Udah kayak apaan dong membayangkan Indonesia secanggih dan sehebat Amerika Serikat atau negara-negara di Eropa. Pengen rasanya Indonesia semaju itu, dipandang negara lain dngan riang gembira. Kayak, “Indonesia itu hebat loh, kamu harus belajar dari mereka,” ya misalnya orang luar pada ngomong begitu. Kemudian Bahasa Indonesia jadi salah satu bahasa internasional. Kan keren!
Hem, tapi tenang aja sih, tahun 2024 rencananya ibu koa baru udah jadi nih. Jadi mulai sekarang pemerintah lagi nyiapin banyak hal termasuk sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan di sana. Udah pada tahu kan kalau ibu kota negara baru nanti di Penajam Paser, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Pemilihan ini tentu gak sembarangan dong. Sudah dipikirin mateng-mateng dari jauh-jauh hari.
Kenapa harus pindah ibu kota?
Jakarta sudah menanggung beban berat selama bertahun-tahun |
Ya Allah, beban di Jakarta sudah cukup penuh. Ibarat seorang ibu, masih dikasih beban jadi bapak rumah tangga. Belum lagi harus bekerja fulltime yang tentunya banyak tekanan. Kebayang kan misalnya ada seorang ibu yang seperti itu? Sakit kepala. Sakit. Begitulah Jakarta sekarang. Makin ke sini makin sesak. Gak kuat rasanya tapi mau gimana, kudu dikuat-kuatin.
Dengan pindahnya ibu kota, beban Jakarta dan Jabotabek berkurang. Setidaknya orang-orang kementerian dan jajarannya akan pindah. Jumlah penduduk berkurang. Efeknya ke mana? Ya ke polusi udara yang semakin sedikit. Yang menetap di Jakarta bakalan bisa napas lebih lega. Macet juga berkurang. Gak apa-apalah Jakarta jadi pusat bisnis dan Kalimantan Timur jadi pusat pemerintahan.
Letak Kalimantan Timur yang ada di tengah-tengah negara Indonesia bakalan bikin orang barat dan timur punya bagian yang sama-sama jauh. Kalau sekarang kan jauh ya bagi orang timur. Kebayang dong berapa mahalnya kalau orang Papua ke Jakarta? Heuhh... Kan jadi rata juga tuh, gak Jawa Centris lagi.
Baca juga : 6 Alasanku Merantau Itu Wajib
Ya memang bakalan ada efek negatifnya juga sih tapi ya apa boleh buat. Setiap keputusan pasti punya dua dampak. Tinggal dampaknya lebih condong ke yang positif atau negatif. Aku yakin ini banyak positifnya. Nah, kalau sudah begini, kan yang mendesain ibu kota baru bakalan menjadikannya lebih baik dari pada ibu kota yang sekarang.
Ya memang. Ibu kota baru bakalan menerapkan konsep smart, green, dan beautiful city buat meningkatkan kemampuan daya saing secara regional maupun internasional. Terdengar sederhana tapi sebenarnya rumit kalau harus memikirkan dari hulu sampai hilir, namun ya harus dipikirkan dengan matang dan dijalankan.
Konsep ibu kota negara baru
Melalui Dialog Indonesia bertema Merajut Konektivitas Ibu Kota Negara, aku menyaksikan ibu ota negara baru memang bakalan jadi kota yang modern dan hijau. Sudah kebayang kota-kota yang jadi impian di komik-komik Doraemon. Wkwkwk. Kotanya maju sekaligus indah, pendidikan maju, masyarakatnya cerdas-cerdas, dan lain-lain. Terus kalau aku main ke sana bakalan bangganya setengah mati. Wkwkwk...
Intinya nanti Ibu Kota Negara Baru punya dua konsep besar, yaitu konektivitas transportasi menuju Ibu Kota Negara Baru dan konektvitas wilayah perkotaan. Akan ada konsep besar smart city, smart mobily yang pro lingkungan.
Baca juga : Prioritaskan Lima Bali Baru, Kemenhub Bangun dan Perbagus Sarana Prasarananya
Gak sabar kan ibu kota negara baru kayak apa? Sama. Huhu. Nunggu tahun 2024 agak lama ya, tapi ya sudahlah. Sementara mereka siap-siap, kita juga harus memikirkan masa depan kan. Ya terutama aku, karena pekerjaan yang berhubungan dengan kepemerintahan bakalan jauh. Ya sambil jalan-jalan gak apa-apalah.
Nantinya yang punya transportasi kece gak Cuma Jakarta. Di Ibu Kota Negara Baru bakalan punya MRT, Subway, KRL, dan LRT. Di daerah laut juga bakalan ada water bus, modern ferry, sampai kargo. Karena sistemnya bakalan jadi canggih, di sana bakalan ada e-bus, e-taxy, e-bike, dan e-scooter. Ah, jadi inget, Grab udah ada scooter lagi loh. Di jalur udara bakalan ada multi airport system dan eco airport. Gak sabar segera pindah kan? Sama!
Comments