Skip to main content

Review Film Tribhanga, Tedhi Medhi Crazy

Agak bosan nonton serial di Netflix membuatku beralih cari film yang sekali habis, mulai dari Timetrap, Your Name Engraved Herein, Marriage Story, 37 Seconds, The Maid, Dear Ex, dan kemarin sehabis dua hari libur nonton, langsung buka aplikasi kemudian muncullah wajah Kajol, artis India yang sudah tidak diragukan lagi aktingnya, di film Tribhanga Tedhi Medhi Crazy. Aku langsung duduk manis dan memutar film itu.

Review Film Tribhanga, Tedhi Medhi Crazy

Sebenarnya ingin mereview semua film yang kutonton, tapi semoga bisa melakukan itu ya, aamiin. Film-film yang kusebut di atas pun sebenarnya layak tont on semua, paling kurekomendasikan sih The Maid, 37 Seconds, dan Dear Ex ya, tulisan ini aku mau review film Tribhanga.

Kemunculan Kajol mengobati kerinduan di film Bollywood

Kajol di film Tribhanga Tedhi Medhi Crazy mengingatkanku pada Lulu Tobing, artis Indonesia yang sudah lama tidak muncul di layar kaca, tiba-tiba hadir dan pesonanya tetap ada. Begitu pun Kajol, film terakhir yang kutonton adalah My Name is Khan, di mana perannya dipasangkan dengan Shah Rukh Khan, seolah-olah membuat penggemar Kuch Kuch Hota Hai bisa mengenang kembali keintiman mereka.

Review Film Tribhanga, Tedhi Medhi Crazy

Tribhanga Tedhi Medhi Crazy dibuka dengan seorang ibu (Nayantara) yang menulis surat dengan tangan gemetar. Kemudian berganti dengan Kajol yang sedang berada di ruang make up, bersiap-siap untuk melakukan pentas. Tak lama, Anuradha, nama peran Kajol, mendapat kabar bahwa ibunya koma dan terbaring dirumah sakit. Ibunya yang saat itu sedang wawancara dengan seorang pria, Milan, untuk buku biografinya.

Anu tumbuh menjadi sosok yang terkenal, senang mengumpat, punya masa lalu kelam, dan membenci ibunya. Sementara Robindro, adiknya, tumbuh jadi sosok agamis yang menyarankan Anu untuk memaafkan ibunya. Ada satu percakapan dengan Robindro yang aku suka, 

Kapan kita punya pilihan? Apakah kita bisa pilih orang tua sebelum dilahirkan? Saat kita kecil, apa ada yang tanya keinginan kita? Kita tak pernah punya pilihan. Memang tak punya pilihan.

Adegan itu kemudian berganti dengan percakapan Nayan di video Milan. Nayan bilang bahwa orang tua membuat keputusan untuk anak-anak. Apakah mereka punya pilihan?

Review Film Tribhanga, Tedhi Medhi Crazy

Pertemuannya dengan Milan di rumah sakit menjadi awal kisah hidupnya terungkap, mulai dari seberapa bencinya Anu setelah ia dan Robindro, saudara laki-lakinya, dibawa pergi dari rumah ayahnya. Kebenciannya terhadap ibunya memuncak setelah Nayan menikah lagi dengan Vikram, pria bajingan. Sosok ayah yang diharapkan bisa menolongnya pun tak berdaya. Ia makin membenci kehidupannya.

Review Film Tribhanga, Tedhi Medhi Crazy

Meski kebenciannya cukup beralasan, Anu masih bertanggung jawab untuk menjaga ibunya di rumah sakit. Milan pun selalu hadir di rumah sakit untuk mendapat data wawancara dari kedua anaknya. Mulanya Anu menolak, kemudian masa-masa kelamnya terkuak, ia mengingat bagaimana ia menyayat tangannya sendiri untuk mengakhiri hidup. 

