Skip to main content

Jadi Youtuber Berbahasa Daerah, Menjanjikankah?

 Konten kreator zaman sekarang sangat variatif, mulai dari humor, edukasi, budaya, ekonomi, musik, tarian, dan lain-lain. Masing-masing nice masih bisa dibagi lagi, seperti edukasi soal biologi, kedokteran, kandungan, psikologi, dan banyak macamnya. Apalagi dipermudah dengan teknologi yang kian canggih, konten kreator, khususnya pembuat konten Youtube termasuk Youtuber berbahasa daerah, Youtuber konten budaya, seperti yang dilakukan Nadia Nesa yang salah satu kontennya “Belajar Bahasa Minang” yang cukup viral.

 

Youtuber Berbahasa Daerah


Youtuber berbahasa daerah punya pasarnya tersendiri

Aku termasuk orang yang senang jika ada anak muda peduli dengan budayanya. Sebab aku bukan orang yang paham terhadap budaya di daerahku sendiri, Situbondo. Beberapa kali aku sempat terharu bahkan menangis saat menonton pertunjukan budaya karena bangga. Beruntunglah Pandi lewat program Merajut Indonesia Melalui DigitalisasiAksara Nusantara (Mimdan) mengadakan IG Live Bincang Mimdan #4 bersama Nadia Nesa, konten kreator budaya yang sering membahas budaya Minang, dengan host Evi Sri Rezeki, penulis dan blogger. IG live bersama Nadia Nesa dan Evi Sri Rezeki berlangsung di akun Instagram Merajut Indonesia (@merajut_indonesia), 27 Februari 2022 kemarin.

 

Youtuber Berbahasa Daerah

Nadia Nesa adalah seorang Youtuber konten budaya Sumatera Barat, khususnya Minangkabau. Sebagai Youtuber berbahasa daerah Minang dan Youtuber konten budaya, ia sudah memulainya sejak tahun 2016. Mulanya ia berpikir untuk membuka kursus Bahasa Inggris di Youtube. Saat itu ia masih kuliah dan “lagi skripsian. Mau pulang nanggung, terus mikir lagi kalo orang bisa ngajarin Bahasa Inggris di Youtube, kenapa ga bikin belajar Bahasa Minang aja?”

 

Baca juga : Festival Sapi Sono’, Kontes Sapi Hias Asli Pamekasan

 

Nadia Optimis karena makanan padang tersebar di seluruh daerah di Indonesia, belum lagi salah satu budaya masyarakat Sumatera Barat, yaitu merantau menyebabkan orang Minang tersebar di banyak daerah. Tentu penikmat konten-kontennya bisa dipastikan ada. Dan benar saja, ia mengaku penontonnya memang kebanyakan orang Minang baik yang merantau atau pun yang menetap di wilayahnya. Tak hanya itu, orang luar Minang yang mau belajar juga ada. Biasanya mereka adalah orang yang akan menikah dengan orang Minang.

 

Nadia Nesa mengingatkan kembali budaya Minang kepada mereka yang merantau


Youtuber Berbahasa Daerah


Tak dipungkiri Nadia juga terpinspirasi oleh Bayu Skak yang kental dengan budaya Malangnya. Nadia pun mengisi konten-konten Youtubenya dengan seputar belajar bahasa Minang, keseharian, persoalan merantau, kuliner, dan lain-lain. Dengan menjadi konten kreator budaya Minang dan Youtuber berbadasa daerah, ada lebih banyak yang hal yang orang lain tidak tahu terungkap. Ia makin semangat membuat konten karena sempat dilihat dan dikomentari Arif Muhammad, Yotuber keturunan Minangkabau juga.

 

Menurut Nadia, keberadaan konten-kontennya juga membuat orang-orang yang lama merantau jadi mengenang kembali tanah kelahirannya. “Anak-anak mereka yang tidak tersentuh dengan budaya Minang karena lahir dan besar di daerah lain jadi tahu bahwa budaya Minang kaya gini loh,” ungkapnya.

