Skip to main content

Golda Coffee dan Kopi ABC Botol, Kopi Kekinian, Kopi Murah Cuma 3000an

Kamu suka kopi hitam pekat, kopi susu, kopi kekinian, atau yang penting kopi enak di kedai kopi? Mungkin kita sering sekali nongkrong bersama teman di kedai kopi mencoba berbagai aneka ragam kopi, mahal pun tak masalah, tapi yang jadi persoalan jika sedang miskin, apakah akan tetap nongkrong? Pilihannya ya minuman murah, misalnya kopi murah dan kopi enak yang cuma 3000an ini.

 

kopi kekinian

Aku, Uwan Urwan, memang bukan penikmat kopi banget, tapi suka minum kopi, kadang sengaja mampir ke kedai kopi punya teman, paling sering membeli kopi Golda Coffee dan/atau Kopi ABC Botol, yang harganya hanya 3000an. Aku akan mencoba mereview empat rasa dari dua merek yang kusebut sebelumnya. Golda Coffee kutemukan di minimarket punya dua rasa, yaitu Golda Coffee Dolce Latte dan Golda Coffee Cappucino. Sementara Kopi ABC botol juga kutemukan dua rasa, chocho malt coffee dan kopi susu.

 

Keempat rasa kopi kekinian kemasan itu aku pikir sama karena biasanya hanya membeli, disimpan di kulkas, dan langsung kuminum. Setelah dibandingkan ternyata keempatnya berbeda.

 

Kopi ABC botol rasa chocho malt coffee

kopi kekinian


Minuman murah berupa kopi enak ini rasa kopinya tidak terlalu kuat. Lidah merasakan manis, gurih, dan ada cokelatnya. Wajar karena memang mengandung cokelat Afrika. Entah kenapa harus pakai cokelat jauh-jauh dari Afrika, padahal di Indonesia juga punya perkebunan kakao. Selain itu terdapat susu dan krim dalam  Kopi ABC kemasan botol rasa chocho malt coffee sebanyak 1%. Kopi instan di dalam kopi kemasan ini hanya 1,4% guys.

 

Kopi ABC botol rasa kopi susu

kopi kekinian


Seperti namanya, kopi kemasan ini bisa dibilang kopi kekinian anak muda, kopi Brazilian dimix dengan susu. Komposisinya pun begitu, mengandung kopi instan 1,1% dan bubuk susu full cream 0,88%. Kalau dibandingkan dengan Kopi ABC kemasan botol rasa chocho malt coffee rasa kopinya tidak begitu kuat, tapi menurutku perbedaannya sangat tipis. Mungkin karena komposisinya hanya 1,1%, sementara Kopi ABC kemasan botol rasa chocho malt coffee mengandung 1,4% kopi instan. Di dalam varian ini juga ada sedikit rasa cokelat karena memang mengandung bubuk cokelat.

 

Baca juga: Sarapan sehat dengan Autralian baked oat
 

Golda Coffee Dolce Latte

kopi kekinian


Kopi kekinian Golda Coffee Dolce Latte rasanya mirip dengan Kopi ABC botol rasa kopi susu. Seleraku sih lebih memilih Golda Coffee rasa Dolce Latte, lebih enak. Selain itu di komposisinya, ekstrak kopi sebesar 2,3%, kopi bubuk instan 0,63% ditambah susu krim bubuk dan krimer nabati. Kalau disimpan di kulkas, jadi es kopi susu kekinian. Oh ya, kopi yang dipakai juga sama dengan yang punya merek Kopi ABC, yaitu kopi Brazilian.

 

Golda Coffee Cappucino

kopi kekinian


Golda Coffee Cappucino rasanya lebih manis dan gurih kalau dibandingkan dengan Golda Coffee Dolce Latte. Wajar karena kandungan susu krim bubuknya 1,31%. Sementara itu, rasa kopinya lebih kuat Golda Coffee Dolce Latte. Komposisi kopi di kopi kemasan ini memang lebih rendah, hanya 1,2%. Tidak lupa juga ada whey bubuk, ekstrak malt, dan keju bubuk. Aromanya pun manis dan gurih seperti gabungan aroma susu dan krimer. 

