Dulu Pantai Pathek punya banyak ruang yang bikin pengunjung bisa memilih area untuk duduk dan bersantai bersama teman atau keluarga, tapi makin tahun, areanya makin sempit. Selain karena pengikisan area pantai karena area perairan makin meluas, juga karena banyak titik dibangun warung-warung pondok juga dibangun semacam tambak atau apa ya itu, pembenihan udangkah? Entahlah.
Pathek beach, Situbondo, East Java 2017 |
Memotret Pantai Pathek di tahun yang berbeda
Namun ada area di salah satu pantai di Situbondo ini yang dulunya hanya pantai, tapi pada 2017 saat aku, Uwan Urwan, mengunjunginya ada kayu-kayu yang ditancapkan dengan jarak tertentu. Tak hanya kayu, tapi juga ada bibit bakau yang kebanyakan hanya muncul sedikit daun. Tahun 2021, begitu aku mengunjungi area itu kembali, tanaman mangrove sudah tinggi-tinggi.
Sebenernya mendokumentasikan dua area yang sama dalam kurun waktu yang berbeda di salah satu pantai di Situbondo ini adalah ketidaksengajaan. Memotret adalah salah satu hobiku meski tidak sejago fotografer hebat lain.
Pathek beach, Situbondo, East Java 2017 |
Tahun 2017 adalah momen dadakan karena waktu itu sewa kamera untuk satu keperluan dan masih banyak waktu. Otomatis mau memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk memotret. Pantai Pathek adalah salah satu tempat yang perlu kudatangi karena tidak punya foto bagus. kebetulan waktu itu ada banyak ganggang hijau. Aku merasa takjub dengan pemandangan itu.
Selama memotret di salah satu pantai di Situbondo waktu itu tidak begitu memerhatikan tanaman mangrove, meski aku melihat ada banyak bibit bakau dalam polibag yang dijejer di tepian. Setelah setelai memotret, aku pindah ke tempat lain.
Kemudian dalam kurun waktu beberapa tahun, aku pindah lagi ke Jakarta untuk bekerja. Begitu pandemi, kembali pulang ke Situbondo. Seperti biasa, saat pulang, jalan-jalan naik motor sendirian adalah hal biasa kulakukan. Salah satu tempat yang akan selalu kudatangi adalah Pantai Pathek, ya salah satu pantai di Situbondo yang jaraknya tak jauh dari rumahku.
Pathek beach, Situbondo, East Java 2021 |
Cukup terkejut juga karena tanaman mangrove yang dulunya hanya setinggi lutut, kini sudah lebih tinggi dari badanku. Takjub sekaligus berpikir, ternyata lama ya. Butuh waktu empat tahun untuk sebesar itu. Tidak bisa dibilang besar juga sih soalnya tanaman kelor usianya tidak sampai setahun diameternya sekitar 25-35 cm dengan tinggi sekitar 15 m.
Sebagai pemerhati lingkungan, aku cukup senang dengan penghijauan itu. Sebab di tempat lain, pohon-pohon ditebang, di kuburan dekat rumah yang semula rindang ada banyak pepohonan, ditebang dan sekarang bikin malas ke kuburan karena panas.
Yang aku lihat, tidak hanya di Pantai Pathek yang ditanami mangrove dan ukurannya setara, di daerah Panarukan. Selain itu aku tidak tahu. Mungkin ada lagi. Aku harap makin banyak tanaman mangrove yang dihijaukan di area pantai Situbondo sih.
Comments