Skip to main content

Pendapat Mereka tentang Silent Reader di Grup WhatsApp

Grup WhatsApp atau WhatsApp Group, biasa disingkat grup WA atau WAG ibarat komunitas atau kelompok. Di dalamnya ada banyak karakter, ada yang selalu muncul mau ditanya pendapat atau tidak, ada yang hanya muncul di momen-momen tertentu, atau tidak muncul sama sekali. Pernah tidak greget dengan orang yang jadi silent reader di grup WhatsApp? Atau malah kita sendiri yang silent reader? Zuzur ya zuzur, aku di kebanyakan grup WhatsApp adalah silent reader apalagi sejak pandemi. 


Grup WhatsApp Uwan Urwan


Beberapa waktu lalu aku membuat poling di Instastory Instagram @uwanurwan. Ada dua hal yang kutanyakan, apakah kamu founder komunitas/admin grup WhatsApp? dan sebagai bagian dari WhatsApp Group, tanggapanmu melihat anggota lain jadi silent reader bagaimana? Kedua topik itu berhubungan dengan silent reader. Topik kedua aku berikan empat pilihan jawaban. Aku meminta teman-teman Instagramku menjawab. Bila tidak ada di dalam pilihan, aku meminta mereka untuk menuliskannya dalam kolom question.


Ada 126 orang yang bersedia menjawab dengan 838 orang yang melihat storyku, artinya 712 orang hanya sekadar lewat saja tanpa memberi suara. Dari 126 suara, ada 13 orang yang punya jawaban sendiri (mengisi jawaban di question box). 


Grup WhatsApp Uwan Urwan


Silent reader di WhatsApp Group itu bukan masalah besar

Sebanyak 50 orang menganggap para silent reader bukanlah hal yang perlu dibesar-besarkan, sebab dari 50 orang itu juga termasuk yang jarang nongol di WhatsApp Group. Kenapa sih harus silent reader? Untuk apa masuk ke dalam WhatsApp Group kalau ujung-ujungnya jadi silent reader saja? Nah tulisan pertamaku membahas alasan jadi silent reader.


Baca juga : Kenapa tidak aktif di Grup WhatsApp?


Pemilik akun Instagram @khun.wichan pun sepaham karena kadang ia juga jadi silent reader di grup WhatsApp. "Kadang mikir ke diri sendiri kenapa jadi sider (silent reader)? Mungkin alasannya sama dengan orang-orang. Kadang ngerasa beda tempat meski ada di grup yang sama atau karena punya kepentingan khusus," ungkapnya. 


Orang yang tidak begitu aktif di WhatsApp group cenderung menyimak obrolan, tapi waktu-waktu tertentu ikut nimbrung juga kalau bahan yang diperbincangkan seru, begitu kata Perempuan Yang Suka Menulis (maunya disebut begitu). Sementara itu, Arko, salah satu temanku yang menjadi admin Grup Kerjaan dan Grup Belajar mengaku kalau topik yang diangkat di grup tidak berhubungan dengan yang bersangkutan, Ya Its OK. Gak apa-apa.


Silent reader di grup WhatsApp grup kadang menjengkelkan

Grup WhatsApp Uwan Urwan
Makasih yang udah bikin memenya. Semoga ide-idenya selalu cemerlang


Kadang kita tidak bisa menyalahkan mereka yang memilih diam di WhatsApp Group, tapi jadi menjengkelkan bila diajak diskusi tapi tidak ada respon. Sebanyak 40 orang mengaku sebal kalau melihat yang lain tidak ada respon padahal admin mengajak diskusi. “Kesel banget sih, kalau silent reader terus ngerti sih okelah. Ini udah bisu, terus masih gak ngerti kadang kalau kita kasih info, ujung ujungnya japri (jaringan pribadi). Terus buat apa bikin grup kan?" kata Febby, yang jadi admin untuk banyak grup. 


