Skip to main content

Bambang Sardi: Mengguncang Sulawesi Tengah dengan Inovasi Minyak Kelapa Murni

Dalam perjalanan kelapa dalam (Cocos nucifera) Sulawesi Tengah, aku temukan bahwa ini bukan provinsi biasa. Data dari Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2023 mengungkapkan betapa provinsi ini menjadi salah satu pilar utama kelapa dalam di Indonesia. Areal perkebunan yang meliputi 100.000 hektare, menghasilkan 180.310 ton setiap tahunnya. 


Virgin Coconut Oil


Provinsi Sulawesi Tengah, Pilar Kelapa Dalam di Nusantara 

Indonesia memang termasuk salah satu produsen kelapa dalam (Cocos nucifera terbesar di dunia. Luas areal perkebunan kelapa dalam di Indonesia mencapai 1,4 juta hektare, dengan produksi mencapai 2,5 juta ton per tahun. Tentu tak lengkap jika kita tidak mengenal provinsi yang termasuk dalam salah satu penghasil kelapa terbesar di Indonesia.


Berada di Kabupaten Banggai, aku menemukan keajaiban sentra kelapa dalam (Cocos nucifera) terbesar di Sulawesi Tengah. Dengan lahan seluas 54.000 hektare, mereka mampu memproduksi 48.132 ton kelapa setiap tahunnya. Tetapi, jangan lewatkan Parigi Moutong, Donggala, dan Tojo Una-una, yang juga tampil sebagai pahlawan dalam narasi kelapa di Sulawesi Tengah.


Meski begitu, di balik keindahan pohon kelapa dalam (Cocos nucifera), terungkap realitas yang menyentuh. Aku melihat wajah masyarakat sentra kelapa dalam yang masih bergelut dengan ekonomi rendah. Mereka, petani kecil dengan lahan di bawah 5 hektare, menghadapi tantangan besar: produktivitas rendah, akses terbatas ke modal dan teknologi, dan harga jual kelapa dalam (Cocos nucifera) yang tidak sebanding.


Baca juga: Masyarakat adat hidup dari alam


Kelapa dalam (Cocos nucifera) dijual masyarakat dalam bentuk biji utuh, kelapa parut, dan santan. Kelapa biji utuh meluncur segar kw pasar tradisional atau diubah menjadi kopra. Sementara kelapa parut dan santan, menjadi bahan kreatif untuk berbagai produk olahan seperti minyak goreng, tepung kelapa, nata de coco, dan kue kering.


Virgin Coconut Oil


Berdasarkan data penelitian, hanya sekitar 20% dari total produksi kelapa dalam (Cocos nucifera) yang mengalami transformasi menjadi produk olahan. Sorotan terang jatuh pada minyak goreng, menguasai 80% dari total produksi olahan kelapa dalam. Meski demikian, petani yang mencoba mengolahnya menjadi Virgin Coconut Oil (VCO) menghadapi tantangan baru. Kandungan asam laurat di bawah 50 persen menjadikan VCO ini belum sepenuhnya memenuhi standar, hanya memenuhi kebutuhan pangan sendiri.


Kabupaten Banggai dan Pahlawan dalam Narasi Kelapa

Virgin Coconut Oil


Di balik jendela waktu, ada Bambang Sardi, seorang dosen berusia 33 tahun dari Fakultas Teknik Universitas Tadulako. Ide brilian ini muncul saat langkahnya masih terpaut di Jurusan Teknik Kimia Universitas Muslim Indonesia, Makassar, Sulawesi Selatan. Sebuah kisah yang membawa kita melewati lorong masa lalu, di mana gagasan menjadi nyata.


Bambang, dengan semangatnya, menggagas metode baru untuk memproduksi minyak kelapa murni (virgin coconut oil) melalui fermentasi anaerob. Penghargaan Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards tahun 2017 dalam bidang teknologi menjadi bukti atas dedikasinya. Dana senilai Rp 60 juta dan bimbingan kegiatan menjadi pendorongnya untuk terus mengembangkan gagasannya.