Nuansa dalam film pun berubah begitu Anu memanggil Nayan dengan Ibu. Kemudian saat Anu tahu kebenaran tentang ibunya, dia pun melunak. Akhirnya ia bersedia diwawancarai.

Salah paham tanpa penjelasan

Konflik yang diangkat film Tribhanga ini menarik. Kesalahpahaman semacam itu biasa terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya saat temanku Cahya (bukan nama sebenarnya) bercerita ketika bertemu. 

Ia langsung menodongku, Kamu kok tidak pernah menyapa Brian (bukan nama sebenarnya)?

Aku bingung karena selalu menyapa, meski tidak dengan selalu sapaan verbal, tersenyum, menggerak-gerakkan alis, dan kode lain. Aku tahu pasti Brian tidak melihatnya lalu bercerita kepada orang lain tentangku. Kesalahpahaman seperti ini biasanya menimbulkan konflik apalagi jika kedua belah pihak memutuskan hubungan silaturahmi.

Sama halnya dengan konflik di film Perahu Kertas, di mana Kugi dan Noni, sahabatnya, memutuskan untuk tidak bertemu lagi karena Kugy minder dengan Wanda dan tidak datang ke pesta ulang tahun sahabatnya. Di serial The Rain pun begitu, seorang ayah yang meninggalkan kedua anaknya di sebuah bungker selama bertahun-tahun. Kedua anaknya mengira ayahnya sengaja tidak kembali padahal justru ayahnya melindungi mereka.

Di film Tribhanga, Anu menyimpan kebenciannya bertahun-tahun kepada ibunya, sementara itu Sang Ibu yang akhirnya tahu kejadian sebenarnya. Ibunya tak bisa berbuat apa-apa karena Anu tampaknya tak pernah memberi ruang kepada Rayan untuk meminta maaf atau memberi penjelasan. Aku bisa memahami perasaan Anu, di mana sampai detik ini menjadi seorang anak yang pernah membenci kedua orang tua. Butuh waktu memang untuk paham apa yang dilakukan orang tua.

Hanya saja, yang kusesali dari film Tribhanga ini adalah di tokoh adik dan ayah. Adiknya menjadi agamis dan digambarkan seolah tidak begitu peduli dengan ibu apalagi ayahnya, ditunjukkan dengan adegan Masha mengajak Anu dan Robindro mengunjungi ayahnya dan mereka menolak. Juga sosok ayah yang menjadi pikun, tidak digambarkan bagaimana frustasinya saat kedua anaknya dibawa Rayan. Hanya dijelaskan sedikit oleh adiknya. 

Comments

Paling banyak dibaca

Jamur blotong Nama Ilmiahnya Ternyata Coprinus sp.

Saya menduga jamur yang selama ini saya beri nama jamur blotong nama ilmiahnya Coprinus sp. Setiap usai musim giling, biasanya musim hujan, saya dan tetangga berburu jamur ini di tumpukan limbah blotong di dekat Pabrik Gula Wringin Anom, Situbondo. Jamur Coprinus sp . tumbuh di blotong Asli, kalau sudah tua, payungnya akan berwarna hitam seperti tinta dan meluruh sedikit demi sedikit Sudah sekian lama mencari tahu, berkat tulisan saya sendiri akhirnya saya tahu namanya, meski belum sampai ke tahap spesies . Jamur yang bisa dimakan ini tergolong dalam ordo dari Agaricales dan masuk dalam keluarga Psathyrellaceae. Selain itu, jamur ini juga suka disebut common ink cap atau inky cap (kalau benar nama ilmiahnya Coprinus atramentarius ) atau Coprinus sterquilinus (midden inkcap ) . Disebut begitu karena payungnya saat tua akan berwarna hitam dan mencair seperti tinta. Nama yang saya kemukakan juga berupa dugaan kuat, bukan berarti benar, tapi saya yakin kalau nama genusnya Copr...