Tak hanya Febby yang kesal, ada banyak teman-teman yang menumpahkan kekesalannya lewat question box dan saat ditanya via direct message. Ada yang marah-marah, ada yang langsung mention orangnya di grup atau bahkan langsung japri bila memang tidak ditanggapi, ada yang sampai mau kirim santet. 


"Bikin bete anjir, kita susah susah ngetik tentang apa yang ingin kita sampaikan tapi pada diem. Masih mending ngomong sama kucing, ada feedback nya Ngeong," kata Fachrezy Zulfikar, Founder Level Up Community. 


Grup WhatsApp Uwan Urwan
Gak tahu siapa yang bikin memenya, tapi makasih banget. Jadi aku pake di sini.


"Founder atau admin WhatsApp group biasanya melontarkan topik agar grup ramai kembali, tapi sepi. Yang nyahut satu atau dua orang saja, dan orang itu lagi, orang itu lagi," curhat Ery Udya, admin/founder Grup Blogger khusus wilayah Purbalingga. Memang ya, susah-susah memancing keributan di grup eh ujung-ujungnya sepi. Bagi Masolo, Inisiator Ruang Sharing Foodies merasa, founder/admin perlu mencari topik yang bisa memancing para silent reader agar muncul ke permukaan. Jadi tantangan untuk bikin topik menarik, supaya si silent jadi speak up, tulisnya di question box di Instastoryku.


Arko menambahkan bila topik yang dibahas berkaitan dengan salah satu atau semua silent reader, tapi tidak ada respon padahal sudah jelas-jelas dibaca membuatnya kesel sih. Ya mungkin sibuk tapi sebagai bentuk tanggung jawab, baiknya direspon walau seperlunya. Setidaknya ada informasi yang diberikan, ungkapnya. Pemilik akun Instagram @mr.chan16 pun menumpahkan kekesalannya, "Namanya grup adalah sarana berdisukusi bebas, jadi buat apa mau masuk grup tapi hanya jadi penonton saja, supaya tidak ketinggalan berita?"


Silent reader di grup WhatsApp mungkin sibuk

Grup WhatsApp Uwan Urwan


Kemudian 20 orang mencoba berpikir positif, ya tidak apa-apa, mungkin mereka yang silent reader sedang sibuk. Beberapa dari mereka masih suka baca obrolan kok. Itu terbukti pada saat bertemu di dunia nyata, kadang orang-orang yang tidak pernah nongol di grup membahas obrolan itu. Ya aku pernah mendengarnya. Ibaratnya sama dengan di media sosial, tidak semua orang akan rela memberi like dan berkomentar meskipun kadang itu penting. Begitu bertemu di dunia nyata, semua postingan dibahas oleh teman padahal kita tahu mereka seolah tidak hidup di media sosialnya. 


Tak bisa dipungkiri, kesibukan di dunia nyata sering menyita waktu. Beberapa temanku pun setuju bahwa kesibukan seringkali membuat mereka jadi silent reader, cukup tahu informasi yang sedang dibicarakan. "Aku juga pernah ngerasain jadi anggota grup dan cuma bisa nyimak karena sibuk," Ungkap pemilik akun Instagram @syahtriagumsyah.


Lebih baik yang silent reader dikeluarkan dari grup WhatsApp

Hanya tiga orang yang memilih untuk mengeluarkan mereka yang silent reader. Meski menjengkelkan, menurutku langkah untuk mengeluarkan para silent reader adalah keputusan besar, sebab efeknya juga cukup hebat. Artinya lagi, mengeluarkan orang dari sebuah grup adalah langkah terakhir bila anggota tersebut sudah membuat risau anggota yang lain.


Satto Raji, Ketua Komunitas Bloggercrony Indonesia, pun menanggapi bahwa jadi silent reader tidak apa apa asal membaca info yang ada di dalamnya. “Jadi salah kalo misalnya silent reader dan ga butuh info di grup, mending keluar daripada ngabisin waktu dan ruang di hape," katanya. 

