Banyak sekali produk makanan kemasan di minimarket dan supermarket. Kadang kita tergiur membeli karena begitu hebatnya hipnotis iklan. Kadang ragu tidak sih, makanan yang kita beli tergolong aman dikonsumsi atau tidak?
Cek KLIK belanjaanmu
Sampai saat ini saya belum pernah menemukan makanan kemasan yang yang bau, warna, dan terkontaminasi saat dikonsumsi. Paling gampang memang memanfaatkan indera penglihatan untuk mengecek makanan yang akan saya beli layak tidak? Kalau roti tinggal dicek seluruh permukaannya, karena roti memang tidak bisa tahan lebih dari lima tahun. Wkwk. Jadi kalau sudah ada jamur, pasti terlihat. Ya, padahal ada tanggal kadaluarsanya juga.
Kalau untuk urusan kadaluarsa, tiap produk ada lo kapan produk itu sudah tidak layak konsumsi, tapi berbeda kalau misalnya produk tersebut tidak terdaftar di Badan POM, artinya belum diketahui keamanannya atau malah bisa jadi ilegal dan berbahaya.
Sebenarnya kita punya kendali penuh untuk mengecek sebelum berbelanja dengan Cek KLIK (Cek Kemasan, Cek Label, Cek Izin Edar, dan Cek Kadaluwarsa). Cek KLIK adalah salah satu cara yang bisa kita manfaatkan agar tidak mengonsumsi makanan dan obat berbahaya atau tidak memenuhi syarat. Tidak mau kan kalau di dalam makanan yang kita konsumsi mengandung racun yang bisa membuat kita lupa akan kenangan manis dan kehidupan yang indah ini?
Badan POM juga bekerjasama dengan Aprindo, dimana Aprindo merupakan asosiasi pelaku usaha yang punya pengurus daerah di 34 provinsi. Anggotanya sudah 40.000 ritel modern dari yang kecil sampai yang besar. Sebagai bentuk edukasi cek dan ricek terlebih dahulu sebelum berbelanja, info Cek KLIK ada di semua ritel di seluruh Indonesia.
Tinggal scan barcode atau cek nomor registrasinya
Ada dua aplikasi yang bisa kamu pakai di Playstore, yang pertama Cek BPOM dan BPOM Mobile. Aplikasi Cek BPOM tidak bisa scan barcode, tapi ada tiga pilihan, pertama bisa cek melali nomor registrasinya, nama produk/nama dagang, dan nama produsen/importir.
Kalau aplikasi BPOM Mobile tinggal scan saja, tapi kekurangannya masih banya produk yang belum terdaftar kalau scan barcode padahal kalau dicek nomor registrasinya, produk tersebut terdaftar. Aplikasi BPOM Mobile lebih banyak fiturnya, sampai ada berita seputar tentang keamanan pangan.
Aplikasi BPOM mobile adalah yang terbaru. Kalau tidak terdeteksi saat discan, bisa langsung cek menggunakan nomor registrasinya. Saya rasa tidak perlu lagi memakai aplikasi yang lama. Kalau mau pakai sih tidak masalah, tapi saya dan Badan POM lebih sarankan aplikasi BPOM mobile. (kalo menyarankan aplikasi ini kenapa membahas aplikasi Cek BPOM coba. Wkwkw)
Dua gambar ini adalah penampilan aplikasi Cek BPOM |
Kalau aplikasi BPOM Mobile tinggal scan saja, tapi kekurangannya masih banya produk yang belum terdaftar kalau scan barcode padahal kalau dicek nomor registrasinya, produk tersebut terdaftar. Aplikasi BPOM Mobile lebih banyak fiturnya, sampai ada berita seputar tentang keamanan pangan.
Aplikasi BPOM mobile adalah yang terbaru. Kalau tidak terdeteksi saat discan, bisa langsung cek menggunakan nomor registrasinya. Saya rasa tidak perlu lagi memakai aplikasi yang lama. Kalau mau pakai sih tidak masalah, tapi saya dan Badan POM lebih sarankan aplikasi BPOM mobile. (kalo menyarankan aplikasi ini kenapa membahas aplikasi Cek BPOM coba. Wkwkw)
Cek nomor izin edar ada beberapa pilihan. Tidak usah sedih. Yang paling praktis download aplikasinya dan cek semua produk yang akan kamu beli pakai aplikasi yang saya sebutkan di atas. Nah pilihan lainnya adalah dengan membuka website cekbpom.pom.go.id, atau bisa melalui telpon ke 1500533, sms ke 081219999533, email ke halobpom@pom.go.id, dan mention ke twitternya @halobpom1500533.
Urutan belanja makanan
Saya baru tahu lo ternyata kalau mau berbelanja makanan itu ada urutannya. Halah lebay! Ya, awalnya saya mikir juga begitu, tapi ternyata ada penjelasan logisnya loh.
Pertama, saat berbelanja bulanan, datangilah makanan dalam kemasan terlebih dahulu, ya misalnya sarden, kecap, sereal, sirup, dan lain-lain. Makanan dalam kemasan sudah diatur sedemikian rupa untuk tahan lama. Kemudian pilihlah pangan kering, seperti beras, mi kering, kerupuk, tepung, dan lain-lain.
Kelompok ketiga adalah roti. Roti tawar tidak pernah tidak ada di swalayan atau minimarket, ya karena daya beli orang untuk produk roti cukup tinggi. Roti juga termasuk pangan kering sih, jadi masih tidak jauh-jauh dari beras dan tepung. Kelompok keempat adalah produk susu dan olahannya. Kenapa harus setelah membeli pangan kering? Produk susu dan olahannya selalu ditempatkan dilemari pendingin, artinya bagus disimpan pada suhu tertentu. Semakin kecil jeda waktu sejak keluar dari lemari pendingin sampai diletakkan lagi di lemari pendingin lain, semakin baik.
Kelompok kelima, datangilah lokasi buah-buahan, sayur, telur, daging, dan ikan. Kalau kita berbelanja selama tiga jam, dan daging dibeli terlebih dahulu, jedanya cukup lama untuk membuat kualitas produk segar itu menurun. Ada baiknya memang nanti-nanti saja kan. Kelompok keenam, kamu bisa berbelanja pangan beku, misalnya daging beku, udang beku, dan lain-lain. Jangan sampai terlalu berbelanja esnya mencair dan justru merusak keamanannya.
Terakhir, belilah makanan siap saji, misalnya ayam goreng tepung, cah kangkung, nasi goreng, mi ayam, bakso, hemmm, jadi lapar. Belilah makanan siap saji paling akhir karena makanan siap saji tidak tahan lama. Memang harusnya langsung dikonsumsi.
Nah begitu urutannya. Yang jelas, keamanan pangan kudu tetap dijaga, entah itu dari penanganan kita sendiri atau dengan Cek KLIK terlebih dahulu sebelum belanja.
Comments