Skip to main content

Maya Stolastika Boleng: Transformasi Dahsyat dalam Dunia Pertanian

Di bawah langit Bali yang ajaib, Maya Stolastika Boleng menjalani perubahan yang mendalam. Seorang guru yoga membawanya ke dunia pertanian sistem organik dan filsafat kehidupan yang memancarkan harmoni dengan alam. Di balik keindahan Bali, tersembunyi sebuah gerakan menuju pertanian organik yang mengubah paradigma.


Pertanian Organik


Bali: Pulau Organik di Masa Depan

Di garis depan perubahan, Bali memimpin perjuangan menuju pertanian sistem organik yang berkelanjutan. Di bawah ketetapan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2020, Gubernur Bali, Wayan Koster, berkomitmen untuk mengubah seluruh petani di pulau ini menjadi pelaku pertanian organik pada tahun 2024. Bali berdiri sebagai penjaga ketat produk pangan lokal, dengan hanya produk organik yang diberi tempat, sementara produk konvensional harus rela ditolak. Di tengah keajaiban pulau Bali, Maya menemukan inspirasi yang akan mengubah hidupnya.


Pertanian Organik


Tahun 2008, Maya, seorang mahasiswa dari Universitas Negeri Surabaya, melangkah dengan keberanian yang tak tergoyahkan. Dia menyewa lahan setengah hektar di Desa Telaket, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Bersama empat rekan seperjuangannya, mereka memulai petualangan mendalam dalam industri pertanian organik, mengandalkan uang dari penjualan pulsa dan pendapatan dari mengajar sebagai guru bimbingan belajar.


Dengan tekad dan kerja keras yang tak kenal lelah, kelompok petani yang dipimpin oleh Maya berhasil meraih panen perdana yang penuh kebahagiaan. Namun, kesuksesan ini datang dengan harga yang mahal, karena pemahaman tentang distribusi hasil panen mereka masih minim. Sayangnya, panen pertama mereka tak membawa keuntungan, dan Maya harus menghadapi kerugian besar yang hampir mengakhiri perjuangan mereka.


Twelve’s Organic: Mewujudkan Impian Pertanian Organik 

Pertanian Organik


Dalam usahanya untuk tetap setia pada panggilan pertanian sistem organik, Maya merantau ke Bali dan bekerja dalam perusahaan pariwisata. Namun, panggilan menjadi petani organik itu tidak pernah pudar. Setelah enam bulan bekerja di Bali, Maya mengambil keputusan besar untuk mengikuti impiannya kembali.


Thun 2012, Maya kembali menyewa lahan seluas 3.000 meter persegi dan mendirikan Twelve’s Organic. Dalam satu tahun, pertanian mereka mulai berkembang, memasok sayuran, buah, dan bumbu dapur organik ke hotel-hotel terkemuka pada tahun 2013.


Dengan bantuan teknologi, Maya memanfaatkan media sosial untuk memasarkan hasil panen petani yang ia bimbing. Ia ingin memutus rantai distribusi yang tidak adil. Lahan pertaniannya pun diubah menjadi tempat di mana masyarakat bisa membeli produk organik langsung dari sumbernya.


Pendidikan dan Kemandirian: Menginspirasi Petani Organik Lain

Twelve’s Organic, seperti oase ilmu di padang gurun pertanian, tidak hanya mencurahkan kreativitas dalam produksi, tetapi juga membagikan pengetahuan lewat kursus eksklusif. Petani yang bergabung merdeka memilih tanaman yang mereka cintai, tanpa terikat perbudakan tengkulak. Sebagai petani milenial, Maya merasa panggilan membebani bahu untuk mendorong petani organik meraih kemandirian.


Pertanian Organik


Meskipun permintaan akan hasil pertanian menggema semakin keras, para petani muda di Indonesia merunduk di bawah beban zaman. Statistik tak berbohong, dengan penurunan jumlah petani milenial seperti terbitan bulan redup, tantangan pun menjulang di dunia pertanian.


Tetapi dalam gelombang pandemi COVID-19 yang mengguncang tatanan, masyarakat mencari perlindungan pada produk organik. Bisnis pertanian Maya, sebagai pelampung di tengah lautan krisis, menggurita. Hal ini menandakan betapa pentingnya peran pertanian sistem organik dalam menyongsong masa depan yang tak pasti.


