Begitu semua gaji
hasil bekerja di media sosial tertampung di rekening, sudah tentu saya harus
mengeluarkan sebagian untuk zakat, membeli keperluan bulanan, bayar BPJS, dan
tak lupa belanja baju buat keperluan kalau diundang ke acara tertentu, dan gara-gara Pasar
Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) di Jakarta Convention Centre saya harus...
Tahan, jangan belanja dulu!
Sejak akhir bulan
Juli 2019 kemarin sudah diwanti-wanti untuk tidak gegabah belanja ke tempat
lain, “Di Pasar idEA bakalan diskon gede-gedean. Belanja di sana saja.”
Berbekal datang
ke Jakarta Fair dari tahun ke tahun dan berkunjung ke toko di mall tapi pada
saat-saat tertentu sedang promo besar-besaran, saya dan teman-teman sepakat
untuk TAHAN BELANJA terlebih dahulu, termasuk belanja online. Ya karena kami
yakin barang yang dijual pun murah-murah. Seperti biasa, barang murah kudu
butuh ketelitian saat membeli.
Tanggal 15
Agustus 2019 adalah pembukaan Pasar idEA. Sebelumnya, buat kamu yang belum
tahu, Pasar idEA adalah festival belanja online to offline pertama dan terbesar
di Indonesia dan digelar di Jakarta Convention Centre. Kegiatan ini dibuka oleh
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara. Kerennya, Pasar idEA adalah
hasil kerja sama antara Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) dengan PT. Traya
Eksibisi Internasional (Traya Indonesia) akan berlangsung pada 15-18 Agustus
2019 cuma di Hall A & B, Jakarta Convention Center.
Semua e-commerce ada di satu atap berkat Asosiasi E-Commerce Indonesia
Oke, begitu sampai di Pasar idEA hari kedua booth Tokopedia sudah menyambut, kemudian diikuti oleh booth Bliblidotcom. Main-main dululah ke booth Tokopedia, keluar-keluar dapat notebook dan voucher diskon belanja 90% yang bisa dipakai di sana. Begitu masuk ke hall, waah, ada banyak sekali pelaku industri berbaris rapi di stan masing-masing. Tersebutlah mereka itu pelau industri e-commerce dan top seller masing-masing platform (Tokopedia, Lazada, Shopee, Elevenia, Bliblidotcom, dan Bukalapak). Tak hanya itu, selaku industri di bawah naungan Kementerian Perindustrian juga memamerkan produk mereka.
“Melalui Pasar idEA di Jakarta Convention Centre, kami ingin membangun
sinergi dengan para pelaku usaha, pemerintah, komunitas dan masyarakat sehingga
memiliki semangat yang sama untuk memperkuat ekosistem digital. Apalagi
tantangannya sekarang adalah bagaimana meningkatkan volume dan daya saing
produk lokal di pasar e-commerce,” ujar Ketua Asosiasi E-Commerce Indonesia
(idEA), Ignatius Untung.
Penyelenggara
targetkan 120.000 pengunjung yang disekitar 250 peserta pameran yang terdiri
dari para unicorn, pelaku usaha e-commerce, perusahaan logistik dan pengiriman,
serta UMKM dengan produk lokal yang terkurasi di area khusus Lokal Good. Promonya
pun menarik.
Kalap belanja di Jakarta Convention Center dong!
Melihat postingan
teman-teman di media sosial pada hari pertama sudah membuat mata saya tak sabar
untuk memiliki beberapa. Yang pertama kali diincar adalah booth Etnic Vibes, di
mana yang dijual adalah produk-produk tenun, yaitu tas tenun, baju tenun, ikat
kepala, topi, sampai gelang. Akhirnya saya mengantongi baju tenun, ikat kepala,
dan tasnya. Bahagia, iya, akhirnya punya juga setelah sekian lama mengincarnya.
Saya telusuri
satu per satu karena memang hanya ada di Hall A dan Hall B, tidak di banyak
hall di JCC. Oh ya, dalam bayangan saya sebelum masuk ke Pasar idEA adalah
produk yang dijual tidak jauh berbeda dengan di Jakarta Fair atau pasar kaget,
atau yang sejenisnya. Berbeda!
Saya bilang
berbeda karena produk-produknya tidak biasa, karena memang yang berada di sana
adalah pebisnis kreatif, mulai dari GummyBox buat anak-anak, produk kulit,
cemilan inovasi baru, jenis sambal yang baru, produk fashion pilihan, dan
lain-lain. Apa saya perlu rinci lagi untuk cemilannya? Oke, cemilannya, seperti
cokelat tempe, rengginang aneka rasa (saya beli yang rasa rumput laut), manisan
tomat, berbagai jenis kopi, madu, keripik singkong sambal rasa lokal, kacang
omiyago, es krim lapis roti yang hanya lima ribu rupiah, krupuk jengkol, dan
masih banyak lagi. Oh ya ada satu sambal yang cukup menggelitik, yaitu sambal
buah salak.
Kebetulan saya
juga mencicipi banyak makanan di sana sini, tapi belinya hanya di beberapa
stan, jadi tahu. Wkwkwk. Produk fashion kebanyakan banyak disediakan untuk
perempuan, untuk produk pria lebih sedikit. Saya jelas tidak mengunjungi toko
yang menjual baju-baju perempuan dong. Hehe...
Jadi, pebisnis
yang meramaikan Pasar idEA di Jakarta Convention Center adalah mereka yang menjual produk-produk unik dan kreatif.
Meski tidak sebanyak di Jakarta Fair, acara ini sangat menggairahkan.
Booth-booth e-commerce dan jasa pengiriman barang yang meramaikan, menawarkan
permainan dan merchandise. Karena bolak-balik sampai bosan, sales-sales yang
bertugas berhasil menciduk kami di mana-mana. Tebak saya dapat apa saja? Kalau
kamu pengamat instagram saya, tentu tahu. Saya dapat bantal lucu, gelas,
tumblr, notebook, bolpoin, popcorn, boneka, kopi, dan peralatan makan.
Oh ya, saya beli
apa saja? Hem, yang jelas kebanyakan snack dan hadiah dari main ke stan-stan.
Haha. Yang jelas saya berangkat membawa satu tas ransel, berharap itu cukup
menampung, eh, ternyata saya harus menenteng barang-barang lain.
Sampai lupa, di Pasar
Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) juga ada workshopnya. Temannya bagus-bagus, tapi karena keasyikan
berbelanja, saya dan teman sampai lupa kalau berencana ikut workshopnya. Sampai
kosan saya makan lagi dong karena lapar. Ternyata kalap belanja itu melelahkan
juga. Hehe...
Comments