 

Pilih Kopi ABC botol atau Golda Coffee?

kopi kekinian


Keempatnya adalah kopi kekinian yang kalau disimpan di dalam kulkas, semuanya akan jadi es kopi susu kekinian. Hehe... Kalau memang tidak bisa ngopi cantik di kafe atau kedai kopi, ya bisalah stok keempat minuman murah ini. Keempatnya juga termasuk minuman murah yang bisa dibeli di minimarket, seperti Alfamart, Indomaret, Basmalah, juga supermarket. Aku sangat rekomendasikan buat kamu yang

  1. Tidak begitu suka kopi hitam
  2. Tidak punya watu untuk membuat kopi sendiri
  3. Sedang miskin atau malas pergi ke kafe

 

Baca juga: Kenapa harus memilih makanan yang aman dan bermutu

Dari keempat varian minuman murah kemasan ini, secara pribadi aku lebih suka produk Golda Coffee. Selain karena kandungan kopinya lebih banyak, perbedaan antara kedua rasanya cukup kontras. Jadi aku tidak bingung memutuskan untuk membeli rasa dolce latte atau cappucino. Sementara itu, Kopi ABC kemasan botol kandungan kopinya lebih sedikit dan keduanya punya rasa dan aroma yang mirip. Kalau dilombakan, aku akan memenangkan Golda Coffee Dolce Latte karena rasa susu dan kopinya pas. Juara duanya Golda Coffee Cappucino karena rasa dan aromanya gurih dan manis, seolah membuat mood jadi lebih baik.

 

Oh ya, tahu tidak, sebelum aku benar-benar mereview keempatnya, tiap ke minimarket insting selalu menunjuk Golda Coffee. Padahal aku merasa semua rasanya sama saja, yang penting minuman murah, kopi enak, ya kopi murah juga cuma 3000an. Setelah tahu bedanya, aku pun paham kenapa lebih suka merek Golda Coffee. Meski begitu, aku suka keempatnya karena murah dan enak ya daripada ke kedai kopi kalau mood sedang jelek dan harganya lebih mahal. Aku tidak perlu mengeliarkan uang lebih untuk mencoba kopi kekinian saat ngopi di kedai kopi. Aku bisa ngopi cantik di mana saja sambil bekerja, bersantai, atau bergosip dengan nyamuk-nyamuk. Kalau kamu lebih suka yang mana?

in

Comments

Afriant Ishaq said…
Aku suka golda coffie dolce latte. Lebih ringan dan tdk terlalu manis jika dibanding 3 varian lainnya.
Ainun said…
belum semua varian aku cobain.
orang rumahku termasuk doyan kopi terutama memesku, cuman belum aku tawari untuk cobain minuman kopi yang botol ini
Fian said…
Kalau saya minum abc botol saya ketika kerja langsung melek dan efek sampingnya nanti agak lama sedikit tremor. Apa kndungan kafeinnya tinggi ya?

Paling banyak dibaca

Bunga Telang Ungu (Clitoria ternatea) Jadi Alternatif Pengganti Indikator PP Sintetis

Makin ke sini, ketenaran bunga telang (Clitoria ternatea L.) kian meluas. Banyak riset terbit di internet, juga tak ketinggalan pecinta herbal dan tanaman obat ikut berkontribusi memperluas infromasi itu.  Bunga telang ungu, tanaman yang juga dikenal dengan nama butterfly pea itu termasuk endemik karena berasal dari Ternate, Maluku, Indonesia. Meski begitu, banyak sumber juga mengatakan bahwa bunga telang berasal dari Afrika, India, Amerika Selatan, dan Asia tropis. Banyak info simpang siur karena sumber-sumber yang aku baca pun berasal dari riset-riset orang. Nanti jika ada waktu lebih aku akan melakukan riset lebih dalam mengenai asal usulnya. Antosianin bunga telang merupakan penangkal radikal bebas Kredit : researchgate.net Bunga telang kaya akan antosianin. Antosianin adalah golongan senyawa kimia organik berupa pigmen yang larut dalam air, menghasilkan warna oranye, merah, ungu, biru, sampai hitam. Tak hanya pada bunga Clitoria ternatea, antosianin juga ada di banyak buah dan...

Jamur blotong Nama Ilmiahnya Ternyata Coprinus sp.

Saya menduga jamur yang selama ini saya beri nama jamur blotong nama ilmiahnya Coprinus sp. Setiap usai musim giling, biasanya musim hujan, saya dan tetangga berburu jamur ini di tumpukan limbah blotong di dekat Pabrik Gula Wringin Anom, Situbondo. Jamur Coprinus sp . tumbuh di blotong Asli, kalau sudah tua, payungnya akan berwarna hitam seperti tinta dan meluruh sedikit demi sedikit Sudah sekian lama mencari tahu, berkat tulisan saya sendiri akhirnya saya tahu namanya, meski belum sampai ke tahap spesies . Jamur yang bisa dimakan ini tergolong dalam ordo dari Agaricales dan masuk dalam keluarga Psathyrellaceae. Selain itu, jamur ini juga suka disebut common ink cap atau inky cap (kalau benar nama ilmiahnya Coprinus atramentarius ) atau Coprinus sterquilinus (midden inkcap ) . Disebut begitu karena payungnya saat tua akan berwarna hitam dan mencair seperti tinta. Nama yang saya kemukakan juga berupa dugaan kuat, bukan berarti benar, tapi saya yakin kalau nama genusnya Copr...