Meski 6 tahun telah berlalu, dampaknya tetap terasa, terutama di kalangan petani kelapa dalam. Menggali lebih dalam ke dalam kisah ini, aku yakin kamu akan menemukan inspirasi yang menggetarkan hati.


Bambang menyadari bahwa provinsi ini memiliki satu lahan kelapa terbesar di Indonesia, namun pengolahan belum optimal. Kondisi ekonomi petani yang masih terjerat kemiskinan menjadi pemantiknya.


Bambang merasa punya tanggung jawab moral untuk mengatasi masalah ini. Salah satu solusinya adalah diversifikasi produk olahan kelapa. Inovasi produksi VCO dari kelapa varietas dalam melalui metode fermentasi anaerob menjadi jawaban


Bambang pertama kali menguji gagasannya saat menjadi pembimbing mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Siniu Silanga, Kabupaten Parigi Moutong tahun 2015. Meneliti potensi desa, khususnya kelapa varietas dalam, dia merintis perubahan yang kontinu, membimbing masyarakat untuk menjadikan kelapa sebagai sumber manfaat yang lebih besar.


Bambang Sardi dan Perjalanan VCO Melalui Fermentasi Anaerob

Virgin Coconut Oil


Bambang Sardi membuka lembaran baru dalam dunia minyak kelapa extra virgin dengan terobosan metode fermentasi anaerob. Suatu proses yang tidak hanya menggairahkan, tetapi juga mengguncang norma-norma lama.


Bambang memulai dengan pemilihan kelapa terbaik, fokus pada varietas dalam yang memiliki usia minimal 4 bulan. Kontras dengan praktik umum membeli kelapa di pasar tanpa pertimbangan kualitas. Menurutnya, selama ini masyarakat lalai terhadap standar bahan baku, yang pada akhirnya memengaruhi kualitas minyak kelapa murni atau VCO yang dihasilkan.


Dari Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Bambang merasa bahwa masyarakat kurang peduli pada standar produksi minyak kelapa asli. Bagi Bambang, pemilihan kelapa harus memperhitungkan usia panen minimal 6 bulan dan pengolahan dalam waktu maksimal 7 hari setelah panen.



Baca juga: Ada 10 sektor yang harus diperhatikan kehalalannya


Selanjutnya, kelapa harus berasal dari pohon yang tumbuh di bawah 400 meter di atas permukaan laut. Pemarutan pun harus menggunakan parutan tumpul agar sari daging kelapa menjadi halus, dan ekstraksi santan lebih maksimal. Proses pemerasan juga melibatkan air dari kelapa itu sendiri, bukan dari PDAM atau sumber air lainnya. Proporsi antara daging kelapa yang diparut dan media pemeras harus 1:1. Pemerasan dilakukan tiga kali untuk hasil santannya maksimal.


Setelah itu, Bambang memasuki tahap fermentasi alami tanpa menggunakan pemanas buatan. Suasana hangat sekitar 34 derajat Celsius menjadi teman setia selama lebih dari 24 jam. Menurut Bambang, produksi virgin coconut oil dengan metode ini murah, sederhana, dan bebas dari bahan kimia berbahaya.


Hasilnya, santan dengan konversi 12,5 persen. Ini berarti, 8 kelapa dengan berat daging satu kilogram dapat menghasilkan satu liter minyak kelapa extra virgin dengan kualitas unggul, khususnya kandungan asam lauratnya yang melebihi 50 persen.


minyak kelapa extra virgin dengan kandungan protein tinggi ini bisa menjadi antivirus, antijamur, dan antibakteri. Dalam dunia kesehatan, farmasi, dan kosmetik, VCO ini memiliki potensi besar.


Setelah sukses dengan penelitiannya, Bambang melangkah lebih jauh. Ia menggabungkan hasil minyak kelapa murni olahannya sebagai bahan baku pembuatan biskuit. Biskuit ini terbukti memberikan manfaat khususnya bagi balita penderita gizi buruk, menjadi solusi pencegahan stunting. 