 

Nadia juga memperlihatkan bahwa perempuan juga bisa merantau, bisa kerja, tapi tetap ingat budayanya. Salah satunya dengan mengangkat masakan Minang yang ia bawa ke tempat rantau, kadang menyelipkan pantun dalam kontennya. Meski sebagian orang menganggap bahasa pantun yang disampaikan Nadia tergolong lawas, ia tetap kekeuh ingin mengangkat kembali budaya lama Minang agar tak tergerus perubahan zaman dan agar orang bisa belajar bahasa Minang.

 

Demi menghindari kesalahan, untuk konten edukasi (misalnya topik belajar bahasa Minang), biasanya Nadia membuat outline terlebih dahulu, kemudian konsultasi dengan teman atau keluarga. “Kalau budaya biasanya aku riset dulu sih biar kontennya gak sekadar lewat, ada nilainya,” ungkapnya. Itu juga jadi alasan Nadia kenapa tidak membuat konten yang sedang viral.

 

Youtuber Berbahasa Daerah

Sebagai penutup, Nadia berpesan kepada konten kreator, Youtuber berbahasa daerah, dan Youtuber konten budaya pemula yang ingin membahas soal edukasi bahasa daerah masing-masing, “Kalau gak bisa bahasa daerah ga faseh, mending jangan bikin konten bahasa jika untuk edukasi. Khawatirnya salah penyampaian dan penggunaan bisa fatal kalo dipake dalam percakapan sehari-hari apalagi ke orang yang lebih tua. Tujuan untuk eduksinya nanti tidak sampai,” katanya. Dan tentunya setiap konten kreator harus bertanggung jawab atas apa yang sudah dipublikasi ke orang banyak.

 

Baca juga : Festival Pariopo 2 Lekatkan Tradisi

 

IG Live Bincang Mimdan #4 bersama Nadia Nesa dan Evi Sri Rezeki membuka pikiranku. Ternyata konten-konten budaya daerah masih banyak peminatnya di antara gempuran budaya luar yang saat ini tak terbendung. Selain menjadi pembelajaran bagi orang lain yang ingin belajar budaya daerah tertentu, juga membantu orang-orang mengenang kembali hal-hal yang sudah dilalui. Tentu saja Youtuber berbahasa daerah dan Youtuber konten budaya punya potensi bagus untuk dikembangkan apalagi di Indonesia ada banyak sekali bahasa dan budaya yang bisa disiarkan secara online dan diakses siapa saja di seluruh dunia.

Comments

Akarui Cha said…
Jadi pengen coba nonton channel-nya Nadia Nesa deh. Jarang banget ada youtuber yang mengangkat lokalitas begini.
Afriant Ishaq said…
Pernah tau dulu. Pernah nonton. Belakangan ini Ga. Rata-rata bahasa Minang yqng digunakan adalah bahasa Minang Umum yg digunakan di Padang.

Bahasa Minang Padang udah banyak serapan jd ga otentik. Ntah skrg. Udh lama ga nonton.

Paling banyak dibaca

10 Hal Yang Bikin Malas Jadi blogger

Sebenarnya fenomena blogger sudah ada sejak zaman website pertama kali diciptakan. Mungkin kalau dulu lebih ke perusahaan ya. Perusahaan harus punya website. Belakangan, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang juga ingin punya website, mulai banyak yang berlomba-lomba punya juga. Apalagi akhir-akhir ini yang punya website pribadi adalah keharusan. Tidak harus sih, cuma kalau punya website itu akan ada lebih banyak orang yang bisa tahu tentang kita dan apa yang sedang dipikirkan.  Apa bedanya website dan blog? Menurut saya sih sama saja. Gak ada bedanya. Mungkin bedanya dalam penggunaannya ya. Itu website digunakan untuk pribadi atau kelompok/instansi. Saya mulai sotoy .  Okeh, saya akan sebut website itu blog saja ya daripada salah ngomong . Blog sekarang sudah mulai banyak yang berbayar, misalnya www.uwanurwan.com ( halah narsis ). Yang gratisan bagaimana? Loh tetap lanjutkan perjuangannya. Menulis itu bukan perkara pakai rumah mahal atau rumah bambu. Sebelumnya...