Blogger Situbondo dan Peranannya dalam Mempromosikan Kota Santri

Situbondo, sebuah kabupaten di pesisir utara Jawa Timur, menyimpan pesona yang belum banyak terungkap. Dibandingkan dengan Banyuwangi yang sibuk dengan wisata kelas dunia dan Jember yang dikenal dengan festival budayanya, Situbondo seolah masih berada dalam bayang-bayang. Padahal, kabupaten ini memiliki daya tarik luar biasa, dari wisata alam, budaya, hingga kuliner khas yang unik. Tantangan utamanya adalah bagaimana cerita tentang Situbondo bisa menjangkau lebih banyak orang. Di sinilah peran blogger menjadi sangat penting—merekalah yang bisa membawa nama Situbondo ke dunia digital, menyebarkan pengalaman, opini, serta keindahan daerah ini dalam bentuk narasi yang menarik dan inspiratif. Blogger Situbondo Menjadi Wajah Baru Jurnalisme Digital Dulu, informasi tentang suatu daerah hanya bisa ditemukan melalui media cetak atau berita resmi. Namun, di era digital seperti sekarang, blog menjadi salah satu sumber informasi yang lebih fleksibel, dekat dengan masyarakat, dan mudah diakses. Bl...

Empat Alasan Tidak Memakai Pasir Pantai untuk Kucing

  Gara-gara pasir kucing habis dan uang pas-pasan, akhirnya aku putar otak, bagaimana cara kucing bisa pup. Ketemu jawabannya, “pasir pantai”. Kebetulan rumahku bisa dibilang tida terlalu jauh dengan pantai, naik motor setengah jam, sampai.   Itu juga karena aku mendapat inspirasi dari video Tiktok yang rutin mengambil pasir pantai sebagai penganti pasir kucing. Dan setelah mencoba pakai selama dua hari, hasilnya, aku atas nama pribadi, Uwan Urwan, TIDAK DIREKOMENDASIKAN . Kenapa? Pasir pantai lebih berat dibandingkan pasir khusus kucing Pasir pantai tidak jauh berbeda dengan pasir yang dipakai untuk bahan bangunan, berat. Warna pasir pantai beragam, mulai dari hitam seperti batu sampai krem. Ukuran pun beragam, mulai dari yang sangat halus sampai ke pasir ukuran normal. Yan paling au soroti adalah warnanya, ternyata setelah diletakkan di dalam bak, jadi tidak bagus. apalagi kalau sudah ada gundukan pup dan kencing yang seperti menyebar. Berbeda dengan pasir khusus ...

Bagaimana menu isi piringku yang benar?

Sering mendengar frase Isi Piringku? Hem, sebagian orang pasti tahu karena kampanye yang dimulai dari Kementerian Kesehatan ini sudah digaungkan di mana-mana, mulai dari media sosial, workshop-workshop kesehatan di daerah-daerah, dan sosialisasi ke ibu-ibu begitu ke Posyandu.  Slogan Isi Piringku menggantikan 4 Sehat 5 Sempurna Isi Piringku adalah acuan sajian sekali makan. Kampanye ini sudah diramaikan sejak tahun 2019 menggantikan kampanye 4 sehat 5 sempurna. Empat sehat lima sempurna terngiang-ngiang sekali sejak kecil. Terdiri dari nasi, lauk-pauk, sayur-mayur, buah-buahan, dan susu adalah kombinasi sehat yang gizinya dibutuhkan tubuh, sebab mengandung karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral, susu adalah penyempurnanya. Kenapa harus berganti slogan?  Slogan 4 Sehat 5 Sempurna yang aku tangkap maknanya, dalam setiap makan harus ada empat komposisi dan susu. Mengenai jumlahnya, aku bisa ambil nasi lebih banyak dengan sedikit sayur atau sebaliknya, atau sebebas-bebasnya ki...