Bunga Telang Ungu (Clitoria ternatea) Jadi Alternatif Pengganti Indikator PP Sintetis

Makin ke sini, ketenaran bunga telang (Clitoria ternatea L.) kian meluas. Banyak riset terbit di internet, juga tak ketinggalan pecinta herbal dan tanaman obat ikut berkontribusi memperluas infromasi itu.  Bunga telang ungu, tanaman yang juga dikenal dengan nama butterfly pea itu termasuk endemik karena berasal dari Ternate, Maluku, Indonesia. Meski begitu, banyak sumber juga mengatakan bahwa bunga telang berasal dari Afrika, India, Amerika Selatan, dan Asia tropis. Banyak info simpang siur karena sumber-sumber yang aku baca pun berasal dari riset-riset orang. Nanti jika ada waktu lebih aku akan melakukan riset lebih dalam mengenai asal usulnya. Antosianin bunga telang merupakan penangkal radikal bebas Kredit : researchgate.net Bunga telang kaya akan antosianin. Antosianin adalah golongan senyawa kimia organik berupa pigmen yang larut dalam air, menghasilkan warna oranye, merah, ungu, biru, sampai hitam. Tak hanya pada bunga Clitoria ternatea, antosianin juga ada di banyak buah dan...

Blogger Situbondo dan Peranannya dalam Mempromosikan Kota Santri

Situbondo, sebuah kabupaten di pesisir utara Jawa Timur, menyimpan pesona yang belum banyak terungkap. Dibandingkan dengan Banyuwangi yang sibuk dengan wisata kelas dunia dan Jember yang dikenal dengan festival budayanya, Situbondo seolah masih berada dalam bayang-bayang. Padahal, kabupaten ini memiliki daya tarik luar biasa, dari wisata alam, budaya, hingga kuliner khas yang unik. Tantangan utamanya adalah bagaimana cerita tentang Situbondo bisa menjangkau lebih banyak orang. Di sinilah peran blogger menjadi sangat penting—merekalah yang bisa membawa nama Situbondo ke dunia digital, menyebarkan pengalaman, opini, serta keindahan daerah ini dalam bentuk narasi yang menarik dan inspiratif. Blogger Situbondo Menjadi Wajah Baru Jurnalisme Digital Dulu, informasi tentang suatu daerah hanya bisa ditemukan melalui media cetak atau berita resmi. Namun, di era digital seperti sekarang, blog menjadi salah satu sumber informasi yang lebih fleksibel, dekat dengan masyarakat, dan mudah diakses. Bl...

Empat Alasan Tidak Memakai Pasir Pantai untuk Kucing

  Gara-gara pasir kucing habis dan uang pas-pasan, akhirnya aku putar otak, bagaimana cara kucing bisa pup. Ketemu jawabannya, “pasir pantai”. Kebetulan rumahku bisa dibilang tida terlalu jauh dengan pantai, naik motor setengah jam, sampai.   Itu juga karena aku mendapat inspirasi dari video Tiktok yang rutin mengambil pasir pantai sebagai penganti pasir kucing. Dan setelah mencoba pakai selama dua hari, hasilnya, aku atas nama pribadi, Uwan Urwan, TIDAK DIREKOMENDASIKAN . Kenapa? Pasir pantai lebih berat dibandingkan pasir khusus kucing Pasir pantai tidak jauh berbeda dengan pasir yang dipakai untuk bahan bangunan, berat. Warna pasir pantai beragam, mulai dari hitam seperti batu sampai krem. Ukuran pun beragam, mulai dari yang sangat halus sampai ke pasir ukuran normal. Yan paling au soroti adalah warnanya, ternyata setelah diletakkan di dalam bak, jadi tidak bagus. apalagi kalau sudah ada gundukan pup dan kencing yang seperti menyebar. Berbeda dengan pasir khusus ...

Bagaimana menu isi piringku yang benar?