Pemilik akun Instagram @annisahq_ pun sependapat dengan Satto Raji "Setidaknya aku berjuang untuk menghidupkan grup. Dan berusaha mempertahankan keseruan sama yang masih mau aktif komunikasi grup. Yang bosen, yang udah gak minat, gak satu tujuan, paling out grup. Gak ingin menahan juga," ujarnya. Bahkan menurut salah satu narasumberku, admin harus menyikapi para silent reader dengan mengeluarkan mereka dari grup. Sah-sah saja admin melakukan itu.


Silent reader bisa jadi muncul karena mereka berasa dari orang-orang yang terabaikan

Grup WhatsApp Uwan Urwan
Aku gak tahu siapa yang bikin tapi makasih memenya aku pake


Aku yakin ada banyak juga orang yang semula aktif di WhatsApp Group, kemudian jadi silent reader karena setiap ikut nimbrung, jarang ada yang merespon. Aku pernah mengalami itu juga. Pemilik akun Instagram @annisahq_ bercerita kalau kebanyakan dari mereka jenuh atau sebelum mereka benar-benar jadi silent reader, mungkin mereka adalah orang-orang yang terabaikan.


Baca juga : Kenapa keluar dari grup WhatsApp


Misalnya dia udah ikut nimbrung berbaur, dan sok kenal sok dekat (SKSD), dari 20 orang anggota grup ternyata yang menanggapi hanya dua sampai lima orang. Atau hanya segerombolan yang asyik mengobrol dan hanya mau membalas komentar dari orang-orang yang menurut mereka nyambung saja. Pengalaman orang yang punya akun Instagram @diantin_ pun sama. Dia mengaku malas juga merespon obrolan di grup WhatsApp, karena kalau aku yang nanya dicuekin. Jadi kadang jadi silent reader deh, ungkapnya.


Admin/founder kurang paham kebutuhan anggotanya

Grup WhatsApp Uwan Urwan
Kredit : english.newstracklive.com


Memang untuk melihat sebab-sebab orang yang silent reader harus melihat secara komprehensif. Menilai mereka sebagai orang yang menjengkelkan di dalam grup tidak selalu benar, meski pasti ada yang memang menjengkelkan. Berhubung ada banyak grup WhatsApp di dunia ini dengan banyak tujuan, pendapat pemilik akun Instagram @mr.chan16 menurutku perlu didengarkan. 


Baca juga : Grup WhatsApp harusnya bagaimana?


Menurutnya, admin/founder grup kadang juga silent reader atau tidak peduli dengan member. Selain itu, admin/founder memang perlu tahu keinginan para anggotanya. Tidak dipungkiri admin/founder kadang menyampaikan sesuatu yang tidak berhubungan dengan visi misi grup atau melemparkan topik yang tidak begitu diminati. 


Oh ya, misal grupnya memang tidak aktif karena adminya sibuk dan tidak pernah menyapa anggotanya, jadi buat apa anggotanya bersibuk-sibuk dalam grup itu? Mungkin suatu hari saat adminnya sudah mulai menyapa grup, sedikit atau tidak akan ada yang menanggapi. Atau bila grupnya sering membahas hal yang tidak berfaedah dan tidak berhubungan dengan anggotanya, ya wajar kalau banyak yang jadi silent reader.


Bagaimana? Akankah kamu tetap jadi silent reader setelah membaca pendapat dari beberapa orang di atas? Atau malah jadi punya ide agar grup WhatsAppnya lebih interaktif? Semoga dengan adanya tulisan ini, memberi respon dampak positif bagi kita semua. Aamiin.

Comments

Turis Cantik said…
Gua kdng kl jd silent reader tuh ya krn males aja ngomong biar ngak rame. Kl ngomong atau chat seperlunya aja.
Wichan said…
Wakwakwak, berbagai alasan penyebab sider. Mungkin ada yg jadiin wag sebagai cara memata-matai.
Itu pilihan Wan. Aku lebih banyak menjadi silent reader.
Aku hanya aktif jika pembicaraan setara dengan ku.
Perbedaan pola pikir berpengaruh. Untuk apa nimbrung kalau gak nyambung.
Eri Udiyawati said…
Hihihi, ya gitu deh. Warna warni grup Whatsapp. Yang penting masih aktif aja dulu lah grupnya. Meski mancing biar ramai tetep aja sepi. Wkwkwkkw
Einid Shandy said…
Hai Kakak, aku waktu itu udah baca story Kakak. Cuman lupa, udah ngisi apa belum.