Maya tak hanya membimbing petani di Pacet, namun juga merangkul Jombang, membentuk kelompok besar yang tak hanya terdiri dari puluhan ibu muda. Walaupun semangat berkomitmen tak ada pada semua, Maya dengan setia menjaga bara semangat tetap menyala.


Maya, sang pemimpin perubahan, dengan penuh keberanian meneguhkan peran perempuan dalam dunia pertanian yang selama ini dikuasai oleh laki-laki. Perempuan muda dan pendatang ini menjelma menjadi pemimpin yang memikat hati komunitasnya, membawa angin segar yang tak ternilai dalam dunia pertanian.


Penghargaan dan Pengakuan: Anugerah bagi Maya

Pengabdian dan inspirasi Maya mendapatkan pengakuan yang pantas, termasuk penghargaan Anugerah Pewarta Astra 2023. Maya Stolastika Boleng adalah contoh nyata dari seorang petani milenial yang membuat perbedaan dalam dunia pertanian Indonesia.


Pertanian Organik


Maya Stolastika Boleng tidak hanya menjadi petani organik yang sukses, tetapi juga seorang pemimpin yang peduli pada masa depan pertanian organik di Indonesia. Melalui Twelve’s Organic, ia berharap untuk terus menginspirasi lebih banyak orang untuk berinvestasi dalam sistem pertanian yang organik dan menciptakan masa depan yang lebih baik untuk negeri ini.


Maya Stolastika Boleng adalah bukti hidup bahwa petani milenial dapat mencapai prestasi luar biasa dalam dunia pertanian. Di tengah tawaran pekerjaan di start-up atau menjadi PNS, ia memilih menjadi petani organik. Melalui Twelve’s Organic, ia mengajak lebih banyak petani untuk beralih ke sistem pertanian yang organik. Pada tahun 2017, Maya menyewa tanah di Dusun Claket, Kecamatan Pacet, Mojokerto, dan memberikan kursus eksklusif kepada para petani. Total, Twelve’s Organic kini memiliki 25 petani sayur dan buah, serta pasar yang mapan termasuk 80 rumah tangga, 2 supermarket, dan 2 restoran.


Maya Stolastika Boleng adalah inspirasi hidup bagi banyak orang. Wanita kelahiran Waiwerang, Flores Timur, yang lulus dari jurusan Sastra Inggris, telah membuktikan bahwa perempuan muda bisa sukses dalam dunia pertanian. Melalui ketekunannya dan Twelve’s Organic, ia telah menjadi contoh nyata dari seorang pemimpin yang mengubah paradigma sistem pertanian yang organik di Indonesia. Maya terus mengajar, memotivasi, dan menginspirasi, membawa harapan untuk masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.


Maya Stolastika Boleng telah membuktikan bahwa perempuan muda memiliki potensi besar dalam dunia pertanian. Ia adalah pionir dalam mengangkat peran perempuan dalam sektor pertanian yang sering didominasi oleh laki-laki. Dalam perjalanannya yang penuh tantangan, Maya telah membuka pintu bagi generasi muda untuk ikut berperan dalam menciptakan sistem pertanian yang organik yang berkelanjutan.


Pertanian Organik


Meskipun telah mencapai kesuksesan, tantangan di dunia pertanian tetap ada. Salah satu tantangan utama adalah menarik lebih banyak generasi muda untuk terlibat dalam pertanian organik. Maya Stolastika Boleng tetap berkomitmen untuk mengatasi tantangan ini dan menjadikan sistem pertanian yang organik sebagai pilihan yang menarik untuk masa depan.


Kisah Maya Stolastika Boleng adalah satu bagian dari perjalanan panjang menuju pertanian organik yang lebih baik di Indonesia. Mari kita bersatu tangan, mendukung para petani organik, dan mendorong perubahan positif dalam sistem pertanian kita. Bersama, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi alam, petani, dan generasi mendatang.

Comments

Paling banyak dibaca

Jamur blotong Nama Ilmiahnya Ternyata Coprinus sp.

