support our cultural heritage, and my love for batik grew deeper as I discovered the beautiful artistry behind it. Batik, with its intricate techniques, symbols, and cultural significance, has been a part of Indonesia's identity for centuries. It wasn’t long before batik from various regions, including my hometown of Situbondo,

Styrofoam Aman Digunakan Kok. Siapa Bilang berbahaya?

Hasil pengujian Badan POM RI terhadap 17 jenis kemasan makanan styrofoam menunjukkan bahwa semua kemasan tersebut memenuhi syarat, artinya styrofoam aman digunakan. Sampai detik ini tidak ada satu negara pun melarang penggunaan styrofoam atas dasar pertimbangan kesehatan. Pelarangan penggunaan styrofoam, nantinya akan jadi sampah non organik, di beberapa negara biasanya berhubungan dengan pencemaran lingkungan. Padahal daur ulang styrofoam sangat mudah. Menurut JECFA-FAO/WHO monomer stiren pada wadah gabus tidak mengakibatkan gangguan kesehatan jika residunya berada di ambang batas 40-500 ppm. Kalau mencapai 5000 ppm bisa menyebabkan kanker. Bungkus makanan hangat pakai styrofoam aman kok Kemasan makanan styrofoam ternyata sebagian besar adalah udara Badan POM RI menguji 17 jenis kemasan, antara lain berupa gelas POP MIE rasa baso, gelas POP Mie Mini rasa ayam bawang, mangkuk NISSIN Newdles Mie Goreng Pedas Kriuk Bawang, mangkuk Bowl Noodle Soup Kimchi flavour Vegetal, kot

Fried Chicken Enak di Situbondo, Kamu Wajib Tahu!

Tidak ada KFC atau pun McD di Situbondo, ya setidaknya hingga kini dan beberapa waktu ke depan. Dulu sempat ada CFC, belum sempat berkunjung, eh sudah tutup. Jika aku ingin makan ayam goreng krispi di Situbondo beli di mana? Beberapa warung makan di Situbondo juga menjual ayam goreng tepung. Memang tak khusus ayam goreng. Berbeda dengan di kota besar, di mana gerai olahan ayam tepung bisa ditemui di mana pun. Hisana Fried Chicken Situbondo punya rasa khas, jadi salah satu favoritku Bila kamu sedang travelling ke Situbondo dan sangat ingin menikmati ayam goreng krispi, aku cukup merekomendasikan makan di Hisana Fried Chicken. Sesuai namanya, Hisana adalah gerai ayam goreng tepung yang cukup terkenal dan banyak digemari. Hisana Fried Chicken tidak hanya ada di Situbondo, tapi juga di Jakarta, Bandung, dan kota-kota lain. Sudah ada ratusan outlet yang tersebar di banyak titik di Indonesia. Hanya saja aku baru tahu ada brand ayam goreng krispi lokal ini begitu pulang ke Situbondo. Meski ad