Jujur sih, aku udah left bantak whatsapp group karena aku nggak mau dianggap "silent reader". Aku mending ikut dikit whatsapp group tapi turut berkontribusi ngasih pendapat atau sejenisnya dari silent reader.

Ada beberapa whatsapp group yang sebenernya sayang banget aku left, tapi mau nggak mau emang harus left daripada aku nggak guna dan bikin admin jadi sedih.

Aku sendiri salah satu founder whatsapp group dan rasanya nggak enak banget kalau ada silent reader dan nggak pernah turut berkontribusi secara nyata, kayak cuek aja gitu meski sini ada acara. Aku lebih suka mereka "left". Kenapa? Karena bisa jadi mereka mata-mata, keganggu, atau lain-lainnya. Banyak banget kemungkinan-kemungkinan terjadi yang menurutku endingnya tetep aja jelek. Kadang sih kalau lagi muak, aku to the point aja sih ke mereka yang gabung tapi nggak ada kontribusi baik diskusi di whatsapp group / ikut acara-acara, aku bisa ngomong di whatsapp group dan chat satu-satu, "masih mau di grup atau nggak? Kalau udah ngerasa nggak perlu sama grup ini, kamu boleh left. Tapi, kalau masih perlu, aku butuh kontribusi kalian, sekecil apapun itu. Makasih."

Banyak sih temen-temen yang bilang, aku kadang nyeremin sebagai founder atau admin whatsapp group. Soalnya, aku emang nggak suka orang-orang "numpang nama".

So, itulah kenapa aku sering banget dijadikan "penanggung jawab / koordinator." Haha...

Semoga makin banyak silent reader yang ngerti posisi.

Makasih Kak. Artikel ini menarik dan aku nggak kepikiran bikin artikel kayak gini.
So, kayaknya, aku pengen bikin juga artikel sejenis ini.
Tergantung grubnya ttg apa mas, kalo aku yaaa :D.

Banyak grub wa di aku, itu dimasukin secara paksa, bukan Krn keinginan. Cth nya, grub wa keluarga, grub kantor, grub reuni. 3 grub itu jujurnya aku males utk sukarela ikut, tp terpaksa ikut drpd dicap durhaka Ama ortu hahahaha. Ato dicap pembangkang Ama bos kantor. Kalo grub reuni, ntr bisa dibikin meme org tersombong sedunia kalo Nolak gabung.

Padahal isi dr grub di atas, banyakan sepi juga, kec kantor sih. Laah aku makin males utk chat.

Tp grub2 yg dibikin Krn aku suka isinya, kayak grub traveling, itu aku ga silent reader dong ;). Aktif juga malah. Seruuu soalnya, yg diperbingkan sesuai Ama hobi. Dan org2nya asik.

Aku jg ga suka kalo dlm 1 grub, isinya ruameeee tp ga ada yg dikenal. Itu kyk grub challange yg prnh aku ikutin. Paling cm tau bbrp org, sisanya wassalam. Tapi ujung2nya aku kluar sih.