Saya menduga jamur yang selama ini saya beri nama jamur blotong nama ilmiahnya Coprinus sp. Setiap usai musim giling, biasanya musim hujan, saya dan tetangga berburu jamur ini di tumpukan limbah blotong di dekat Pabrik Gula Wringin Anom, Situbondo. Jamur Coprinus sp . tumbuh di blotong Asli, kalau sudah tua, payungnya akan berwarna hitam seperti tinta dan meluruh sedikit demi sedikit Sudah sekian lama mencari tahu, berkat tulisan saya sendiri akhirnya saya tahu namanya, meski belum sampai ke tahap spesies . Jamur yang bisa dimakan ini tergolong dalam ordo dari Agaricales dan masuk dalam keluarga Psathyrellaceae. Selain itu, jamur ini juga suka disebut common ink cap atau inky cap (kalau benar nama ilmiahnya Coprinus atramentarius ) atau Coprinus sterquilinus (midden inkcap ) . Disebut begitu karena payungnya saat tua akan berwarna hitam dan mencair seperti tinta. Nama yang saya kemukakan juga berupa dugaan kuat, bukan berarti benar, tapi saya yakin kalau nama genusnya Copr...

Bunga Telang Ungu (Clitoria ternatea) Jadi Alternatif Pengganti Indikator PP Sintetis

Makin ke sini, ketenaran bunga telang (Clitoria ternatea L.) kian meluas. Banyak riset terbit di internet, juga tak ketinggalan pecinta herbal dan tanaman obat ikut berkontribusi memperluas infromasi itu.  Bunga telang ungu, tanaman yang juga dikenal dengan nama butterfly pea itu termasuk endemik karena berasal dari Ternate, Maluku, Indonesia. Meski begitu, banyak sumber juga mengatakan bahwa bunga telang berasal dari Afrika, India, Amerika Selatan, dan Asia tropis. Banyak info simpang siur karena sumber-sumber yang aku baca pun berasal dari riset-riset orang. Nanti jika ada waktu lebih aku akan melakukan riset lebih dalam mengenai asal usulnya. Antosianin bunga telang merupakan penangkal radikal bebas Kredit : researchgate.net Bunga telang kaya akan antosianin. Antosianin adalah golongan senyawa kimia organik berupa pigmen yang larut dalam air, menghasilkan warna oranye, merah, ungu, biru, sampai hitam. Tak hanya pada bunga Clitoria ternatea, antosianin juga ada di banyak buah dan...

Blogger Situbondo dan Peranannya dalam Mempromosikan Kota Santri

Situbondo, sebuah kabupaten di pesisir utara Jawa Timur, menyimpan pesona yang belum banyak terungkap. Dibandingkan dengan Banyuwangi yang sibuk dengan wisata kelas dunia dan Jember yang dikenal dengan festival budayanya, Situbondo seolah masih berada dalam bayang-bayang. Padahal, kabupaten ini memiliki daya tarik luar biasa, dari wisata alam, budaya, hingga kuliner khas yang unik. Tantangan utamanya adalah bagaimana cerita tentang Situbondo bisa menjangkau lebih banyak orang. Di sinilah peran blogger menjadi sangat penting—merekalah yang bisa membawa nama Situbondo ke dunia digital, menyebarkan pengalaman, opini, serta keindahan daerah ini dalam bentuk narasi yang menarik dan inspiratif. Blogger Situbondo Menjadi Wajah Baru Jurnalisme Digital Dulu, informasi tentang suatu daerah hanya bisa ditemukan melalui media cetak atau berita resmi. Namun, di era digital seperti sekarang, blog menjadi salah satu sumber informasi yang lebih fleksibel, dekat dengan masyarakat, dan mudah diakses. Bl...

Empat Alasan Tidak Memakai Pasir Pantai untuk Kucing

  Gara-gara pasir kucing habis dan uang pas-pasan, akhirnya aku putar otak, bagaimana cara kucing bisa pup. Ketemu jawabannya, “pasir pantai”. Kebetulan rumahku bisa dibilang tida terlalu jauh dengan pantai, naik motor setengah jam, sampai.   Itu juga karena aku mendapat inspirasi dari video Tiktok yang rutin mengambil pasir pantai sebagai penganti pasir kucing. Dan setelah mencoba pakai selama dua hari, hasilnya, aku atas nama pribadi, Uwan Urwan, TIDAK DIREKOMENDASIKAN . Kenapa? Pasir pantai lebih berat dibandingkan pasir khusus kucing Pasir pantai tidak jauh berbeda dengan pasir yang dipakai untuk bahan bangunan, berat. Warna pasir pantai beragam, mulai dari hitam seperti batu sampai krem. Ukuran pun beragam, mulai dari yang sangat halus sampai ke pasir ukuran normal. Yan paling au soroti adalah warnanya, ternyata setelah diletakkan di dalam bak, jadi tidak bagus. apalagi kalau sudah ada gundukan pup dan kencing yang seperti menyebar. Berbeda dengan pasir khusus ...

