Dulu investasi hanya dilakukan oleh orang-orang tertentu. Berkat teknologi, semua informasi bisa diakses siapa aja dan semua orang punya kesempatan sama untuk menanamkan modal. Ya, investasi adalah penanaman modal untuk ditarik di masa depan dengan nilai yang lebih besar. Secara awam, kita bisa menganggap itu tabungan (meski pengertiannya dan kegiatannya berbeda). Menabung sendiri adalah menyimpan sejumlah uang secara rutin sebagai persiapan dana di masa depan. biasanya menabung itu bentuknya uang dan bisa disimpan sendiri lewat celengan, kotak, brankas, dan lain-lain) atau disimpan lewat bank.
Kredit : rubns28 (Pixabay) |
Sementara investasi itu wujudnya bisa berupa tenaga, tanah, uang, waktu, emas, saham, reksadana yang nama lainnya adalah aset. Harapannya di masa depan aset tersebut nilainya bertambah. Keuntungan yang didapat dari investasi bisa berupa bunga, deviden, royalti, atau uang sewa.
Investasi itu apa saja?
Investasi berdasarkan bentuknya
Sebelum terlalu jauh membahas investasi kripto, aku ingin memberitahu bahwa investasi itu ada dua jenis, yaitu aktiva riil dan aktiva finansial. Investasi aktiva riil ini dapat dilakukan dengan aset yang bisa kita lihat wujudnya, misalnya tanah, properti, dan logam mulia. Sementara itu aktiva finansial itu yang asetnya dilakukan dengan sekuritas, misalnya deposito dan saham.
Investasi berdasarkan jangka waktu
Berdasarkan jangka waktunya investasi juga terbagi dua, yaitu investasi jangka panjang dan investasi jangka pendek. Investasi jangka panjang biasanya jangka waktunya dari tiga sampai puluhan tahun. Meskipun lama, keuntungan yang didapat bisa cukup besar dan bisa jadi tabungan di hari tua atau ditargetkan untuk membiayai sekolah anak saat dewasa.
Sementara itu investasi jangka pendek biasanya investor bisa memutuskan jangka waktu penanaman modal dalam kurun waktu satu sampai tiga tahun. Memang keuntungannya tidak akan sebesar yang jangka panjang, tapi jenis ini berguna bagi kita yang butuh dana segera untuk keperluan yang direncanakan dalam satu sampai tiga tahun.
Instrumen investasi populer di Indonesia
Setelah paham mengenai jenis-jenis investasi, yang perlu kita tahu selanjutnya adalah tentang instrumennya. Instrumen investasi adalah tempat atau media yang bisa dipakai untuk melindungi aset yang kita punya. Sebelum berinvestasi, pahami dulu jenis dan instrumennya agar perencanaan ekonomi tepat sasaran dan sesuai dengan kemampuan. Berikut beberapa instrumen investasi populer di Indonesia:
Emas
Kredit : Stevebidmead (Pixabay) |
Emas adalah salah satu pilihan instrumen investasi populer di Indonesia yang sudah orang zaman dulu lakukan. Ibuku adalah salah pelaku investasi yang menggunakan emas sebagai instrumennya. Begitu punya uang, ibu akan selalu ke toko emas dan membeli emas berupa gelang, anting, dan kalung. Meskipun bukan emas batangan, asesoris emas yang ibu beli bisa dipakai untuk dipamerkan saat ada acara besar. Emas punya keuntungan nilainya stabil dan terus naik setiap tahunnya. Tentu saja ini termasuk investasi yang menguntungkan bagi siapapun karena saat ini kita bisa membeli emas mulai dari lima ribu di beberapa platform.
Deposito
Kredit : liputan6.com |
Bagi sebagian orang, deposito adalah salah satu instrumen investasi populer di Indonesia yang sangat mudah. Kita cukup menyimpan uang dalam jumlah tertentu untuk diambil dalam jangka waktu tertentu, misalnya lima tahun atau 10 tahun. uang yang dikembalikan sesuai masanya tetap ditambah suku bunga pasti. Hanya saja lewat instrumen investasi ini kita tidak bisa mencairkan dana sebelum jangka waktu yang sudah disepakati.
Saham
Saham juga termasuk salah satu instrumen investasi populer di Indonesia. Biasanya kita membeli saham di bursa saham dan kita bisa mendapatkan sekian persen kepemilikan perusahaan. Semakin besar persentase saham yang dimiliki, semakin kuat kita di dalam perusahaan itu.
Properti
Sebagian orang yang punya uang dan ingin passive income, biasanya berinvestasi di properti. Instrumen investasi populer di Indonesia ini juga investasi yang menguntungkan karena harganya terus naik.
