Kelor (Moringa oleifera) adalah salah satu tanaman yang cukup banyak tumbuh dan ditanam di Situbondo sejak dahulu kala. Sebelum daun kelor ramai dimanfaatkan sebagai herbal, setahuku umum dimanfaatkan oleh masyarakat suku Madura dan di Nusa Tenggara (entah timur atau barat) untuk sayur. Banyak orang terutama suku Jawa dan keturunannya justru tidak mau mengonsumsi sayur kelor. Entah karena tidak umum atau karena cerita mistisnya. Tulisan ini akan menceritakan sedikit apa khasiat makan buahnya agar kalau kamu menemukannya tidak membiarkannya begitu saja.
Kelor (Moringa oleifera) oleh-oleh dari negara penghasil minyak bumi terbesar di dunia
Aku Uwan Urwan, lahir di Situbondo, sejak kecil sudah dikenalkan dengan sayur daun kelor yang lezat jika dikombinasikan dengan ikan panggang dan sambal terasi yang kecut. Untuk mendapatkannya pun mudah, tinggal memetik daun kelor yang tumbuh di dekat rumah. Namun, ada yang berbeda pada kepulanganku ke Situbondo tahun 2021 setelah merantau, jadi saksi hidup bahwa tanaman miracle tree setinggi 3-4 m dengan diameter lengan orang dewasa juga ditanam di pekarangan.
Baca juga : Nanas lebih manis ditanam berdampingan dengan sawit
Apa khasiat makan buah kelor?
Tak lama kemudian muncul warna putih-putih di sela-sela daunnya. Sebagian rontok. Begitu kuperhatikan, itu bunga kelor. Menyenangkan sekali bisa melihat bunga kelor langsung. Seperti hiasan rambut yang bergumul di dedaunannya, begitu waktunya (entah karena setelah dibuahi atau karena tua), bunga kelor akan rontok, jatuh ke tanah.
Selama bertahun-tahun aku tidak pernah melihat bunga kelor. Bisa terbilang amat sangat langka menemukan tanaman kelor berbunga apalagi sampai berbuah. Sebab di sekitar rumah, tanaman keluarga moringaceae ini dimanfaatkan daunnya dan tak pernah dibiarkan tumbuh lebih tinggi.
Harap mahfum, yang memanen daun kelor tidak hanya satu orang. Begitu sudah agak lebat, selalu ada hasrat untuk memanen dan memasaknya menjadi hidangan lezat. Kemudian habis, menunggu lebat lagi, ranting-ranting kecil yang gundul juga ikut dipotong.
Baca juga: Bunga telang ungu bisa dimanfaatkan jadi alternatif pengganti indikator PP sintetis
Apa khasiat makan buah kelor yang lain? Aku akan membahasanya lebih lengkap di tulisan selanjutnya ya.
Sumber:
Penelitian Syarifah Aminah, Tezar Ramdhan, dan Muflihani Yanis yang judul “Kandungan Nutrisi dan Sifat Fungsional Tanaman Kelor (Moringa oleifera), Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jakarta, 2015
Comments