Tradisi berburu jamur blotong tiap tahun
sudah turun-temurun. Jamur pangan yang tidak banyak orang tahu ini tidak dijual bebas, hanya ada pada saat blotong ditumpuk dan dibiarkan dalam jangka waktu tertentu. Beberapa orang memang tidak berani mengonsumsi jamur sembarangan, untuk itu biasanya hanya mengonsumsi jamur yang bisa dimakan yang sudah umum di pasaran.
Sebelum ada gas 3 kg bertengger di setiap dapur, untuk
memasak, orang-orang masih menggunakan minyak tanah. Namun kebiasaan
menggunakan tungku biasa dengan bahan bakar kayu belum ditinggalkan. Blotong
sebagai limbah tebu dibuang dan dimanfaatkan oleh warga untuk dibuat kayu
bakar. Biasanya dipadatkan terlebih dahulu kemudian dibentuk menjadi persegi
empat. Ada yang menjual bahan bakar dari blotong itu, ada juga yang dipakai
untuk diri sendiri.
Mulanya blotong dibuang begitu
saja, kemudian orang-orang harus membeli. Lama-lama blotong tidak lagi
diperjualbelikan. Tidak ada lagi masyarakat yang memproduksi bahan bakar lagi.
Blotong kemudian dibuang begitu saja, sementara itu masyarakat benar-benar
memakai minyak tanah dan sebagian yang mampu menggunakan kompor gas.
Jamur blotong adalah jamur yang bisa dimakan
Cerobong asap PG Wringin Anom |
Berdasarkan cerita, di tempatku, Pabrik Gula Wringin Anom, Situbondo, Jawa Timur, jamur yang bisa dimakan ini ditemukan oleh seorang nenek yang tinggal tak jauh dari tempat tinggal saya. Ia berburu jamur blotong dan memasaknya di rumahnya. Ternyata tidak beracun. Dan entah siapa yang memulai, saya dan teman-teman (lupa usia waktu itu, 10 tahun mungkin, ahahaha) berburu jamur. Biasanya blotong dibuang begitu saja di tempat pembuangan, tepat di belakang pabrik gula. Ada area luas di sana dan blotong dibiarkan berbulan-bulan sampai kering dan dibakar.
Tiap tahun, kami, anak-anak yang
lagi senang-senangnya nyolong, berburu jamur blotong dan jamur yang bisa
dimakan lainnya. Tak hanya blotong, kami juga suka berburu bekicot dan keong mas. Untuk
urusan bekicot dan keong mas, orang dewasa dulu juga ikut berburu loh, sampai
pernah ada yang dapat satu karung (ya tidak penuh juga sih) bekicot lalu
dimasak ramai-ramai. Pesta bekicot. Halah.
Baca juga : Nikmatnya makan jamur yang tumbuh di blotong
Nah serunya, saya dan teman-teman setiap pulang sekolah selalu bertemu dan punya rencana untuk pergi ke suatu tempat. Lihat momennya dulu apa. Kalau ada panen jagung, padi, atau semangka, kami lebih memilih untuk memungut sisa-sisa panen yang memang sengaja ditinggalkan dan membawanya pulang. Okeh, ini mulai melenceng lagi. Hahah. Saking serunya mengingat masa kecil yang dipenuhi dengan bermain di tegal dan sawah. Jamur yang tumbuh di blotong memang terlihat tidak biasa, tapi termasuk jamur pangan loh.
Berburu jamur pangan di Pabrik Gula Wringin Anom, Situbondo
Biasanya ada yang nyeletuk,
“Nyare kolat yuk!” (Nyari jamur, yuk!) Dan kami langsung setuju. Tidak butuh waktu lama, tanpa
mengenakan alas kaki, masing-masing sudah menenteng kresek untuk wadahnya dan
kayu kecil untuk mengais permukaan tumpukan blotong. Biasanya jamur ini akan ada kalau musim giling sudah berlalu dan tidak selalu musim hujan.
Sebenarnya kawasan Pabrik Gula Wringin Anom, Situbondo
tidak untuk umum. Hanya saja, kami bebas masuk ke dalam lewat pintu mana saja,
baik saat musim giling atau pun tidak. Kalau pun ditanyakan satpam yang
berjaga, kami tinggal menjawab, “Mau cari jamur, Pak!” (dalam bahasa Madura
tentunya). Sudah sangat lumrah bagi kami mencari jamur pangan itu, pasti diizinkan
masuk. Lagipula tidak ada hal yang bisa dicuri kecuali besi-besi besar (ya
kalau mau nyolong sih pasti akan ketahuan).
Meski dalam keadaan terik, kami
masih mencarinya. Pulang-pulang kami membawa sekantung jamur untuk dimasak di
rumah. Biasanya sih memang ditumis saja. Kalau dulu kebanyakan anak-anak yang
mencari jamur pangan ini, belakangan orang dewasa pun ikut berburu. Kalau sedang panen,
dari pagi, siang, sampai sore ada saja yang mencarinya. Herannya, meski sudah
sering dicari, minimal kami mendapatkan semangkuk tumisan jamur lezat ini untuk
dihidangkan di meja makan. Kalau beruntung bisa dapat lebih.
Lalu saya penasaran, jamur yang bisa dimakan ini namanya apa sih? Sebagai seorang lulusan Biologi, saya akan penasaran sampai mati kalau tidak tahu namanya. Minimal tahu namanya terlebih dahulu, selanjutnya pasti bermanfaat. Saya akan berbagi infomasi agar semakin banyak orang tahu bahwa jamur yang tumbuh di blotong itu lezat. Kalau sudah begitu, sumber penghasil blotong di pabrik-pabrik gula akan termanfaatkan, termasum di Pabrik Gula Wringin Anom, Situbondo. Yuk berburu jamur blotong di daerahmu!
Comments