Paling banyak dibaca

10 Hal Yang Bikin Malas Jadi blogger

Sebenarnya fenomena blogger sudah ada sejak zaman website pertama kali diciptakan. Mungkin kalau dulu lebih ke perusahaan ya. Perusahaan harus punya website. Belakangan, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang juga ingin punya website, mulai banyak yang berlomba-lomba punya juga. Apalagi akhir-akhir ini yang punya website pribadi adalah keharusan. Tidak harus sih, cuma kalau punya website itu akan ada lebih banyak orang yang bisa tahu tentang kita dan apa yang sedang dipikirkan.  Apa bedanya website dan blog? Menurut saya sih sama saja. Gak ada bedanya. Mungkin bedanya dalam penggunaannya ya. Itu website digunakan untuk pribadi atau kelompok/instansi. Saya mulai sotoy .  Okeh, saya akan sebut website itu blog saja ya daripada salah ngomong . Blog sekarang sudah mulai banyak yang berbayar, misalnya www.uwanurwan.com ( halah narsis ). Yang gratisan bagaimana? Loh tetap lanjutkan perjuangannya. Menulis itu bukan perkara pakai rumah mahal atau rumah bambu. Sebelumnya...

Jamur blotong Nama Ilmiahnya Ternyata Coprinus sp.

Saya menduga jamur yang selama ini saya beri nama jamur blotong nama ilmiahnya Coprinus sp. Setiap usai musim giling, biasanya musim hujan, saya dan tetangga berburu jamur ini di tumpukan limbah blotong di dekat Pabrik Gula Wringin Anom, Situbondo. Jamur Coprinus sp . tumbuh di blotong Asli, kalau sudah tua, payungnya akan berwarna hitam seperti tinta dan meluruh sedikit demi sedikit Sudah sekian lama mencari tahu, berkat tulisan saya sendiri akhirnya saya tahu namanya, meski belum sampai ke tahap spesies . Jamur yang bisa dimakan ini tergolong dalam ordo dari Agaricales dan masuk dalam keluarga Psathyrellaceae. Selain itu, jamur ini juga suka disebut common ink cap atau inky cap (kalau benar nama ilmiahnya Coprinus atramentarius ) atau Coprinus sterquilinus (midden inkcap ) . Disebut begitu karena payungnya saat tua akan berwarna hitam dan mencair seperti tinta. Nama yang saya kemukakan juga berupa dugaan kuat, bukan berarti benar, tapi saya yakin kalau nama genusnya Copr...

Kenapa Punya Skin Hero Bisa Bikin Main Lebih Seru?

Siapa sih yang tidak kenal Mobile Legends? Game MOBA ini sudah menjadi favorit banyak orang, termasuk aku. Tapi tahukah kamu, ada cara mudah untuk mempercantik tampilan hero favoritmu tanpa ribet? Yuk, simak pengalaman saya bermain Mobile Legends sekaligus tips mendapatkan skin hero dengan harga terjangkau. Awal Perjalanan di Dunia Mobile Legends Main bareng robot udah kayak robot mainan wk Dulu, aku adalah pemain game MOBA lokal. Temanku sering mempromosikan game itu, mengatakan bahwa ini adalah game buatan Indonesia yang layak dicoba. Awalnya aku tertarik, tapi karena masih baru, jumlah pemainnya sedikit. Akibatnya, aku lebih sering bermain melawan robot. Memang sih, rasanya puas selalu menang, tapi di sisi lain, tidak ada tantangan sama sekali. Setiap match terasa seperti mengulang pola yang sama: pilih hero, hancurkan turret, dan menang dengan mudah. Lama-lama, kebosanan mulai menghantui. Sampai akhirnya, aku iseng mendownload Mobile Legends. Temanku bilang, "Cobain aja, lebih...

Jangan Ikut List Blogwalking Kalau Sekadar Tugas

Fenomena blogwalking sudah terjadi sejak dahulu kala, mulanya menyenangkan. Tidak ada kewajiban untuk mengunjungi balik, berkomentar pun sekehendak hati, juga menambah wawasan karena ada ada tambahan sudut pandang orang lain. Antarbloger sudah sewajarnya saling dukung. Bahagia ngeliat temen bahagia. Fenomena blogwalking masa kini Aku gak mau bilang blogwalking tidak bermanfaat ya. Manfaatnya besar sekali dan aku sendiri bisa tahu apa saja hanya dengan mengetikkan kata kunci yang diinginkan. Masih banyak kok yang benar-benar saling baca tulisan teman-teman blogger. Memang gak semuanya membaca tuntas dan berkomentar. Paling bahagia kalau ada yang komentarnya mengoreksi dan mengapresiasi. Dua-duanya penting, pujian sebagai bentuk apresiasi dan kritik sebagai bahan refleksi.  Nah, dari kesekian kebahagiaan saling menjelajahi tulisan teman-teman bloger, gak sedikit juga sekarang yang cuma blogwalking agar diblogwalking balik oleh sesamanya. Pada akhirnya oknu...