Reksadana
Instrumen investasi populer di Indonesia yang akhir-akhir ini ramai dipakai orang adalah reksa dana. Reksa dana adalah investasi yang dananya dikumpulkan dari beberapa investor jadi satu lalu diivestasikan di instrumen pasar modal. Reksa dana sendiri punya beberapa jenis, reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran, reksa dana index, reksa dana pasar uang.
Cryptocurrency (mata uang kripto)
Investasi kripto juga termasuk instrumen investasi populer di Indonesia apalagi saat pandemi. Investasi kripto adalah investasi yang lahir berkat kecanggihan teknologi, di mana menawarkan return tinggi. Cryptocurrency itu adalah mata uang digital yang cuma ada dan bisa dipakai di dunia maya. Kalau kamu pernah mendengar bitcoin, nah itu termasuk investasi kripto yang diperkenalkan pertama kali oleh Satoshi Nakamoto tahun 2009.
Investasi kripto diperkirakan mampu mendominasi pasar keuangan global
Sejak pandemi, Cryptocurrency makin digemari, terutama oleh generasi milenial dan generasi Z. Enaknya mata uang virtual yang dipakai dalam investasi ini tidak mungkin bisa dipalsukan dan bisa dipakai untuk banyak transaksi online (pembayaran, belanja, transfer dari satu orang ke orang lain) dan bisa ditukar ke dolar, rupiah, yen, dan mata uang lain.
Bitfinex adalah platform trading crypto terkemuka di dunia. Didirikan pada tahun 2012, berdasarkan review Bitfinex, platform ini menawarkan berbagai macam fitur dan layanan untuk para trader crypto, termasuk perdagangan spot, margin, kontrak berjangka, dan staking. Bitfinex memiliki volume perdagangan yang sangat besar, menjadikannya salah satu platform yang paling likuid di dunia. Hal ini menjadikannya pilihan yang tepat bagi trader yang ingin melakukan transaksi dengan volume besar.Bitfinex juga menawarkan berbagai macam fitur keamanan untuk melindungi aset para penggunanya. Platform ini telah menerapkan berbagai macam protokol keamanan, termasuk enkripsi tingkat bank, manajemen risiko, dan audit independen.
Karena makin ke sini tren aset kripto makin marak dan jadi salah satu investasi yang menguntungkan, membuat beberapa perusahaan mencari peluang, salah satunya dengan menerbitkan aset kripto. Jangan khawatir, sekarang di Indonesia sudah ada beberapa aset kripto, salah satunya toko token (TKO) yang diterbitkan oleh Tokocrypto, salah satu exchange yang diakui resmi oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Toko token memanfaatkan fitur Binance Lauchpad dan dibangun di atas Binance Smart Chain (BSC).
Toko token yang merupakan toko hybrid adalah kripto lokal Indonesia pertama yang mengombinasikan model token hybrid unik, yaitu utilitas Centralized Finance (CeFi) dan hybrid Decentralized Finance (DeFi). Kan aset kripto berupa Bitcoin, Dogecoin, Ethereum, dan Ripple itu berasal dari luar negeri. Melalui utilitas CeFi, toko token bisa dipakai dalam program tabungan seperti TKO Deposit, TKO Rebate, TKO Saving, dan TKO Cashback. Sementara dalam utilitas DeFi, toko token bisa dipakai pada farming pools dan lending. Selain itu Tokocrypto juga menghadirkan layanan staking dan saving di mana investor bisa mendapatkan bunga berdasarkan durasi penyimpanannya.
Instrumen investasi mata uang kripto diperkirakan mampu mendominasi pasar keuangan global. Apalagi menurut Mumammad Lutfi, Menteri Perdagangan Republik Indonesia, nilai transaksi investasi kripto di Indonesia sampai Mei 2021 mencapai 370triliun. Jumlah ini naik lebih lima kali dibandingkan akhir tahun 2020, yaitu sebesar 65triliun rupiah. Hal menarik lain adalah, jumlah pemain kripto di Indonesia tercatat naik 62,5% jadi 6,5juta orang pada Mei 2021. Padahal akhir tahun 2020, jumlah pemain uang kripto baru 4 juta orang.
Kemungkinan pelaku investasi kripto akan semakin meningkat dari tahun ke tahun karena termasuk salah satu investasi yang menguntungkan pada zaman sekarang. Apalagi teknologi makin memudahkan kita menggunakan berbagai macam aplikasi dalam satu smartphone tanpa harus keluar rumah. Juga karena sudah ada investasi kripto lokal yang sudah diakui negara. Melalui kombinasi token hybrid yang bisa dipakai dalam banyak hal.
Comments