Jamur blotong Nama Ilmiahnya Ternyata Coprinus sp.

Saya menduga jamur yang selama ini saya beri nama jamur blotong nama ilmiahnya Coprinus sp. Setiap usai musim giling, biasanya musim hujan, saya dan tetangga berburu jamur ini di tumpukan limbah blotong di dekat Pabrik Gula Wringin Anom, Situbondo. Jamur Coprinus sp . tumbuh di blotong Asli, kalau sudah tua, payungnya akan berwarna hitam seperti tinta dan meluruh sedikit demi sedikit Sudah sekian lama mencari tahu, berkat tulisan saya sendiri akhirnya saya tahu namanya, meski belum sampai ke tahap spesies . Jamur yang bisa dimakan ini tergolong dalam ordo dari Agaricales dan masuk dalam keluarga Psathyrellaceae. Selain itu, jamur ini juga suka disebut common ink cap atau inky cap (kalau benar nama ilmiahnya Coprinus atramentarius ) atau Coprinus sterquilinus (midden inkcap ) . Disebut begitu karena payungnya saat tua akan berwarna hitam dan mencair seperti tinta. Nama yang saya kemukakan juga berupa dugaan kuat, bukan berarti benar, tapi saya yakin kalau nama genusnya Copr...

Kenapa Punya Skin Hero Bisa Bikin Main Lebih Seru?

Siapa sih yang tidak kenal Mobile Legends? Game MOBA ini sudah menjadi favorit banyak orang, termasuk aku. Tapi tahukah kamu, ada cara mudah untuk mempercantik tampilan hero favoritmu tanpa ribet? Yuk, simak pengalaman saya bermain Mobile Legends sekaligus tips mendapatkan skin hero dengan harga terjangkau. Awal Perjalanan di Dunia Mobile Legends Main bareng robot udah kayak robot mainan wk Dulu, aku adalah pemain game MOBA lokal. Temanku sering mempromosikan game itu, mengatakan bahwa ini adalah game buatan Indonesia yang layak dicoba. Awalnya aku tertarik, tapi karena masih baru, jumlah pemainnya sedikit. Akibatnya, aku lebih sering bermain melawan robot. Memang sih, rasanya puas selalu menang, tapi di sisi lain, tidak ada tantangan sama sekali. Setiap match terasa seperti mengulang pola yang sama: pilih hero, hancurkan turret, dan menang dengan mudah. Lama-lama, kebosanan mulai menghantui. Sampai akhirnya, aku iseng mendownload Mobile Legends. Temanku bilang, "Cobain aja, lebih...

Jangan Ikut List Blogwalking Kalau Sekadar Tugas

Fenomena blogwalking sudah terjadi sejak dahulu kala, mulanya menyenangkan. Tidak ada kewajiban untuk mengunjungi balik, berkomentar pun sekehendak hati, juga menambah wawasan karena ada ada tambahan sudut pandang orang lain. Antarbloger sudah sewajarnya saling dukung. Bahagia ngeliat temen bahagia. Fenomena blogwalking masa kini Aku gak mau bilang blogwalking tidak bermanfaat ya. Manfaatnya besar sekali dan aku sendiri bisa tahu apa saja hanya dengan mengetikkan kata kunci yang diinginkan. Masih banyak kok yang benar-benar saling baca tulisan teman-teman blogger. Memang gak semuanya membaca tuntas dan berkomentar. Paling bahagia kalau ada yang komentarnya mengoreksi dan mengapresiasi. Dua-duanya penting, pujian sebagai bentuk apresiasi dan kritik sebagai bahan refleksi.  Nah, dari kesekian kebahagiaan saling menjelajahi tulisan teman-teman bloger, gak sedikit juga sekarang yang cuma blogwalking agar diblogwalking balik oleh sesamanya. Pada akhirnya oknu...