Pintu Peluang bagi Petani: Minyak Kelapa Murni dari Gagasan Bambang

Virgin Coconut Oil


Aku ingin ceritakan kepadamu mengenai perubahan yang tengah terjadi di dunia petani kelapa. Bambang, seorang pionir dari Sulawesi Tengah, membawa terobosan luar biasa dengan menghasilkan Minyak kelapa asli melalui proses fermentasi anaerob. Inovasinya tak hanya membuka jalan bagi petani, tapi juga memberikan dampak positif yang melibatkan banyak pihak.


Menurut Bambang, penjualan minyak kelapa extra virgin hasil fermentasi anaerob ini bisa menjadi sumber penghasilan tambahan bagi petani kelapa. Mereka kini tak perlu lagi bersusah payah mencari pekerjaan tambahan. Proses fermentasi anaerob yang digagas oleh Bambang mampu menghasilkan  virgin coconut oil  atau VCO sebesar 12,5 persen dari hasil pengolahan kelapa.


Hal menarik adalah, penjualan minyak kelapa murni ini mengungguli harga jual daging kelapa atau kopra. Di Sulawesi Tengah, satu kilogram daging kelapa rata-rata dijual seharga Rp 2.500, sementara satu liter  virgin coconut oil  yang dihasilkan dari satu kilogram daging kelapa bisa dijual dengan harga Rp 31.500.


Bambang dengan bangga mengungkapkan bahwa sudah ada tiga petani kelapa yang memulai memproduksi minyak kelapa asli menggunakan metode fermentasi anaerob. Mereka masing-masing berasal dari Desa Siniu Silanga, Kabupaten Parimo; Kelurahan Kawatuna, Kota Palu; dan Desa Jono Oge, Kabupaten Sigi. Dengan produksi rata-rata 150 liter setiap bulan, ketiga petani ini mampu meraih penghasilan sekitar Rp 4.725.000 setiap bulan.


Jadi, dari 1.200 biji kelapa, mereka bisa memperoleh nilai sekitar Rp 4,7 juta. Sebuah loncatan signifikan dari pendapatan petani yang, jika dijual ke pengepul dengan harga Rp 3.000 per biji, hanya akan mencapai omzet Rp 450 ribu.


Namun, manfaatnya tidak berhenti di situ. Tidak hanya petani yang merasakannya, tapi juga dokter spesialis gizi buruk, toko obat herbal, toko oleh-oleh, toko swalayan, dan bahkan konsumen seperti penderita gizi buruk. Menurut Bambang, sekitar 1.000 orang sudah terlibat dalam pemanfaatan minyak kelapa asli ini.


Meski jumlah ini belum mencapai skala besar, Bambang memahami bahwa ini baru langkah awal. Produksi  minyak kelapa extra virgin berbasis industri rumah tangga baru dikembangkan sekitar satu tahun. Tantangannya? Modal usaha dan proses pengurusan dokumen-dokumen legal terkait perizinan.


Semangat Untuk Hari Ini dan Masa Depan Indonesia

Dengan semangat yang berkobar dari Bambang Sardi di Sulawesi Tengah membuktikan bahwa perubahan dapat dimulai dari inovasi lokal.  Virgin coconut oil hasil fermentasi anaerob bukan hanya menjadi revolusi dalam industri kelapa, tetapi juga menjadi sumber inspirasi untuk mengatasi tantangan ekonomi di tingkat petani.


Semangat untuk mengangkat standar produksi dan memberikan nilai tambah pada produk lokal menjadi terobosan yang berdampak positif. Bambang tidak hanya menjadi pionir dalam teknologi produksi VCO, tetapi juga pendorong bagi petani kelapa untuk melihat peluang baru dalam diversifikasi produk olahan kelapa. Sebuah perubahan yang tak hanya mengubah pemandangan ekonomi lokal, tetapi juga memberikan harapan untuk masa depan yang lebih cerah.


Dengan terus mendukung inovasi dan semangat seperti yang diperlihatkan oleh Bambang Sardi, Indonesia memiliki potensi besar untuk merajut kisah sukses dari setiap sudut negeri. Semangat hari ini bukan hanya untuk memandang ke belakang, tetapi juga untuk menciptakan pondasi yang kokoh bagi masa depan yang lebih baik. Bersama-sama, mari kita dukung dan menjadi bagian dari perubahan positif ini untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sejahtera dan inovatif.