Sering mendengar frase Isi Piringku? Hem, sebagian orang pasti tahu karena kampanye yang dimulai dari Kementerian Kesehatan ini sudah digaungkan di mana-mana, mulai dari media sosial, workshop-workshop kesehatan di daerah-daerah, dan sosialisasi ke ibu-ibu begitu ke Posyandu.  Slogan Isi Piringku menggantikan 4 Sehat 5 Sempurna Isi Piringku adalah acuan sajian sekali makan. Kampanye ini sudah diramaikan sejak tahun 2019 menggantikan kampanye 4 sehat 5 sempurna. Empat sehat lima sempurna terngiang-ngiang sekali sejak kecil. Terdiri dari nasi, lauk-pauk, sayur-mayur, buah-buahan, dan susu adalah kombinasi sehat yang gizinya dibutuhkan tubuh, sebab mengandung karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral, susu adalah penyempurnanya. Kenapa harus berganti slogan?  Slogan 4 Sehat 5 Sempurna yang aku tangkap maknanya, dalam setiap makan harus ada empat komposisi dan susu. Mengenai jumlahnya, aku bisa ambil nasi lebih banyak dengan sedikit sayur atau sebaliknya, atau sebebas-bebasnya ki...

Golda Coffee dan Kopi ABC Botol, Kopi Kekinian, Kopi Murah Cuma 3000an

Kamu suka kopi hitam pekat, kopi susu, kopi kekinian, atau yang penting kopi enak di kedai kopi? Mungkin kita sering sekali nongkrong bersama teman di kedai kopi mencoba berbagai aneka ragam kopi, mahal pun tak masalah, tapi yang jadi persoalan jika sedang miskin, apakah akan tetap nongkrong? Pilihannya ya minuman murah, misalnya kopi murah dan kopi enak yang cuma 3000an ini.   Aku, Uwan Urwan, memang bukan penikmat kopi banget, tapi suka minum kopi, kadang sengaja mampir ke kedai kopi punya teman, paling sering membeli kopi Golda Coffee dan/atau Kopi ABC Botol, yang harganya hanya 3000an. Aku akan mencoba mereview empat rasa dari dua merek yang kusebut sebelumnya. Golda Coffee kutemukan di minimarket punya dua rasa, yaitu Golda Coffee Dolce Latte dan Golda Coffee Cappucino. Sementara Kopi ABC botol juga kutemukan dua rasa, chocho malt coffee dan kopi susu.   Keempat rasa kopi kekinian kemasan itu aku pikir sama karena biasanya hanya membeli, disimpan di kulkas, dan la...

Fauzi, Sosok di Balik Gerakan Pemuda dan Musik Situbondo

Ahmad Fauzi berdiri di tengah kebunnya Aku tak menyangka akan menemukan sesuatu yang begitu luar biasa di sudut kecil Situbondo ini. Sebuah lahan hijau yang tertata rapi, penuh dengan kehidupan dan harapan. Greenhouse sederhana berdiri kokoh, dikelilingi jaring halus sebagai tempat pembibitan. Di sekitarnya, deretan tanaman sayur tumbuh subur—terong, cabai, kacang panjang, kelor, sawi, serai, pepaya, hingga okra.  Tak jauh dari situ, ada kolam ikan yang airnya berkilauan di bawah sinar matahari. Area lain dipenuhi tanaman obat, masing-masing telah diberi papan nama, seolah memberi isyarat bahwa tempat ini bukan sekadar kebun, melainkan sumber ilmu dan kehidupan. Di tengah lahan, toren biru mencolok berdiri tinggi, menjadi sumber pengairan utama. Pemandangan ini semakin kontras karena lahan ini dihimpit oleh sawah dan rumah penduduk.  Toren biru ini bukan sekadar tempat penyimpanan air, tapi sumber kehidupan bagi tanaman sayur yang tumbuh hijau di sekitarnya. Ketika aku sibuk m...