Pengalaman Pakai Pasir Pantai sebagai Pengganti Pasir Kucing

Sudah punya kucing sejak kecil. Biasa atas keberadaan kucing membuatku tak pernah berhenti untuk punya kucing. Kucing liar yang sering mampir ke rumah biasanya aku juga beri makan dan yang mau mendekat aku pelihara. Punya kucing sebelumnya dibiarkan pup di luar. Repot kalau anak-anak kucing sudah mulai makan selain air susu induknya, pasti akan kencing dan pup di kasur karena induknya pasti lebih nyaman meletakkan anak-anaknya di kasurku. Dulu harus melatih mereka terlebih dahulu selama beberapa waktu sebelum bisa pup di luar   Setiap hari harus mencuci sprei dan menjemur kasur. Begitu tahu bahwa kasur bukanlah tempat pup dan pipis, mereka akan buang hajat di luar. Tentu saja akan mencari pasir atau tanah yang cukup gembur sebagai tempat merahasiakan hasil buangan. Kadang tanah tetangga jadi sasaran dan harus menerima omelan mereka.   Sejak awal tahun 2022, kembali dari ibukota, kucing melahirkan, dan sudah mulai makan selain air susu induknya, aku siapkan pasir buat mer...

Fried Chicken Enak di Situbondo, Kamu Wajib Tahu!

Tidak ada KFC atau pun McD di Situbondo, ya setidaknya hingga kini dan beberapa waktu ke depan. Dulu sempat ada CFC, belum sempat berkunjung, eh sudah tutup. Jika aku ingin makan ayam goreng krispi di Situbondo beli di mana? Beberapa warung makan di Situbondo juga menjual ayam goreng tepung. Memang tak khusus ayam goreng. Berbeda dengan di kota besar, di mana gerai olahan ayam tepung bisa ditemui di mana pun. Hisana Fried Chicken Situbondo punya rasa khas, jadi salah satu favoritku Bila kamu sedang travelling ke Situbondo dan sangat ingin menikmati ayam goreng krispi, aku cukup merekomendasikan makan di Hisana Fried Chicken. Sesuai namanya, Hisana adalah gerai ayam goreng tepung yang cukup terkenal dan banyak digemari. Hisana Fried Chicken tidak hanya ada di Situbondo, tapi juga di Jakarta, Bandung, dan kota-kota lain. Sudah ada ratusan outlet yang tersebar di banyak titik di Indonesia. Hanya saja aku baru tahu ada brand ayam goreng krispi lokal ini begitu pulang ke Situbondo. Meski ad...

Pilih mana, Elu-gue atau Aku-kamu ?

Jakarta itu kota plural. Semua orang dari berbagai suku, daerah, bahkan negara tinggal di sana. Jakarta ya ibukota negara saya, Indonesia. Isi di dalamnya penuh sesak dengan manusia, kendaraan, rumah, gedung perkantoran, pedagang kaki lima, dan macam-macam. Macet selalu menjadi keluhan utama jika tinggal di sana. Waktu pun seolah hanya mainan. Tak ada yang bisa mengendalikan apa yang terjadi di sana. Untunglah pada saat menulis ini, saya tidak sedang di Jakarta dalam jangka waktu cukup lama. Saya sedang menikmati indahnya kampung halaman, menjadi anak hits di kampung (setelah sekian lama berkiprah jadi artis ibukota. Hahaha...) Entah apa magnet utama yang membuat Jakarta selalu dirindukan. Yang jelas siapapun yang pernah ke sana kebanyakan ingin kembali lagi. Tidak peduli Jakarta akan semakin sesak dan macet dengan pertambahan penduduk yang tak terkendali. Segala macam bisnis bersaing, baik sehat atau tidak. Eh, tapi saya tidak akan membahas Jakarta lo ya.  Budaya b...

