Jangan
berkomentar, “Segera menikah!” Saya tabok muka Anda! Wkwk..
Saya beritahu
sesuatu, menikah dan punya anak itu tidak semudah beli bubur ayam di pinggir
jalan. Prosesnya cukup panjang dan buat anak tidak juga untuk main-main, kan?
Saya tidak akan curhat tentang kenapa saya masih jomlo sampai sekarang, eh,
siapa bilang jomlo? Tidak ya? Week....
Demi menyiapkan
diri sendiri untuk menjadi calon suami dan calon bapak, saya menimba ilmu
tentang dunia perbayian, saya beranikan ikut workshop tentang makanan
pendamping ASI (MPASI). Hih, itu kan buat perempuan? Eh, siapa bilang? Sebagai
calon ayah, saya juga perlu tahu informasi lengkap tentang itu.
Pentingnya Healthy Eating habit pada periode 1000 Hari Pertama Kehidupan
Menurut WHO, status gizi anak Indonesia masih masuk ke dalam kategori gizi buruk. Penyebabnya adalah faktor ekonomi, kurang edukasi, dan gencarnya promosi makanan dan minuman praktis. Ditemukan di Kendari, orang tua berikan susu kental manis sebagai minuman pengganti susu untuk bayi. Kebayang ngerinya seperti apa jika sejak bayi sudah dicekoki produk seperti itu. Periode 100 hari pertama kehidupan tidak mendapatkan cukup gizi akibat pola makan yang salah.
Susu paling baik
adalah air susu ibu. Lagi-lagi karena faktor ekonomi, orang-orang lebih pilih
susu kental manis sebagai susu yang diangap menyehatkan. Bayangkan saja jika
orang tua itu membeli susu khusus bayi? Berapa uang yang harus dikeluarkan
setiap bulan? Sementara keadaan ekomoni tidak memungkinkan. Ah, saya berlebihan
ya? Terdengar sepele memang. Namun, yang sepele-sepele biasanya di kemudian
hari jadi berbahaya dan tidak dapat ditangani.
1000 hari pertama kehidupan juga disebut sebagai window of
opportunity. Harus 1000 hari? Iya. Selama 1000 hari, anak sedang
dalam masa emas pertumbuhannya. Hal-hal vital benar-benar tumbuh dan terbentuk
dalam fase itu, termasuk otak. 1000 hari
pertama kehidupan dihitung mulai dari hari pertama konsepsi lalu terbentuk
embrio hingga anak berusia dua tahun. Kecukupan gizi selama hamil hingga
tahun-tahun pertama kehidupan anak berperan dalam membentuk fungsi otak hingga
membantu memperkuat sistem imun. Pada 1000 hari pertama kehidupan, sudah dapat
ditentukan bagaimana masa depan anak kemudian.
Saat bayi
lahir, hanya 25% bagian otaknya yang berkembang. Namun ketika menginjak usia 3
tahun perkembangan otak ini sudah meningkat hingga 80%. Pesatnya tumbuh kembang
anak selama periode 1000 hari pertama kehidupannya harus didukung dengan
pemenuhan gizi yang tepat. Untuk itulah penting konsep healthy eating habit
diterapkan. Harus ada makanan pendamping ASI (MPASI)
Makanan pendamping ASI (MPASI) untuk tumbuh kembang optimal anak
Tak hanya anak, seorang ibu juga harus memperhatikan asupan makanan selama proses kehamilan sampai menyusui, juga saat mengenalkan makanan pada anak. Healthy eating habit merupakan solusi terbaik. Nah, bukan masalah healthy eating habitnya juga, tapi apakah pemberian nutrisinya sudah benar atau tidak? Pemberian makan yang salah berpengaruh terhadap tumbuh kembang optimal anak.
Riset Kesehatan
Dasar tahun 2018 melaporkan bahwa ada 30,8% balita Indonesia yang mengalami
stunting dan 17.7% balita Indonesia mengalami gizi buruk. Harusnya tahun ini
sudah berkurang ya jumlahnya meski masi ada saja yang mengalami. Healthy eating habit harus dimulai sejak
ibu hamil untuk memenuhi gizi untuk anak. Nah ini yang saya bilang, punya anak
tidak serta merta punya, tapi bagaimana seorang iu dan ayah bertanggungjawab
terhadap asupan calon anak mereka juga. Kalau belum mampu, lebih baik ditunda.
Teorinya sih begitu.
Kebetulan
informasi yang saya dapat sebagian besar dari paparan dr Frieda Handayani,
SpA(K), dokter spesialis anak konsultan gastrohepatologi. Nah, menurut dr Frieda,
anak yang sudah cukup usia secara fisik dan mental, bisa diperkenalkan dengan
makanan pendamping ASI (MPASI) di mana nutrisi, frekuensi, tekstrur, sampai
porsi gizi untuk anak disesuaikan. Masa tumbuh kembang optimal anak juga perlu
diberi variasi untuk MPASInya.
Kebutuhan gizi
untuk anak terdiri dari karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin, dan
mineral. Oh ya, sebaiknya kamu tidak memperkenalkan makanan pedas; makanan
berbumbu tajam;, buah yang sangat asam; makanan yang mengandung gas; makanan
yang mengandung banyak garam, gula, penyedap rasa, dan lemak jenuh. Masih belum
cukup usia.
Pembahasan
selanjutnya adalah pada masa pengenalan makanan, kamu bisa bagi dalam dua
tahap, yaitu pada saat anak berusia 6-12 bulan dan usia 12-24 bulan. Untuk tahap
pertama bisa dikenalkan dengan MPASI, sedangkan untuk tahap kedua dikenalkan
dengan makanan keluarga, yang seperti dikonsumsi setiap hari. Asupan gizi untuk
anak pada usia 6-7 bulan, perlu diberikan makanan yang dihaluskan dan disaring
dengan tekstur lumat dan kental, untuk usia 8-9 bulan makanannya harus
dilumatkan, untuk usia 9-12 bulan makananya kasar dan lauknya dicincang kasar,
dan untuk usia satu tahun ke atas bisa diberikan makanan keluarga.
Jadi, nutrisi
untuk anak harus benar-benar diperhatikan jenisnya, jumlahnya, dan berapa kali
dalam sehari agar tumbuh kembang optimal anak lebih baik.
Comments