Pengalaman Pakai Pasir Pantai sebagai Pengganti Pasir Kucing

Sudah punya kucing sejak kecil. Biasa atas keberadaan kucing membuatku tak pernah berhenti untuk punya kucing. Kucing liar yang sering mampir ke rumah biasanya aku juga beri makan dan yang mau mendekat aku pelihara. Punya kucing sebelumnya dibiarkan pup di luar. Repot kalau anak-anak kucing sudah mulai makan selain air susu induknya, pasti akan kencing dan pup di kasur karena induknya pasti lebih nyaman meletakkan anak-anaknya di kasurku. Dulu harus melatih mereka terlebih dahulu selama beberapa waktu sebelum bisa pup di luar   Setiap hari harus mencuci sprei dan menjemur kasur. Begitu tahu bahwa kasur bukanlah tempat pup dan pipis, mereka akan buang hajat di luar. Tentu saja akan mencari pasir atau tanah yang cukup gembur sebagai tempat merahasiakan hasil buangan. Kadang tanah tetangga jadi sasaran dan harus menerima omelan mereka.   Sejak awal tahun 2022, kembali dari ibukota, kucing melahirkan, dan sudah mulai makan selain air susu induknya, aku siapkan pasir buat mer...

Fried Chicken Enak di Situbondo, Kamu Wajib Tahu!

Tidak ada KFC atau pun McD di Situbondo, ya setidaknya hingga kini dan beberapa waktu ke depan. Dulu sempat ada CFC, belum sempat berkunjung, eh sudah tutup. Jika aku ingin makan ayam goreng krispi di Situbondo beli di mana? Beberapa warung makan di Situbondo juga menjual ayam goreng tepung. Memang tak khusus ayam goreng. Berbeda dengan di kota besar, di mana gerai olahan ayam tepung bisa ditemui di mana pun. Hisana Fried Chicken Situbondo punya rasa khas, jadi salah satu favoritku Bila kamu sedang travelling ke Situbondo dan sangat ingin menikmati ayam goreng krispi, aku cukup merekomendasikan makan di Hisana Fried Chicken. Sesuai namanya, Hisana adalah gerai ayam goreng tepung yang cukup terkenal dan banyak digemari. Hisana Fried Chicken tidak hanya ada di Situbondo, tapi juga di Jakarta, Bandung, dan kota-kota lain. Sudah ada ratusan outlet yang tersebar di banyak titik di Indonesia. Hanya saja aku baru tahu ada brand ayam goreng krispi lokal ini begitu pulang ke Situbondo. Meski ad...

Pilih mana, Elu-gue atau Aku-kamu ?

Jakarta itu kota plural. Semua orang dari berbagai suku, daerah, bahkan negara tinggal di sana. Jakarta ya ibukota negara saya, Indonesia. Isi di dalamnya penuh sesak dengan manusia, kendaraan, rumah, gedung perkantoran, pedagang kaki lima, dan macam-macam. Macet selalu menjadi keluhan utama jika tinggal di sana. Waktu pun seolah hanya mainan. Tak ada yang bisa mengendalikan apa yang terjadi di sana. Untunglah pada saat menulis ini, saya tidak sedang di Jakarta dalam jangka waktu cukup lama. Saya sedang menikmati indahnya kampung halaman, menjadi anak hits di kampung (setelah sekian lama berkiprah jadi artis ibukota. Hahaha...) Entah apa magnet utama yang membuat Jakarta selalu dirindukan. Yang jelas siapapun yang pernah ke sana kebanyakan ingin kembali lagi. Tidak peduli Jakarta akan semakin sesak dan macet dengan pertambahan penduduk yang tak terkendali. Segala macam bisnis bersaing, baik sehat atau tidak. Eh, tapi saya tidak akan membahas Jakarta lo ya.  Budaya b...