Tips Liburan Seru Bareng Temen-Temen Tanpa Ribet

Liburan bareng teman-teman selalu punya cerita seru yang nggak terlupakan, kan? Mulai dari momen heboh saat diskusi destinasi, sampai kejadian lucu selama perjalanan. Tapi nggak bisa dipungkiri, ada aja hal-hal yang kadang bikin ribet. Mulai dari beda pendapat soal tempat tujuan, bingung cari tiket yang murah, sampai sibuk ngatur itinerary yang cocok buat semua orang. Kalau nggak diatur dengan baik, keseruan liburan malah bisa berubah jadi drama. Tapi tenang, semua masalah itu bisa diatasi kalau kamu tahu caranya. Kali ini aku mau share beberapa tips praktis yang bakal bikin liburan bareng teman-teman jadi lebih mudah dan asyik. Mulai dari pemilihan destinasi yang tepat, cara pesan tiket yang simpel, sampai trik hemat biaya dengan memanfaatkan promo. Yuk, simak tipsnya biar liburanmu bebas drama dan penuh kebahagiaan! Pilih Destinasi yang Cocok untuk Semua Pertama, tentukan dulu destinasi yang cocok untuk semua. Ajak teman-teman buat diskusi di grup, dan cari tempat yang bisa memenuhi ...

Imawan Anshari : Bloger Evergreen, Tak Pernah Sepi Job

Kegemaran Imawan Anshari membaca di portal berita detik.com di sela-sela jam istirahat kantor membawanya masuk ke dunia bloger yang cukup diperhitungkan kini. Tahun 2009 ia hanyalah seorang karyawan di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang riset dan konsumen di Jakarta Selatan. Ia kerap mencerna artikel bloger karena acap terangkat di headline. Ingin seperti mereka, kemudian bergabung dalam layanan pemberi fasilitas ngeblog gratis yang merupakan sub-usaha portal detik.com, blogdetik. Kredit : Imawan Anshari Sering menang lomba blog Begitu tergabung dalam blogdetik, Pria yang ada kalanya disapa Awan itu pun mengisinya dengan curahan hati. Uji coba keberuntungan, ia juga berpartisipasi dalam lomba blog yang diadakan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN). Tak disangka ia meraih juara tiga tulisan terbaik.  Saking seringnya ikut lomba blog, ia kerap menang dan mendapatkan uang tunai, hadiah jalan-jalan, serta barang-barang yang bila dibeli dengan uang sendiri perlu dipertimbangkan d...

Bunga Telang Ungu (Clitoria ternatea) Jadi Alternatif Pengganti Indikator PP Sintetis

Makin ke sini, ketenaran bunga telang (Clitoria ternatea L.) kian meluas. Banyak riset terbit di internet, juga tak ketinggalan pecinta herbal dan tanaman obat ikut berkontribusi memperluas infromasi itu.  Bunga telang ungu, tanaman yang juga dikenal dengan nama butterfly pea itu termasuk endemik karena berasal dari Ternate, Maluku, Indonesia. Meski begitu, banyak sumber juga mengatakan bahwa bunga telang berasal dari Afrika, India, Amerika Selatan, dan Asia tropis. Banyak info simpang siur karena sumber-sumber yang aku baca pun berasal dari riset-riset orang. Nanti jika ada waktu lebih aku akan melakukan riset lebih dalam mengenai asal usulnya. Antosianin bunga telang merupakan penangkal radikal bebas Kredit : researchgate.net Bunga telang kaya akan antosianin. Antosianin adalah golongan senyawa kimia organik berupa pigmen yang larut dalam air, menghasilkan warna oranye, merah, ungu, biru, sampai hitam. Tak hanya pada bunga Clitoria ternatea, antosianin juga ada di banyak buah dan...