Perjalanan Lukisan Uwan’s Art, Dari Kanvas ke Tiga Komunitas

Di sudut meja yang mulai berdebu, aku menarik laci yang hampir terlupakan. Tube-tube kecil cat akrilik berbaris di dalamnya, beberapa masih tertutup rapat, sementara yang lain sudah mulai mengering di tepinya. Ada rasa rindu yang tiba-tiba menyeruak. Sudah lama aku tidak menyentuh kuas dan kanvas. Kesempatan itu datang dari sebuah ajakan—kolaborasi dengan tiga komunitas besar di Jakarta untuk sebuah acara seni dan edukasi di bawah naungan Kompasiana, yaitu Ketapels, KOMiK, dan Ladiesiana.  Kredit: KOMiK Aku, seorang pelukis amatir dari Situbondo, ditawarkan untuk menjadi sponsor sebagai bentuk dukungan untuk acara "Tur Museum sambil Belajar Nulis Naskah Film". Tentu saja, aku tidak bisa menolak. Setelah berpikir, aku memutuskan untuk mendukung dalam bentuk lukisan kanvas. Bagiku, seni bukan hanya tentang menciptakan sesuatu yang indah, tapi juga tentang berbagi makna dan emosi dengan orang lain. Menyentuh Kembali Kanvas yang Terlupakan Aku menuangkan sedikit demi sedikit cat ...

Imron, Penggerak Literasi dari Desa Trebungan, Situbondo

Moh. Imron adalah bukti nyata bahwa semangat, kerja keras, dan cinta pada ilmu bisa membawa perubahan nyata bagi komunitas. (Kredit foto: Moh. Imron) Di sebuah sudut kecil Situbondo, ada seorang pria yang menjalani hidupnya dengan kesederhanaan, namun penuh mimpi besar. Namanya Moh. Imron, sosok yang kini dikenal sebagai direktur takanta, sebuah komunitas literasi yang menjadi rumah bagi banyak penulis terutama di Situbondo. Meski begitu, Imron bukanlah seseorang yang langsung dilahirkan sebagai penggerak. Masa kecil hingga remajanya lebih sering diwarnai rasa minder daripada percaya diri. Dari Anak Pemalu Menjadi Sosok Berani Ilustrasi dibuat menggunakan Canva Dulu, Imron adalah remaja yang merasa tertinggal. Saat teman-temannya sibuk dengan ponsel dan berbagai aktivitas, ia bahkan tidak memiliki telepon genggam. Pelajaran TIK di sekolah menjadi momok karena ia tak pernah menyentuh komputer sebelumnya. Tapi rasa minder itu justru menjadi titik awal perjalanan perubahan. Imron memutusk...

Pengalaman Pakai Pasir Pantai sebagai Pengganti Pasir Kucing

Sudah punya kucing sejak kecil. Biasa atas keberadaan kucing membuatku tak pernah berhenti untuk punya kucing. Kucing liar yang sering mampir ke rumah biasanya aku juga beri makan dan yang mau mendekat aku pelihara. Punya kucing sebelumnya dibiarkan pup di luar. Repot kalau anak-anak kucing sudah mulai makan selain air susu induknya, pasti akan kencing dan pup di kasur karena induknya pasti lebih nyaman meletakkan anak-anaknya di kasurku. Dulu harus melatih mereka terlebih dahulu selama beberapa waktu sebelum bisa pup di luar   Setiap hari harus mencuci sprei dan menjemur kasur. Begitu tahu bahwa kasur bukanlah tempat pup dan pipis, mereka akan buang hajat di luar. Tentu saja akan mencari pasir atau tanah yang cukup gembur sebagai tempat merahasiakan hasil buangan. Kadang tanah tetangga jadi sasaran dan harus menerima omelan mereka.   Sejak awal tahun 2022, kembali dari ibukota, kucing melahirkan, dan sudah mulai makan selain air susu induknya, aku siapkan pasir buat mer...