Comments

Paling banyak dibaca

Jamur blotong Nama Ilmiahnya Ternyata Coprinus sp.

Saya menduga jamur yang selama ini saya beri nama jamur blotong nama ilmiahnya Coprinus sp. Setiap usai musim giling, biasanya musim hujan, saya dan tetangga berburu jamur ini di tumpukan limbah blotong di dekat Pabrik Gula Wringin Anom, Situbondo. Jamur Coprinus sp . tumbuh di blotong Asli, kalau sudah tua, payungnya akan berwarna hitam seperti tinta dan meluruh sedikit demi sedikit Sudah sekian lama mencari tahu, berkat tulisan saya sendiri akhirnya saya tahu namanya, meski belum sampai ke tahap spesies . Jamur yang bisa dimakan ini tergolong dalam ordo dari Agaricales dan masuk dalam keluarga Psathyrellaceae. Selain itu, jamur ini juga suka disebut common ink cap atau inky cap (kalau benar nama ilmiahnya Coprinus atramentarius ) atau Coprinus sterquilinus (midden inkcap ) . Disebut begitu karena payungnya saat tua akan berwarna hitam dan mencair seperti tinta. Nama yang saya kemukakan juga berupa dugaan kuat, bukan berarti benar, tapi saya yakin kalau nama genusnya Copr

Menggali Rasa dan Inovasi Kopi Lokal di Setiap Seruput

Dibuat menggunakan Canva Setiap seruput kopi menyimpan cerita yang tak terduga, mulai dari ladang petani hingga ke cangkir kita. Apa jadinya jika kita bisa merasakan perjalanan rasa itu dengan lebih mendalam, dari setiap proses pengolahan biji hingga teknik penyeduhan yang memikat? Sebuah Warisan yang Harus Dilestarikan Gambar pribadi (@uwansart) Indonesia memang istimewa, terutama dalam hal kopi. Di sini, dari Sabang sampai Merauke, kita punya beragam jenis kopi dengan cita rasa yang kaya dan unik. Setiap daerah, dari Aceh sampai Papua, menawarkan sensasi kopi yang berbeda-beda, masing-masing menyimpan cerita dan karakteristik yang khas. Keberagaman inilah yang membuat kopi Indonesia begitu istimewa dan kian diakui dunia internasional. Saat ini, Indonesia bahkan tercatat sebagai penghasil kopi terbesar ke-4 di dunia—sebuah pencapaian yang tentunya patut dibanggakan. Dalam acara Eco Blogger Squad yang berlangsung dengan penuh semangat, meskipun aku hanya menyaksikan secara online melal

Golda Coffee dan Kopi ABC Botol, Kopi Kekinian, Kopi Murah Cuma 3000an

Kamu suka kopi hitam pekat, kopi susu, kopi kekinian, atau yang penting kopi enak di kedai kopi? Mungkin kita sering sekali nongkrong bersama teman di kedai kopi mencoba berbagai aneka ragam kopi, mahal pun tak masalah, tapi yang jadi persoalan jika sedang miskin, apakah akan tetap nongkrong? Pilihannya ya minuman murah, misalnya kopi murah dan kopi enak yang cuma 3000an ini.   Aku, Uwan Urwan, memang bukan penikmat kopi banget, tapi suka minum kopi, kadang sengaja mampir ke kedai kopi punya teman, paling sering membeli kopi Golda Coffee dan/atau Kopi ABC Botol, yang harganya hanya 3000an. Aku akan mencoba mereview empat rasa dari dua merek yang kusebut sebelumnya. Golda Coffee kutemukan di minimarket punya dua rasa, yaitu Golda Coffee Dolce Latte dan Golda Coffee Cappucino. Sementara Kopi ABC botol juga kutemukan dua rasa, chocho malt coffee dan kopi susu.   Keempat rasa kopi kekinian kemasan itu aku pikir sama karena biasanya hanya membeli, disimpan di kulkas, dan langsung ku

Bunga Telang Ungu (Clitoria ternatea) Jadi Alternatif Pengganti Indikator PP Sintetis