Bagaimana menu isi piringku yang benar?

Sering mendengar frase Isi Piringku? Hem, sebagian orang pasti tahu karena kampanye yang dimulai dari Kementerian Kesehatan ini sudah digaungkan di mana-mana, mulai dari media sosial, workshop-workshop kesehatan di daerah-daerah, dan sosialisasi ke ibu-ibu begitu ke Posyandu.  Slogan Isi Piringku menggantikan 4 Sehat 5 Sempurna Isi Piringku adalah acuan sajian sekali makan. Kampanye ini sudah diramaikan sejak tahun 2019 menggantikan kampanye 4 sehat 5 sempurna. Empat sehat lima sempurna terngiang-ngiang sekali sejak kecil. Terdiri dari nasi, lauk-pauk, sayur-mayur, buah-buahan, dan susu adalah kombinasi sehat yang gizinya dibutuhkan tubuh, sebab mengandung karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral, susu adalah penyempurnanya. Kenapa harus berganti slogan?  Slogan 4 Sehat 5 Sempurna yang aku tangkap maknanya, dalam setiap makan harus ada empat komposisi dan susu. Mengenai jumlahnya, aku bisa ambil nasi lebih banyak dengan sedikit sayur atau sebaliknya, atau sebebas-bebasnya ki...

Golda Coffee dan Kopi ABC Botol, Kopi Kekinian, Kopi Murah Cuma 3000an

Kamu suka kopi hitam pekat, kopi susu, kopi kekinian, atau yang penting kopi enak di kedai kopi? Mungkin kita sering sekali nongkrong bersama teman di kedai kopi mencoba berbagai aneka ragam kopi, mahal pun tak masalah, tapi yang jadi persoalan jika sedang miskin, apakah akan tetap nongkrong? Pilihannya ya minuman murah, misalnya kopi murah dan kopi enak yang cuma 3000an ini.   Aku, Uwan Urwan, memang bukan penikmat kopi banget, tapi suka minum kopi, kadang sengaja mampir ke kedai kopi punya teman, paling sering membeli kopi Golda Coffee dan/atau Kopi ABC Botol, yang harganya hanya 3000an. Aku akan mencoba mereview empat rasa dari dua merek yang kusebut sebelumnya. Golda Coffee kutemukan di minimarket punya dua rasa, yaitu Golda Coffee Dolce Latte dan Golda Coffee Cappucino. Sementara Kopi ABC botol juga kutemukan dua rasa, chocho malt coffee dan kopi susu.   Keempat rasa kopi kekinian kemasan itu aku pikir sama karena biasanya hanya membeli, disimpan di kulkas, dan la...

Fauzi, Sosok di Balik Gerakan Pemuda dan Musik Situbondo

Ahmad Fauzi berdiri di tengah kebunnya Aku tak menyangka akan menemukan sesuatu yang begitu luar biasa di sudut kecil Situbondo ini. Sebuah lahan hijau yang tertata rapi, penuh dengan kehidupan dan harapan. Greenhouse sederhana berdiri kokoh, dikelilingi jaring halus sebagai tempat pembibitan. Di sekitarnya, deretan tanaman sayur tumbuh subur—terong, cabai, kacang panjang, kelor, sawi, serai, pepaya, hingga okra.  Tak jauh dari situ, ada kolam ikan yang airnya berkilauan di bawah sinar matahari. Area lain dipenuhi tanaman obat, masing-masing telah diberi papan nama, seolah memberi isyarat bahwa tempat ini bukan sekadar kebun, melainkan sumber ilmu dan kehidupan. Di tengah lahan, toren biru mencolok berdiri tinggi, menjadi sumber pengairan utama. Pemandangan ini semakin kontras karena lahan ini dihimpit oleh sawah dan rumah penduduk.  Toren biru ini bukan sekadar tempat penyimpanan air, tapi sumber kehidupan bagi tanaman sayur yang tumbuh hijau di sekitarnya. Ketika aku sibuk m...

