Fenomena blogwalking sudah terjadi sejak dahulu kala, mulanya menyenangkan. Tidak ada kewajiban untuk mengunjungi balik, berkomentar pun sekehendak hati, juga menambah wawasan karena ada ada tambahan sudut pandang orang lain.
Fenomena blogwalking masa kini
Aku gak mau bilang blogwalking tidak bermanfaat ya. Manfaatnya besar sekali dan aku sendiri bisa tahu apa saja hanya dengan mengetikkan kata kunci yang diinginkan. Masih banyak kok yang benar-benar saling baca tulisan teman-teman blogger. Memang gak semuanya membaca tuntas dan berkomentar. Paling bahagia kalau ada yang komentarnya mengoreksi dan mengapresiasi. Dua-duanya penting, pujian sebagai bentuk apresiasi dan kritik sebagai bahan refleksi.
Nah, dari kesekian kebahagiaan saling menjelajahi tulisan teman-teman bloger, gak sedikit juga sekarang yang cuma blogwalking agar diblogwalking balik oleh sesamanya. Pada akhirnya oknum-oknum yang hanya memikirkan uang dan kepercayaan klien menghalalkan segala cara agar tulisannya seolah-olah populer. Ikut grup blogwalking hampir setiap minggu hanya mampir beberapa detik ke tulisan teman, langsung berkomentar.
Yang begini-begini nih yang nurunin nilai blog. Bounce rate menjulang tinggi, dan bikin insecure, “Tulisanku jelek ya?”
Kok tahu? Ya tahu, karena aku pernah menjadi salah satu oknumnya. Dan tentunya, aku gak sendirian. Ada banyak bloger di luar sana yang juga dengan bangganya melihat banyaknya komentar di blognya.
Astagfirullah aku julid banget Ya Allah
Ingat, tujuan nulis untuk berbagi!
Jadi memang ada kan ya grup untuk saling dukung teman untuk saling mengunjungi tulisan teman. Ya, bagus sih tujuannya menaikkan nilai di statistika dashboard blog dan Google Analityc. Aku sebenarnya mendukung sekali kegiatan ini karena memang positif. Namun tujuan kita menulis kan sebenarnya ingin berbagi informasi kepada orang lain. Tulisan itu ladang amal loh yang akan terus abadi.
Baca juga :6 Alasanku Merantau Itu Wajib
Teman-teman yang baca ini jangan baper dulu. Tujuanku menulis sih pengen ngembaliin momen di mana blogwalking itu jadi semenyenangkan dulu. Saling dukung, bahkan kalau memang tulisannya bermanfaat, bantu share di media sosial. Gak ada ruginya kan?
Malah pernah sedih karena waktu itu aku sedang campaign di Twitter. Meminta bantuan teman, “Bantu Retweet dong.” Tahu jawabannya apa?
Dia jawab, “Kok enak, yang dapat duit kan kamu!”
Mungkin kalau temanku baca dan masih ingat perkataannya akan tahu. Sekali lagi maaf, aku cuma minta tolong. Hehe...
Bloger bukan target pembaca
Kalau gak niat blogwalking, mending makan gorengan |
Jadi mohon maaf kalau teman-teman baca ini dan pernah berkomentar di tulisanku, aku gak mengunjungi balik. Beberapa sih aku kunjungi balik, ada yang aku baca-baca, tapi sengaja ga kasih komentar. Karena aku butuh infonya, bukan komentar baliknya. Hehe...
Kemudian makin ke sini makin sadar kalau bloger memang bukan target pembaca. Bloger kan memang pembuat informasi, apalagi sekarang bloger ada banyak sekali dan setiap tahun bertambah, belum lagi konten-kontennya sekarang sudah banyak berbayar. Mungkin konten berbayar ini yang membuat bloger jadi benar-benar malas membaca tuntas tulisan antarteman.
Ya mau bagaimana lagi. Bloger sudah jadi ladang duit. Sampai ada beberapa orang yang ngomong begini :
Kalau target pembaca tulisan kita itu bloger, ya salah. Harusnya yang bukan bloger. Bayangin bloger sudah eneg dengan tulisan-tulisannya sendiri yang berbayar, ditambah harus cari tambahan bahan sana-sini, masih saja disuruh membaca tulisan teman-teman yang bahannya dari press release juga. Apa gak eneg?
Kalau dibilang kenapa bloger pada gak suka baca tulisan teman lain? Quote di atas adalah jawabannya dan jadi wajar kalau pada akhirnya sama-sama gak baca/baca sekilas, beberapa detik kemudian komentarnya muncul.
Baca juga : Energi Spiritual Itu Membuat Saya Merasa Ajaib
Aku punya beberapa solusi buat kita. Mungkin membantu.
- Kalau blogwalking, ya blogwalking saja. Jadikan membaca tulisan orang lain semenyenangkan membaca fiksi. Mengharapkan dikomentarin balik kadang justru menambah penyakit hati.
- Pangkas tulisannya. Aku sekarang kalau tulisan panjang (kira-kira 1000 kata ke atas) akan dibagi dua. Pembaca di internet bosenan, euy.
- Tulisan-tulisan yang menurutku bagus dan sekiranya punya manfaat banyak, tulisan berbayar (seperti liputan event dan lain-lain), serta tulisan yang pembacanya sedikit, aku iklanin lewat Fan Page. Minimal aku iklanin Rp10.000, maksimal tak terbatas, tergantung kebutuhan dan target pembaca.
