Tubuh manusia itu tersusuh dari banyak sistem, salah satunya sistem peredaran darah. Sistem peredarah sifatnya tertutup, artinya darah selalu mengalir di dalam pembuluh darah. Selain tertutup, sistem peredaran darah mengalir lewat jantung dua kali, di mana yang satu peredaran darah besar yang mengalir ke seluruh tubuh dan satu lagi peredaran kecil yang hanya melewati paru-paru.
Kredit: researchgate.net |
Untuk sistem peredaran darah, ibaratnya tubuh kita punya banyak selang, mulai dari yang ukurannya besar dan kecil untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh, di mana darah mengandung banyak nutrisi hasil dari makanan dan minuman yang kita konsumsi setiap hari. Sementara itu, jantung adalah bangunan utama dalam sistem ini. Jantung memompa darah ke paru-paru untuk dibersihkan kemudian dipompa kembali ke seluruh tubuh. hasilnya kita bisa hidup dan beraktivitas setiap hari, normalnya begitu.
Penyakit jantung bawaan biasanya diikuti dengan penyakit lain
Namun, ada kondisi-kondisi tertentu yang membuat sistem peredaran darah tidak normal, misalnya penyakit hipertensi di mana tekanan darah terhadap dinding arteri terlalu tinggi; ateroskelerosis di mana kondisi pembuluh darah arteri mengeras dan kaku karena terjadi penumpukan kolesterol, kalsium, dan jaringan ikat di dinding arteri; jantung koroner yang disebabkan oleh atroskelerosis; trombosit vena dalam di mana terjadi karena pembuluh darah vena tersumbat oleh bekuan darah; iskema yang merupakan jaringan yang tidak mendapatkan suplai oksigen yang cukup; stroke yang cukup mengerikan dan banyak menyebabkan orang lumpuh dan meninggal; dan penyakit jantung bawaan (PJB).
Aku akan bahas tentang penyakit jantung bawaan (PJB) pada tulisan kali ini. Penyakit jantung bawaan merupakan kelainan struktur anatomi, letak, atau fungsi jantung akibat gangguan pembentukan organ jantung pada trimester awal kehamilan yang terbawa sampai hamil. Menurut dokter Rahmad Budi Kuswiyanto, Dokter Spesialis Anak Konsultan Kardiologi, Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSUP Hasan Sadikin, Fakultas Kedokteran UNPAD Bandung, dalam webinar Bicara Gizi tentang Pentingnya Dukungan Nutrisi Optimal Anak dengan Kelainan Jantung Bawaan, Rabu, 29 September 2021, dari 10 bayi yang lahir di Indonesia terdapat satu bayi yang lahir dengan kelainan jantung bawaan. Dalam satu tahun ada sekitar 40ribu-50ribu per tahun di Indonesia.
dr Rahmad Budi Kuswiyanto |
Penyakit jantung bawaan yang kritis menurut dr Rahmad harus segera ditangani dan biasanya sering menyebabkan kematian pada bayi. Ada sekitar 25% atau 17500 bayi dalam satu tahun lahir dengan PJB kritis. Kelainanya ada banyak, ada yang jantung bocor; katup sempit atau tidak lengkap atau buntu; pembuluh darah terbalik, salah masuk, bilik tunggal, dan lain-lain. Biasanya penyakit jantung bawaan menjadi penyebab cacat lahir yang paling sering ditemui.
Penyakit jantung bawaan biasanya disebabkan oleh riwayat ibu. Bisa jadi karena terdapat infeksi saat masa kehamilan; ibu menderita diabetes, lupus, dan hipertensi; ibu mengonsumsi alkohol, merokok (bisa juga karena ayah), dan obat-obatan, nutrisinya tidak seimbang, terdapat kelainan genetik pada janin, dan ada riwayat keluarga dengan kelainan jantung.
Kredit: researchgate.net |
Jadi ada banyak faktor yang menyebabkan anak bisa lahir dengan PJB. Bila disebabkan karena asupan gizi yang buruk (kurang misalnya), energi yang dibutuhkan janin selama masa pertumbuhan besar tetapi nutrisinya kurang. Bisa diibaratkan mesin motor yang harus bepacu dengan kecepatan tinggi tetapi bahan bakarnya tidak ada. Kalau di mesin akibatnya jadi tidak berfungsi, tapi kalau pada janin biasanya berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan organnya. Biasanya penyakit jantung bawaan juga disertai dengan kelainan lain, misalnya bibir sumbing, down sindrom, katara, kelainan pembentukan organ seperti tangan.
Mencegah dan mengobati penyakit jantung bawaan pada bayi
Asupan nutrisi seimbang sangat dibutuhkan terutama untuk anak dengan Penyakit Jantung Bawaan (kredit: iha31-pixabay) |
Seperti yang aku jelaskan di atas, penyakit jantung bawaan ada penyebabnya. Untuk itulah penting bagi ibu yang sedang hamil harus rutin konsulasi ke dokter, melakukan vaksinasi rubela dan flu, rajin mengonsumsi asam folat selama trimester kehamilan, memastikan gula darah terkontrol jika menderita diabetes, melakukan srining genetik bila menderita atau punya keluarga dengan riwayat penyakit jantung bawaan.
Memang untuk jadi orang tua kita dituntut untuk tahu dan belajar banyak hal tentang kehamilan, nutrisi, dan lain-lain. Pasti tidak memungkinkan jika kita mempelajari semuanya sekaligus, untuk itulah ada dua orang (suami dan istri) yang bertanggung jawab terhadap anaknya, juga ditambah pengetahuan dari dokter dan orang-orang yang berilmu tentang gizi anak, kehamilan, melahirkan, dan lain-lain.
Bila orang tua tidak melahirkan di rumah sakit, bawa segera anak ke fasilitas kesehatan terdekat bila ada tanda dan gejala PJB. Konsultasikan ke dokter anak atau konsultan kardiologi, beri asupan nutrisi yang baik, pantau tumbuh kembangnya, an rutin vaksinasi. Selain itu orang tua perlu menjaga kesehatan gigi dan mulut, obati infekso dengan tuntas (seperti ISPA, radang telinga), sesuaikan aktivitas, tidak panik dan tetap ikuti saran dokter, yang terakhir adalah ikhlas, iktiar, sabar, dan tawakkal.
Dr. dr. I Gustri Lanang Sidiartha, Sp.A(K) |
Menurut Dr. dr. I Gustri Lanang Sidiartha, Sp.A(K), Dokter Spesialis Anak Konsultan Nutrisi dan Penyakit Metabolis, dalam webinar yang sama, anak dengan penyakit jantung bawaan sering mengalami kurang gizi, bisanya karena faktor kemiskinan, tak terurus, dan tak mengerti tentang nutrisi. Akibatnya anak yang lahir dengan PJB akan menderita kurang gizi, stunting, ada gangguan kognitif, daya tahan tubuh rendah sehingga mudah sakit, dan memperparah kerusakan pada otot jantung, komplikasi lebih tinggi bila diakukan operasi jantung, dan penyembuhan luka jadi lebih lama.
Meski anak dengan penyakit jantung bawaan lebih gampang terkena infeksi, gampang sakit, agak rewel, perkembangan lambat, dan membutuhkan perawatan ekstra, anak-anak dengan penyakit tersebut bisa disembuhkan dan menjalani hidup normal. Bahkan ada yang berprestasi kaau dirawat dengan baik, didukung dengan nutrisi seimbang, dan orang tua mau bersabar, apalagi saat ini teknologi makin canggih, beberapa penyakit bisa diobati dengan itu.
Comments