Perjalanan Lukisan Uwan’s Art, Dari Kanvas ke Tiga Komunitas

Di sudut meja yang mulai berdebu, aku menarik laci yang hampir terlupakan. Tube-tube kecil cat akrilik berbaris di dalamnya, beberapa masih tertutup rapat, sementara yang lain sudah mulai mengering di tepinya. Ada rasa rindu yang tiba-tiba menyeruak. Sudah lama aku tidak menyentuh kuas dan kanvas. Kesempatan itu datang dari sebuah ajakan—kolaborasi dengan tiga komunitas besar di Jakarta untuk sebuah acara seni dan edukasi di bawah naungan Kompasiana, yaitu Ketapels, KOMiK, dan Ladiesiana.  Kredit: KOMiK Aku, seorang pelukis amatir dari Situbondo, ditawarkan untuk menjadi sponsor sebagai bentuk dukungan untuk acara "Tur Museum sambil Belajar Nulis Naskah Film". Tentu saja, aku tidak bisa menolak. Setelah berpikir, aku memutuskan untuk mendukung dalam bentuk lukisan kanvas. Bagiku, seni bukan hanya tentang menciptakan sesuatu yang indah, tapi juga tentang berbagi makna dan emosi dengan orang lain. Menyentuh Kembali Kanvas yang Terlupakan Aku menuangkan sedikit demi sedikit cat ...

Imron, Penggerak Literasi dari Desa Trebungan, Situbondo

Moh. Imron adalah bukti nyata bahwa semangat, kerja keras, dan cinta pada ilmu bisa membawa perubahan nyata bagi komunitas. (Kredit foto: Moh. Imron) Di sebuah sudut kecil Situbondo, ada seorang pria yang menjalani hidupnya dengan kesederhanaan, namun penuh mimpi besar. Namanya Moh. Imron, sosok yang kini dikenal sebagai direktur takanta, sebuah komunitas literasi yang menjadi rumah bagi banyak penulis terutama di Situbondo. Meski begitu, Imron bukanlah seseorang yang langsung dilahirkan sebagai penggerak. Masa kecil hingga remajanya lebih sering diwarnai rasa minder daripada percaya diri. Dari Anak Pemalu Menjadi Sosok Berani Ilustrasi dibuat menggunakan Canva Dulu, Imron adalah remaja yang merasa tertinggal. Saat teman-temannya sibuk dengan ponsel dan berbagai aktivitas, ia bahkan tidak memiliki telepon genggam. Pelajaran TIK di sekolah menjadi momok karena ia tak pernah menyentuh komputer sebelumnya. Tapi rasa minder itu justru menjadi titik awal perjalanan perubahan. Imron memutusk...

Pengalaman Pakai Pasir Pantai sebagai Pengganti Pasir Kucing

Sudah punya kucing sejak kecil. Biasa atas keberadaan kucing membuatku tak pernah berhenti untuk punya kucing. Kucing liar yang sering mampir ke rumah biasanya aku juga beri makan dan yang mau mendekat aku pelihara. Punya kucing sebelumnya dibiarkan pup di luar. Repot kalau anak-anak kucing sudah mulai makan selain air susu induknya, pasti akan kencing dan pup di kasur karena induknya pasti lebih nyaman meletakkan anak-anaknya di kasurku. Dulu harus melatih mereka terlebih dahulu selama beberapa waktu sebelum bisa pup di luar   Setiap hari harus mencuci sprei dan menjemur kasur. Begitu tahu bahwa kasur bukanlah tempat pup dan pipis, mereka akan buang hajat di luar. Tentu saja akan mencari pasir atau tanah yang cukup gembur sebagai tempat merahasiakan hasil buangan. Kadang tanah tetangga jadi sasaran dan harus menerima omelan mereka.   Sejak awal tahun 2022, kembali dari ibukota, kucing melahirkan, dan sudah mulai makan selain air susu induknya, aku siapkan pasir buat mer...