Makin ke sini, ketenaran bunga telang (Clitoria ternatea L.) kian meluas. Banyak riset terbit di internet, juga tak ketinggalan pecinta herbal dan tanaman obat ikut berkontribusi memperluas infromasi itu.  Bunga telang ungu, tanaman yang juga dikenal dengan nama butterfly pea itu termasuk endemik karena berasal dari Ternate, Maluku, Indonesia. Meski begitu, banyak sumber juga mengatakan bahwa bunga telang berasal dari Afrika, India, Amerika Selatan, dan Asia tropis. Banyak info simpang siur karena sumber-sumber yang aku baca pun berasal dari riset-riset orang. Nanti jika ada waktu lebih aku akan melakukan riset lebih dalam mengenai asal usulnya. Antosianin bunga telang merupakan penangkal radikal bebas Kredit : researchgate.net Bunga telang kaya akan antosianin. Antosianin adalah golongan senyawa kimia organik berupa pigmen yang larut dalam air, menghasilkan warna oranye, merah, ungu, biru, sampai hitam. Tak hanya pada bunga Clitoria ternatea, antosianin juga ada di banyak buah dan say

Bagaimana menu isi piringku yang benar?

Sering mendengar frase Isi Piringku? Hem, sebagian orang pasti tahu karena kampanye yang dimulai dari Kementerian Kesehatan ini sudah digaungkan di mana-mana, mulai dari media sosial, workshop-workshop kesehatan di daerah-daerah, dan sosialisasi ke ibu-ibu begitu ke Posyandu.  Slogan Isi Piringku menggantikan 4 Sehat 5 Sempurna Isi Piringku adalah acuan sajian sekali makan. Kampanye ini sudah diramaikan sejak tahun 2019 menggantikan kampanye 4 sehat 5 sempurna. Empat sehat lima sempurna terngiang-ngiang sekali sejak kecil. Terdiri dari nasi, lauk-pauk, sayur-mayur, buah-buahan, dan susu adalah kombinasi sehat yang gizinya dibutuhkan tubuh, sebab mengandung karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral, susu adalah penyempurnanya. Kenapa harus berganti slogan?  Slogan 4 Sehat 5 Sempurna yang aku tangkap maknanya, dalam setiap makan harus ada empat komposisi dan susu. Mengenai jumlahnya, aku bisa ambil nasi lebih banyak dengan sedikit sayur atau sebaliknya, atau sebebas-bebasnya kita saja.

Energi Alternatif: Antara Ketergantungan Listrik dan Kerusakan Lingkungan

Dalam dunia yang semakin modern ini, melalui sorotan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, aku mengembara melihat perubahan perilaku rumah tangga secara menyeluruh di Indonesia. Televisi menjadi kawan setia dengan kehadiran mencapai 97,36%, diikuti oleh kulkas, mesin cuci, dan kipas angin yang melibas sekitar 96,72%, 86,62%, dan 96,13% dari rumah tangga. Di sisi lain, perabotan modern seperti kompor listrik dan setrika listrik menyentuh kehidupan 82,11% dan 93,22% rumah tangga. Ketergantungan Indonesia pada Listrik dan Dampak Negatif Lingkungan pada Perubahan Iklim Tak hanya itu, alat elektronik memainkan peran sentral dalam kehidupan sehari-hari. Laptop menjadi penguasa dengan persentase 67,45%, sementara handphone mendominasi dengan keterpaparan mencapai 99,13%. Meski komputer, tablet, kamera digital, dan perangkat lain memiliki penetrasi yang beragam, kesimpulannya tetap jelas: masyarakat Indonesia telah menggenggam era listrik dengan tangan terbuka. Persentase tinggi ini men