Perjalanan Lukisan Uwan’s Art, Dari Kanvas ke Tiga Komunitas

Di sudut meja yang mulai berdebu, aku menarik laci yang hampir terlupakan. Tube-tube kecil cat akrilik berbaris di dalamnya, beberapa masih tertutup rapat, sementara yang lain sudah mulai mengering di tepinya. Ada rasa rindu yang tiba-tiba menyeruak. Sudah lama aku tidak menyentuh kuas dan kanvas. Kesempatan itu datang dari sebuah ajakan—kolaborasi dengan tiga komunitas besar di Jakarta untuk sebuah acara seni dan edukasi di bawah naungan Kompasiana, yaitu Ketapels, KOMiK, dan Ladiesiana.  Kredit: KOMiK Aku, seorang pelukis amatir dari Situbondo, ditawarkan untuk menjadi sponsor sebagai bentuk dukungan untuk acara "Tur Museum sambil Belajar Nulis Naskah Film". Tentu saja, aku tidak bisa menolak. Setelah berpikir, aku memutuskan untuk mendukung dalam bentuk lukisan kanvas. Bagiku, seni bukan hanya tentang menciptakan sesuatu yang indah, tapi juga tentang berbagi makna dan emosi dengan orang lain. Menyentuh Kembali Kanvas yang Terlupakan Aku menuangkan sedikit demi sedikit cat ...

Imron, Penggerak Literasi dari Desa Trebungan, Situbondo

Moh. Imron adalah bukti nyata bahwa semangat, kerja keras, dan cinta pada ilmu bisa membawa perubahan nyata bagi komunitas. (Kredit foto: Moh. Imron) Di sebuah sudut kecil Situbondo, ada seorang pria yang menjalani hidupnya dengan kesederhanaan, namun penuh mimpi besar. Namanya Moh. Imron, sosok yang kini dikenal sebagai direktur takanta, sebuah komunitas literasi yang menjadi rumah bagi banyak penulis terutama di Situbondo. Meski begitu, Imron bukanlah seseorang yang langsung dilahirkan sebagai penggerak. Masa kecil hingga remajanya lebih sering diwarnai rasa minder daripada percaya diri. Dari Anak Pemalu Menjadi Sosok Berani Ilustrasi dibuat menggunakan Canva Dulu, Imron adalah remaja yang merasa tertinggal. Saat teman-temannya sibuk dengan ponsel dan berbagai aktivitas, ia bahkan tidak memiliki telepon genggam. Pelajaran TIK di sekolah menjadi momok karena ia tak pernah menyentuh komputer sebelumnya. Tapi rasa minder itu justru menjadi titik awal perjalanan perubahan. Imron memutusk...

Fauzi, Sosok di Balik Gerakan Pemuda dan Musik Situbondo

Ahmad Fauzi berdiri di tengah kebunnya Aku tak menyangka akan menemukan sesuatu yang begitu luar biasa di sudut kecil Situbondo ini. Sebuah lahan hijau yang tertata rapi, penuh dengan kehidupan dan harapan. Greenhouse sederhana berdiri kokoh, dikelilingi jaring halus sebagai tempat pembibitan. Di sekitarnya, deretan tanaman sayur tumbuh subur—terong, cabai, kacang panjang, kelor, sawi, serai, pepaya, hingga okra.  Tak jauh dari situ, ada kolam ikan yang airnya berkilauan di bawah sinar matahari. Area lain dipenuhi tanaman obat, masing-masing telah diberi papan nama, seolah memberi isyarat bahwa tempat ini bukan sekadar kebun, melainkan sumber ilmu dan kehidupan. Di tengah lahan, toren biru mencolok berdiri tinggi, menjadi sumber pengairan utama. Pemandangan ini semakin kontras karena lahan ini dihimpit oleh sawah dan rumah penduduk.  Toren biru ini bukan sekadar tempat penyimpanan air, tapi sumber kehidupan bagi tanaman sayur yang tumbuh hijau di sekitarnya. Ketika aku sibuk m...

Kampung Kerbau Situbondo, Surga Fotografi di Alam Liar

Difoto oleh fotografer Situbondo, Roni Khail Situbondo selalu punya cara untuk mengejutkanku. Setelah berkali-kali mendengar teman-teman membicarakan tentang Kampung Kerbau, aku akhirnya memutuskan untuk datang. Awalnya, aku tak ingin berekspektasi terlalu tinggi. Pengalaman sebelumnya mengajarkanku bahwa banyak tempat wisata di Situbondo yang hanya tampak menarik di foto, tapi kurang dikelola dengan baik. Namun, perjalanan kali ini berbeda. Senja yang Hangat di Kampung Kerbau Perjalananku menuju Kampung Kerbau dimulai dengan melewati jalan makadam yang berdebu. Aku sempat berpikir bahwa tempat ini mungkin akan biasa saja—sekadar lokasi dengan beberapa kerbau berkeliaran. Tapi begitu tiba, aku tertegun. Di hadapanku terbentang sebuah rawa luas yang dikelilingi tambak milik warga. Sebagian rawa ini memang masih digunakan sebagai tambak, tapi ada juga area yang tak lagi dimanfaatkan sehingga menyerupai hamparan lahan basah yang eksotis. Difoto oleh fotografer Situbondo, Roni Khail Sinar ...