- Bergabung di grup-grup apa saja di Facebook. Pilihannya sih tergantung niche blog kita apa, kalau travel bagus sih perbanyak gabung di grup traveling, kalau lifestyle ya memang perlu usaha lebih banyak, bergabung ke banyak grup yang sekiranya mengulas tema yang kita tulis. Carilah grup yang aktif karena kalau gak aktif percuma. Yang baca sedikit. Pengalaman tulisanku tentang Situbondo dilihat oleh 800 orang dalam tiga hari dan dishare oleh banyak orang.
- Tetap share di media sosial kita. Biar orang lain tahu kalau blog kita tetap update.
Comments
Nah, kalau blogwalking buat silaturahmi, aku cek di feedly apa aja postingan terbaru teman2. Gitu....
Kalau di feedly, sudah kupilih teman2 yg satu minat atau tulisannya memang bagus.
Atau random aja seperti komen disini karena lihat linknya melintas di twitter & sepertinya menarik.
Aku setuju yg dikotakin itu, ngeblog ya utk semua orang, bukan buat blogger aja. Itu yg masih susah dipahami teman2, jadinya pendendam kalau nggak dibw balik, padahal bukan karena sok gimana tapi temanya memang nggak dibutuhin.
Aku alami ya jujur ikut BW itu bisa jadi beban buat bloger, karena ya tadi itu, ada tuntutan berapa view dsb. Trus bukan cuma view sih, tp berapa komen, dsb. Tapi untunglah aku gak pernah dpt job yg kudu berapa komen, cuma berapa view aja. Kalo butuh view, aku tinggal ngiklan aja, beres. Gak mau ngerepotin temen2 juga, takut bounce rateku makin makin .
Seiring tuntutan kerjaan dr klien inilah yg membuat esensi BW makin gal berkualitas. Belum lg yg tulisannya udah kayak cerpen atau ada yg sekedar copas dr brief aja. Aku sering nemu yg kek gitu. Bikin males bacanya aja. Tp ya gmn, konsekuensi ikut group BW, ya aku tetep kudu komen wlpn temanya gak menarik (menurutku).
Ya betul, akupun rindu seperti dulu lg, ritme dan suasana ngeblog kayak dulu, dimana view and komen bukanlah jd hal yg utama. Tp bagaimana konten itu bisa jd menarik utk pembaca, jd bikin betah lama2 utk baca dan shg otomatis akan memberikan komentar dengan sendirinya.
Jadi gini....
Aku pun merindukan komentar dari mereka yang emang pengen komentar, bukan yg pengen dikunjungi balik. Meski memang akutu ikutan ngelist. Tapi hanya teetentu doang. Yang sekiranya aku pikir bener² tulisan menarik.
Aku cukup lama gak ikutan list bw, karena emang jarang nulis original sih hahaha. List bw isinya content placement mah ga bangga akutu. Malu. Kalau tulisanju kuat, rela aku ikut list bw beberapa grup sekaligus.
Komen yang bermutu memang berasal dari kehebatan membaca sampai selesai, dan gak tergesa-gesa. Makanya saya ketika BW atau baca2 tulisan orang lain, saya mesti pas santai2. Walau bukan karena ngarep dapet rezeki menular, (karena tanpa blog pun saya udah punya pekerjaan dan income bulanan), setidaknya saya gak mau permalukan diri sendiri dengan dicap sebagai tukang spam komen.
Lantas gimana kalau ada komen sampah di blog saya? Layaknya sampah, ya mesti dibuang...
Di salah satu komunitasku bloger di daerahku memang terjadi. Bw hanya untuk BW balik. Kalau dulu Bw cuma untuk naikin DA/PA. Kadang2 pake minta2 komen untuk artikel berbayarnya ��
Ngga ada yg salah. Yg salah ya yg ngasih komen cm asal. Atau baca skimming lgsg komentar yg berujung pada bouncing rate td.
Mknya ada saran utk membuka blog minimal 3 menit baru komen. Ini emg yg mau amanah blogwalking aja sih.
Aku jg blm bs rajin bikin tulisan organik sih kak. Tulisanku smua rata2 berbau cuan wkwkww. Maafkan. Aku blm bs serajin almarhum om Cumilebay yg mau BW puluhan blog per hari dan kontennya emg asyik.
Ya udh yuk kita semangat nulis organik lg dan bnyk dibutuhkan masyarakat kak.
Aku juga banyak nulis postingan berbayar. XD jadi ya sami mawon rek. :))
cuma seneng aja sih kalo nemu curhatan temen di blognya lagi. Jadi berasa makin kenal aja sama orangnya. Hehe
Aku drdulu memang suka baca. Banget malah. Makanya tulisan2 temen blogger jd referensi ku juga utk menambah bahan bacaan, dan belajar kosa kata baru juga cara menulis yg menarik. Sampe skr blog buatku hanya utk penyalur hobi. Aku ga tertarik utk cari duit dan menerima sponsor post apapun, Krn rezekiku udh dari pintu lain. Ga ush lagilah dari blog. Biarkan blog hanya utk nyalurin hobi nulis dan oengalamanku traveling dan kuliner. Makanya aku ga ada beban apa2 saat BW. Ga berharap di BW balik juga. Bisa menulis rutin dan sharing aja udh happy :). Membaca blog temen2pun udh kayak hobi baru aja :). Makany tiap HR aku slalu nyempetin BW ke mana2.
BW sekarang menurutku nggak asyik banget. Makanya suka nggak tertarik buat ikutan. Kita dipaksa untuk mengomentari tulisan yang sejujurnya sama sekali nggak menarik. Duh itu perlu energi luar biasa kalau buatku.
Aku juga sebenarnya nggak terlalu perlu komentar maksa orang lain kalau memang postku nggak perlu untuk dikomentari. Komentarlah kalau memang perlu komentar atau memang kepengen ninggalin nama di buku tamu alias ngasih link balik yang bisa dikunjungi.