Alun-alun Situbondo Dulu dan Sekarang

Alun-alun ibarat pusat sebuah kota, semua orang bisa berkumpul di tempat itu untuk berbagai kegiatan, sebagai ruang publik, ruang sosial, dan ruang budaya. Alun-alun sudah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit. Umumnya alun-alun dikelilingi oleh masjid, pendopo, penjara, dan area perkantoran dan dibatasi oleh jalan. Dulunya area ini dipagari Begitu pun Alun-alun Situbondo, batas selatan adalah pendopo, batas barat adalah Masjid Agung Al-Abror, batas timur adalah penjara, dan area perkantoran ada di bagian utara. Dulu, ada pohon beringin besar di tengah-tengah alun-alun Situbondo. Aku tidak ingat betul seberapa besar tapi yang aku tahu dulu ada di tengah-tengah. Masjid Al-Abror juga sudah jauh lebih bagus sekarang Alun-alun Situbondo pernah punya pohon beringin besar Gerakan protes pada akhir masa kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid, tahun 2001, memicu gerakan besar yang menumbangkan sekitar seratus pohon, termasuk pohon beringin di alun-alun karena dianggap sebagai simbol partai Golka

Styrofoam Aman Digunakan Kok. Siapa Bilang berbahaya?

Hasil pengujian Badan POM RI terhadap 17 jenis kemasan makanan styrofoam menunjukkan bahwa semua kemasan tersebut memenuhi syarat, artinya styrofoam aman digunakan. Sampai detik ini tidak ada satu negara pun melarang penggunaan styrofoam atas dasar pertimbangan kesehatan. Pelarangan penggunaan styrofoam, nantinya akan jadi sampah non organik, di beberapa negara biasanya berhubungan dengan pencemaran lingkungan. Padahal daur ulang styrofoam sangat mudah. Menurut JECFA-FAO/WHO monomer stiren pada wadah gabus tidak mengakibatkan gangguan kesehatan jika residunya berada di ambang batas 40-500 ppm. Kalau mencapai 5000 ppm bisa menyebabkan kanker. Bungkus makanan hangat pakai styrofoam aman kok Kemasan makanan styrofoam ternyata sebagian besar adalah udara Badan POM RI menguji 17 jenis kemasan, antara lain berupa gelas POP MIE rasa baso, gelas POP Mie Mini rasa ayam bawang, mangkuk NISSIN Newdles Mie Goreng Pedas Kriuk Bawang, mangkuk Bowl Noodle Soup Kimchi flavour Vegetal, kot

Batik Mangrove, Qorry’s Journey in Conservation & Heritage

I feel like when I wear batik, I look more elegant and even more handsome. Haha! I have to admit, there was a time when I considered batik to be old-fashioned. The designs didn't appeal to me, and I saw it as something my parents or grandparents would wear on formal occasions. But everything changed for me on October 2, 2009, when UNESCO officially recognized batik as an Intangible Cultural Heritage. Suddenly, batik wasn’t just a piece of cloth anymore; it was a symbol of identity, culture, and pride for the Indonesian people. Designers started experimenting with patterns, and batik garments became more fashionable. I found myself buying batik shirts to support our cultural heritage, and my love for batik grew deeper as I discovered the beautiful artistry behind it. Batik, with its intricate techniques, symbols, and cultural significance, has been a part of Indonesia's identity for centuries. It wasn’t long before batik from various regions, including my hometown of Situbondo,

Bukit Pecaron, Wisata Religi yang Wajib Dikunjungi

Situbondo memiliki banyak pesantren yang tersebar dari ujung barat sampai ujung timur. Pernah mengunjungi pesantren atau melihat segerombolan anak pondok (biasanya anak pondok pesantren disebut anak pondok)? Eniwei , anak pondok sangat khas cara berpakaian dan bertuturnya. Saya adalah orang yang senang berteman dengan anak pondok. Selain karena ramah dan hangat, mereka biasanya tak bermewah-mewah dalam berpakaian. Saya pun jadi nyaman karena tak harus bergaya berlebihan. Biasanya ada banyak orang datang ke pondok pesantren, bertemu kyai, melakukan doa bersama. Bukit syariah Bicara soal pesantren yang tak jauh dari keagamaan, ada salah satu dari beberapa destinasi wisata religi di Situbondo yang biasa didatangi orang dari luar kota, yaitu Bukit Pecaron. Apasih itu Bukit Pecaron? Saya sebut bukit syariah boleh ya. Bukit Pecaron adalah nama bukit kecil yang terletak di tepian pantai di Desa Pasir Putih, Kecamatan Bungatan, Kabupaten Situbondo. Sejak kecil saya cuma bisa mel