Uwan Urwan

Saya hampir tidak pernah beli earphone. Biasanya hanya mengandalkan earphone bawaan handphone. Paling nyaman mendengarkan musik memang menggunakan earphone bawaan. Biasanya sudah disesuaikan dengan spesifikasi handphone -nya juga, dan terjamin. Saya baru mengerti beberapa tahun lalu kalau bagian kanan dan kiri berbeda. Akan selalu ada tulisan L dan R, L untuk telinga kiri ( left ) dan R untuk telinga kanan ( right ). Sebelumnya saya asal memakai, yang penting menancap di lubang telinga. Earphone gaming terbaik untuk dengarkan musik Sejak saya coba-coba beli aksesoris komputer berkualitas berupa headset dari Armaggeddon Indonesia, makin penasaranlah dengan produk lainnya. Habisnya enak dipakainya, suara bassnya bagus, dan saat saya merekam suara pakai headset Atom 5 jernih sekali. Kekurangannya satu, ukurannya besar, sangat tidak praktis dibawa ke mana-mana. Lagipula kepala colokannya ada dua, saya harus membawa splitter juga kalau mau memakai itu. Tidak praktis memang me

Fotografi malam hari menggunakan smartphone seringkali membuat saya memutuskan untuk “lebih baik tidak mengeluarkan hape” saja. Namun, sejak ada teknologi Ultra night mode, foto malam hari bukanlah kendala. Fotografi malam hari harus disiasati kalau kamera smartphonenya biasa Beberapa kali saya harus menyerh memang kalau sudah menjelang matahari terbenam kalau disuruh memotret, apalagi di dalam ruangan. Kesal karena smartphone saya belum canggih. Apalagi kalau ada lomba fotografi malam hari, saya menyerah. Tidak punya kamera DSLR atau mirrorless juga kendala lainnya. Hahaha   Meski begitu, teman saya suka memotret menggunakan ponsel, ternyata mendapatkan hasil maksimal. Ternyata dia mengenali karakter kameranya, mulai dari mengatur ISO dan lain-lain. Saya sih kebetulan paling malas belajar tentan itu bisanya hanya mengeluh tiada tara. Pakai mode profesional untuk fotografi malam hari Foto malam hari tidak semudah memotret saat cahaya matahari masih ada. Ada teknik