Tips Liburan Seru Bareng Temen-Temen Tanpa Ribet

Liburan bareng teman-teman selalu punya cerita seru yang nggak terlupakan, kan? Mulai dari momen heboh saat diskusi destinasi, sampai kejadian lucu selama perjalanan. Tapi nggak bisa dipungkiri, ada aja hal-hal yang kadang bikin ribet. Mulai dari beda pendapat soal tempat tujuan, bingung cari tiket yang murah, sampai sibuk ngatur itinerary yang cocok buat semua orang. Kalau nggak diatur dengan baik, keseruan liburan malah bisa berubah jadi drama. Tapi tenang, semua masalah itu bisa diatasi kalau kamu tahu caranya. Kali ini aku mau share beberapa tips praktis yang bakal bikin liburan bareng teman-teman jadi lebih mudah dan asyik. Mulai dari pemilihan destinasi yang tepat, cara pesan tiket yang simpel, sampai trik hemat biaya dengan memanfaatkan promo. Yuk, simak tipsnya biar liburanmu bebas drama dan penuh kebahagiaan! Pilih Destinasi yang Cocok untuk Semua Pertama, tentukan dulu destinasi yang cocok untuk semua. Ajak teman-teman buat diskusi di grup, dan cari tempat yang bisa memenuhi ...

Imawan Anshari : Bloger Evergreen, Tak Pernah Sepi Job

Kegemaran Imawan Anshari membaca di portal berita detik.com di sela-sela jam istirahat kantor membawanya masuk ke dunia bloger yang cukup diperhitungkan kini. Tahun 2009 ia hanyalah seorang karyawan di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang riset dan konsumen di Jakarta Selatan. Ia kerap mencerna artikel bloger karena acap terangkat di headline. Ingin seperti mereka, kemudian bergabung dalam layanan pemberi fasilitas ngeblog gratis yang merupakan sub-usaha portal detik.com, blogdetik. Kredit : Imawan Anshari Sering menang lomba blog Begitu tergabung dalam blogdetik, Pria yang ada kalanya disapa Awan itu pun mengisinya dengan curahan hati. Uji coba keberuntungan, ia juga berpartisipasi dalam lomba blog yang diadakan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN). Tak disangka ia meraih juara tiga tulisan terbaik.  Saking seringnya ikut lomba blog, ia kerap menang dan mendapatkan uang tunai, hadiah jalan-jalan, serta barang-barang yang bila dibeli dengan uang sendiri perlu dipertimbangkan d...

Bunga Telang Ungu (Clitoria ternatea) Jadi Alternatif Pengganti Indikator PP Sintetis

Makin ke sini, ketenaran bunga telang (Clitoria ternatea L.) kian meluas. Banyak riset terbit di internet, juga tak ketinggalan pecinta herbal dan tanaman obat ikut berkontribusi memperluas infromasi itu.  Bunga telang ungu, tanaman yang juga dikenal dengan nama butterfly pea itu termasuk endemik karena berasal dari Ternate, Maluku, Indonesia. Meski begitu, banyak sumber juga mengatakan bahwa bunga telang berasal dari Afrika, India, Amerika Selatan, dan Asia tropis. Banyak info simpang siur karena sumber-sumber yang aku baca pun berasal dari riset-riset orang. Nanti jika ada waktu lebih aku akan melakukan riset lebih dalam mengenai asal usulnya. Antosianin bunga telang merupakan penangkal radikal bebas Kredit : researchgate.net Bunga telang kaya akan antosianin. Antosianin adalah golongan senyawa kimia organik berupa pigmen yang larut dalam air, menghasilkan warna oranye, merah, ungu, biru, sampai hitam. Tak hanya pada bunga Clitoria ternatea, antosianin juga ada di banyak buah dan...